Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

UJI ADANYA HALOGEN

NAMA : RIFQA ZAKIYAH


NIM : G031191097
KELOMPOK :1
ASISTEN : NURUL LUTFIAH RAMADHANI

LABORATORIUM KIMIA ANALISA DAN PENGAWASAN MUTU PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Uji Adanya Halogen

Tabel 01 Hasil Reaksi dengan AgNO3

KL Reagen Sampe Terdapat Hasil Gambar


P l Endapan Pengamatan
1 AgNO3 CHCl3 (+) Tidak berubah warna dan
terdapat tidak ada keruhan setelah
endapan dipanaskan selama 18
menit, 53 detik.
2 AgNO3 CHCl3 (+) Berubah warna dan
terdapat menjadi keruh setelah
endapan dipanaskan dalam waktu
15 menit.
3 AgNO3 CHCl3 (+) Tidak berubah warna dan
terdapat tidak ada keruhan setelah
endapan dipanaskan selama 13
menit.
4 AgNO3 CHCl3 (+) Berubah warna dan
terdapat menjadi keruh setelah
endapan dipanaskan dalam waktu
31 menit, 32 detik
Sumber : Data Primer Hasil Praktikum Kimia Organik, 2020.

Tabel 02 Hasil Reaksi dengan Reagen KI

KL Reagen Sampe Terdapat Hasil Gambar


P l Endapan Pengamatan
1 KI CHCl3 (+) Sampel berubah warna
terdapat menjadi keruh.
endapan

2 KI CHCl3 (+) Sampel berubah warna


terdapat menjadi keruh.
endapan

3 KI CHCl3 (-) tidak Sampel tidak mengalami


terdapat perubahan warna.
endapan

4 KI CHCl3 (+) Sampel berubah warna


terdapat menjadi keruh.
endapan

Sumber : Data Primer Hasil Praktikum Kimia Organik, 2020.

