Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

“GERAK PADA BIDANG MIRING”


(Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Fisika Dasar I)

Dosen Pengampu : Drs.Suyoso, M.Si.

DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI NUR ALFIASARAH

NIM : 16306141004

KELAS : FISIKA B

ASISTEN :

IIN DWI LESTARI

PRODI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
1. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Menentukan nilai koefisien gesek statis ( ) dan koefisien gesek kinetis ( )
permukaan benda pada bidang miring
1.2 Menentukan nilai percepatan efektif benda pada bidang miring
2. ALAT DAN BAHAN
2.1 Gergaji
2.2 Obeng
2.3 Papan 2 buah ( 60 x 20 ) cm
2.4 Engsel
2.5 Balok Kayu
2.6 Statif
2.7 Tali
2.8 Bandul ( beban )
2.9 Stopwatch
2.10 Skala
2.11 Busur
2.12 Kamera atau Hp
2.13 Laptop
3. LANGKAH KERJA
3.1 Mencari nilai g (percepatan grafitasi)
3.1.1 Menyiapkan statis yang telah dipasang tali dan bandul
3.1.2 Memasang busur
3.1.3 Melakukan percobaan dengan variasi panjang tali yang berbeda yaitu 49
cm, 43 cm, 36 cm, dan 29 cm
3.1.4 Melakukan percobaaan pertama dengan panjang tali 49 cm
3.1.5 Menarik bandul sejauh = 5 dan melepasnya bersamaan dengan
memulai perhitungan waktu hingga memperoleh 5 simpangan
3.1.6 Melakukan langkah 3.1.5 sebanyak 3 kali
3.1.7 Menulis data hasil percobaan
3.1.8 Mengulangi langkah 3.1.5 - 3.1.7 dengan panjang tali 43 cm, 36 cm,
dan 29 cm
3.1.9 Menghitug nilai percepatan gavitasinya
3.2 Mencari nilai ( )
3.2.1 Menyiapkan bidang miring yang sudah dibuat sedemikian rupa
3.2.2 Meletakkan busur dibagian ujung bawah bidang miring
3.2.3 Meletakkan balok kayu di atas bidang miring
3.2.4 Mengangkat dengan perlahan bagian ujung atas bidang miring hingga
balok kayu bergerak
3.2.5 Mencatat besar sudut ketika balok kayu tepat akan bergerak
3.2.6 Melakukan langkah yang sama sebanyak 5 kali
3.2.7 Menghitung besar koefisien gesek statisnya
3.3 Mencari Nilai ( )
3.3.1 Melakukan percobaan dengan menggunakan bidang miring yang telah
dibuat sedemikian rupa
3.3.2 Meletakkan busur dibagian ujung bawah bidang miring
3.3.3 Memasang skala di samping bidang miring ( di bagian yang terlihat
jelas apabila di rekam dengan kamera )
3.3.4 Meletakkan balok kayu di atas bidang miring
3.3.5 Mengangkat bidang miring setinggi 30
3.3.6 Merekam di setiap percobaan
3.3.7 Menulis data hasil percobaan
3.3.8 Melakukan langkah di atas dengan mengubah dari sudut 30 menjadi
45
3.3.9 Menentukan besar kecepatan dari data hasil percobaan
3.3.10 Menentukan besar percepatan
3.3.11 Menggunakan besar percepatan untuk mencari besar koefisien gesek
kinetisnya
4. DATA HASIL PERCOBAAN
4.1 Data Hasil Percobaan Mencari Gravitasi

= 5 dan =5

No l (m) t (s)
1 7.02
2 0.49 7.01
3 7.03
4 6.73
5 0.43 6.70
6 6.57
7 6.02
8 0.36 6.03
9 6.01
10 5.40
11 0.29 5.63
12 5.29

4.2 Data Hasil Percobaan Mencari Nilai ( )

No Percobaan Sudut
1 1 260
2 2 25.50
3 3 250
4 4 250
5 5 260

4.3 Data Hasil Percobaan Mencari Nilai ( )


= 30

No Waktu (s) Jarak (cm)


1 0 0
2 0.045 1
3 0.086 3
4 0.139 6
5 0.191 9
6 0.242 13
7 0.289 17.5
8 0.343 23
9 0.391 29
10 0.437 35
11 0.484 45
12 0.533 57
= 45

No Waktu (s) Jarak (cm)


1 0 0
2 0.033 1
3 0.066 2.5
4 0.1 5
5 0.135 8
6 0.171 11.5
7 0.208 16
8 0.246 21
9 0.285 30
10 0.322 39
11 0.361 49.5
12 0.399 60

5. ANALISIS DATA

5.1 Analisis Nilai Percepatan Gravitasi

= 5

No n(m) t (s) T g (m/s2)


