Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH ASAM-BASA TERHADAP

KESETIMBANGAN DALAM AIR

Hai, saya Prof. Chemy. Saya akan mengajak kalian


untuk menemukan berbagai hal menarik tentang
kimia melalui pertanyaan-pertanyaan yang akan saya
sampaikan!

Halo, saya Prof. Answer. Mari kita bersama-sama


menjawab pertanyaan-pertanyaan Prof. Chemy untuk
menjelajahi dunia kimia yang menyimpan banyak
rahasia!
Coba Perhatikan gambar berikut ini!

Pernahkah kalian makan buah jeruk? Bagaimana rasanya?


Asam bukan? Lalu apakah ketiga jenis buah jeruk pada
gambar diatas memiliki rasa asam yang sama?

Nah, setelah kalian merasakan ketiga jeruk tersebut ternyata


masing-masing jenis jeruk memiliki rasa asam yang berbeda-beda.
Contohnya jeruk mandarin memiliki rasa yang sedikit asam sedikit
manis, jeruk lemon dengan rasa yang sedikit asam sedangkan jeruk
nipis memiliki rasa yang sangat asam.
Hal ini menunjukkan bahwa rasa asam pada ketiga jenis jeruk
memiliki tingkat keasaman yang berbeda-beda. Begitupun dengan
senyawa-senyawa kimia yang bersifat asam maupun basa juga
memiliki tingkat keasaman dan kebasaan yang berbeda ada yang kuat
dan lemah. Nah, kekuatan asam dan basa inilah yang nanti akan
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan air.

Lalu bagaimana bisa kekuatan asam dan


basa dapat mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan air?

Baiklah disini saya akan menjelaskannya,


Simak dengan baik yaa..
Teori Asam Basa Arrhenius
Pada tahun 1887, Svante Arrhenius mengatakan bahwa apabila
molekul-molekul elektrolit dilarutkan ke dalam air maka akan
terbentuklah ion-ion positif dan negatif. Akhirnya Arrhenius
menetapkan teori pengionan yang berbunyi :
Asam Arrhenius adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke
dalam air akan menghasilkan ion-ion hydrogen (H+).
Basa Arrhenius adalah suatu zat yang jika dilarutkan ke
dalam air akan menghasilkan ion-ion hidroksil (OH-).

Nah, oleh karena itu apabila suatu asam atau basa dilarutkan
dalam air maka asam akan menghasilkan ion H+ sedangkan basa
menghasilkan ion OH-. Adanya ion H+ dan OH- menyebabkan
terjadinya pergeseran kesetimbangan air sehingga
mempengaruhi jumlah ion [H+] dan [OH-] air. Pergeseran
kesetimbangan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh kekuatan
asam atau basa yang ditambahkan.

Tahukah Kalian
Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa senyawa kimia yang bersifat
asam dan basa memiliki tingkat keasaman maupun kebasaan yang
berbeda. Sehingga asam dan basa dibedakan atas :
Asam Kuat : HCl, HBr, HNO3, HI, H2SO4, HClO4
Asam
Asam Lemah : CH3COOH, HF, H2CO3, HCN,
HNO2, H3PO4, HClO3, HClO2, H2C2O4

Basa Kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2,


Sr(OH)2, LiOH, RbOH, CsOH
Basa
Basa Lemah : NH4OH, Mg(OH)2, NH3,
Al(OH)3, Fe(OH)3, Be(OH)2, Cu(OH)2

Sebelum Prof. Answer menjelaskan


lebih jauh tentang pengaruh asam basa
terhadap kesetimbangan air. Disini
saya akan mejelaskan terlebih dahulu
tentang Kesetimbangan Air.

Kesetimbangan Air
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah karena hanya sebagian
kecil dari air terionisasi menjadi ion H+ dan OH- :

Tetapan kesetimbangan untuk air :


K=

+ [ ]
[2 ]

K [H2O] = [H+][OH-]

Oleh karena jumlah molekul air yang terionisasi sangat


sedikit, maka dianggap bahwa konsentrasi H2O tetap,
sehingga K [H2O] akan memberikan harga yang tetap
K [H2O] = [H+] [OH-]
K [H2O] dilambangkan dengan Kw, atau tetapan
kesetimbangan air, maka
Kw = [H+][OH-]
. (1)

Harga Kw akan berubah bila suhunya berubah. Reaksi


ionisasi air merupakan reaksi endoterm, sehingga bila
suhu dinaikkan, maka harga Kw akan semakin besar.
Pada suhu 250C harga Kw adalah 1x 10-14
Dari persamaan reaksi ionisasi air :
H2O --> H+(aq) + OH-(aq)
Menunjukkan bahwa [H+] = [OH-], maka dengan
disubstitusikan ke dalam persamaan (1):
Kw = [H+][OH-]
Kw = [H+][H+]

Tabel Harga Kw (tetapan kesetimbangan air) pada berbagai suhu diantaranya :


Suhu (0C)
0
10
20
25
60
100

Kw
0,114 x 10-14
0,295 x 10-14
0,676 x 10-14
1,00 x 10-14
9,55 x 10-14
55,0 x 10-14

Kw merupakan hasil kali antara konsentrasi


molar ion H+ dengan ion OH- pada suhu
tertentu. Dalam air murni pada suhu 25oC,
konsentrasi ion H+ sama dengan ion OH-.

