Anda di halaman 1dari 9

SOAL POST TEST MINGGU Ke 7

No SOAL PEMBAHASAN
HLB DAN TONISITAS
1 R/ Twen 80 70% (HLB = 15) Span 80 30% Kunci Jawaban : B
(HLB = 4,5). Berapa HLB campuran dari 70% bagian tween 80 =>> HLB 15
surfaktan tersebut  30% bagian span 80 =>> HLB 4,5
 A. 10,85  70/100 x 15 =10,5
 B. 11,85  30/100 x 4,5 =1,35
 C. 12,85  HLB campuran = 10,5 + 1,35 = 11,85
 D. 13,85 
 E. 14,85 

2 Hitung HLB Campuran pada krim Pembahasan C


sebanyak 12 kg. Tween 3% (HLB = 15) 3% x 12 kg = 360 gram
and Span 1% (HLB = 6,7). Berapakah 1% x 12 kg = 120 gram
HLB campuran pada formula tersebut? (360 x 15) + (120 x 6,7) = ((360+120)x)
a. 6,9 5.400 + 804 = 480x
b. 10,7 X = 6.204/480 = 12,925
c. 12,9
d. 15,4
e. 27,6

3 Suatu industri farmasi akan memprodusi Jawaban E


krim dengan komposisi (B1 x HLB1) + (B2 x HLB2) = (Bcampuran
Vaselin 30% x HLB campuran)
Asetilsalisilat 20g B = berat emulgator;
Emulgator 2g Berat tween= X;
Aqua ad 100g Berat span = 2-X
Emulgator yang digunakan tween 60 (X x 15) + [(2 – X) x 5] = 2 x 12
dan span tween 60. Tween 60 10X =14
(HLB=15) dan tween (HLB=5) serta X = 1,4
HLB campuran 12. Berapa emulgator X= tween = 1,4
yang dibutuhkan masing-masing? Span = 2-x= 2-1,4 = 0,6
a. 1,0:1,0
b. 1,1:0,9
c. 1,2:0,8
d. 1,3:0,7
e. 1,4:0,6

REOLOGI
4 Sediaan farmasi melakukan pengujian daya Jawaban E
alir pada sediaan gel natrium dikolfenat. Karakteristik gel mempunyai aliran
Diketahui sifat aliran dapat membentuk gel tiksotropik.
pada pendiaman menjadi cair jika dikocok Thiksotropi terjadi karena proses pemulihan
disebut apakah sifat aliran dari semisolid yang lambat dari konsistensi Gel =>> Sol
tersebut? =>> Gel (proses pertama berlangsung cepat
a. Newton sedangkan proses kedua berlangsung lebih
b. Pseudoplatis lambat).
c. Plastis
d. Dilatan
e. Tiksotropik
5 184.Bagian R & D industri Farmasi Pembahasan D
melakukan pengembangan suspensi Tergantung siapa yang dikurungi jika
antasida. Hasil evaluasi sifat alir SS/gaya = dilatan =>> cara hafalan SSD
dihubungkan pada gambar antara laju SR/laju= Pseudo
geser dengan gaya geser pada kurva
berikut:

Apakah sifat alir sediaan tersebut? (Ukai


29)
a. Newtonian
b. Plastis
c. Tiksotropik
d. Pseudoplastis
e. Dilatan

UJI DISOLUSI
6 Bagian RnD sebuah industri farmasi Jawaban : A
melakukan pengujian stabilitas tablet Fokus pada A0
ibuprofen. Didapat hasil sebagai berikut : Jika dikurva A0= orde nol
Jika dikurva In [A] = Orde 1
. Jika dikurva in 1/[A]= orde 2
A0 A0

Slope: O

Dari gambar di atas termasuk dalam orde


Waktu/t
berapa?
A. Orde 0
B. Orde 1
C. Orde 2
D. Orde 3
E. Orde 1/2
7 Suatu industri melakukan disolusi (Kunci Jawaban : B)
terbanding thd kapsul obat copy dari hasil Tiap unit tidak kurang dari Q+5% (Jika
disolusi didapatkan persentase sebesar 79, belum memenuhi syarat maka dilanjutkan
81, 83, 86, 89, 91. Menurut USP nilai tidak pada uji S2 tambah 6 tablet lg)
kurang dari 80% (Q). Bagaimanakah
kesimpulan dari uji tersebut?
 A. Tidak memenuhi syarat karena terdapat
1 yang dibawah 80 
 B. Tidak memenuhi syarat karena terdapat
3 yang dibawah 85 
 C. Tidak memenuhi syarat karena terdapat
4 yang dibawah 90 
 D. Tidak memenuhi syarat karena hanya 1
yang diatas 90 
 E. Tidak memenuhi syarat karena Q+15%
tidak terpenuhi 