1 0.49 7.02 1.404 9.803
2 0.49 7.01 1.402 9.831
3 0.49 7.03 1.406 9.776
4 0.43 6.73 1.346 9.360
5 0.43 6.70 1.340 9.444
6 0.43 6.57 1.314 9.821
7 0.36 6.02 1.204 9.794
8 0.36 6.03 1.206 9.762
9 0.36 6.01 1.202 9.827
10 0.29 5.40 1.080 9.805
11 0.29 5.63 1.126 9.021
12 0.29 5.29 1.058 10.217
Jumlah 116.461
9.7051
Rata-rata
= 9.7

Rumus mencari periode :

Rumus Mencari gravitasi :

4
=
5.2 Analisis Nilai Koefisien Statis

No Percobaan Sudut
1 1 260
2 2 25.50
3 3 250
4 4 250
5 5 260
Jumlah 127.50
25.50

= = tan (25.5)0
= tan = 0.38471
= 0.4

5.3 Analisis Nilai Koefisien Kinetis


5.3.1 Grafik hubungan waktu (t) dan jarak (y)
= 30 = 45

t (s) y (cm) t (s) y (cm)


0 0 0 0
0.045 1 0.033 1
0.086 3 0.066 2.5
0.139 6 0.1 5
0.191 9 0.135 8
0.242 13 0.171 11.5
0.289 17.5 0.208 16
0.343 23 0.246 21
0.391 29 0.285 30
0.437 35 0.322 39
0.484 45 0.361 49.5
0.533 57 0.399 60

Grafik y terhadap t 30
0

0
60 45

50

40
Jarak (cm)

30

20

10

0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Waktu (s)
5.3.2 Grafik hubungan waktu (t) dan kecepatan (v)

= 30 = 45

t(n+1)-t(n) s(n+1)-s(n) t(v) v(m/s) t(n+1)-t(n) s(n+1)-s(n) t(v) v(m/s)


0.045 1 0.0225 22.22222 0.033 1 0.0165 30.30303
0.041 2 0.0655 48.78049 0.033 1.5 0.0495 45.45455
0.053 3 0.1125 56.60377 0.034 2.5 0.083 73.52941
0.052 3 0.165 57.69231 0.035 3 0.1175 85.71429
0.051 4 0.2165 78.43137 0.036 3.5 0.153 97.22222
0.047 4.5 0.2655 95.74468 0.037 4.5 0.1895 121.6216
0.054 5.5 0.316 101.8519 0.038 5 0.227 131.5789
0.048 6 0.367 125 0.039 9 0.2655 230.7692
0.046 6 0.414 130.4348 0.037 9 0.3035 243.2432
0.047 10 0.4605 212.766 0.039 10.5 0.3415 269.2308
0.049 12 0.5085 244.898 0.038 10.5 0.38 276.3158
Jumlah 1175.425 Jumlah 1604.983
Rata-rata 106.8 Rata-rata 145.9

Grafik v terhadap t
300

250
Kecepatan (cm/s)

200

150

100
% (30)
% (45)
50 Linear Fit of B
Linear Fit of D
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Waktu (s)

Equation y = a + b*x
Adj. R-Square 0.86218 0.94453
Value Standard Error
B Intercept 2.09412 15.23204
B Slope 395.19142 49.57096
D Intercept 3.05383 12.71591
D Slope 738.95642 56.46367

Dari data grafik di atas besarnya percepatan adalah:


a. Untuk sudut 300 sebesar 395.19142 cm/s2 atau 3.952 m/s2
b. Untuk sudut 450 sebesar 738.95642 cm/s2 atau 7.389 m/s2
5.3.3 Grafik hubungan waktu (t) dan percepatan (a)

= 30 = 45

tv(n+1)-tv(n) v(n+1)-v(n) t(a) a(cm/s2) tv(n+1)-tv(n) v(n+1)-v(n) t(a) a(cm/s2)


0.043 26.55827 0.044 617.6341 0.033 15.15152 0.033 459.1368
0.047 7.823286 0.089 166.4529 0.0335 28.07487 0.06625 838.0557
0.0525 1.088534 0.13875 20.73398 0.0345 12.18487 0.10025 353.1848
0.0515 20.73906 0.19075 402.7003 0.0355 11.50794 0.13525 324.1672
0.049 17.31331 0.241 353.3328 0.0365 24.3994 0.17125 668.4767
0.0505 6.107171 0.29075 120.9341 0.0375 9.957326 0.20825 265.5287
0.051 23.14815 0.3415 453.8853 0.0385 99.19028 0.24625 2576.371
0.047 5.434783 0.3905 115.6337 0.038 12.47401 0.2845 328.2635
0.0465 82.33117 0.43725 1770.563 0.038 25.98753 0.3225 683.8823
0.048 32.132 0.4845 669.4167 0.0385 7.08502 0.36075 184.0265
Jumlah 4691.287 Jumlah 6681.093
Rata-rata 469.1 Rata-rata 668.1