Tahukah kalian bahwa air


merupakan pelarut yang unik?
Coba kalian tebak, apakah air
termasuk larutan asam atau basa?

Menurut Bronsted-Lowry:
Air dapat bertindak sebagai
asam maupun basa (bersifat
amfoter).

Nah, sekarang coba perhatikan reaksi


yang terjadi ketika H2O di campurkan
dengan HCl (asam). Apa yang terjadi?

Dari reaksi di atas terlihat bahwa HCl memberi 1 proton


(H +) kepada H2O, sehingga HCl bersifat sebagai asam dan
H2O bersifat sebagai basa.

Lalu bagaimana jika H2O


direaksikan dengan NH3 (basa)?

Dari reaksi di samping terlihat bahwa H2O memberi 1


proton (H +) kepada NH3, sehingga H2O bersifat sebagai
asam dan NH3 bersifat sebagai basa.

Baiklah, terima kasih Prof. Answer telah


menjelaskan apa itu kesetimbangan air.
Lalu bagaimana pengaruh kekuatan
asam dan basa terhadap pergeseran
kesetimbangan air Prof?

Baiklah, pertama saya akan menjelaskan tentang


pengaruh kekuatan asam terhadap pergeseran
kesetimbangan air. Simak dengan baik ya..

Perhatikan gambar berikut!

Larutan asam merupakan larutan


elektrolit. Sama halnya dengan
elektrolit kuat, asam kuat akan
terionisasi sempurna dalam air,
sedangkan asam lemah merupakan
elektrolit lemah hanya terionisasi
sebagian dalam air.

Sekarang, mari kita


perhatikan persamaan
dan perbedaan kedua
larutan asam yang di uji
daya hantar listriknya!

Larutan HCl

Larutan CH3COOH

Kedua larutan tersebut merupakan larutan elektrolit dan juga


merupakan larutan asam. Namun keduanya memiliki perbedaan, yaitu
larutan HCl merupakan larutan elektrolit kuat, sedangkan larutan
CH3COOH merupakan larutan elektrolit lemah.

Apakah kalian tau, perbedaan tersebut


muncul karena kesetimbangan air yang
bergeser? Bagaimana hal tersebut terjadi?
Mari kita mulai mempelajari Pengaruh Asam
terhadap Kesetimbangan Air!

Adanya ion H+ yang dihasilkan oleh suatu asam dapat mengakibatkan


terjadinya pergeseran kesetimbangan terhadap kesetimbangan air,
H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi ion H+ di dalam larutan
tersebut.
a. Asam Kuat
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam
larutannya. Mari kita simak pertayaan Prof. Chem sebelum melanjutkan
penjelasan.

Berdasarkan dua buah


gambar larutan elektrolit
sebelumnya, dapatkah kalian
menentukan yang mana yang
merupakan larutan asam
kuat? Mengapa?

Ya, HCl merupakan asam kuat. Hal tersebut dapat kita amati dari
ion-ion H+ dan Cl- yang terionisasi sempurna.
Bila dalam air terlarut suatu asam kuat, misalnya HCl 0,1 M, maka akan dapat menganggu kesetimbangan air.
(1) H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
10-7M
10-7M
(2) HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
0,1 M
0,1 M 0,1 M
+
Adanya ion H yang berasal dari HCl (reaksi 2) menyebabkan kesetimbangan air (reaksi 1) bergeser ke kiri,
sehingga [H+] dan [OH-] dari air menjadi kurang dari 10-7. Dengan demikian, [H+] dari air pada reaksi (1) dapat
diabaikan terhadap [H+] dari HCl, sebab dalam air murni hanya terdapat sebuah ion H+ dari 10 juta molekul
air.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk larutan asam kuat, [H+] hanya dianggap berasal dari asam saja;
sedangkan ion [H+] dari air dapat diabaikan karena terlalu kecil jika dibandingkan dengan [H+] yang berasall
dari HCl 0,1 M.
Dengan demikian, secara umum [H+] dalam larutan asam kuat dapat dicari berdasarkan reaksi:
HnA (aq) nH+(aq) + An-(aq)
aM
(n x a) M
[H+] = (n x a) M
(a = molaritas asam dan n = jumlah ion H+ yang dihasilkan dari ionisasi asam)