8 Hasil disolusi tablet asetaminofen 500 mg Jawaban : B


dengan nilai Q = 75% (usp), seperti Tiap unit tidak kurang dari Q+5% (Jika
berikut: belum memenuhi syarat maka dilanjutkan
I : 88% pada uji S2 tambah 6 tablet lg)
II : 91%
III : 90%
IV : 85%
V : 88%
VI : 86%
Bagaimana interpretasi dari hasil tersebut?
a. Lulus, Q > 75%
b. Lulus, Q> 75% + 5%
c. Tidak lulus, reformulasi
d. Tidak lulus, ulangi ditambah 6
sampel
e. Tidak lulus,ulangi ditambah 12
sampel
9 Suatu laboratorium pengawasan mutu akan Jawaban A
melakukan uji disolusi tablet parasetamol, Berdasarkan farmakope edisi IV uji disolusi
berdasakan farmakope, metode apa yang PCT mengunakan metode gayung pada suhu
digunakan untuk sediaan tersebut?  37 C kecepatan 50 rpm selama 30 menit.
 A. Dayung 
 B. Keranjang 
 C. Singker bolak balik 
 D. Singker 
 E. Paddle over 

10 Pada suatu uji disolusi stage 1 (S1), sebuah (Kunci Jawaban : C)


tablet tidak memenuhi syarat, dalam 45
menit tidak kurang dari 80% terdisolusi
sehingga dilakukan uji disolusi stage 2
(S2). Berapa jumlah tablet yang
ditambahkan?
 A. 3 
 B. 5 
 C. 6 
 D. 9 
 E. 12 

11 Suatu industri akan membuat obat tablet (Kunci Jawaban : B)


kaptopril lepas lambat. Dalam hal Uji Disolusi → Berdasarkan Farmakope
menentukan profil disolusi obat kaptopril, Indonesia edisi IV, terdapat 2 tipe apparatus
dilakukan dengan menggunakan alat uji untuk uji disolusi sediaan padat, yaitu
disolusi tipe?  apparatus tipe 1 (basket/keranjang) dan
 A. Tipe 1  apparatus tipe 2
 B. Tipe 2  (paddle/dayung)Paling sering
 C. Tipe 3  digunakan.
 D. Tipe 4 
 E. Tipe 5 

12 Sebuah industri farmasi akan melakukan (Kunci Jawaban : B)


uji stabilitas Tablet Paracetamol, uji uji stabilitas jangka panjang, obat
stabilitas yang dilakukan adalah uji dipaparkan di suhu rungan 25 C pada suhu
stabilitas jangka panjang (long term). 25±2oC dan kelembaban 60±5%. untuk
berapa lama waktu pengujian stabilitas mementukan waktu ED obat nntinya.-->
pada tablet paracetamol tersebut? Dilakukan Selama 12 Bulan
 A. 24 bulan 
 B. 12 bulan 
 C. 6 bulan 
 D. 3 bulan 
 E. 1 bulan 

13 Bagian pengawasan mutu akan melakukan (Kunci Jawaban : E)


uji "on going stability" pada tablet X 10 On going stability test dilakukan untuk
mg, kemudian sampel dikumpulkan. melihat stabilitas sediaan saat sudah di
Sampel yang dimaksud adalah?  pasaran.
 A. Bahan baku 
 B. Bahan kemas 
 C. Produk antara 
 D. Produk jadi sebelum dikemas 
 E. Produk jadi setelah dikemas 

14 Dilakukan uji stabilitas jangka panjang Kunci: B


untuk tablet asetosal. Uji ini dilakukan Uji Stabilitas
untuk melihat pengaruhnya terhadap 1. Uji jangka panjang Produk uji disimpan
lingkungan baik suhu dan kelembaban. Hal pada suhu 25±2C/RH 60±5%
ini bertujuan agar tablet asetosal tetap 2. Uji dipercepat Produk uji disimpan pada
aman untuk digunakan oleh suhu 40±2C/RH 75±5% Uji per 6 bulan
pasien. uji stabilitas di lakukan diruangan Pengujian stabilitas harus dilakukan dengan
dengan suhu ruang 250C. jumlah sampel uji minimal 3 (tiga) bets.
Berapa suhu dan kelembaban relatifnya?
A. 20 + 2C dan 50 + 5%
B. 25 + 2C dan 60 + 5%
C. 30 + 2C dan 60 + 5%
D. 35 + 2C dan 65 + 5%
E. 40 + 2C dan 75 + 5%