Grafik a terhadap t
2600 0
30
0
2400 45
2200
2000
1800
Percepatan (cm/s )
2

1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50
Waktu (s)
6. PEMBAHASAN

6.1 Percobaan pertama mencari besar percepatan gravitasi

Apabila suatu benda dilepaskan dari ketinggian tertentu, maka benda


akan jatuh dan bergerak mengarah ke pusat bumi. Percepatan yang dialami
oleh benda yang jatuh tersebut disebabkan oleh adanya gravitasi bumi.
Percepatan gravitasi bumi dapat diukur dengan beberapa metode eksperimen
salah satunya adalah bandul matematis yang terdiri atas titik massa m yang
digantung dengan menggunakan seutas tali tak bermassa (massa dabaikan)
dengan ujung atasnya dikaitkan pada dinding diam.
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu
getaran secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila
benda mulai bergerak dari titik dimana benda tersebut dilepaskan dan kembali
lagi ke titik tersebut.

A C
B

sin cos

Sebuah bandul diberi simpangan di sekitar titik setimbangnya


dengan sudut ayunan (dalam hal ini sudut tidak boleh lebih besar dari
10°), maka akan terjadi gerak harmonis.
Rumus mencari percepatan gravitasi yaitu :

4
=

Dengan =

Keterangan :
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
T = Periode (s)
T = waktu (s)
N = Jumlah simpangan

Analisis dilakukan dengan melakukan pengukuran pada alat


percobaan percepatan gravitasi dengan menggunakan bandul sederhana serta
penggunaan stopwatch dalam perhitungan waktu yang dibutuhkan saat
melakukan simpangan. Variasi panjang tali yang digunakan adalah 49 cm, 43
cm, 36 cm, dan 29 cm. dengan melakukan 3 kali percobaan pada masing-
masung panjang tali dapat dicari besar perrcepatan gravitasinya menggunakan
rumus seperti di atas yaitu sebesar 9,7 m/s2. Dari yang sudah diketahui bahwa
besar percepatan gravitas secara umum atau sesuai materi sebesar 9,8 m/s2.
Ketidaksamaan antara hasik ukur dengan materi dapat disebabkan berbagai
factor diantaranta kondisi temoat saat mencari percepatan gravitasi.

6.2 Percobaan kedua mencari nilai koefisien gesek statis

Gaya gesek statis bekerja pada saat benda dalam keadaan diam dan
nilainya mulai dari nol sampai suatu harga maksimum. Jika gaya dorong atau
tarik yang bekerja pada suatu benda lebih kecil dari gaya gesek statis
maksimum, maka benda masih dalam keadaan diam dan gaya yang bekerja
pada benda mempunyai besar yang sama dengan nilai gaya tarik atau gaya
dorong pada benda tersebut. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan.

=0

− =0

sin = .

sin = . cos

sin
=
cos
= tan

(Paul, Tipler A.1998)

Analisis dilakukan dengan menggunakan bidang miring untuk mencari


besar sudut disaat benda tepat akan bergerak. Dari percobaan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa besar koefisien gesek statisnya sebesar :
= = tan (25.5)0
= tan = 0.38471
= 0.4

6.3 Percobaan ketiga mencari nilai koefisien gesek kinetis

Ketika sebuah benda bergerak sepanjang permukaan yang kasar, gaya


gesekan kinetis bekerja dengan berlawanan arah terhadap kecepatan benda.
Besar gaya gesek kinetis bergantung pada jenis kedua permukaan yang
bersentuhan. Untuk suatu permukaan tertentu, eksperimen menunjukkan bahwa
gaya gesekan kira-kira sebanding dengan gaya normal antara kedua
permukaan, yang merupakan gaya yang diberikan benda-benda tersebut satu
sama lain dan tegak lurus terhadap permukaan sentuhnya.(Giancoli.2001:113)
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda saat
bergerak. Gaya gesek kinetis berlawanan dengan arah gerakan. Seperti gesekan
statis, gesekan kinets adalah gejala yang rumit dan belum dimengerti secara
lengkap. Koefisien gesekan kinetis didefinisikan sebagai rasio besarnya gaya
gesekan kinetis dan gaya normal, maka :

sin
cos

Pada sudut-sudut yang lebih besar daripada 0 , balok bergerak kebawah


dibidang miring dengan , dalam hal ini gaya gesekan adalah hasil kali
koefisien gesek kinetis dengan gaya normal.