Sekarang, kalian telah mengetahui


pengaruh asam kuat terhadap
kesetimbangan air. Bagaimana
dengan asam lemah?

b. Asam Lemah
Sebagian besar asam adalah asam lemah. Mari asumsikan suatu asam monoprotik lemah HA.
Ionisasinya dalam air adalah
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)
Atau, lebih sederhananya,
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Karena ionisasi asam lemah tidak pernah sempurna, semua spesi (asam yang tidak terionisasi, ion
H+, dan ion A-) berada pada kesetimbangan. (Raymond Chand, 2005)

Bagaimana dengan larutan elektrolit


CH3COOH yang terdapat di awal? Apakah
termasuk asam lemah karena larutannya
terionisasi sebagian? Bagaimana kita bisa
mengetahui bahwa larutan tersebut
merupakan asam lemah?

Ya, benar! CH3COOH merupakan salah satu contoh asam lemah.


Berdasarkan reaksi ionisasi asam monoprotik lemah HA dalam air yang
telah disebutkan diatas, kita dapat menentukan tetapan ionisasi
asamya (Ka)
Ka =
Harga Ka merupakan gambaran kekuata asam. Semakin besar harga Ka
berarti semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, atau semakin kuat
asam tersebut.

Dari harga Ka tersebut dapat ditentukan


dalam larutan asam
lemah. Derajat ionisasi asam lemah sangat kecil, sehingga hanya sedikit
HA yang terionisasi. Oleh karena kecilnya ionisasi dianggap bahwa [HA]
dalam larutan dianggap tetap. Dari persamaan ionisasi asam diketahui
bahwa [H+] = [A-], dengan demikian:
Ka =

[H ] = Ka x [HA]
[H+] =
dengan, Ka
= tetapan ionisasi asam
[HA] = konsentrasi asam
+ 2

Lalu bagaimana halnya dengan basa?


Bagaimana pengaruh basa kuat dan lemah
terhadap pergeseran kesetimbangan air?

Nah, sama halnya dengan asam kuat, basa kuat juga


terionisasi sempurna dalam air. Sebagai contoh, NaOH
merupakan basa kuat karena terionisasi sempurna dalam air
menjadi ion Na+ dan OH-.

Perhatikan Reaksi Ionisasi NaOH berikut ini!

Reaksi Ionisasi :
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser
ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang
terlarut tersebut. Misalnya, dalam air terlarut NaOH 0,1 M,
maka terdapat reaksi:
(1) H2O(l) H+(aq) + OH-(aq)
10-7
10-7 M
(2) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
0,1 M
0,1 M
Adanya ion OH- dari NaOH menggeser kesetimbangan air
(reaksi 1) ke kiri. Ion [H+] dan [OH-] dari air berkurang dan
menjadi sangat sedikit dibanding OH- yang berasal dari NaOH,
maka [OH-] yang berasal dari air dapat diabaikan. Jadi, secara
umum [OH-] dalam larutan basa dapat dicari berdasarkan
persamaan reaksi berikut :
L(OH)n (aq) --> Ln+ (aq) + nOH- (aq)
(n x b) M
[OH ] = (n x b) M
(b = molaritas basa dan n = jumlah ion OH- yang dihasilkan
dalam ionisasi basa)

Perhatikan contoh berikut :


Hitunglah [H+] dan [OH-] yang terdapat dalam larutan NaOH 0,01 M !
Jawab :
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
0,01 M
0,01 M
Jadi,
a. [OH-] = 0,01 M
b. Kw
= [H+] [OH-]
10-14
= [H+] [0,01] (ingat Kw = 10-14 pada suhu 250C)
[H+]
= 10-12 M

Nah, sekarang coba perhatikan reaksi ionisasi NH3, yang


merupakan basa lemah, berikut ini:

Karena NH3 hanya sebagian saja yang terionisasi di dalam air maka terjadi
kesetimbangan di antara molekul basa lemah dan ion-ionnya. Keadaan
kesetimbangan suatu basa lemah (NH3), maka dapat dinyatakan dengan
tetapan kesetimbangan basa lemah atau tetapan ionisasi basa dilambangkan
dengan Kb. Maka tetapan kesetimbangan untuk NH3 :
Kb =

Dengan cara penurunan yang sama, maka untuk


menentukan konsentrasi ion OH- dalam larutan basa
lemah dapat digunakan rumus :
[OH-] =

[BOH] = [Mb]

Basa lemah hanya sebagian kecil basa yang mengalami


ionisasi, sehingga reaksi ionisasi basa lemah
merupakan reaksi kesetimbangan.

Perhatikan contoh berikut :


1. Hitunglah [OH-] dalam larutan NH3 0,1 M, Kb = 1,7 x 10-5
Jawab :
[OH-] =
=
=
= 1,3 x 10-3 M
[H+]
= 10-12 M

Anda mungkin juga menyukai