Anda di halaman 1dari 15

DISTRIBUSI T

Agribisnis
Politeknik Negeri Banyuwangi
Pengertian
• Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan
distribusi t sebagai uji statistik.
• Tabel pengujiannya disebut tabel t-student.
• Distribusi t pertama kali diterbitkan pada tahun
1908 dalam suatu makalah oleh W.S.Gosset.
• Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan
dengan nilai yang ada pada tabel untuk
kemudian menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) yang dikemukakan.
Ciri – ciri distribusi t
• Sampel yang diuji berukuran kecil (𝑛 < 30)
• Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat
signifikan (𝛼) dan besarnya derajat bebas (df).
Fungsi pengujian distribusi t
1. Untuk memperkirakan interval rata – rata
2. Untuk menguji hipotesis tentang rata – rata
suatu sampel.
3. Menunjukkan batas penerimaan suatu
hipotesis
4. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah
layak untuk dipercaya.
Pengujian Sample dengan satu rata-rata
Pengujian dengan satu rata-rata menggunakan
persamaan:
𝒙−𝝁 𝑫𝒇 = 𝒏 – 𝟏
𝒕𝒐 = 𝒔
ൗ√𝒏 Penyusunan hipotesa :
𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
t0 = tHitung 𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2
n = Jumlah Sample
𝜇 = Rata-rata populasi 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 ≤ 𝜇2
x = Rata-rata sample 𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 > 𝜇2
s = Standart Deviasi
𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 ≥ 𝜇2
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 < 𝜇2
H0 = Diterima bila -tTabel ≤ tHitung ≤ tTabel
H0 = Ditolak bila tHitung ≥ tTabel atau tHitung ≥ - tTabel
Contoh soal
1. Seorang pengusaha buah durian yakin bahwa bahwa
duriannya akan tahan rata – rata selama 120 jam
setelah panen pada suhu ruangan. Untuk
mempertahankan nilai tersebut, tiap bulan diuji 25 buah
durian. Kesimpulan apa yang seharusnya dia ambil dari
sampel dengan rata-rata bertahan selama 121 jam dan
simpangan baku 10 jam? Anggap bahwa distribusi
ketahanan buah durian berdistrbusi normal dan α = 5%
Pengujian Sample dengan dua rata – rata
Pengujian dengan dua rata-rata menggunakan persamaan:
Varian sama
Syarat : 𝑆1 ≠ 𝑆2
𝒙𝟏 − 𝒙𝟐 do = selisih 𝜇1
𝒕𝒐 =
𝑺𝟏𝟐ൗ 𝑺𝟐𝟐ൗ dengan 𝜇2 (𝜇1 − 𝜇2 )
𝒏𝟏 + 𝒏𝟐
Df = 𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐

Penyusunan hipotesa :
Varian Berbeda 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑𝑜
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑𝑜
𝒙𝟏 − 𝒙𝟐 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 ≤ 𝑑𝑜
𝒕𝒐 =
(𝒏𝟏 − 𝟏)𝑺𝟏𝟐 +(𝒏𝟐 − 𝟏)𝑺𝟐𝟐 𝟏 𝟏 𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑𝑜
𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐 +
𝒏𝟏 𝒏𝟐 𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 ≥ 𝑑𝑜
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑𝑜
Langkah – langkah uji hipotesa
• Tentukan Ho dan Ha
• Tentukan arah uji hipotesa (satu arah atau dua arah)
• Tentukan tingkat signifikan 𝛼
• Tentukan nilai derajat bebas (df)
• Tentukan wilayah kritisnya atau nilai tabel 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
𝛼, 𝐷𝑏
• Tentukan nilai t hitung ( t hitung = to )
• Tentukan keputusan dan gambar atau tabel
• Menyimpulkan dan menganalisis
• Menentukan kesimpulan dengan cara membandingkan
nilai kritis (nilai tabel) dengan nilai hitungnya untuk
kemudian menolak/menerima hipotesa awal (Ho)
Contoh Soal
Berikut adalah data rata-rata kerusakan antara dua kebun
No A No B
1 7,0 1 7,2
2 7,0 2 6,9
3 7,3 3 7,5
4 7,1 4 7,3
5 7,4 5 7,4
Rata-rata 7,2 Rata-rata 7,3

Apakah kerusakan pada kebun A sama dengan kerusakan


pada kebun B. Gunakan taraf kepercayaan 95%
Hipotesis
𝐻𝑜 ∶ 𝜇1 = 𝜇2
𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2
No A x-xBar (x-xBar)^2 No B x-xBar (x-xBar)^2
1 7,000 -0,160 0,026 1 7,200 -0,060 0,004
2 7,000 -0,160 0,026 2 6,900 -0,360 0,130
3 7,300 0,140 0,020 3 7,500 0,240 0,058
4 7,100 -0,060 0,004 4 7,300 0,040 0,002
5 7,400 0,240 0,058 5 7,400 0,140 0,020
Rata-rata 7,160 0,132 Rata-rata 7,260 0,212

SA = 0,181 𝟕, 𝟑 − 𝟕, 𝟐
𝒕𝒐 = = 𝟎, 𝟕𝟔𝟐
𝟎, 𝟏𝟖𝟏𝟐 ൗ + 𝟎, 𝟐𝟑𝟎𝟐 ൗ
SB = 0,230 𝟓 𝟓
𝟕, 𝟑 − 𝟕, 𝟐
𝒕𝒐 = = 𝟎, 𝟕𝟔𝟐
𝟎, 𝟏𝟖𝟏𝟐ൗ + 𝟎, 𝟐𝟑𝟎𝟐ൗ
𝟓 𝟓

Df = 5 + 5 - 2 = 8
Diperoleh Ttabel = 2,306
Karena t0 < Ttabel maka atau sig > 0,05 maka Ho diterima
Artinya rata-rata kerusakan kebun A sama dengan
kerusakan pada kebun B
Tabel distribusi T
α untuk uji dua arah (two tail test) α untuk uji dua arah (two tail test)
0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01 0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu arah (one tail test) α untuk uji satu arah (one tail test)
df 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005 df 0,25 0,10 0,005 0,025 0,01 0,005
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 19 0,678 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
4 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4.032 22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3.143 3.707 23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
9 0,703 1.383 1,833 2,262 2,821 3,250 26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 27 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
12 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 29 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756
13 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 30 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750
14 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 40 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704
15 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 60 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660
16 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617
17 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 ∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2.326 2,576
Bahan Praktikum
• Berikut adalah data penggunaan dua jenis pupuk
nitrogen terhadap produksi padi. Berdasarkan data
tersebut apakah terdapat perbedaan produksi padi?
Asumsikan data terdistribusi normal dan α = 5%
Plot Pupuk A Pupuk B
1 7 8
2 6 6
3 5 7
4 6 8
5 5 6
6 4 6
7 4 7
8 6 7
9 6 8
10 7 7
11 6 6
12 5 7

Anda mungkin juga menyukai