PERCOBAAN V
Disusun Oleh
Kelompok VIII
Dosen Pengampu
Apt.Haiyul Fadhli,M.Si
Asisten Dosen
1. Arif Lukman
2. Alham Arrahman
3. Venny Fajriati
4. Wewi Alfarezi
PEKANBARU
2023
Percobaan V
VCO (Virgin Coconut Oil) merupakan minyak yang diperoleh dari daging
buah kelapa segar dan matang baik secara mekanis maupun alami dengan
maupun tanpa pemanasan, dan tidak menyebabkan perubahan pada sifat alami
minyak. VCO merupakan bentuk murni dari minyak kelapa dengan karakteristik
minyak tidak berwarna, beraroma kelapa segar, dan bebas dari aroma serta rasa
tengik (APCC, 2003).
VCO dibuat dengan cara diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal
dengan proses basah. Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan
melalui pembuatan santan terlebih dahulu. Santan kelapa merupakan merupakan
emulsi minyak dalam air, yang dalam prosesnya jika santan didiamkan maka
akan terpisah menjadi dua bagian yaitu bagian krim santan dan bagian air. Pada
bagian krim santan akan terkandung minyak yang diinginkan sehingga emulsi
tersebut harus dipecah untuk mengambil bagian minyaknya. Untuk memecah
emulsi dapat dilakukan dengan metode pemansan dan tanpa pemanasan yaitu
dengan penambahan enzim (Sugiyono, 2007).
Kualitas VCO yang dihasilkan dinilai dari kadar air yang terkandung
dalam VCO. Adanya kadar air dalam VCO disebabkan karena kontak dengan
air. Adanya kandungan air dalam VCO dapat menyebabkan ketengikan pada
VCO sehingga akan menurunkan kualitas dari VCO (Kateren, 1986).
Pembuatan VCO dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
pemanasan suhu rendah, cara pemancingan dan cara pengadukan. Hal ini yang
mendorong peneliti untuk meneliti perbandingan kualitas VCO yang dihasilkan
dari pembuatan berdasarkan cara pengadukan tanpa pemancingan dengan VCO
yang dihasilkan dari cara pengadukan dengan pemancingan. (Andi, 2005)
a. Alat
Pipet tetes
Piknometer
Timbangan digital
Alat-alat gelas
Refraktometer
Termometer
Kertas putih
Tabung reaksi
Oven
Kurs porselen
Desikator
b. Bahan
VCO
Etanol
Aquadest
IV. Cara Kerja
1. Evaluasi organoleptis.
Prinsip pengujian : perbandingan antara berat minyak dengan berat air pada
volume dan suhu yang sama.
b. Keringkan bagian dalam piknometer tersebut dengan arus udara kering dan
sisipkan penutupnya.
d = dan d + 0,0007 ( – t)
Prinsip pengujian : metoda ini didasarkan pada pengukuran langsung sudut bias
minyak yang dipertahankan pada kondisi suhu yang tetap.
a. Alirkan air melalui refraktometer agar alat ini berada pada suhu pembacaan
akan dilakukan.
b. Sebelum minyak ditaruh didalam alat, minyak tersebut harus berada pada
suhu yang sama dengan suhu dimana pengukuran akan dilakukan.
n = + 0, 0004 ( – t)
V. Hasil
Warna : bening
Aquadest : 1,332
Minyak kelapa : 1,457
VI. Pembahasan
VCO (virgin coconut oil) merupakan minyak yang diperoleh dari daging
buah kelapa segar dan matang baik secara mekanis maupun alami dengan maupun
tanpa pemanasan, dan tidak menyebabkan perubahan pada sifat alami minyak.
VCO merupakan bentuk murni dari minyak kelapa dengan karakteristik minyak
tidak berwarna, beraroma kelapa segar, dan bebas dari aroma serta rasa tengik.
VCO dibuat dengan cara diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal
dengan proses basah. Pembuatan minyak dengan cara basah dapat dilakukan
melalui pembuatan santan terlebih dahulu. Santan kelapa merupakan merupakan
emulsi minyak dalam air, yang dalam prosesnya jika santan didiamkan maka akan
terpisah menjadi dua bagian yaitu bagian krim santan dan bagian air. Pada bagian
krim santan akan terkandung minyak yang diinginkan sehingga emulsi tersebut
harus dipecah untuk mengambil bagian minyaknya. Untuk memecah emulsi dapat
dilakukan dengan metode pemanasan dan tanpa pemanasan yaitu dengan
penambahan enzim.
Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu
dan kemurnian dari Minyak Kelapa Virgin (VCO). Pada penentuan bobot jenis
minyak atsiri dari Minyak Kelapa Virgin (VCO) yaitu menggunakan piknometer
dalam menentukan bobot jenisnya. Piknometer adalah alat penetapan bobot jenis
yang praktis dan tepat digunakan. Bentuk kerucut piknometer bervolume sekitar
10 mL, dilengkapi dengan sebuah thermometer dan sebuah kapiler dengan gelas
penutup.
Secara fisik VCO harus memiliki warna yang transparan dan jernih, yang
menandakan bahwa didalam VCO tidak terdapat bahan lain atau kotoran.
