Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

(Uji Biserial, Uji Pearson, Uji Reliabel)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Abdul Djabar Mohidin, M.Pd
Setia Ningsih, S.Pd, M.Si

MATA KULIAH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENELITIAN

DISUSUN OLEH:

I Gede Adi Pratama


Statistika B
(413421044)

PROGRAM STUDI STATISTIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Uji Validitas Biserial

Uji Biserial adalah sebuah teknik statistik yang digunakan untuk menguji korelasi
antara variabel biner (dichotomous) dengan variabel numerik yang berkelanjutan. Uji ini
dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan arah hubungan antara variabel biner dan
variabel numerik dengan menghitung korelasi antara skor variabel biner dan skor variabel
numerik. Koefisien korelasi biserial dapat bernilai antara -1 sampai 1, di mana nilai -1
menunjukkan korelasi negatif sempurna antara variabel biner dan variabel numerik, nilai 0
menunjukkan tidak adanya korelasi antara kedua variabel, dan nilai 1 menunjukkan korelasi
positif sempurna antara variabel biner dan variabel numerik.

Beberapa definisi Uji Biserial menurut para ahli antara lain:

➢ Richard A. Johnson dan Dean W. Wichern (2007) mendefinisikan uji biserial sebagai
teknik statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel biner dan
variabel numerik.
➢ James J. Heckman (1979) mengartikan uji biserial sebagai teknik analisis yang
digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel biner dan variabel kontinu.
➢ Bambang Sumantri (2010) mendefinisikan uji biserial sebagai teknik statistik yang
digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel kualitatif dan variabel
kuantitatif.

Uji Validitas adalah ukuran seberapa akurat suatu instrumen pengukuran dalam
mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam konteks penelitian, validitas dapat merujuk
pada sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur variabel atau konstruk yang ingin diukur.
Ada beberapa jenis validitas, seperti validitas isi (content validity), validitas kriteria (criterion-
related validity), dan validitas konstruk (construct validity).

Beberapa definisi uji validitas menurut para ahli antara lain:

➢ Sugiyono (2017) mengartikan validitas sebagai sejauh mana instrumen dapat


mengukur apa yang seharusnya diukur.
➢ Kerlinger dan Lee (2007) mendefinisikan validitas sebagai tingkat kebenaran
atauketepatan pengukuran.
➢ Arikunto (2017) menjelaskan validitas sebagai ukuran sejauh mana alat ukur
dapatmengukur konsep atau variabel yang diinginkan.

1.2 Uji Validitas Pearson

Uji Pearson adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antara dua variabel numerik yang berpasangan. Uji Pearson juga dikenal sebagai
koefisien korelasi Pearson atau Pearson product-moment correlation coefficient. Uji ini
mengukur sejauh mana hubungan antara kedua variabel tersebut berdasarkan nilai korelasi
yang dihasilkan antara -1 hingga 1. Nilai -1 menunjukkan hubungan negatif yang sempurna,
0 menunjukkan tidak adanya hubungan, dan 1 menunjukkan hubungan positif yang
sempurna.

Beberapa definisi Uji Pearson menurut para ahli antara lain:

➢ Menurut Daryanto (2012), uji Pearson adalah teknik statistik yang digunakan untuk
mengukur seberapa erat hubungan antara dua variabel numerik berpasangan.
➢ Menurut Sarwono (2015), uji Pearson adalah metode statistik untuk mengukur
seberapa besar hubungan linear antara dua variabel kuantitatif yang berpasangan.
➢ Menurut Hair et al. (2017), uji Pearson adalah teknik statistik untuk mengukur
tingkat hubungan antara dua variabel kuantitatif berdasarkan koefisien korelasi
Pearson.

1.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa
konsisten dan andal suatu instrumen pengukuran atau tes dalam mengukur variabel tertentu.
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengevaluasi tingkat ketepatan dan kestabilan dari instrumen
pengukuran atau tes yang digunakan.
Berikut adalah pengertian uji reliabilitas menurut beberapa ahli:

