Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK ANALISIS FISIKA

Kelas : 1D / D2
Kelompok :1
Anggota kelompok : 1. Rizky Nurdiansyah NIM : 2118977
2. Salahhuddin Alayyubi NIM : 2118982
3. Shelmita Rafelmedya NIM : 2118990
4. Syahnur Reza NIM : 2119002
Hari/Tanggal/Jam Praktikum : Rabu / 10 Agustus 2022

I. Judul
Penetapan kuat tekan

II. Tujuan
1. Mengukur nilai kuat tekanan pada sampel makanan ringan
2. Mengetahui mutu kualitas bahan pangan berdasarkan nilai kuat tekanannya

III. Prinsip
Kuat tekan adalah kemampuan benda untuk menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan
merupakan salah satu indikator standarisasi bahan untuk menentukan kualitas atau nilai mutu
bahan atau produk. Biasanya diperlukan untuk spesifikasi bahan pangan (packaging, tekstur
bahan, kelenturan atau bahan kontruksi / bangunan). Semakin besar nilai kuat tekannya,
maka semakin baik mutu strukturnya. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan mengukur
panjang, lebar, dan tebal sampel yang akan diuji. Akibatnya, sampel akan mengalami
perubahan bentuk atau melenting ke bawah dan mencapai batas maksimum hingga akhirnya
sampel patah atau retak.

IV. Cara Kerja


1. panjang, lebar dan tebal sampel diukur menggunakan jangka sorong
2. sampel diletakkan diatas pan neraca gantung yang memiliki skala sesuai dengan kuat
tekanan bahan
3. skala diatur menjadi nol dengan menekan tombol rare
4. sampel ditekan menggunakan penggaris sambil melihat nilai neraca hingga sampel pecah
atau retak
5. skala dibaca saat sampel menerima gaya maksimum dengan indikator sampel retak, ulangi
sebanyak 5x

V. Data Pengamatan
1. Kondisi ruangan
Temperatur : 26 derajat celcius
Kelembaban : 47%
2. Deskripsi sampel
Nama sampel : crispy crackers
Merk : nissin
Bentuk : balok
3. Data pengujian
ulangan panjang lebar tebal Massa luas F (N) Delta F P Delta P
kuat (N) (N/m2) (N/m2)
tekanan
1 7,17 4,00 0,330 0,582 0,0065 5,820 0,958 895,38 131,08
7,20 4,03 0,335 0,0065
7,15 4,03 0,340 0,0065
7,17 4,05 0,335 0,0065
Rata-rata 7,17 4,03 0,335 0,0065
2 6,97 4,00 0,330 0,482 0,0063 4,820 0,042 765,08 0,78
6,93 4,03 0,310 0,0063
6,95 4,03 0,380 0,0063
6,97 4,03 0,345 0,0063
Rata-rata 6,95 4,00 0,341 0,0063
3 7,10 4,13 0,370 0,481 0,0064 4,810 0,052 751,56 12,74
6,83 3,85 0,365 0,0064
7,03 3,97 0,345 0,0064
6,95 4,03 0,350 0,0064
Rata-rata 6,90 4,10 0,358 0,0064
4 6,83 4,00 0,315 0,400 0,0062 4,000 0,862 645,16 119,14
6,90 4,03 0,330 0,0062
6,97 4,00 0,350 0,0062
6,80 4,03 0,330 0,0062
Rata-rata 6,80 4,06 0,331 0,0062
5 2,90 0,050 0,145
2,90 0,060 0,174
2,90 0,060 0,174
2,90 0,060 0,174
Rata-rata 2,90 0,058 0,167
Rerata 4,862 0,479 764,30 65,935
Nilai 4,862 764,30
± ±
0,479 65,935