= .
sin − = .
sin − . = .
sin − cos
=
sin − cos
=

= (sin − cos )

Analisis pada percobaan ini menghasilkan :

Nilai Koefisien Kinetis

= 9.7 /
= 469.1287 / = 4.691 /
2
= 668.1093 / = 6.681 /

 Untuk = °

= ( − cos )
=( 30 – cos 30 )
4.691
= (0.5 − 0.866)
9.7
0.866 = 0.5 − 0.484

0.016
=
0.866
= 0.018
= 0.02
 Untuk = °

= ( − cos )
= ( 45 − cos 45 )
= (0.7071 − 0.7071)
6.681
= (0.7071 − 0.7071
9.7

0.701 = 0.7071 − 0.689


0.0183
=
0.7071
= 0.026
= 0.03

6.4 Analisis Data Grafik

a. Analisis grafik jarak (y) dengan waktu (s)

Pada teori yang sudah ada, gambar grafik hubungan antara y dan t
adalah seperti gambar :

( )

( )

Sedangkan sesuai dengan percobaan yang dilakukan gambar grafiknya


sebagai berikut :

Grafik y terhadap t 30
0

0
60 45

50

40
Jarak (cm)

30

20

10

0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Waktu (s)

Grafik di atas memiliki kesesuaiaan dengan teori yang telah di


samapaikan.
b. Analisis grafik kecepatan (V) dengan waktu (s)

Berdasarkan teori yang telah di sampaikan bahwa grafik hubungan


antara v dengan t, apabila antara dan dihubungkan pada suatu grafik.
Nilai yang diperoleh dari rumus = Maka akan diperoleh
grafik seperti berikut :

Sedangkan sesuai dengan percobaan yang telah dilakukan gambar


brafik yang di dapat sebagai berikut :
Berdasarkan analisis data yang diperoleh menghasilkan grafik seperti
gambar di bawah ini.

Grafik v terhadap t
300

250
Kecepatan (cm/s)

200

150

100
% (30)
% (45)
50 Linear Fit of B
Linear Fit of D
0
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Waktu (s)

Berdasarkan gambar grafik di atas ada ketidaksesuaian antara


ambar grafik menurut teori dengan gambar grafik menuut percobaan. Hal
ini disebabkan oleh berbagai factor diantaranya adanya kesalahan dalam
mengambil data karena ketidakakuratnya penglihatan manusia.

c. Analisis grafik percepatan (a) dengan waktu (s)

Bersasarkan teori, nilai yang didapatkan dari rumus berikut ini


= maka akan diperoleh grafik seperti pada gambar dibawah ini:
Hasil dari analisis percobaan ini, menghasilkan grafik sebagai berikut :

Grafik a terhadap t
2600 0
30
0
2400 45
2200
2000

Percepatan (cm/s )
2
1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50
Waktu (s)

Grafik hasil percobaan diatas menujukkan perbedaan yang sangat


banyak antara grafik yang sesuai teori dengan grafik hasil percobaan hal
ini disebabkan oleh factor-faktor luar dintaranya kesalahan dalam
mengambil data maupun ketidakakuratan data yang diambil.

 Pembahasan penyebab ketidaksesuaian teori dengan hasil praktikum

Dari percobaan diapat dilihat bahwa ada beberapa factor eksternal


yang mempengaruhi hasil yang didapatkan pada percobaan ini diantaranya:

 Alat percobaan yang digunakan. Karena alat ini dibuat secara manual
maka sangat dimungkinkan adanya banyak kesalahan.
 Metode yang digunakan dalam meluncurkan balok dengan mengangkat
Papan merupakan juga penyebab adanya kesalahan, hal ini dikarenakan
saat mengangkat papan bisa jadi adanya pergeseran sudut sehingga data
yang diperolehpun tidak sesuai.
 Kasar dan halusnya permukaan yang bergesekan.
 Waktu pengambilann data
 Pengambilah data dari aplikasi avidemux yang kurang tepat
 Faktor manusia itu sendiri. Faktor kesalahan yang paling besar adalah
manusia, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam melakukan
percobaan maupun pengamatan yang diakibatkan oleh ketidakakuratnya
penglihatan manusia itu sendiri.

7. KESIMPULAN

7.1 Nilai percepatan yang di dapat sebesar 9.7 /


7.2 Besar koefisien gesek statis ( ) pada bidang miring sebesar 0.4
7.3 Besar koefisien gesek kinetis pada bidang miring dengan sudut 300 sebesar 0.02
Besar koefisien gesek kinetis pada bidang miring dengan sudut 450 sebesar 0.03
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa besar nilai
percepatan gravitasi tidak selalu sama, dipengaruhi oleh kondisi tempat pengambilan
data. Besar koefisien gesek statis lebih besar dibandingkann dengan besar koefisien
gesek kinetis. Serta semakin besar sudut pada bidang miring semakin cepat waktu
yang diperlukan suatu beban untuk mencapai dasar dan juga semakin besar pula
kecepatan yang dihasilkan

8. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli. (1998). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Zamansky, Sear. (1985). Fisika Untuk Universitas. Bandung: Bina Cipta.

Tipler, Paul A. (1998). Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai