Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

FI-1101/1102 FISIKA DASAR IA/IB


SEMESTER I 2017-2018

GASING KAYU
Disusun oleh:

KELOMPOK : 4
KELAS : K – 09
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian

ANGGOTA KELOMPOK :

NO. NIM NAMA


1 16317136 Nada Kamilia Salsabila
2 16317140 Zulfa Jannahnur Rahma
3 16317144 Clara Ayu Damianto
4 16317148 Septyawan Dwiputra
5 16317152 Ary Giovanny Rea
6 16317156 Edi Rikardo Sinaga
7 16317160 Irsyad Fadhilah Akmaldika
8 16317164 Nofal Mahdi Kadafi A
9 16317168 Dimas Agastya Sansa
10 16317172 Yusuf Zidan Ramadhan
11 16317176 Roveri Boris

PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA – PRODI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)
FI1201/1202 FISIKA DASAR IA/IB
SEMESTER I 2017-2018

(Gansing kayu)

Disusun oleh:

KELOMPOK : 4
KELAS : K – 09
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian

Anggota Kelompok:

Nada Kamilia Salsabila 16317136


Zulfa Jannahnur rahma 16317140
Clara Ayu Damianto 16317144
Septyawan Dwiputra 16317148
Ary Giovanny Rea 16317152
Edi Rikardo Sinaga 16317156
Irsyad Fadhilah Akmaldika 16317160
Nofal Mahdi Kadafi A 16317164
Dimas Agastya Sansa 16317168
Yusuf Zidan Ramadhan 16317172
Roveri Boris 16317176

PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
1. TUJUAN PERCOBAAN
 Membuat gasing dari kayu yang dapat berputar dengan selama mungkin dengan
massa maksimum 500 gram.
 Menentukan besar momen inersia gasing.
 Menentukan besar percepatan sudut gasing saat berputar.
 Menentukan besar momen gaya gasing.

2. TEORI DASAR

Gasing merupakan mainan tradisional yang gerakannya berputar pada porosnya yang
disebut sebagai gerak rotasi. Pada zaman dahulu, selain digunakan sebagai mainan gasing tak
sering pula diadu satu sama lain. Gasing yang akan menjadi sang juara merupakan gasing yang
dapat berputar lebih lama, memiliki kecepatan rotasi yang tetap, dan seimbang. Adapun
Konsep fisika yang digunakan dalam permainanan gasiing ini adalah sebagai berikut.

 Hukum I (Pertama) Newton dan II (Kedua) Newton


Hukum pertama Newton tentang gerak menyatakan bahwa “sebuah benda yang
diam akan tetap diam dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya”
Penerapan konsep huku newton ini, pada saat gasing diam maka akan tetap diam
(jika tidak ada pengaruh gaya luar). Maka untuk membuat gasing bergerak dengan
kecepatan tertentu maka harus ada gaya luar yang membuat gasing tersebut bergerak. Gaya
luar tersebut bisa berupa tarikan tali pada gasing ,
Sedangkan Hukum II Newton menyatakan, “percepatan yang ditimbulkan oleh
gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan besar gaya, searah dengan gaya
itu dan berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda tersebut”. Artinya, semakin
besar gaya yang bekerja pada benda maka semakin besar percepatan yang ditimbulkan.
Sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja maka semakin kecil percepatan yang
ditimbulkan. Secara matematis pernyataan tersebut dapat ditulis:

F
a
m
Dimana:
a = percepatan
F = gaya
m = massa gasing

Sehingga semakin besar gaya diberikan pada gasing maka semakin besar
percepatan yang dihasilkan gasing. Sebaliknya, semakin kecil gaya diberikan pada gasing
maka semakin kecil percepatan yang dihasilkan. Jadi, agar gasing bergerak dengan
percepatan yang besar maka gaya yang diberikan pada gasing haruslah besar atau bisa juga
dengan cara memperkecil massa gasing.

 Gerak melingkar.
Pada permainan gasing juga berlaku hukum fisika tentang gerak melingkar yaitu
kecepatan linier dan kecepatan sudut (anguler).
 Kecepatan linier
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus
terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mainan gasing ini karena bagian atas gasing ini
merupakan bentuk lingkaran. Jadi, dapat dihitung mengenai kecepatan linier yang
akan terbentuk ini pada bagian atas gasing. Rumus utama kecepatan linier adalah:

s
v
t
Bentuk dari gasing adalah lingkaran, maka jaraknya menjadi keliling lingkaran, maka
rumusnya menjadi:

2r
v v  2rf
t
Keterangan:
v = Kecepatan linier gasing (m/s)
s = Jarak tempuh gasing selama berputar (m)
T = Periode (waktu / banyaknya putaran) gasing ( s)
π = Phi (22/7 atau 3,14)
r = Jari-jari gasing (m)
f = Frekuensi gasing (Hz)

(b) Kecepatan sudut.


