Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM

HUKUM ARCHIMEDES

Kahfi Aulia Istiqmal


B04011201072
ST02.2
DOSEN PENANGGUNG JAWAB PRATIKUM
Faozan Ahmad, S.Si, M.Si.

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
2021
Tujuan

Pratikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menentukan jenis dari suatu bahan dengan
melakukan pengukuran massa dan volume secara langsung. Selain dari itu mampu
menentukan massa jenis dari suatu bahan dengan menggunakan hukum Archimedes.
Pratikum dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan seperti neraca satu lengan, besi,
kuningan, kaca, dan balok untuk mengetahui ukuran massa dan volumenya.

Teori Singkat

Archimedes merupakan nama dari seorang filsuf asal Yunani yang merumuskan sebuah
rumus fisika yang kini dikenal dengan Hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan
suatu kebenaran sebab bunyi dari hukum Archimedes telah terbukti memiliki hubungan
secara ilmiah yang sesuai dengan keadaan benda (Lebe 2015). Keterhubungan tersebut
adalah ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau Sebagian di dalam zat cair, zat cair
akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan, berdasarkan hukumnya gaya Archimedes akan menyebabkan benda yang
dimasukkan keair akan melayang,tenggelam dan terapung (Sinensis 2017).

Hukum I Newton menyatakan bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja setiap benda
akan tetep diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja padanya
bernilai nol, maka sebuah benda akan mempertahankan keadaanya. Saat benda yang
awalnya dalam keadaan diam akan tetap diam dan benda yang dari awal sudah bergerak
akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Seorang fisikawan besar bernama Galileo
Galilei menyatakan bahwa benda-benda yang dijatuhkan di dekat permukaan bumi akan
jatuh dengan kecepatan yang sama jika kambatan uda diabaikan.Fluida memiliki sifat pada
saat fluida dalam keadaan diam gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja
tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. Dengan demikian gaya
disebabkan tekana selalu tegak lurus terhadap tekanan permukaan (Giancoli 2001).Hukum
Archimedes menjelaskan hubungan gaya berat dan gaya apung pada suatu benda apabila
dimasukkan ke dalam air. Gaya apung menyebabkan benda yang ada didalam air beratnya
akan berkurang, benda akan terasa lebih ringan saat diangkat didalam air. Benda akan
tenggelam didalam air saat massa jenis zat air lebih kecil dari massa jenis benda, benda
dapat melayang didalam air saat massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda dan
benda akan terapung saat massa zat cair lebih besar dari massa jenis benda (Siskawati et al
2008).

Data Percobaan

Tabel 1.1 Hasil pengukuran diameter dan panjang silinder kuningan


i Diameter (cm) Panjang (cm)

1 1.255 4.640
2 1.250 4.635
3 1.245 4.645
4 1.250 4.650
5 1.255 4.645
6 1.255 4.635
7 1.250 4.640
8 1.255 4.640
9 1.255 4.635
10 1.255 4.635
Rata-rata 1.2525 4.64
Ketidakpastian 0.0035 0.0053

Tabel 1.2 Pengukuran massa m dan massa semu 𝑚′

Bentuk dan Bahan Massa m (gram) Massa semu 𝑚′


Silinder kuningan 48,731±0,005 48,037±0,005

Tabel 7.4a Pengukuran panjang, lebar dan tebal plat kaca

No Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)

1 3,665 2,500 0,112 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎=3,6670


2 3,670 2,505 0,112 ∆𝑃 = 0,003
3 3,665 2,500 0,112 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎=
2,5035
4 3,670 2,505 0,113 ∆𝐿= 0,004
5 3,670 2,500 0,112 𝑇𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = 0,1124
6 3,670 2,510 0,113 ∆𝑇 = 0,0005
7 3,665 2,500 0,113 V = 1,03186
8 3,665 2,500 0,112 ∆𝑉 = 0,005
9 3,665 2,505 0,113
10 3,665 2,510 0,112
Tabel 2.2 Pengukuran massa m dan massa semu m’ plat kaca

Bentuk dan Bahan Massa m (gram) Massa semu m’ (gram)


Plat kaca 2.435 ± 0.005 1.420 ± 0.005
Tabel 3.1 Pengukuran panjang, lebar, dan tebal balok kayu

i Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)


1 3.910 3.070 0.980
2 3.900 3.065 0.981
3 3.890 3.070 0.990
4 3.885 3.060 0.98
5 3.880 3.050 0.978
6 3.900 3.055 0.985
7 3.905 3.065 0.986
8 3.910 3.070 0.987
9 3.885 3.060 0.987
10 3.860 3.060 0.973
Rata-rata 3.8925 0.0625 0.9831
Ketidakpastian 0.0157 0.0068 0.0051