PEMBAHASAN

1. Sebutkan dan jelaskan unsur yang termasuk golongan halogen !


a. Flour merupakan halogen yang sangat reaktif karena ditemukan dalam
bentuk senyawa. Menurut Doddy (2013) Keraktifan ini dipengaruhi oleh
kelektronegatifannya. Semakin tinggi kelektronegatifnnya maka semakin
reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron. Menurut
Mâzor (1975) atom Flour Berada di periode 2 golongan VIIA. Memiliki
nomor atom 9 dan massa atom relatif = 19. Sifat fisik yaitu Berwarna
kuning muda. Memiliki titik leleh -219,6℃ dan titik didih -188,15℃.
Fluorin adalah gas warna hijau pucat. Sifat kimia Paling elektronegatif,
reaktif, sangat korosif, bisa membakar serbuk logam dan gelas. Manfaat:
Flouspar (CaF2) digunakan sebagai mineral dalam pasta gigi. Asam
Flourida (HF) digunakan untuk mengukir gelas. Bahaya: Fluorida yang
masuk ke dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
b. Klor merupakan unsur halogen dengan nomor atom 17 yang jarng
ditemukan dalam bentuk bebas. Menurut Shofiyatur dan Lilis (2017)
Elemen ini merupakan bagian dari seri pembentuk garam yang bisa
diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis contohnya
berikatan dengan logam Na menghasilkan garam NaCl. Klorin dapat
dengan mudah larut dalam air. Menurut Sofyan (2018) klorin berada di
periode 3 golongan VIIA dan massa atom relatif = 35,45. Sifat fisik:
Berwarna hijau muda, larut dalam air. Memiliki titik leleh = -101℃ , dan
titik didih = - 34,6 ℃ Sifat kimia: Reaktif, wujud cair bisa membakar
kulit. Manfaat: Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur
atau pengawet. Kalium klorida (KCl) digunakan sebagai pupuk tanaman.
Bahaya: Klorin adalah gas beracun yang menyerang sistem pernapasan,
mata, dan kulit.
c. Brom merupakan unsur halogen yang memiliki kelektronegatifan yang
lebih kecil dari flourin dan klorin. Menurut Kesner (1999) reaksi oksidasi
yang dialami unsur brom menjadi bromide disebut reaksi penngusiran
halogen. Karenanya ion bromida dapat dioksidasi menjadi bromin oleh
florin dan klorin. Reaksi ini merupakan dasar utama untuk produksi air
brom dari senyawa bromida. Menrut Andriyanti (2011) unsur brom berada
di periode 4 golongan VIIA. Memiliki nomor atom 35 dan massa atom
relatif 79,90. Sifat fisik berwarna coklat kemerah-merahan dan berbau
tidak sedap. Memiliki titik leleh -7,3℃ dan titik didih = 58,8 ℃. Sifat
kimia kurang aktif dibandingkan dengan iod. manfaat Bromida (Br2)
digunakan sebagai bahan penahan api dan pewarna. Natrium bromide
(NaBr) digunakan sebagai obat penenang saraf. bahaya Menyebabkan
iritasi pada kerongkongan dan mata.
d. Iodin merupakan unsur halogen dengan nomor atom 53. Menurut Hetzel
dan Clugston (1996) menemukan bahwa zat iodin berasal dari oksidasi ion
klorida yang dapat menguap oleh sinar matahari. Menurut Winarno (2014)
Sifat fisika Iodium pada temperatur biasa berupa zat padat yang
mengkristal berbentuk keping-keping atau plat-plat rombis, berkilat
seperti logam berwarna hitam kelabu serta bau khas yang menusuk.
Iodiummemiliki berat atom 126,93, mendidih pada suhu 183oC dengan
titik lebur 144oC dan mudah menyublim (uap iodium berwarna merah,
sedangkanuap murni berwarna biru tua).Sedangkan sifat kimianya
molekul iodium terdiri dari atom (I2) tetapi jika dipanaskan di atas500 oC
akan terurai menjadi 2 atom I, menurut reaksi: I2(s) 2I -(aq) Iodium
kurang reaktif terhadap hidrogen bila dibanding unsur halogenlainnya,
tetapi sangat reaktif terhadap oksigen.Iodium dengan logam-logamdan
beberapa metaloid langsung dapat bersenyawa. Dengan fosfor,misalnya
dapat membentuk tri iodat:
2P(s) + 3I2 (g)2PI3(i)
e. Astatin merupakan unsur radioaktif Menurut Sinaga (2010) astatin berada
di periode 5 golongan VIIA. Memiliki nomor atom 53 dan massa atom
relatif 126,90. Sifat fisik: Berwarna hitam kebiruan agak mengkilat dan
menguap pada suhu ruang membentuk gas warna ungu. Memiliki titik
leleh 113,55℃, dan titik didih 184,4 ℃. Sifat kimia Iodium bereaksi
dengan hidrogen sulfida atau hidrazin untuk membuat asam hidriodik.
Iodida (I2) digunakan sebagai antiseptic. Kalium iodide (KI) digunakan
sebagai obat anti jamur. Bahaya Kontak dengan kulit dapat
menyebabkan luka; uap iod sangat iritan terhadap  mata dan membran
berlendir
2. Gambarkan reaksi yang terjadi pada masing-masing sampel!
a. C6H5Cl dengan AgNO3
C6H5Cl + AgNO3 CHCl2NO3 + AgCl
b. C6H5Cl dengan KI
C6H5Cl + KI CHCl2I + KCl
c. CHCl3 dengan AgNO3
CHCl3 + AgNO3 CHCl2NO3 + AgCl
d. CHCl3 dengan KI
CHCl3 +KI CHCl2I + KCl
3. Jelaskan reaksi yang terjadi pada masing-masing sampel
a. Klorobenzena dengan AgNO3
Ketika klorobenzena ditambahkan dengan reagen AgNO3, maka terjadi
perubahan warna dari bening menjadi keruh dan terdapat endapan putih.
Hal ini menandakan bahwa terjadi reaksi pencampuran kedua zat tersebut.
Berdasarkan reaksinya endapan itu adalah AgCl (perak klorida). Menurut
Annik (2018) Reaksi antar klorobenzena dengan AgNO3 ini juga sebagai
reaksi halogenasi, dimana reaksi halogenasi reaksi subtitusi didalam
senyawa klorobenzena terdapat unsur halogen yaitu Cl (klorin).
b. Klorobenzena dengan KI
Ketika klorobenzena direaksikan dengan KI, terjadi reaksi yang ditandai
dengan adanya perubahan warna menjadi keruh. Berdasarkan hasil
reaksinya terbentuk endapan berupa KCl. Menurut Qurniawati (2018)
reaksi antara klorobenzena dengan KI disebut sebagai reaksi halogenasi,
dimana reaksi halogenasi reaksi subtitusi didalam senyawa klorobenzena
terdapat unsur halogen yaitu Cl (klorin).
c. Kloroform dengan AgNO3
Ketika kloroform yang direaksikan dengan AgNO3 tidak mengalami
perubahan warna, kemudian dipanaskan dengan hotplate selama 31 menit
32 detik. Kemudian terbentuk endapan dalam jumlah sedikit dan terjadi
perubahan warna menjadi keruh. Menurut Firdaus (2018), reaksi antara
kloroform dengan perak nitrat akan menghasilkan endapan dan terjadi
perubahan warna. Endapan tersebut adalah AgCl. Hal ini terjadi karena
adanya reaksi subtitiusi nukleofilik, dimana suatu nukleofil (NO3)
menyerang alkil halida pada atom karbon hibrida sp3 yang mengikat
halogen (Cl), menyebabkan terusirnya halogen oleh nukleofil.
Berdasarkan hal tersebut maka sampel CHCl3 termasuk senyawa yang
mengandung unsur halogen yaitu Cl.
d. Kloroform dengan KI
Klooform yang direaksikan dengan KI menghasilkan endapan dan terjadi
perubahan warna menjadi keruh. Menurut Firdaus (2018), antara
kloroform dengan KI tidak dapat bereaksi karena Cl memiliki
keelektronegatifan yang lebih tinggi dari iodin sehingga iodin tidak dapat
mengusir atom Cl yang terdapat pada kloroform. Namun kalium iodida
dapat larut dengan mudah pada kloroform karena keduanya merupakan
senyawa polar sehingga membentuk endapan KCl. Berdasarkan hal
tersebut, kloroform mengandung unsur halogen.
4. Perhitungan pembuatan reagen
a. 2% AgNO3 Dalam etanol. Dihasilkan 30 ml larutan
Dik : Kadar AgNO3 = 2%
Volume AgNO3 = 30 ml
Dit : m AgNO3 …. ?
2 gr x gr
Peny : m AgNO3 = =
100 ml 30 ml
= 0,6 gram
b. 15% KI dalam Aquadest. Dihasilkan 30 ml larutan
Dik : Kadar KI = 15%
Volume KI = 30 ml
Dit : m KI …. ?
15 gr x gr
Peny : m KI = =
100 ml 30 ml
= 4,5 gram

