“AIR”
JAWAB
b. Saus
Sauce adalah cairan yang dikentalkan dengan salah satu bahan
pengental sehingga menjadi semi liquid (setengah cair), dan disajikan
bersama dengan ikan, unggas, daging maupun kue-kue dengan maksud
untuk mempertinggi cita rasa dari bahan makanan yang disajikan.
Kata "saus" berasal dari bahasa Prancis (sauce) yang diambil dari
bahasa Latin salsus yang berarti "digarami”.
Sama halnya dengan kecap, pemanasan dilakukan dalam oven
vakum dengan suhu yang lebih rendah kadang-kadang pengeringan
dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan dalam eksikator dengan
H2SO4 pekat sebagai pengering, hingga mencapai berat yang konstan.
c. Minyak
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan
atau hewan yang dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan
biasanyadigunakan untuk menggoreng bahan makanan.
Bahan-bahan yang tidak tahan panas, seperti bahan berkadar gula
tinggi, minyak, daging, kecap, dan lain-lain pemanasan dilakukan dalam
oven vakum dengan suhu yang lebih rendah kadang-kadang pengeringan
dilakukan tanpa pemanasan, bahan dimasukkan dalam eksikator dengan
H2SO4 pekat sebagai pengering, hingga mencapai berat yang konstan.
d. Biskuit
Biskuit adalah produk jajanan renyah yang dibuat dengan cara
dipanggang.
Untuk bahan dengan kadar gula tinggi, kadar airnya dapat diukur
dengan menggunakan refraktometer di samping menentukan padatan
terlarutnya pula.
e. Gula pasir
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditas perdagangan utama. Gula paling banyak
diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Kadar airnya dapat diukur dengan menggunakan refraktometer di
samping menentukan padatan terlarutnya pula.
f. Alpukat
Penentuan kadar air dari bahan-bahan yang kadar airnya tinggi dan
mengandung senyawa-senyawa yang mudah menguap (volatile) seperti
sayuran dan susu, menggunkan cara destilasi dengan pelarut tertentu,
misalnya toluen, xilol, dan heptana yang berat jenisnya lebih rendah
daripada air.
Suatu bahan makanan dapat terkandung semua jenis air, ataupun salah satu
dari jenis-jenis air tersebut. Sebagai contoh, proses pemanasan kentang dengan
menggunakan microwave melibatkan berbagai jenis air, seperti air kapiler, air
terlarut, air adsorpsi, dan air konstitusi sehingga memungkinkan kentang tersebut
matang tanpa penambahan air. Hal ini disebabkan proses gelatinasi terjadi karena
adanya pati dan air yang terkandung dalam kentang, disertai dengan pemanasan
suhu tinggi. Dengan demikian, proses pengeringan belum tentu hanya
menghilangkan satu jenis air terikat saja, bahkan dapat menghilangkan semua
jenis air yang terikat secara fisik maupun kimia.
3.
a. Kadar air suatu bahan adalah persentase kandungan air dalam suatu
bahan, Kadar air biasanya dipengaruhi oleh tingkat kelembaban udara
disekitar bahan pangan tersebut. Bila kadar air bahan air rendah dan
kelembaban udara disekitar bahan tersebut tinggi maka bahan pangan
tersebut menjadi tingkat kelembabannya menjadi tinggi atau bahkan bisa
basah. Bila suhu bahan makanan rendah maka akan terjadi kondensasi dan
dapat merupakan media pertumbuhan mikroba yang baik seperti kapang
atau khamir. Kadar air juga sangat mempengaruhi tingkat keawetan bahan
makanan tersebut.
Kadar Air dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis)
atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah
mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%, sedangkan kadar air
berat kering dapat lebih dari 100%. Kadar air berat basah (bb) adalah
perbandingan antara berat air yangdiuapkan dengan berat bahan sebelum
pengeringan (berat total). Kadar air berat basah dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
Kadar air berat kering (bk) adalah perbandingan antara berat air
yang diuapkan dengan berat bahan setelah pengeringan. Jumlah air yang
diuapkan adalah berat bahan sebelum pengeringan dikurangi berat bahan
setelah pengeringan. Kadar air berat kering dinyatakan dalam persamaan
berikut: