ESPA4123.310
1. Berikut adalah data pertumbuhan ekonomi negara Indonesia dan salah satu Negara Maju dari
tahun 2018-2021. Hitunglah simpangan baku sampel (s) dan koefisien variasi dari masing-masing
negara tersebut.
Tahun Petumbuhan Ekonomi (%)
Negara Maju Indonesia
2018 2,6 8,2
2019 3,2 4,9
2020 2,0 4,8
2021 2,1 3,2
2. Hitunglah Kuartil 1, Kuartil 2 dan Kuartil 3 dari data yang sudah dikelompokkan pada kasus 20
saham pilihan bulan Juni 2021 di BEJ!
Interval Frekuensi
160-303 2
304-447 5
448-591 9
592-735 3
736-878 1
x y
1 1
a. 3 2 Buatlah persamaan regresi dari data di atas
4 4
6 4
b. Tentukan nilai koefisien korelasi dan koefisien
8 5
determinasinya
9 7
11 8
14 9
4. Hitunglah indeks Laspeyres dari kelompok pangan berikut ini dengan menggunakan tahun dasar
2010!
Lalu interpretasikan (jelaskan) maksud dari hasil angka indeks tersebut!
Jawaban
1. Untuk menghitung simpangan baku sampel (s) dan koefisien variasi dari masing-masing negara,
kita perlu menggunakan rumus sebagai berikut:
Negara Maju:
Indonesia:
Dengan demikian, simpangan baku sampel (s) untuk negara maju adalah 0.405 dan untuk
Indonesia adalah 2.474. Sedangkan koefisien variasi (%) untuk negara maju adalah 16.36%
dan untuk Indonesia adalah 44.72%.
2. Diketahui :
N : 2 + 5 + 9 + 3 + 1 = 20
Q1 = L1 + ((N/4 - CF)/f) × i
Q2 = L2 + ((N/4 - CF)/f) × i
- Q3 = L3 + ((3N/4 - CF)/f) × i
Jadi, Kuartil 1 (Q1) = 375.4, Kuartil 2 (Q2) = 487,07, dan Kuartil 3 (Q3) = 575.11.
3.
a. Persamaan Regresi
x y x2 xy
1 1 1 2
3 2 9 5
4 4 16 8
6 4 36 10
8 5 64 13
9 7 81 16
11 8 121 19
14 9 196 23
∑ x=55 ∑ y=40 ∑x2=524 ∑ xy=96
a. Hitung SSxy
( ∑ x ) (∑ y)
SSxy = ∑ xy –
n
55.40
SSxy = 96 –
8
SSxy = 96 – 275 = -179
b. Hitung SSx
2
(∑ x )
SSx = ∑x2-
n
2
55
SSx = 524 -
8
SSx = 524 – 378,125 = 145,875
c. Hitung b
SS xy −179
B= = = - 1,227
SS x 145,875
d. Hitung y
∑ y 40
y= = =5
n 8
e. Hitung x
∑ x 55
x= = = 6,875
n 8
f. Hitung a
a = y - bx
a = 5 – (-1,227)(6,875) = 13,436
x Y x2 y2 xy
1 1 1 1 2
3 2 9 4 5
4 4 16 16 8
6 4 36 16 10
8 5 64 25 13
9 7 81 49 16
11 8 121 64 19
14 9 196 81 23
∑ x=55 ∑ y=40 ∑x2=524 ∑y2 = 256 ∑ xy=96
a. Hitung SSxy
( ∑ x ) (∑ y)
SSxy = ∑ xy –
n
55. 40
SSxy = 96 –
8
SSxy = 96 – 275 = -179
b. Hitung SSx
(∑ x )2
SSx = ∑x2-
n
552
SSx = 524 -
8
SSx = 524 – 378,125 = 145,875
c. Hitung SSy
2
(∑ y )
SSy = ∑y2-
n
402
SSy = 256 -
8
SSy = 256 – 200 = 56
Koefisien Korelasi
SS xy −1 79 −179
r= = = = -1,98
√ ssx ss y √( 145,875 ) .(56) 8169
√
Diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -1,98. Karena bertanda negatif, maka menandakan
bahwa antara permintaan dan harga memiliki korelasi negatif. Artinya saat permintaan semakin
tinggi maka harga akan semakin turun dan sebaliknya.
Nilai koefisien determinasi diperoleh r 2 = (−1,98)2 = 3,92 Diperoleh nilai koefisien determinasi
sebesar 3,92.
4. Indeks Laspeyre
Kuantita
Komoditas Harga Kuantitas Harga Po.Qo Pt.Qo
s
Beras 1112 48,2 2777 46,6 53598,4 133851,4
Jagung 662 7,9 1650 6,8 5229,8 13035
Kedelai 1257 1,9 1840 1,6 2388,3 3496
Kacang Hijau 1928 0,5 3990 0,3 964 1995
Kacang Tanah 2233 0,8 3100 0,6 1786,4 2480
Ketela Pohon 243 16,5 650 15,7 4009,5 10725
Ketela Rambat 351 2,2 980 1,8 772,2 2156
Kentang 1219 0,5 2450 0,5 609,5 1225
∑ 69358,1 168963,4
PL = 168963,4/69358,1 x100 = 243,6. Hasil indeks Laspayre sebesar 243,6% yang artinya harga
kebutuhan 8 kebutuhan pokok naik sebesar 143,6% dibandingkan kebutuhan pokok 5 tahun yang
lalu.
Sumber Referensi
BMP ESPA4123/Modul 4 hal 4.7-4.23
BMP ESPA4123/Modul 4 hal 4.21-4.23
BMP ESPA4123/Modul 5 hal 5.11-5.13 & 5.27-5.29
BMP ESPA4123 Modul 6 hal 6.16-6.18