GASING KAYU
Disusun oleh:
KELOMPOK : 4
KELAS : K – 09
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian
ANGGOTA KELOMPOK :
(Gansing kayu)
Disusun oleh:
KELOMPOK : 4
KELAS : K – 09
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian
Anggota Kelompok:
2. TEORI DASAR
Gasing merupakan mainan tradisional yang gerakannya berputar pada porosnya yang
disebut sebagai gerak rotasi. Pada zaman dahulu, selain digunakan sebagai mainan gasing tak
sering pula diadu satu sama lain. Gasing yang akan menjadi sang juara merupakan gasing yang
dapat berputar lebih lama, memiliki kecepatan rotasi yang tetap, dan seimbang. Adapun
Konsep fisika yang digunakan dalam permainanan gasiing ini adalah sebagai berikut.
F
a
m
Dimana:
a = percepatan
F = gaya
m = massa gasing
Sehingga semakin besar gaya diberikan pada gasing maka semakin besar
percepatan yang dihasilkan gasing. Sebaliknya, semakin kecil gaya diberikan pada gasing
maka semakin kecil percepatan yang dihasilkan. Jadi, agar gasing bergerak dengan
percepatan yang besar maka gaya yang diberikan pada gasing haruslah besar atau bisa juga
dengan cara memperkecil massa gasing.
Gerak melingkar.
Pada permainan gasing juga berlaku hukum fisika tentang gerak melingkar yaitu
kecepatan linier dan kecepatan sudut (anguler).
Kecepatan linier
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus
terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mainan gasing ini karena bagian atas gasing ini
merupakan bentuk lingkaran. Jadi, dapat dihitung mengenai kecepatan linier yang
akan terbentuk ini pada bagian atas gasing. Rumus utama kecepatan linier adalah:
s
v
t
Bentuk dari gasing adalah lingkaran, maka jaraknya menjadi keliling lingkaran, maka
rumusnya menjadi:
2r
v v 2rf
t
Keterangan:
v = Kecepatan linier gasing (m/s)
s = Jarak tempuh gasing selama berputar (m)
T = Periode (waktu / banyaknya putaran) gasing ( s)
π = Phi (22/7 atau 3,14)
r = Jari-jari gasing (m)
f = Frekuensi gasing (Hz)
vr
Keterangan:
ώ= Kecepatan sudut gasing (Rad/s).
v= Kecepatan linier gasing (m/s)
r = Jari-jari gasing (m).
Fr sin
Di mana:
F = besar gaya gasing (N)
r = panjang lengan gaya gasing (dalam hal ini adalah jari-jari gasing) (m)
τ = besar momen gaya (N.m)
α = sudut antara arah lengan gaya dan arah gaya
3. METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Gasing yang dibuat oleh kami diambil dari kayu pohon mahoni. Gasing ini
memiliki spesifikasi ukuran sebagai berikut:
a. Gasing memiliki tinggi sebesar 10 sentimeter
b. Diameter gasing memiliki panjang sebesar 14 sentimeter
Pada bagian bawah gasing sebagai tumpuan rotasinya, kami menaruh ujung
paku sekitar ±1 sentimeter. Bentuk gasing yang kami miliki, serupa dengan bentuk
jamur kebalik, dimana tudung jamur sebagai bagian bawah gasing dan batang jamur
sebagai tempat putarannya. Sebagai pemutarnya, kami menggunakan tali yang dililit
pada bagian gasing, setelah itu pada proses pemutarannya, tali akan dilepas sehingga
lilitan tali tidak ada lagi di gasing lalu gasing pun akan berputar.