Kecepatan sudut ialah besarnya sudut yang dibentuk untuk melakukan
perpindahan tiap satuan waktu. Pada langkah sebelumnya, telah kita temukan berapa
besar dari kecepatan linier. Selanjutnya kita hanya cukup memasukkan nilai kecepatan
linier tersebut ke suatu rumus untuk mendapatkan besar dari kecepatan sudut gasing
yang berputar tadi.

  vr
Keterangan:
ώ= Kecepatan sudut gasing (Rad/s).
v= Kecepatan linier gasing (m/s)
r = Jari-jari gasing (m).

 Hukum Torsi (Momen Gaya) dan Momentum Sudut


Kita tinjau gasing itu dari hukum torsi (momen gaya). Momen gaya merupakan besaran
yang dapat menyebabkan sebuah titik partikel berputar (berotasi). Momen gaya
dilambangkan dengan "τ"
  Fr

Besarnya momen gaya pada gasing adalah:

  Fr sin 
Di mana:
F = besar gaya gasing (N)
r = panjang lengan gaya gasing (dalam hal ini adalah jari-jari gasing) (m)
τ = besar momen gaya (N.m)
α = sudut antara arah lengan gaya dan arah gaya

3. METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Gasing yang dibuat oleh kami diambil dari kayu pohon mahoni. Gasing ini
memiliki spesifikasi ukuran sebagai berikut:
a. Gasing memiliki tinggi sebesar 10 sentimeter
b. Diameter gasing memiliki panjang sebesar 14 sentimeter
Pada bagian bawah gasing sebagai tumpuan rotasinya, kami menaruh ujung
paku sekitar ±1 sentimeter. Bentuk gasing yang kami miliki, serupa dengan bentuk
jamur kebalik, dimana tudung jamur sebagai bagian bawah gasing dan batang jamur
sebagai tempat putarannya. Sebagai pemutarnya, kami menggunakan tali yang dililit
pada bagian gasing, setelah itu pada proses pemutarannya, tali akan dilepas sehingga
lilitan tali tidak ada lagi di gasing lalu gasing pun akan berputar.
Gambar 3.1 Desain Gasing

Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan RBL


No. Nama Alat atau bahan Harga (Rp)
1 Kayu Mahoni 50.000,00
2 Tali -
3 Paku -
4 Amplas -
5 Mesin Bubut -
6 Gergaji dan Pisau -
7 Alat ukir kayu -
Total pengeluaran (Rp) 50.000,00
*Catatan: Total pengeluaran hanya untuk pembuatan gasing (semua alat dan bahan
sudah termasuk didalamnya)

B. Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat


Langkah langkah pengambilan data dan cara kerja alat.
1. Lilitkan tali dibagian atas gasing,
2. salah satu ujung tali di kaitkan pada jari tangan
3. lontarkan gasing dengan tangan yang sama yang jarinya dikaitkan dengan
salah satu ujung tali tersebut menuju tanah.
4. Gasing akan berputar dengan waktu tertentu.
Desain gasing yang kita buat berbentuk pipih, dengan diameter yang cukup besar yaitu
14 cm, dan massa yang cukup besar yaitu 200 gram karena dengan desain yang pipih
maka dapat mengurangi gaya gesek dengan udara, massa dan diameter yang besar dapat
memperbesar momen inersia. Momen inersia yang besar dapat memperbesar
momentum sudut karena momentum sudut didapat dari hasil kali antara momenn
inersia dikali 𝜔. Maka dengan memperbesar diameter dan massa,maka momentum
sudut semakin besar. Momentum sudut adalah kemampuan benda untuk
mempertahankan rotasi. Maka semakin besar massa dan diameter, maka semakin lama
benda berotasi.

4. PERHITUNGAN BERDASARKAN DESAIN DAN TEORI


Diketahui Massa gangsing : 200 gram
Diameter : 14 sentimeter
Tinggi gangsing : 10 sentimeter
Waktu putar : 15-28 detik
n ( banyak putaran ) : 62 ( pada saat t = 18 s)

5. PENGOLAHAN DATA
- Penghitungan momen inersia gasing
I =2MR2
1
Isilinder pejal = 2MR2

Itotal = I1 + I2 + I3


1
I1  2MR2 .t1
1
I2  MR2 .t2
2
1
I3  2MR2 .t3

M= 200gr= m1+m2+m3
1 1 1
Itotal = 2M1R2 .t1 + 2M2R2 .t2 + 2M3R2 .t3
1 1 1
= 2M1(0,5.10-2 )2 .(1,5.10-2) + 2M2(7.10-2)2 .(4,5.10-2) + 2M310-4. 4.10-2
1 1 3 441
=2 . 4 . 2(0,5.10-2 )2 .(1,5.10-2)M1 + . 10−6 M2+ M3 2.10-6
24

