Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 1
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Laju reaksi dapat dihitung dengan mengukur jumlah magnesium atau HCl
yang digunakan dalam waktu tertentu atau jumlah magnesium klorida dan gas
H2O dalam waktu tertentu.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 2
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
akan dapat dipengaruhui oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut yang dapat
mempengaruhi kecepatan laju reaksi (Keenan, dkk, 1984 dan Atkins, 1996).
1. Jenis Reaktan
Tiap-tiap zat mempunyai sifat yang berbeda-beda apabila bereaksi
dengan zat lain. Semakin reaktif jenis reaktan tersebut, maka laju reaksi
semakin cepat (Brocks,1959)
2. Konsentrasi
Kelajuan reaksi homogen tergantung pada konsentrasi dari pereaksi
pereaksi dalam larutan. Larutan dapat berupa cairan atu gas. Dalam larutan
cairan, konsentrasi pereaksi dapat diubah berdasarkan penambahan reaksi
atau dengan pengubahan volume dari sistem atau berdasarkan penambahan
atau pengurangan pelarut (Sastrohamidjojo, 2001)
3. Sifat Dasar Pereaksi
Dalam suatu reksi kimia terjadi pemutusan ikatan dan pembentukan
ikatan baru sehingga kelajuan reaksi harus bergantung pada macam ikatan
yng ada. Secara percobaan, kecepatan reksi tergantung pada senyawa yang
melakukan reaksi bersama. Setiap zat berbeda secara nyata, dalam laju reaksi
mereka juga mengalami perbedaan kecepatan reaksi. Reaksi kimia dapat
terjadi akibat tumbukan antara molekul molekul. Sedangkan energi yang
harus dimiliki olekul untuk dapat bereaksi disebut energi aktivasi. Semakin
tinggi nilai energi aktivasi, semkin kecil fraksi mol yang teraktifkan dan
semakin lambat reaksi berlangsung (Sastrohamidjojo, 2001)
4. Suhu
Naiknya suhu menyebabkan kecepatan rata-rata dan energi kinetiknya
rata-rata molekul naik, sehingga frekuensi tumbukan juga semakin besar.
Suhu tinggi diperlukan agar molekul fraksi reaktan meningkat dan dapat
menumbuk dengan energi kinetik yang lebih besar daripada energi aktivasi.
Ini dibutuhkan agar tumbukan yang terjadi efektif (Miller, 1987)
5. Katalis
Katalis adalh suatu zat yang menimbulkan kecepatan suatu reaksi
kimia, tanpa mengalami perubahan kimia. Secara permanen, proses ini
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 3
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
6. Luas Permukaan
Luas permukaan sangat berpengaruh pada keceopatan laju reaksi.
Makin besar luas permukaan suatu zat, makin cepat reaksi berlangsung.
Sebaliknya malin kecil luas permukaan suatu zat, makin lambat zat tersebut
bereaksi. Untuk memperluas permukaan biasanya dilakukan dengan
menghaluskan zat tersebut atau memperkecil ukuran zat. Seperti sebatang
kapur dengan butiran kecil kapur akan memiliki laju reaksi yang lebih besar
dibandingkan dengan batang kapur (Keenan, 1990)
Orde Reaksi
Orde dari suatu reaksi menggambarkan bentuk matematika dimana hasil
perubahan dapat ditunjukkan. Orde reaksi hanya dapat dihitung secara eksperimen
dan hanya dapat diramalkan jika suatu mekanisme reaksi diketahui seluruh orde
reaksi yang dapat ditentukan sebagai jumlah dari eksponen untuk masing-masing
reaktan, sedangkan hanya eksponen untuk masing-masing reaktan dikenal sebagai
orde reaksi untuk komponen itu. Orde reaksi adalah jumlah pangkat faktor
konsentrasi dalam hukum laju bentuk diferensial. Pada umumnya orde reaksi
terhadap suatu zat tertentu tidak sama dengan koefisien dalam persamaan
stoikiometri reaksi (Hiskia, 2003).
Orde reaksi terhadap suatu komponen merupakan pangkat dari konsentrasi
komponen itu, dalam hukum laju. Contohnya reaksi dengan hukum laju dalam
persamaan v=k[A][B] merupakan orde pertama dalam A dan B. Orde keseluruhan
reaksi merupakan penjumlahan orde semua komponennya. Jadi, secara
keseluruhan hukum laju dengan persamaan v=k[A][B] adalah orde kedua (Atkins,
1996:335).