Pengolahan Data

1. Tabel 7.1 nilai volume silinder kuningan dan ketidakpastian

22
×(1,2495)2×2,5035
7
V= = 5,68669
π4 21
D 4

Ketidakpastian tabel 7.1

√(𝜋𝐷21)2 (πDl)2 × ∆𝐷2 = 0,04


∆V = × ∆𝑙 +
2
4

2. Tabel 7.1 rapat massa silinder kuningan dan ketidak pastinnya dengan rumus 7.7
Massa silinder kuningan = 48,731±0,005 gram
Massa semu 𝑚′ = 43,037±0,005 gram
m mpc
pb = =
v m−m∙
p
b

m 48,731
pb = = = m8,5694 (m)2
v 5,68669
∆𝜌𝑏 = √ × (0,9 × ∆𝑚)2 + V2 × (∆𝑉)2 = 0,06
𝑉

3. Tabel 7.4 nilai volume plat kaca dan ketidakpastiannya


V=p×𝑙×𝑡
= 3,6670 × 2,5035 × 0,1124
= 1,0318696 c𝑚3
Ketidakpastiannya

∆V = √(lt)2 × (∆𝑝)2 × (∆𝑙)2 × (𝑝𝑙)2 × (∆𝑡)2 = 0,005


4. Tabel 7.4 rapat massa plat kaca dan ketidakpastinnya dengan rumus 7.7
Massa plat kaca = 2,435±0,005 gram
Massa semu 𝑚′ = 1,420±0,005 gram
m mpc
pb =
𝑣 𝑚 − 𝑚′
m 2,435

pb = = = 2,35981
v 1,03186
(1)2 (m)2

∆𝜌𝑏 = √ × (0,9 × ∆𝑚)2 + × (∆𝑉)2 = 0,0117


𝑉
V2

5. Tabel 7.5 nilai volume plat kaca dan ketidakpastiannya


V=p×𝑙×𝑡
= 3,8925 × 0,015679 × 3,0625
= 0,1869060c𝑚3
Ketidakpastiannya

∆V = √(lt)2 × (∆𝑝)2 × (∆𝑙)2 × (𝑝𝑙)2 × (∆𝑡)2 = 0,00937

6. Tabel 7.5 rapat massa balok kayu dan ketidakpastiannya dengan rumus 7.8
Massa balok kayu= 7,831±0,005 gram
Massa m dan pembenam 𝑚1 = 49,695±0,005 gram
Massa semu 𝑚′ dan pembenam 𝑚2 = 38,386±0,005

m mpc
pb =
= 𝑣 𝑚 − 𝑚′
7,831
m

pb = = = 41,8980
(1)2 v 0,1869060
(m)2
∆𝜌𝑏 = √ × (0,9 × ∆𝑚)2 + × (∆𝑉)2 = 0,005
𝑉
𝑉2

m pc
pb = m − 𝑚2 = 0,69245
1

( 2𝑚 + 𝑚1 − 𝑚2)𝜌𝑐 × ∆𝑚
∆𝜌𝑏 (m1 − 𝑚2 = 0,001054
)2
Pembahasan

Massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume benda. Dinyatakan
𝑚
dengan persamaan p= 𝑣 . Jika dua benda memiliki massa jenis yang sama,semakin besar
volume benda akan semakin besar pula massa benda itu.
Gaya Archimedes akan menyebabkan benda yang dimasukkan keair akan
melayang,tenggelam dan terapung. Pada percobann ini membuktikan bahwa benda dapat
tenggelam, melayang dan mengapung karena adanya perbedaan rapat massa jenis benda dengan
fluida. Benda yang terapung atau terendam dala air kehilangan berat sesuai dengan berat air
yang terdesak (Padusa 2001).

Dimasa ini pengaplikasian dari hukum Archimedes diterapkan pada banyak alat- alat
tranpostasi udara dan laut. Kapal selam dapat mengapung karena dengan menerapakan hukum
Archimedes kapan selal mampu mengatur massa jenisnya didalam air agar bisa melayang,
menyelam kemudian naik dan mengapung di permukaan air dengan cara mengeluarkan dan
memasukkan air untuk mengurangi atau menambah massa. Pada balon udara juga diterapkan
hukum Archimedes yaitu agar dapat tetap melayang balon udara diisi gas yang memiliki massa
jenis yang lebih kecil daripada massa jenis udara diatmosfer

Simpulan

Terdapat gaya berat dan gaya apung dalam hukum Archimedes. Berdasarkan percobaan
ini massa dan volume dapat diukur secara langsung dan dapat ditentukan massa jenis nya dengan
alat pratikum.Terdapat perbedaan rapat massa pada setiap benda.
Daftar Pustaka

Daughlas C, Giancolli. 2001. Fisika. Edisi kelima Jilid 1, Erlangga. Jakarta. Padusa

AG. 2001. Sejarah Fisika. Jurnal FMIPA UNY. 1(21): 13-16.

Siskawati. M, Sudarmi. M, Nurani. S.R.M. 2008. Pemetaan konsepsi mahasiswa tentang hukum
Archimedes. Prosiding Seminar Nasional dan Pendidikan.Universitas Kristen Satya
Wacana. Jawa Tengah.

Sinensis A. R. 2017. Sejarah dan filsafat sains sebagai pendekatan dalam pengajaran fisika pada
konsep Archimedes. JIPFRI ( Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah). 1(1):
23-28. Doi: 10.30599/jipfri.v1i1.120

Anda mungkin juga menyukai