Kontaminan pada VCO dapat secara langsung memberikan pengaruh terhadap
kualitasnya. Pernyataan tersebut didukung dengan pendapat Iskandar et al. (2015),
yang menyatakan bahwa VCO berwarna jernih dan tidak terdapat endapan di
dalamnya.
Hasil uji scoring pada parameter warna VCO yang dihasilkan dari
penelitian ini telah memenuhi persyaratan dari SNI 7381:2008 yaitu VCO dengan
kualitas baik, penampakannya tidak berwarna hingga kuning pucat (BSN, 2008)
Aroma dari VCO adalah salah satu paremeter mutu yang menentukan
penerimaan konsumen terhadap VCO. Menurut persyaratan SNI 7381:2008 aroma
dari VCO tidak boleh tengik dan memiliki aroma khas minyak kelapa.
Berat jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu
dan kemurnian minyak kelapa. Adanya kotoran dalam minyak akan menyebabkan
berat jenis berubah. Berdasarkan persyaratan SNI, VCO yang berkualitas
memiliki kadar air maksimal 0,2% (SNI, 2008). Kualitas VCO yang dihasilkan
dinilai dari kadar air yang terkandung dalam VCO. Adanya kadar air dalam VCO
disebabkan karena kontak dengan air. Adanya kandungan air dalam VCO dapat
menyebabkan ketengikan pada VCO sehingga akan menurunkan kualitas dari
VCO.
Indeks bias minyak atau lemak merupakan perbandingan sinus sudut sinar
jatuh dan sinus sudut sinar pantul cahaya yang melalui minyak. 18 Pembiasan ini
disebabkan karena adanya interaksi antara gaya elektrostatik dan elektromagnetik
atom-atom dalam molekul minyak. Pengujian indeks bias dapat digunakan untuk
mengetahui kemurnian minyak.
Manfaat indeks bias sangat penting dalam bidang sains yakni untuk
mengetahui konsentrasi larutan, untuk mengetahui kualitas suatu larutan misalnya
minyak. Jika Indeks bias yang diperoleh itu sesuai atau masih memenuhi kriteria
dari indeks bias VCO sesuai aturan, maka bisa dikatakan VCO tersebut masih
baik dan masih memiliki kualitas.
VCO atau minyak kelapa murni mengandung asam lemak rantai sedang
yang mudah dicerna dan dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah penimbunan di
dalam tubuh. Di samping itu ternyata kandungan antioksidan di dalam VCO pun
sangat tinggi seperti tokoferol dan betakaroten. Antioksidan ini berfungsi untuk
mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas tubuh (Setiaji dan Prayugo, 2006).
Menurut Lucida, 2003 kandungan asam lemak (terutama asam laurat dan oleat)
dalam VCO, sifatnya dapat melembutkan kulit. VCO merupakan salah satu
pelembab kulit alami karena mampu mencegah kerusakan jaringan dan
memberikan perlindungan terhadap kulit.
3. Meredakan Kejang
VII. Kesimpulan
VCO (virgin coconut oil) merupakan minyak yang diperoleh dari daging
buah kelapa segar dan matang baik secara mekanis maupun alami dengan
maupun tanpa pemanasan, dan tidak menyebabkan perubahan pada sifat
alami minyak. VCO merupakan bentuk murni dari minyak kelapa dengan
karakteristik minyak tidak berwarna, beraroma kelapa segar, dan bebas
dari aroma serta rasa tengik.
Hasil bobot jenisnya yaitu 0,921 g/l. Jika dilihat dari literatur maka
seharusnya bobot jenis minyak kelapa itu berkisar 0,845-0,904 g/l dan
bobot jenis VCO setelah dipanaskan adalah 0,940 g/l. Jadi jika
berpedoman pada literatur maka bobot jenis VCO yang didapat saat
praktikum itu tidak memenuhi syarat.
Manfaat indeks bias sangat penting dalam bidang sains yakni untuk
mengetahui konsentrasi larutan, untuk mengetahui kualitas suatu larutan
misalnya minyak.
Berat jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu
dan kemurnian minyak kelapa. Adanya kotoran dalam minyak akan
menyebabkan berat jenis berubah.
Komponen utama dari Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam lemak
jenuh seperti asam kaprat, kaprilat dan miristat dan memiliki ikatan ganda
dalam jumlah kecil.
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang diperoleh
tanpa mengubah sifat fisiko kimia minyak.
Andi, N.A. 2005. Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit.
Tangerang: PT AgroMedia Pustaka.
Carandang, E.V. 2008. Health Benefits Of Virgin Coconut Oil. PJCS. Vol. 21,
No. 2: 8- 12.
Dalmacion, G.V., A.R. Ortega, I.G. Pena, and C.F. Ang. 2012. Preliminary
Study On The In-Vitro Susceptibility of Mycobacterium tuberculosis Isolates
to Virgin Coconut Oil. Functional Foods in Health and Disease. Vol. 2, No.
8: 280-299.
Dayrit, C.S. 2003. Coconut for Better Health. Quenzon City : Philippine
Coconut Authority Auditorium
Fachry, A. Rasyidi dkk. 2006. Pembuatan Virgin Coconut Oil Dengan Metode
Sentrifugasi. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia BBTP
Fife, B. 2004. The Coconut Oil Miracle. Colorado Springs: Picadilly Books Ltd
IX. Lampiran
Penimbangan Penimbangan
pikonometer kosong pikonometer isi sampel