Berikut ini beberapa cara penentuan orde reaksi yaitu:
1. Bentuk Differensial
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 4
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Orde 3
= ( )3
Orde n
= ( )
2. Bentuk Integral
(1) Metode variasi atau metode differensial non grafik
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 5
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Orde 1
dx
=k (a-x)
dt
dx
=k dt
(a-x)
dx
- =k dt
(a-x)
ln( ) = +
t=0, x=0, maka :
a
kt= ln
a-x
Orde 2
x
kt=
a (a-x)
Orde 3
1 1
kt= 2
=
2 (a-x) 2a2
(2) Integral Grafik
Orde suatu reaksi dapat ditentukan dengan cara membuat grafik
dari data eksperimen
Metode integral grafik
Untuk dapat menggunakan metode ini perlu diperhatikan data yang akan
diplotkan pada grafik.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 6
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
I. Orde 1
y = kx + b
ln (a-x)
II. Orde 2
1/(a-x) y = kx + b
III. Orde 3
1/(a-x)2 y = kx + b
t
Untuk dapat menentukan orde dapat kita analisis dari nilai regresi
(R2) pada setiap persamaan garis linier yang didapat.Orde reaksi
ditentukan dari nilai R2 yang paling mendekati 1.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 7
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Asam Sulfat
Asam sulfat merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut
dalam air dalam semua perhitungan. (epinus, 2010). Asam sulfat merupakan zat
cair kental tak berwarna, menyerupai minyak, bersifat asam kuat, titik didih 315-
338 0C, titik leleh 100 0C, massa jenis 1,8. (Mulyono, 1997)
Asam Klorida
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia
dapat terdisosiasi (terionisasi) melepaskan satu H+ (sebuah proton tunggal) hanya
sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air
membentuk ion hidronium, H3O+ (Perry, dkk, 1984). Hidrogen klorida (HCl)
adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat terdisosiasi (terionisasi)
melepaskan satu H+ (sebuah proton tunggal) hanya sekali. Dalam larutan asam
klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium, H3O+
Pita Magnesium
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 8
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
V. ALUR PERCOBAAN
Erlenmeyer 2 Erlenmeyer 3
Erlenmeyer 1
7,5 mLNa2S2O3 0,1 M 5 mLNa2S2O3 0,1 M +
10 mLNa2S2O3 0,1 M
+ 2,5 mL H2O 5 mL H2O
Hasil Pengamatan
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 9
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Erlenmeyer 2 Erlenmeyer 3
Erlenmeyer 1
7,5 mLH2SO40,5 M 5 mLH2SO40,5 M
10 mL H2SO40,5 M
+ 2,5 mL H2O + 5 mL H2O
Hasil Pengamatan
25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL 25 mL
HCl HCl HCl HCl HCl HCl HCl HCl
2N 1,8N 1,6N 1,4N 1,2N 1N 0,8N 0,6N
Waktu
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 10
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 11
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 12
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Diletakkan pada tanda silang berwarna Na2S2O3 : larutan Orde reaksi menurut teori semakin besar. Hal
Ditambah Na2S2O3 5 mL Akuades : berwarna kuning yaitu 1,23 untuk orde ini dikarenakan
Dinyalakan stopwatch ketika
larutan tidak kehijauan (++) reaksi Na2S2O3 dan orde banyak tumbukan
asam mulai ditambahkan
Dihentikan stopwatch ketika berwarna Larutan C + 0,524 untuk H2SO4 . jadi yang terjadi.
diperoleh kekeruhan yang akuades + orde total yaitu 2
konstan Na2S2O3 : larutan Orde reaksi Asam
Hasil Pengamatan berwarna kuning Sulfat sebesar
kehijauan (+) 0,524. Hal ini
kurang sesuai
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 13
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 14
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 15
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
- HCl 1,6 N
t1 : 19,5 s
t2 : 23,43 s
- HCl 1,4 N
t1 : 32,46 s
t2 : 40,15 s
- HCl 1,2 N
t1 : 39,68 s
t2 : 35,21 s
- HCl 1 N
t1 : 63 s
t2 : 52 s
- HCl 0,8 N
t1 : 100 s
t2 : 105 s
- HCl 0,6 N
t1 : 217 s
t2 : 255 s
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 16
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 17
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 18
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
yang telah berisi larutan Natrium tiosulfat diletakkan diatas kertas yang
telah diberi tanda silang dengan tujuan mempermudah mengetahui
kekeruhan pada reaksi antara Natrium tiosulfat dengan Asam sulfat.
Kemudian, larutan ditambah dengan 5 mL larutan Asam sulfat 0,5 M
(tidak berwarna) dimana pada saat penambahan asam sulfat, stopwatch
dinyalakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan larutan untuk
bereaksi. Hal ini ditandai dengan memudarnya tanda silang dikarenakan
terjadi reaksi antara natrium tiosulfat dengan asam sulfat yang
menghasilkan larutan keruh berwarna kuning kehijauan (+). Reaksi yang
terjadi yaitu :
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 19
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
(Sulfur) sebesar 0,01 mol/0,015 liter untuk semua tabung, dari konsentrasi
tersebut diperoleh nilai r dengan rumus:
Na2S2O3
r=
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 20
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 21
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
5 mL 0,1 M 10 mL - 10 mL 80 s (+++)
Na2S2O3
r=
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 22
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Dari tabel diatas diketahui bahwa semakin besar konsentrasi larutan natrium
tiosulfat maka laju reaksinya semakin besar.
1. Metode differensial
Penentuan orde Natrium Tiosulfat
rx = k [Na2S2O3] [H2SO4]
ry k [Na2S2O3] [H2SO4]
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 23
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
r1 = k [Na2S2O3] [H2SO4]
r2 k [Na2S2O3] [H2SO4]
0,0014825 = k [0,100] [0,500]
0,0010781 k [0,075] [0,500]
1,38 = [1,3]
= log 1,38
log 1,3
= 1,23
rx = k [Na2S2O3] [H2SO4]
ry k [Na2S2O3] [H2SO4]
r4 = k [Na2S2O3] [H2SO4]
r5 k [Na2S2O3] [H2SO4]
0,0008333 = k [0,100] [0,500]
0,0007168 k [0,100] [0,375]
1,16 = [1,33]
= log 1,16
log 1,33
= 0,524
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 24
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
= 1,764
=2
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 25
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
[H2SO4] tetap
0,075 0,5 -1,1249 -0,3010 0,00075 0,0025 0,001 61,84 0,0010781 -2,96736074
0,05 0,5 -1,3010 -0,3010 0,0005 0,0025 0,001 117 0,0005698 -3,24427712
[Na2S2O3] tetap
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 26
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
2. Metode grafik
-0.4
-0.6
log r
log r
y = 0.7121x + 1.0041
-0.8
R = 0.9915 Linear (log r)
-1
-1.2
-1.4
log [Na2S2O3]
Penentuan orde reaksi secara grafik diatas menunjukkan bahwa orde reaksi
untuk Na2S2O3adalah orde 1, dimana orde reaksi secara grafik dinyatakan dengan
slope (kemiringan), atau pada gambar grafik diatas ditunjukkan dengan R2. Slope
R2pada grafik tersebut menyatakan , dimana adalah orde reaksi untuk Na2S2O3.
Karena grafik yang dihasilkan tersebut naik, maka nilai bernilai positif. Pada
grafik memiliki nilai R2 0,991.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 27
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
log [H2SO4] t
[H2SO4] r Log r
(sekon)
-0.2
-0.3
log r
log r
-0.4 Linear (log r)
-0.5
-0.6
-0.7
log [H2SO4]
Penentuan orde reaksi secara grafik diatas menunjukkan bahwa orde reaksi
untuk H2SO4adalah orde 2, dimana orde reaksi secara grafik dinyatakan dengan
slope (kemiringan), atau pada gambar grafik diatas ditunjukkan dengan R2. Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa orde asam sulfat bernilai 1.
Slope R2 pada grafik tersebut menyatakan , dimana adalah orde reaksi untuk
H2SO4. Karena grafik yang dihasilkan tersebut naik, maka nilai bernilai positif.
Pada grafik memiliki nilai R2: 0,974.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 28
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
= 1,965
=2
Pada percobaan reaksi antara natrium tiosulfat dan asam sulfat, orde yang
dihasilkan adalah orde total, dimana asam sulfat dan natrium sulfat dapat dicari
masing-masing ordenya karena kedua larutan tersebut memiliki konsentrasi atau
molaritas sehingga orde yang dihasilkan ada 2 yaitu dari natrium tiosulfat dan
asam sulfat sendiri sehingga dapat diacri orde totalnya.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 29
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 30
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 31
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
sehingga berbeda dengan reakasi antara natrium tiosulfat dengan asam sulfat yang
memiliki 2 konsentrasi pereaksi. Hal ini berakibat pada penentuan orde reaksi,
orde reaksi yang dihasilkan hanya 1 yaitu orde dari HCl sehingga pada penentuan
orde menggunakan metode differensial harus mencari konstanta nya terlebih
dahulu agar dapat mencari orde reaksi HCl.
