kimia tanah PH EC EH
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA TANAH
“PH,EC,dan EH”
OLEH :
No Bp : 2010232008
Asisten :
Fakultas Pertanian
Universitas Andalas
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui bagaimana
cara mencari pH, EC, dan EH didalam tanah, serta mengetahui bagaimana
cara penggunaan alat untuk mencari pH, EC, dan EH.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
H2O ↔ H+ + OH–
Umumnya, tingkat kegaraman dalam tanah yang tinggi terjadi pada tanah
dalam wilayah arid dan seminaris, dimana curah hujan tahunan lebih
rendah daripada tingkat evapotranspirasi. Selain pada lahan arid dan
semiarid, praktek pengelolaan lahan dengan sistem irigasi juga memicu
terjadinya peningkatan kadar garam dalam tanah. Bohn, McNeal dan
O’Connor (2001) menjelaskan bahwa terdapat tiga sumberdaya alam yang
mempengaruhi kadar salinitas tanah, yaitu pelapukan bahan mineral, curah
hujan dan garam-garam dari fosil, selain itu aktivitas manusia yang
menambahkan garam melalui irigasi dan limbah industri di daerah salin
juga berkontribusi terhadap kadar salinitas tanah. Sumber garam dalam
tanah paling besar berasal dari batuan yang tersingkap dan kerak bumi,
dimana garam telah dilepaskan selama proses pelapukan kimiawi dan fisik.
Pada daerah humid, larutan garam dalam profil tanah dibawa ke lapisan
tanah bawah melalui proses perkolasi air hujan dan dialirkan ke lautan.
Pada daerah arid, pencucian terjadi secara lokal. Garam cenderung
menumpuk karena tingkat curah hujan yang rendah, laju evaporasi dan
transpirasi tanaman tinggi.
METODOLOGI
Praktikum mata kuliah kimia tanah dilaksanakan pada 14 Maret 2020 pada
jam 16.00 sampai dengan 17.00 WIB, dilaksanakan pada labor kimia
tanah,jurusan tanah, fakultas pertanian, universitas andalas.
C. METODE
Metode yang diguanakan pada praktikum ini adalah metode
elektrometri, Metode analisis elektrometri meliputi hubungan antara reaksi
kimia dan energi listrik yang digunakan dalam analisis.
D. CARA KERJA
1. Siapkan tanah yang akan dianalisis tanah sebelumnya sudah diayak dan
dikering anginkan selama kuranng lebih 2x24 jam
2. Perbandingan yang digunakan adalah perbandingan ,1:2,5 1:4 1:5
3. Siapkan aquades sebanyak 25ml untuk perbandingan 1:25, 40ml untuk
perbandingan 1:4, 50ml untuk perbandingan 1:5.
4. Timbang tanah sebanyak 10gr untuk setiap perbandingan.
5. Campurkan 10gr tanah dengan aquades berdasarkan perbandingan tadi
6. Shake/kocok dengan mesin shake selama 30 menit dengan kecepatan
250 rpm.
7. Setelah selesai di shake dengan mesin shaker diamkan selama 15 menit
8. Ukur Ph,Ec,Eh suspensi menggunakan elektrometrik.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
N JENIS pH Ec
TANAH
O 1: 1: 4 1:5 1:2,5 1:4 1:5
2,5
1 Entisol 1 5,84 6,28 6,35 26,4 34,5 31,8
2 Entisol 2 5,76 5,89 5,98 27,6 28,5 29,3
3 Oxisol 3 5,61 5,60 5,69 0 0 0
4 Oxisol 4 5,56 5,58 5,69 0 0 0
5 Histosol 5 6,07 6,10 6,10 30,8 31,3 31,4
6 Histosol 6 5,93 6,98 6,47 26,3 26,1 26,3
7 Inseptisol 5,26 - - 29,1 - -
DIAGRAM HASIL
B. PEMBAHASAN
Pada uji pH, Ec dan Eh praktikum ini didapatkan hasil bahwa tanah
entisol, oxisol, histosol, dan inseptisol memiliki pH yang asam
dimana pada semua ulangan pH tanah berada dalam rentang pH 5-6,
hal ini menunjukan bahwa semua tanah yang dianalisis memiliki
kepekaan ion hidrogen yang tinggi, biasanya tanah yang memiliki
pH asam disebabkan karena kekurangan Kalsium (CaO) dan
Magnesium (MgO) yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, pupuk
pembentuk asam, drainase yang kurang baik adanya unsur yang
berlebihan seperti Al, Fe, dan Cu, serta poses dekomposisi bahan
organik.
Pada tanah entisol kelompok 2 didapatkan pH dengan data
perbandingan 1: 2,5= 5,76 1: 4=5,89 1:5=5,98 dan nilai Ec 1: 2,5=
27,6 1: 4=28,5 1:5=29,3. Hal ini menunjukan bahwa semakin
banyak pelarut/ Aquades yang dicampurkan kedalam tanah semakin
meningkat pH tanah tersebut karena H20 dapat mendeteksi asam
aktif didalam tanah. Hal ini juga berkaitan dengan Ec tanah yang
didapatkan Ec semakin meningkat karena semakin tinggi pH tanah
BAB V
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah
1. pH tanah entisols,oxisol, histosol dan inseptisol adalah asam
2. Semakin banyak pelarut atau aquades yang diberikan semakin
meningkat pH di dalam tanah hal ini karena H20 mampu mendeteksi
asam aktif yang berada di dalam tanah.
3. Tanah Histosol memiliki Ec yang tinggi dibandingkan dengan tanah
lainnya, tanah histosol termasuk kedalam tanah yang reduktif karena
terasosiasi asam organik.
4. Pada Tanah entisol semakin tinggi pH semakin tinggi pula Ec yang
didapatkan
5. Pada Tanah Oxisol Ec yang didapatkan adalah 0 karena tanah Oxisol
rendah terhadap kadar kapasitas tukar kation.
B. SARAN
Saran dari praktikum ini adalah
1. Praktikan harus lebih hati hati dalam menganalisis
2. Pekerjaan harus dilakukan dengan serius
3. Alat yang digunakan sebaiknya dapat menampilkan semua data yang
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bohn, H.L., McNeal, B.L., dan O’Connor, G.A. 2001. Soil Chemistry.
Third Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Cyio MB. 2008. Efaktivitas bahan orgnaik dan tinggi genangan terhadap
perubahan Eh,pH dan status Fe, P, Al terlarut pada tanah ultisol,J.
Agroland.15: 257-263.
Kyuma, K. 2004a. Paddy Soil Science. Kyoto University Press and Trans
Pasific Press, Tokyo and Melbourne.
Troeh, F.R. dan Thompson, L.M. 2005. Soils and Soil Fertility. Sixth
Edition. Blackwell Publishing. Iowa, USA.