DAFTAR PUSTAKA
Andriyanti, W et al. 2011. Efek Gas Isian Bromine Sebagai Quenching Terhadap
Karakteristik Detektor Geiger Mueller. Prosiding Pertemuan dan Presentasi
Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2011:
121-127.
Doddy AB, M., 2013., Menguasai IPA Sistem Kebut Semalam. Edisi 2 Revisi.
Pustaka Gema Media : Jakarta

Firdaus, 2012., Alkil Halida., Jurnal Kimia. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kesner, M., 1999., Bromine and bromine Compounds from the dead sea, Israel
Product In Service of People. The ministry of education. Culture and sport
institute of science. The Hebrew University Of Jerusalem, and The Werzmann
Institute Of Science, Rehovet Dead Sea Bromine Group.

Mâzor, L. 1975. Analytical chemistry of organic halogen compounds. Pergamon


Press. Oxford
Sinaga, K. R. M. 2010. Pengembangan Aplikasi Sistem Periodik Unsur Kimia Pada
Ponsel Menggunakan J2me. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Sofyan, D. K. 2018. Peramalan Kebutuhan Klorin (Cl2) Pada Bagian Produksi Di PT
Pupuk Iskandar Muda. Industrial Engineering Journal 7(1): 30-35.
Qurniawati, A., Risha, R. dan Hendra, H., 2018. Detik-detik USBN Kimia. Intan
Pariwara., Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai