Anda di halaman 1dari 37

Termokimia

•Kelompok 9
•Anggia Siti Febrianti 1177040012
•Aulia Rahmah 1177040016
•Elsa Ainun Pangesti 1177040023
•Irpan Maulana 1177040027
A. Tujuan
• Menentukan kalor reaksi pengukuran suhu dengan kalorimeter.
• Menentukan perbandingan suhu terhadap waktu yang dilakukan pada
percobaan.
• Mengidentifikasi penentuan kalor netralisasi.
• Menentukan tetapan kalorimeter pada reaksi pengendapan kompleks.
• Menentukan massa jenis yang didapat pada percobaan.
• Menentukan perbandingan massa jenis yang didapatkan dengan
literatur.
• Mengidentifikasi hasil reaksi pengendapan.
• Mengidentifikasi hasil reaksi pelarutan
B. Dasar Teori
• Termokimia adalah bagian dari termodinamika yang
membahas
perubahan panas dari suatu reaksi kimia dan hubungan deng
an pengaruh kalor yang menyertai reaksi-reaksi kimia.
• Berprinsip pada penentuan tetapan temperature pada selang
waktu tertentu dalam berbagai jenis : kalor kalor pengukuran
suhu, kalor netralisasi asam basa, kalor pelarutan, kalor
penguraian, kalor pembentukan kompleks, kalor
pembentukan endapan.
• Penentuan kalor netralisasi asam basa dengan
mereksikan reagen yang bersifat asam dengan basa
yang nantinya reaksi tersebut akan mengalami reaksi
endoterm dan dengan begitu kalor penetralisasi dapat
ditentukan
• Kalor pembentukan terdiri dari pembentukan endapan
dan pembentukan kompleks berprinsip pada
penambahan reagen yang memiliki tinggat kepolaran
yang berbeda sehingga nantinya menghasilkan
perubahan warna kompleks a terdapat endapan.
C. Alat dan Bahan
• Alat
No. Alat Ukuran Jumlah No. Alat Ukuran Jumlah
1. Kalorimeter bomb - 1 buah 10. Neraca analitik - 1 buah
2. Termometer 200°C 1 buah 11. Piknometer 25 ml 1 buah
3. Labu erlenmeyer 250 ml 1 buah 12. Batang pengaduk - 1 buah
4. Gelas ukur 5 ml 1 buah 13. Ppet tetes 5 ml 1 buah
5. Botol semprot 250 ml 1 buah 14. Kaki tiga - 1 buah
6. Gelas kimia 250 ml 2 buah 15. Penyangga kalorimeter - 1 buah
7. Spirtus - 1 buah 16. Gelas ukur 100 ml 1 buah
8. Stopwatch - 1 buah 17.
9. kaca arloji - 1 buah 18.
- bahan
No. Bahan Spesifkasi Jumlah

1. Larutan NaOH 0,05M 250ml

2. Larutan HCl 0,05 M 250ml

3. Aquades - Panas secukupnya


- Dingin

4. CuSO4 0,05M 1,9941 gram

5. NH4OH 25% 2 ml

6. Al2(SO4)3 0,05 M 4,275 gram


Diagram Percobaan
Pengukuran Piknometer
Pengukuran Suhu
Reaksi Penetralan
Reaksi Pengendapan
Reaksi pembentukan Kompleks
Reaksi Kalor Pelarutan
Data Pengamatan
Pengukuran Piknometer

Massa Piknometer Kosong = 46,2763 gram


Massa Piknometer + aquades = 46,7560 gram

Sampel Massa (gram)

Piknometer Piknometer + Sampel Sampel


NaOH 20,4484 46,08326 25,63486
HCl 20,4484 46,0769 25,6285
Al2(SO4)3 20,4484 46,2763 25,8279
NH4OH 20,9709 46,4688 25,4979
CuSO4 20,9709 46,5746 25,6037
Pengukuran Suhu
Menit Ke Air Panas (C) Air Dingin Campuran Pengamatan
1 68 - - TB
2 - 29 - TB
3 63 - - TB
4 - 28,5 - TB
5 60 - - TB
6 - 28 - TB
7 - - 40 TB
8 - - 39,5 TB
9 - - 39 TB
10 - - 38,5 TB
Reaksi Penetralan
Menit ke Suhu HCl Suhu NaOH Campuran Pengamatan
1 26 - - TB
2 - 27 - TB
3 25,9 - - TB
4 - 28,2 - TB
5 26 - - TB
6 - 28,5 - TB
7 - - 26 TB
8 - - 26 TB
9 - - 26 TB
10 - - 26 TB
Reaksi Pengendapan
Waktu ke Suhu NaOH Suhu CuSO4 Campuran Pengamatan
1 - 24,9 - CuSO4 = larutan
berwarna biru, Larut
dalam air
2 28 - - NaOH = Larutan tak
berwarna
3 - 25 -
4 28 - -
5 - 25 -
6 28 - -
7 - - 28 Campuran=terbentu
k endapan putih
kebiruan larutan
berwarna biru (--)
8 - - 28
9 - - 28
10 - - 28
Reaksi Pelarutan
Menit Ke Campuran (H2O + CuSO4) Pengamatan
1 41 Padatan CuSO4 = Larut dalam air,
larutan berwarna biru (--)
2 41
3 41
4 41
5 41
Reaksi Pengkompleks
Menit ke Al2(SO4)3 NH4OH Campuran Pengamatan
1 - 25 - Al2(SO4)3= Larutan
putih keruh
2 28,5 - - NH4OH= Larutan TB,
berbau
3 - 25 -
4 28 - -
5 - 28 -
6 28 - -
7 - - 25,4 Campuran =
endapan putih,
Larutan Campuran
keruh
8 - - 25,9
9 - - 26
10 - - 26
Pengolahan data
1. Penentuan volume pikno
4. penentuan CpK calorimeter
Vpikno=((Wpikno+sampel)-(Wpiknokosong))/
(Massa jenis air ) Qserap=Qlepas
Vpikno yang diberikan 26,3867 ml dan 25,862
ml Mair dingin . Cair dingin . (Tcam –
2. Penentuan massa jenis zat
Tair dingin) + Cpk (Tcam –Tair
ρzat=((Wpikno+sampel)-
dingin) =Mair panas . Cap (Tap –
(Wpiknokosong))/Vpikno Tcampuran)
Massa jenis yang didapat sebesar pada Didapat nilai CpK Air panas
Al2(SO4)3 0.978 g/ml, NaOH 0,971 gr/ml, HCl
0,971 gr/ml, CuSO4 0,990 gr/ml NH4OH 0,984 dengan air dingin 11232,05536
gr/ml
CpK Penetralan 21989,20127
3. Penentuan Massa larutan
Massa=ρzat x Volum
CpK Pengendapan 0
Massa yang didadpat Al2(SO4)3 195,6m g, Cpk Kompleks -2734,3852
NaOH 194,2m gr,HCl 196,8 mgram, NH4OH
199,6 mgr, dan air panas 149,6 mgram.
5.Penetuan suhunya dilihat dari 7. Penentuan kalor reaksi
gradien grafik yang diberikan Q = Mad . Cpair (Tcam – Tef) +
dengan nilai x nya 7 Mad . Cpair (Tcam – Tef) + Cpk
6.Penetuan Tef (Tcam – Tef)
• Tef=Cp zat. Tzat +Cpzat. Pengukuran suhu -1,41063 x 10 11
Tzat+CpK . Truang K
• Haslnya penentuan pengukuran Netralisasi 2,963 x 10 10 K
suhu 3416880,533 k Kompleks -626772478 K
• Kalor netralisasi 6574095,75 k Pengebdapan-3479762334 K
• Pembentukan kompleks 8. Penentuan ∆H
-816993,1989 k
∆H=-q/n
• Pwmbwntukan endapan
62809,88 K Netralisai -2,963 x1013 kj/mol
Kompleks 1,882 x1011 kj/mol
Grafik hasil percobaan
Pembahasan
• Termokimia merupakan Ilmu yang mempelajari
tentang kalor dengan reaksi kimia.
• Pengukuran piknometer dilakukan untuk mengetahui
massa larutan Kemudian dicari densitas pada masing-
masing larutan sampel yang akan diuji
• Ditinjau dari jenis reaksi, terdapat beberapa jenis
reaksi yaitu kalor pembentukan,kalor penguraian,
kalor penetralan, kalor reaksi dan kalor pelarutan.
Reaksi Penetralan
• Entalpi netralisasi(ΔHn0) Entalpi netralisasi adalah kalor yang dilepas pada
pembentukan 1 mol air dan reaksi asam-basa pada suhu 250C dan tekanan 1
atmosfer.
• NaOH merupakan larutan basa kuat dan HCl merupakan Asam kuat ketika
direaksikan menghasilkan larutan yang netral
• Reaksi yang terjadi yaitu
NaOH + HCl NaCl + H2O
• Pada percobaan ini ΔHn0 yang didapat bernilai negatif hal ini menandakan
bahwa reaksi yang terjadi yaitu reaksi eksoterm adanya pelepasan kalor
dari sistem kelingkungan.
Reaksi pembentukan kompleks
• Perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-
unsurnya disebut entalpi molar pembentukan atau entalpi
pembentukan.
• yang digunakan adalah larutan Al2(SO4)3 dan larutan NH4OH
• Reaksi yang terjadi yaitu
Al2(SO4)3 (aq) + NH4OH (aq) 2 Al(OH)3(s) + (NH4)2SO4(aq)
• Entalpi yang didapatkan dalampercobaan ini yaitu bernilai (+) Reaksi
endoterm
Reaksi pembentukan endapan
• Sampel yang digunakan adalah larutan NaOH dan larutan CuSO4
• suhu pada saat larutan dicampurkan menjadi konstan
• Reaksi yang didapat yaitu
NaOH (aq) + CuSO4(aq) Cu(OH)2(s) + NaSO4(aq)
• Terbentuknya endapan atau tidak dalam suatu reaksi, itu
tergantung kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksimum zat
terlarut yang akan larut dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu
tertentu
Reaksi pelarutan
• Entalpi pelarutan standar menyatakan jumlah kalor yang
diperlukan atau dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada
keadaan standar (STP).
• Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH ◦s) simbol s berasal
dari kata solvation yang berarti pelarutan.
• Sampel yang digunakan adalah aquades dan padatan CuSO4
• Proses ini bertujuan untuk melihat kelarutan pada padatan CuSO4
didalam aquades
• Reaksi yang terjadi adalah
CuSO4 (s) + H2O(aq) CuSO4 (aq)
• Jika ΔHs sangat positif, zat itu tidak larut
dalam air, Jika ΔH negatif, zat itu larut
dalam air
• Pada percobaan ini ΔHs yang didapat
bernilai negatif sehingga terlihat bahwa
campuran larut
Thermochemistry and kinetics of silica dissolution in NaOH aqueous solution
Meriem Fertani-Gmati, Mohamed Jemal∗