➢ Menurut Nunnally dan Bernstein (1994), uji reliabilitas adalah teknik statistik yang
digunakan untuk mengukur tingkat keandalan dari sebuah instrumen pengukuran
atau tes.Menurut Nunnally dan Bernstein (1994), uji reliabilitas adalah teknik
statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan dari sebuah instrumen
pengukuran atau tes.
➢ Menurut Tavakol dan Dennick (2011), uji reliabilitas adalah teknik statistik yang
digunakan untuk mengevaluasi kestabilan dan konsistensi dari sebuah instrumen
pengukuran atau tes dalam mengukur variabel tertentu.
➢ Menurut Streiner (2003), uji reliabilitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk
mengevaluasi konsistensi internal dari sebuah instrumen pengukuran atau tes
BAB II
DESKRIPSI KERJA

2.1 Uji Validitas Biserial

Pada praktikum ini, akan menguji keabsahan suatu instrument dengan menggunakan Uji
Validitas Biserial pada data yang dikumpulkan lewat kuisioner. Berikut data yang diperoleh :

Nomor Nomor Butir Soal JUMLAH


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 7
2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7
3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6
5 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
7 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5
8 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 3
9 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 7
10 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
11 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7
12 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7
13 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
14 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7
15 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6
16 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7
17 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
18 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5
19 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
24 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4
25 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 7
26 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 4
27 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 5
28 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 4
29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
jumlah 22 21 14 15 19 24 12 18 10 19 174

Langkah - langkah untuk pengujian Uji Validitas Biserial sebagai berikut :


1. Buka software SPSS, klik variabel view untuk membuat variabel dari data diatas.

Gambar 1. Variabel View


2. Klik data view untuk memasukkan data kasus

Gambar 2. Data View

4. Lakukan uji Validitas Biserial dengan mengklik Analayze -Scale –Reliability Analysis

Gambar 3. Menu Analyze


5. Pada menu Reliability Analysis, masukan semua variabel di kotak Items. Lalu klik
Statistics
Gambar 4. Reliability Analysis

6. Pada Menu Reliability Analysis: Statistics, centang kotak Correlations. Lalu klik
continue

Gambar 5. Reliability Analysis: Statistics

7. Kemudian klik Continue -> kemudian OK


2.2 Uji Validitas Pearson

Pada praktikum ini, akan menguji keabsahan suatu instrument dengan menggunakan
Uji Validitas Pearson pada data simulasi . Berikut data yang diperoleh :

NOMOR
Responden
2 3 4 5 6 7 8 TOTAL
1 4 4 4 4 4 5 4 29
2 4 4 4 3 4 4 4 27
3 4 4 3 4 4 4 4 27
4 4 4 4 4 4 3 3 26
5 4 5 4 5 5 4 4 31
6 4 3 4 4 4 4 3 26
7 3 3 3 4 4 4 4 25
8 2 3 3 4 4 3 3 22
9 3 3 3 1 3 3 3 19
10 4 3 4 4 5 4 5 29
11 3 3 2 4 3 3 2 20
12 4 4 4 3 5 4 4 28
13 1 1 2 2 3 4 2 15
14 5 4 4 5 5 5 5 33
16 3 1 4 3 1 1 4 17
17 4 4 4 4 5 5 5 31
18 4 4 4 4 5 4 5 30
19 4 3 3 3 4 4 3 24
20 4 2 2 2 4 4 4 22

Langkah - langkah untuk pengujian Uji Validitas Pearson sebagai berikut :

1. Buka software SPSS 26, sampai muncul lembar kerja SPSS 26.

2. Definisikan jenis variable yang digunakan dalam Variable View


Gambar 1. Kotak Dialog Variable View

3. Kemudian klik data view untuk menginput data setiap variable. Seperti
gambardibawah ini:

Gambar 2. Kotak Dialog Data


View

4. Pada menu SPSS pilih menu Analyze → Correlate → Bivariate. Seperti


gambardi bawah ini:
Gambar 3. Menu Analyze

5. Pada menu Bivariate Correlations, masukan semua variabel di kotak


Items. Lalucentang kolom Pearson.