Gambar 3.1 Desain Gasing
5. PENGOLAHAN DATA
- Penghitungan momen inersia gasing
I =2MR2
1
Isilinder pejal = 2MR2
M= 200gr= m1+m2+m3
1 1 1
Itotal = 2M1R2 .t1 + 2M2R2 .t2 + 2M3R2 .t3
1 1 1
= 2M1(0,5.10-2 )2 .(1,5.10-2) + 2M2(7.10-2)2 .(4,5.10-2) + 2M310-4. 4.10-2
1 1 3 441
=2 . 4 . 2(0,5.10-2 )2 .(1,5.10-2)M1 + . 10−6 M2+ M3 2.10-6
24
3
V1 2𝜋𝑟 2 t = 2𝜋(0,5.10-2 )2. 2.10-2 = 2,356.10-6
V2 1385,44.10-6
V3 25,13. 10-6
V1 : V2 : V3 = 1 : 588 : 10
200 = m1+m2+m3 = m1 + 588m2+10m3
m1 =0,33 gr
m2 =196,5 gr
m3 =3,33 gr
substitusi massa ke persamaan I total didapat
Itotal =10-6(0,1875 M1 + 110,25 M2 + 2M3) = 21,65 . 10-6 Kgm2
Dalam sampel percobaan didapat jumlah putaran n=62 dalam waktu 18 sekon.
n = 62 , t = 18 s
𝑛 62
o 𝑓= = = 3,4 Hz
𝑡 18
o 𝜔𝑡 = 𝜔𝑜+ ∝ 𝑡
21,36 = 0+ ∝ 18
21,36 𝑟𝑎𝑑
∝= = 1,18 2
18 𝑠
𝜏 = 𝐼𝛼
𝜏 = 21,65 . 10-6 x 1,18
= 2,5547 . 10-5 Nm
6. ANALISIS
Besarnya jarak sumbu putar gasing dengan bagian terluar (dalam hal ini panjang
jari-jari) gasing akan mempengaruhi kecepatan sudut gasing tersebut. Semakin besar jari-
jari gasing, semakin kecil kecepatan sudut gasing tersebut berputar. Demikian sebaliknya,
semakin kecil jari-jarinya, semakin besar kecepatan sudut gasing tersebut berputar.
Kecepatan sudut gasing dipengaruhi oleh besarnya gaya, besarnya gaya tersebut
diterjemahkan sebagai besarnya gaya tarikan tali ketika kita melepas gasing. Semakin
besar gaya tarikan yang kita berikan, semakin besar torsi gasing yang pada akhirnya
semakin besar kecepatan sudut yang akan dihasilkan. Begitupun, sebaliknya. Semakin
kecil gaya kita berikan pada saat kita memutar gasing, semakin kecil pula kecepatan sudut
yang dihasilkan.
Selain faktor gaya dan jari-jari, massa gasing juga mempengaruhi kecepatan sudut
putar gasing. Semakin besar massa gasing maka kecepatan sudut gasing akan semakin
kecil, begitu juga sebaliknya, semakin kecil massa gasing maka kecepatan sudut gasing
makin besar.
gasing kayu akan berotasi lama apabila massa dan diameternya besar. Semakin besar
diameter dan massanya maka akan semakin lama rotasinya. Hal ini dikarenakan momen
inersia gasing yang semakin besar
Untuk mendapatkan gasing yang seimbang, maka ujung bawah dari gasing harus
berbentuk runcing karena titik tumpu atau titik pusat pada gasing tertuju pada ujung gasing
sehingga saat berputar gasing dapat seimbang dengan titik tumpu yg runcing tersebut.
7. KESIMPULAN
- Besarnya momen inersia gasing yang didapat adalah 21,65 . 10-6 Kgm2
𝑟𝑎𝑑
- Besarnya percepatan sudut gasing yang didapat adalah 1,18 𝑠2
-5
- Besarnya 𝜏 yang didapat adalah 2,5547 . 10 Nm
8. REFERENSI
- Giancoli, D. C. 1998. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Terjemahan oleh Yuhilza Hanum.
2001. Jakarta: Erlangga
- Halliday, David. 2014.”Fundamentals of Physics Tenth Edition”Cleveland: Wiley
9. PEMBAGIAN TUGAS
Tuliskan pembagian tugas yang dilakukan untuk setiap anggota kelompok Anda. Gunakan
tabel untuk mempermudah penulisan.