Kimia Dasar II
DHEA SAGITA
H041201016
DHEA SAGITA
H041201016
PENDAHULUAN
zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu. Kelarutan suatu
senyawa, tergantung pada sifat fisika kimia zat pelarut dan zat terlarut,
temperatur, pH larutan, tekanan untuk jumlah lebih kecil tergantung pada hal
terbaginya zat terlarut. Bila suatu pelarut sampai batas daya melarutkannya,
bobot zat padat atas satu bagian volume zat cair larut dalam bagian volume
zat yang dapat larut dalm sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan
bergantung pada jenis zat terlarut , konsentrasi dari larutan jenuh, yaitu kelarutan,
tergantung pada sifat solvent yaitu kelarutan yang besar terjadi bila molekul-
molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat kelistrikan dari
dan solute-solvent. Suhu kelarutan gas dalam air dan terakhir tekanan sama dan
sebagai pelarut.
beberapa pelarut untuk dilihat kelarutannya dalam pelarut tertentu. Selain itu,
Asal kata halogen adalah bahasa Yunani yang berarti produksi garam
dengan reaksi langsung dengan logam. Karena kereaktifannya yang sangat tinggi,
halogen kekurangan satu elektron untuk membentuk struktur gas mulia yang
merupakan kulit tertutup. Jadi atom halogen mengeluarkan energi bila menangkap
perubahan entalpi, sebenarnya tanda negatif yang lebih tepat (Saito, 1996).
Senyawa organik ini terdiri dari unsur halogen (F, Cl, Br, I) sebagai atom
Pelarut logam, oksida atau karbonat dalam larutan asam halogen yang
kadang zat ini dapat didehidrasi dengan pamanasan dalam vakum, namun ini
sering menjurus kepada hasil tidak murni atau oksohalida. Dehidrasi klorida dapat
dilaksanakan oleh thionil klorida, dan pada umumnya halide dapat dikelola
Banyak halida bereaksi baik dengan halogen unsur, asamnya, atau halida
yang larut, atau halida lain yang berlebih sedemikian hingga satu halogen ditukar
oleh yang lain. Klorida sering dapat diubah menjadi bromide dan apalagi menjadi
iodide oleh KBr atau KI dalam aseton, di mana KCl kurang larut. Pertukaran
menggunakan berbagai fluoride logam, seperti COF3 atau AsF5. Jenis penggantian
ini banyak digunakan untuk senyawaan fluor organik (Cotton dkk, 1998).
tiga buah atom hidrogen (H) nya diganti oleh atom halogen yakni khlor (Cl),
Brom (Br) dan Iodium (I). Beberapa senyawa trialomethane yang umum dijumpai
(TTHM). Selain keempat senyawa tersebut di atas, masih ada beberapa senyawa
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah labu semprot, tabung
klorobenzena, mentega cair, NaI dalam aseton, benzil klorida, CHCl3, dan AgNO3
dalam alkohol.
dengan 0,5 mL CHCl3. Tabung pertama ditambah dengan 1 mL air, tabung kedua
dengan benzil klorida, tabung kedua dengan kloro benzena, tabung ketiga dengan
Dikocok agak kuat, diamati dan dicatat. Prosedur tersebut dikerjakan, diganti
2.2.1 Tabel
Bereaksi dengan
Benzil klorida Terdapat endapan Terdapat endapan
AgNO3 dan NaI
organik, direaksikan CHCl3 dengan air, minyak dan dicairkan). Dari hasil
percobaan yang dilakukan, terlihat bahwa CHCl3 tidak larut dalam air. Hal yang
terjadi yaitu kedua senyawa halogen organik tersebut tenggelam ke dasar wadah,
sedangkan air bersifat polar. Hasil tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa
tersebut tidak dapat membentuk ikatan. Selain itu, juga dikarenakan kedua
senyawa tersebut mempunyai berat molekul yang lebih berat dari pada air (1
Sedangkan ketika CHCl3 direaksikan dengan minyak dan mentega, terlihat bahwa
CHCl3 larut dalam keduanya. Hal ini terjadi karena CHCl3 dengan minyak dan
dan NaI/aseton.
teori. Teori yang ada menyatakan, penyebab kloroform dan diklorometan tidak
kloro benzena tidak bereaksi dikarenakan ketika kloro benzena bereaksi dengan
AgNO3 dan menhasilkan AgCl maka kloro benzena tidak aromatis lagi.
Pada reaksi antara NaI/aseton dengan benzil klorida, terjadi reaksi yang
ditandai dengan adanya perubahan warna larutan menjadi berwarna kuning dan
diklorometan, dan kloro benzena tidak terjadi reaksi dan larutan tidak berubah
berubah warna dan tetap berwarna bening. Teori menyatakan bahwa I (iodin)
senyawa, tidak dapat bereaksi dengan NaI sebab I tidak dapat mendesak Cl.
benzil klorida, kloroform, dan diklorometan sesuai dengan teori. Dimana kloro
3.1 Kesimpulan
1. Senyawa halogen organik CHCl3 tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti
air, namun larut minyak dan mentega yang bersifat nonpolar. Sehingga
3.2 Saran
Praktikum kali ini dilaksanakan melalui media oline atau biasa yang
dengan baik dan lancar terutama masalah yang mungkin timbul karena jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, N. 2002. Lemak dan Minyak. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sumatra Utara: Medan.
Said, N.I. 2007. Pilot Plant Pengolahan Air Minum dengan Proses Biofiltrasi dan
Ultrafiltrasi. Jurnal Pusat Teknologi Lingkungan. 2(1): 1-2.
Saito, T. 1996. Inorganic Chemistry. Amazon: Southern America.
Prasojo, S.L. 2012. Kimia Organik I Jilid 1. Universitas Diponegoro: Semarang.
Lampiran 1. Bagan Kerja
CHCl3
Hasil
AgNO3 /Alkohol
dan NaI/Aseton
Hasil
Lampiran 2. Dokumentasi Percobaan