Gambar 4. Bivariate Correlations

6. Klik OK untuk menampilkan hasilnya


2.3 Uji Reabilitas

Selanjutnya kita akan melakukan uji reliabel terhadap data yang sama dengan data
sebelumnya

Langkah langkahnya yaitu

1. Lakukan uji reliabel dengan mengklik Analayze -Scale –Reliability


Analysis
Gambar 4. Reliability Analysis

2. Pada menu Reliability Analysis, masukan semua variabel di kotak Items


kecuali variabel no respon. Lalu klik Statistics

Gambar 5. Reliability Analysis

3. Pada Menu Reliability Analysis: Statistics, centang kotak Scale if item


deleted. Lalu klik Continue
Gambar 6. Reliability Analysis: Statistics

4. Kemudian klik Continue -> kemudian OK


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Uji Korelasi Biserial

Tabel 1. Output Korelasi Biserial

Dari tabel 1 Output Inter-item Corelation Matrix, dapat dilakukan pengujian untuk
melihatkevalidan setiap butir soal, sebagai berikut:

1. Butir soal 1

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi
Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.653 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan
Karena nilai R hitung (0.653) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 Valid

2. Butir soal 2

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.596 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.596) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 2 Valid

3. Butir soal 3

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi
Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.408 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.408) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 3 Valid

4. Butir soal 4

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.618 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.618) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 4 Valid

5. Butir soal 5

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.529 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.529) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 5 Valid

6. Butir soal 6

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan
Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.412 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.412) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 6 Valid

7. Butir soal 7

➢ Hipotesis
H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.405 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.405) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 7 Valid


8. Butir soal 8

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.594 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.594) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 8 Valid

9. Butir soal 9

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji
Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.547 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.547) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 9 Valid

10. Butir soal 10

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.717 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.717) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 10 Valid

3.1 Uji Validitas Pearson

Dalam langkah-langkah yang telah kita lakukan pada deskripsi kerja


kita mendapatkan output sebagai berikut :
Gambar 1. Output Correlations

Dari Output Correlations diatas, dapat dilakukan pengujian untuk menguji


validitas dan setiap butir soal, sebagai berikut:

1. Butir soal 1

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi
Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.804 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan
Karena nilai R hitung (0.804) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 1 Valid

2. Butir soal 2

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.851 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.851) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 2 Valid

3. Butir soal 3

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi
Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.683 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.683) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 3 Valid

4. Butir soal 4

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.703 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.703) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa butir soal nomor 4 Valid

5. Butir soal 5

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎 jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.852 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.852) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 5 Valid

6. Butir soal 6

➢ Hipotesis

H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan
Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.678 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.678) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 6 Valid

7. Butir soal 7

➢ Hipotesis
H𝟎 : Data tidak valid

H𝟏 : Data Valid

➢ Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

➢ Daerah Penolakan

Tolak H𝟎jika nilai nilai total atau R hitung > R tabel (0.361)

➢ Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai R hitung sebesar 0.742 nilai tersebut dapat
digunakan untuk menjadi perbandingan dengan nilai R tabel 0.361 untuk
mendapatkan keputusan
➢ Keputusan

Karena nilai R hitung (0.742) > R tabel (0.361) maka Tolak H𝟎

➢ Kesimpulan

maka dapat disimpulkan bahwa data butir soal 7 Valid


3.1 Uji Reliabilitas
Berdasarkan Langkah langkahnya, berikut merupakan hasil output dari uji
reliabilitas :

Gambar 1. Reliability Statistics

Dari hasil output di atas dilakukan pengujian Reliabilitas sebagai berikut.

a. Hipotesis

H𝟎 : Data Tidak Reliable

H𝟏 : Data Reliable

b. Signifikansi

Taraf nyata 𝛼 sebesar 5% atau 0.05

c. Daerah Penolakan

Tolak H𝟎 jika nilai Koefisien Cronbach’s Alpha ≥ 0.7

d. Statistik Uji

Dari output SPSS di dapatkan nilai Koefisien Cronbach’s Alpha sebesar


0.937 nilai tersebut dapat digunakan untuk menjadi nilai perbandingan
dengan nilai 0.7 untuk mendapatkan keputusan
e. Keputusan

Karena nilai Koefisien Cronbach’s Alpha ( 0.786) ≥ 0.7 maka Tolak H𝟎

f. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Data simulasi yang digunakan Reliable


BAB IV

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan di bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada data uji validitas korelasi biserial terdapat 10 butir soal yang di akan diberikan
kepada responden dan dapat disimpulkan bahwa Data yang dikumpulkan dari hasil
kuisioner semuanya adalah Valid
2. Pada data uji validitas pearson, terdapat data simulasi dengan 7 butir soal yang
dinyatakan Valid
3. Pada data uji Reliable, diperoleh nilai koefisien cronbach’ alpha (0.786) lebih
besar dari nilai 0.7 yang artinya data yang digunakan Reliable.

Anda mungkin juga menyukai