• Dalam hal proses sederhana, panas


berevolusi dengan melarutkan jumlah
padatan yang meningkat dalam volume
pelarut yang sama meningkat atau menurun
terus hingga saturasi dari mana ia menjadi
konstan
• [3Na2O, 4SiO2]diss +2SiO2→ 3[Na2O,
2SiO2]diss.
• Molar enthalpy of dissolution of silica in
NaOH solution at 90 and 120 ◦C.
• H (J mol−1) at 90◦C H (J mol−1) at 120◦C
• Domain A 14,519 ± 920 12,859 ± 145
• Domain B 8194 ± 620 8194 ± 51
• Domain C – 2605 ± 17
Kesimpulan
• Kalor reaksi pada pengukuran suhu adalah
-41,1063X1011
• hasil yang didapatkan dari perbandingan
suhu terhadap waktu jika suhu meningkat
maka termasuk reaksi eksoterm dan jika
sebaliknya maka termasuk reaksi endoterm
• Reaksi dari penentuan kalor netrlisasi yaitu
antara laruta HCl yang merupakn asam kuat
dan NaOH yang merupakan basa kuat
sehingga dihasilkan garam yang ditunjukan
adanya busa
• Hasil tetapan kalorimeter pada pengendapan
yaitu 0 dan kompleksnya yaitu -2734,3852
• Hasil penentuan massa jenis Al2(SO4)3 ialah
0,978 g/mL ,NaOH 0,975 g/mL, HCl 0,971
g/mL, CuSO4 0,990 g/mL, dan NH4OH 0,984
g/mL
• Perbandingan degan massa jenis didapat dari
percobaan dengan literatur hasilnya ada yang
tidak sesuai, hal ini karena adanya faktor
kesalahan
• Pelarutan antara padatan tembaga (Cu)
dengan air panas
Thermochemistry of compounds and
aqueous ions of copper

• Merupakan Kalor pembentukan standar


antara Cu dengan Air yang didapatkan
dalam eksperimen ini yaitu harga entalpi:
Hf; = 17.2 kcal mol-‘,
• Reaksi yang terjadi yaitu:
2Cu+(aq) = Cu(c)+Cu’+(aq).
• Data entalpi yang didapat bernilai postif
ditandai adanya endoterm.
Daftar pustaka
• Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika (II). Jakarta: Erlangga.
• Chang, R. 2004. Kimia Dasar jilid 1 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
• Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisika dan Soal-Soal. Jakarta: UI Press.
• Mulyono. 2009. Kamus kimia. Jakarta: Balai pustaka.
• Surya, Y. 2009. Suhu dan Termodinamika. Tanggerang: PT Kamdel.
• LEWIS M. GEDANSKY,? EARL M. WOOLLEY, and LOREN G.
HEPLER.1969.Journal Thermochemistry of compounds andaqueous
ions of copper:Department of Chemistry, The University of
Lethbridge,Lethbridge, Alberta, Canada.

Anda mungkin juga menyukai