Rumus laju reaksinya sebagai berikut:
r1 k1 [HCl]x
=
r2 k2 [HCl]x
2. Metode grafik
Data yang diperoleh untuk penentuan orde yaitu sebagai berikut:
[HCl] log [HCl] r Log r
2 0,301 0,059 -1,2291
1,8 0,2552 0,053 -1,2757
1,6 0,2041 0,051 -1,2924
1,4 0,1461 0,035 -1,4559
1,2 0,0791 0,027 -1,5686
1 0 0,017 -1,7695
0,8 -0,0969 0,009 -2,0457
0,6 -0,2218 0,004 -2,3979
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 32
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
0
-0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
-0.5
-1 y = 2.2828x - 1.8196
R = 0.9768
log r
-1.5 log r
Linear (log r)
-2
-2.5
-3
log HCL
X. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan :
1. Semakin tinggi konsentrasi reaktan maka semakin besar laju reaksinya
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi semakin singkat dan
sebaliknya, semakin rendah konsentrasi reaktan maka laju reaksinya kecil
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi semakin lama.
2. Semakin besar konsentrasi maka partike-partikel zat yang dihasilkan
sangat banyak sehingga tumbuklan antar molekul akan semakin besar.
3. Diperoleh orde reaksi Natrium sulfat sebesar 1,23 dan orde reaksi asam
sulfat sebesar 0,5 sehingga diperoleh orde total sebesar 0,73 atau
dibulatkan menjadi 2. Orde reaksi asam sulfat kurang sesuai dengan teori
yang belum mendekati 1.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 33
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Keenan, C.W, D.C, Kleinfelter dan J.H Wood. 1984. Kimia Untuk Universitas.
Jakarta : Erlangga.
Partana, Crys Fajar, dll. 2003. Common Textbook : Kimia Dasar 2. Yogyakarta:
UNY Press.
Petrucci. 1987. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern. Erlangga. Jakarta
Windholez, Martha., 1976 , The Merck Index Ninth Edition. Merck & Co.,Inc:
Rahway.
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 34
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
XII. LAMPIRAN
SOAL :
JAWABAN :
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 35
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
B. Lampiran Perhitungan
5 10 - 10 44,97 s (+++)
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 36
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
5 5 5 10 117 s (+)
5 10 - 10 80 s (+++)
5 5 5 10 105 s (+)
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 37
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
[H2SO4] tetap
0,075 0,5 -1,1249 -0,3010 0,00075 0,0025 0,001 61,84 0,0010781 -2,96736074
0,05 0,5 -1,3010 -0,3010 0,0005 0,0025 0,001 117 0,0005698 -3,24427712
[Na2S2O3] tetap
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 38
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
r1 = k [Na2S2O3] [H2SO4]
r2 k [Na2S2O3] [H2SO4]
0,0014825 = k [0,100] [0,500]
0,0010781 k [0,075] [0,500]
1,38 = [1,3]
= log 1,38
log 1,3
= 1,23
r4 = k [Na2S2O3] [H2SO4]
r5 k [Na2S2O3] [H2SO4]
0,0008333 = k [0,100] [0,500]
0,0007168 k [0,100] [0,375]
1,16 = [1,33]
= log 1,16
log 1,33
= 0,524
= 1,764
=2
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 39
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Metode grafik
-0.4
-0.6
log r
log r
y = 0.7121x + 1.0041
-0.8
R = 0.9915 Linear (log r)
-1
-1.2
-1.4
log [Na2S2O3]
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 40
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
log [H2SO4] t
[H2SO4] r Log r
(sekon)
-0.1
-0.2
-0.3
log r
log r
-0.4 Linear (log r)
-0.5
-0.6
-0.7
log [H2SO4]
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 41
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 42
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
1 1 []1
= ( ) , misal k1=k2
2 2 []2
0,059 1 2
= ( )
0,053 2 1,8
k1
1,1132 = (1,1111)
k2
1 1,1132
1,1132 = 2 1,1111
k=1
Orde Reaksi
1 []1
= ( )
2 []2
0,059 2
= 1,1111 ( )
0,053 1,8
1,1132 = (1,1111)
log 1,1558
=
log 1,1111
x = 1,3
x =1
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 43
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
0
-0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
-0.5
-1 y = 2.2828x - 1.8196
R = 0.9768
log r
-1.5 log r
Linear (log r)
-2
-2.5
-3
log HCL
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 44
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
C. Lampiran Foto
HCl 1 N, HCl 1,8 N, HCl 1,6 N, HCl 1,4 N, HCl 1,2 N, HCl 1 N, HCl 0,8 N, HCl 0,6 N
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 45
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
- Pita Mg - Aquades
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 46
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 47
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 48
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 49
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 50
PRAKTIKUM KIMIA FISIKIA III
Reaksi antara Natrium Tiosulfat dan Asam Sulfat, Reaksi antara Mg dan HCl 51