VI. Perhitungan

 Luas sampel balok


L = 2(pxt) + 2(pxl) + 2(lxt)
 Ulangan 1
L1 = 2(7,17x0,335) + 2(7,17x4,03) + 2(4,03x0,335)
= 0,0065 m2
 Ulangan 2
L2 = 2(6,95x0,341) + 2(6,95x4,00) + 2(4,00x0,341)
= 0,0063 m2
 Ulangan 3
L3 = 2(6,90x0,358) + 2(6,90x4,10) + 2(4,10x0,358)
= 0,0064 m2
 Ulangan 4
L4 = 2(6,80x0,331) + 2(6,80x4,06) + 2(4,06x0,331)
= 0,0062 m2
 Ulangan 5
L5 = 2(2,90x0,058) + 2(2,90x0) + 2(0x0,058)
= 0,3364 m2

 Gaya tekan
F=mxg

 Ulangan 1
F1 = 0,582 kg x 10 m/s2
= 5,820 N
 Ulangan 2
F2 = 0,482 kg x 10 m/s2
= 4,820 N
 Ulangan 3
F3 = 0,481 kg x 10 m/s2
= 4,810 N
 Ulangan 4
F4 = 0,400 kg x 10 m/s2
= 4,000 N

 Kuat tekan
P=F/A

 Ulangan 1
P1 = 5,820 / 0,0065
= 895,38 N/m2
 Ulangan 2
P2 = 4,820/ 0,0063
= 765,08 N/m2
 Ulangan 3
P3 = 4,810 / 0,0064
= 751,56 N/m2
 Ulangan 4
P4 = 4,000 / 0,0062
= 645,16 N/m2
VII. Pembahasan
Kuat tekan merupakan daya tahan bahan untuk mempertahankan bentuknya ketika
mengalami gaya tekan. Kuat tekan yang berada pada nilai relatif rendah bisa diukur dengan
prinsip sederhana. Pada percobaan ini dilakukan pengujian kuat tekan pada sampel creckers
dengan meletakkan sampel diatas neraca. Kemudian sampel ditekan dengan penggaris dari
arah atas bagian tengah hingga sampel pecah atau retak. Gaya ketika sampel pecah atau
retak dinyatakan sebagai kuat tekan.uji kuat tekan pada sampel ini untuk mengetahui
kerenyahan berdasarkan nilai kuat tekannya. Dari uji kuat tekan kita juga dapat mempekirakan
kualitas dari sampel. Semakin tinggi nilai kuat tekannya maka semaiin tinggi pula tingkat
kerenyahannya.pada praktikum ini diperoleh hasil akhir nilai gaya tekan pada sampel sebesar
(4,862±0,479) N yang berarti sampel yang digunakan akan berubah bentuk jika mendapatkan
gaya sebesar 4,862 N, didapatkan juga nilai kuat tekannya sebesar (764,30±65,935) N/m2.
Hal ini mengartikan bahwa nilai gaya tekan dan kuat tekan yang dihasilkan sudah sesuai
dngan teorinya yaitu kuat tekan suatu benda sangat dipengaruhi oleh gaya tekannya

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum kuat tekan pada sampel crackers dapat disimpulkan bahwa :
1. Semakin besar gaya tekan terhadap suatu benda, maka nilai kuat tekannya pada benda
tersebut semakin besar
2. Nilai gaya tekan pada sampel yaitu (4,862±0,479) N
3. Nilai kuat tekan pada sampel yaitu (764,30±65,935) N/m2.

IX. Daftar Pustaka


Dja’var, Noviar. Penuntun Praktik Analisis Fisika. 2020. Politeknik AKA Bogor. Bogor
JOSEPH, W. K. 1998. Fisika Dasar. Jakarta : Erlangga
Usman, H, Dr. Prof., 2006, ”Pengantar Statika”, Bumi Aksara, Jakarta.
X. Lampiran
STANDAR PENILAIAN LAPORAN PRAKTIK ANALISIS FISIKA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

No. Penilaian Bobot

1 Judul 5

2 Tujuan 5

3 Prinsip 5

4 Reaksi (jika ada) 5

5 Cara Kerja 10

6 Data Pengamatan 10

7 Perhitungan
Rumus 10

Satuan 10

8 Pembahasan 20

9 Kesimpulan 10

10 Daftar Pustaka 10

Anda mungkin juga menyukai