=10-6(0,1875 M1 + 110,25 M2 + 2M3)

3
V1  2𝜋𝑟 2 t = 2𝜋(0,5.10-2 )2. 2.10-2 = 2,356.10-6

V2  1385,44.10-6
V3  25,13. 10-6
V1 : V2 : V3 = 1 : 588 : 10
200 = m1+m2+m3 = m1 + 588m2+10m3
m1 =0,33 gr
m2 =196,5 gr
m3 =3,33 gr
substitusi massa ke persamaan I total didapat
Itotal =10-6(0,1875 M1 + 110,25 M2 + 2M3) = 21,65 . 10-6 Kgm2

- Penghitungan Percepatan Sudut Gasing

Dalam sampel percobaan didapat jumlah putaran n=62 dalam waktu 18 sekon.
n = 62 , t = 18 s

𝑛 62
o 𝑓= = = 3,4 Hz
𝑡 18

o 𝜔 = 2𝜋𝑓 = 2𝜋3,4 = 21,36 𝑟𝑎𝑑/𝑠

o 𝜔𝑡 = 𝜔𝑜+ ∝ 𝑡
21,36 = 0+ ∝ 18
21,36 𝑟𝑎𝑑
∝= = 1,18 2
18 𝑠

- Perhitungan Momen gaya Gasing

𝜏 = 𝐼𝛼
𝜏 = 21,65 . 10-6 x 1,18
= 2,5547 . 10-5 Nm

6. ANALISIS
Besarnya jarak sumbu putar gasing dengan bagian terluar (dalam hal ini panjang
jari-jari) gasing akan mempengaruhi kecepatan sudut gasing tersebut. Semakin besar jari-
jari gasing, semakin kecil kecepatan sudut gasing tersebut berputar. Demikian sebaliknya,
semakin kecil jari-jarinya, semakin besar kecepatan sudut gasing tersebut berputar.
Kecepatan sudut gasing dipengaruhi oleh besarnya gaya, besarnya gaya tersebut
diterjemahkan sebagai besarnya gaya tarikan tali ketika kita melepas gasing. Semakin
besar gaya tarikan yang kita berikan, semakin besar torsi gasing yang pada akhirnya
semakin besar kecepatan sudut yang akan dihasilkan. Begitupun, sebaliknya. Semakin
kecil gaya kita berikan pada saat kita memutar gasing, semakin kecil pula kecepatan sudut
yang dihasilkan.
Selain faktor gaya dan jari-jari, massa gasing juga mempengaruhi kecepatan sudut
putar gasing. Semakin besar massa gasing maka kecepatan sudut gasing akan semakin
kecil, begitu juga sebaliknya, semakin kecil massa gasing maka kecepatan sudut gasing
makin besar.
gasing kayu akan berotasi lama apabila massa dan diameternya besar. Semakin besar
diameter dan massanya maka akan semakin lama rotasinya. Hal ini dikarenakan momen
inersia gasing yang semakin besar
Untuk mendapatkan gasing yang seimbang, maka ujung bawah dari gasing harus
berbentuk runcing karena titik tumpu atau titik pusat pada gasing tertuju pada ujung gasing
sehingga saat berputar gasing dapat seimbang dengan titik tumpu yg runcing tersebut.

7. KESIMPULAN
- Besarnya momen inersia gasing yang didapat adalah 21,65 . 10-6 Kgm2
𝑟𝑎𝑑
- Besarnya percepatan sudut gasing yang didapat adalah 1,18 𝑠2
-5
- Besarnya 𝜏 yang didapat adalah 2,5547 . 10 Nm

8. REFERENSI
- Giancoli, D. C. 1998. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Terjemahan oleh Yuhilza Hanum.
2001. Jakarta: Erlangga
- Halliday, David. 2014.”Fundamentals of Physics Tenth Edition”Cleveland: Wiley

9. PEMBAGIAN TUGAS
Tuliskan pembagian tugas yang dilakukan untuk setiap anggota kelompok Anda. Gunakan
tabel untuk mempermudah penulisan.

Nama NIM Deskripsi Tugas


Nada Kamilia Salsabilla 16317136 Membuat Video dan Dokumentasi
Zulfa Jannahnur Rahma 16317140 Tim Laporan
Clara Ayu Damianto 16317144 Tim Laporan
Septyawan Dwiputra 16317148 Tim Laporan
Ary Giovanny Rea 16317152 Membuat Slide Presentasi
Edi Rikardo Sinaga 16317156 Tim laporan
Irsyad Fadhilah Akmaldika 16317160 Tim Laporan
Nofal Mahdi Kadafi A 16317164 Tim Laporan
Dimas Agastya Sansa 16317168 Perancang dan Desain Gasing
Yusuf Zidan Ramadhan 16317172 Perancang dan Desain Gasing
Roveri Boris 16317176 Membuat Slide Presentasi

Anda mungkin juga menyukai