15 Tablet salut enterik merupakan salah satu Kunci: C


sediaan yang digunakan untuk sediaan Penjelasan:
Obat dengan sistem pelepasan tertunda 1. Waktu hancur adalah waktu yang
yaitu menahan pelepasan Obat di Iambung dibutuhkan tablet pecah menjadi partikel-
dan lepas dengan cepat ketika memasuki partikel kecil atau granul sebelum larut dan
usus. Suatu industri farmasi akan membuat diabsorbsi. Uji waktu hancur dilakukan
tablet salut enterik Natrium diklofenak. dengan menggunakan alat uji waktu hancur.
Parameter apa yang harus dilakukan pada Masing-masing sediaan tablet mempunyai
uji tablet tersebut? prosedur uji waktu hancur dan Dersvaratan
A. Uji waktu hancur tablet tertentu. Uii waktu hancur tidak dilakukan
B. Uji disolusi medium air 900ml jika pada etiket dinyatakan tablet kunyah,
C. Uji disolusi medium asam dan tablet isap, tablet dengan pelepasan zat aktif
basa bertahap dalam jangka waktu tertentu
D. Uji disolusi kekerasan tablet 2. Disolusi adalah suatu proses larutnya zat
E. Uji keseragaman bobot aktif dari suatu sediaan dalam medium. Hal
ini berlaku untuk obat-obat yang diberikan
secara oral dalam bentuk padat seperti tablet.
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
banyaknya zat aktif yang terabsorbsi dan
memberikan efek terapi di dalam tubuh
3. Uji waktu hancur tablet salut enterik
dilakukan pada dua medium yaitu medium
HCI 0, 1 N dan buffer fosfat pH 6,8. Uji
pada medium HCI 0, 1 N dilakukan selama 2
jam dengan syarat dalam waktu tersebut
tablet tidak boleh hancur,
retak ataupun melunak. Uji dilanjutkan pada
medium buffer fosfat pH 6,8 selama 45
menit dengan parameter tablet uji sudah
tidak berbentuk massa tablet Tertera dalam
Farmakope Indonesia edisi IV
4. Uji kekerasan: tablet harus cukup keras
dan tahan pecah waktu dikemas, dikirim dan
waktu penyimpanan tetapi tablet juga harus
cukup lunak untuk hancur dan melarut
dengan sempurna begitu digunakan atau
dapat dipatahkan dengan jari bila tablet perlu
dibagi dalam pemakaiannya.
5. Pengujian keragaman bobot dilakukan jika
tablet yang diuji mengandung 50 mg atau
lebih zat aktif tunggal yang merupakan 50%
atau lebih dari bobot satuan sediaan
Sumber:Ansel, Howard C. (1989). Pengantar
Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke empat.
Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia Press.

16 Seorang apoteker di industri farmasi Pembahasan : C


melakukan uji stabilitas dipercepat pada
suatu tablet. Dimanakah tablet tersebut Uji stabilitas terdiri dari 2 jenis, yaitu uji
disimpan selama pengujian? stabilitas dipercepat dan uji stabilitas jangka
a. Oven panjang. Pada uji stabilitas dipercepat, obat
b. Autoklaf disimpan pada kondisi ekstrim di suatu
c. Climatic chamber lemari uji yang disebut Climatic chamber,
d. Kulkas obat dalam kemasan aslinya dipaparkan
e. Suhu kamar 0
pada suhu 40 ± 2 C dan kelembaban 75 ±
5%.

STRERILISASI
17 27 Sebuah industri farmasi ingin membuat Kunci: E
sediaan krim steril mata dengan kandungan Penjelasan:
zat aktif kloramphenicol. Apakah Aktivitas Untuk sediaan krim steril, sterilisasi tidak
yang dilakukan untuk meminimalisasi dapat dilakukan dengan sterilisasi panas
kontaminan tersebut? (karena akan merusak kestabilan krim dan
A. sterilisasi kering dengan oven komposisi air
B. sterilisasi basah dengan autoclave minyak) sterilisasi bakter filter juga tidak
C. Sterilisasi bioburden dapat dilakukan karena krim yang sudah
D. Sterilisasi dengan bakteri filter berbentuk sistem dispersi sehingga tidak
E. Pembuatan di bawah laminar air lolos dalam membran filter
flow Rowe, R.C., PJ. Sheshky, dan ME. Quinn,
2009. Pharmaceutical Design. London .

18 31 Industri farmasi akan memproduksi Kunci: E


tetes mata polimiksin dalam jumlah besar. Penjelasan:
Industri tersebut sedang mencoba membuat Sediaan tetes mata harus bebas dari partikel
sediaan tersebut dalam skala kecil, asing, sehingga untuk mengurangi partikel
sebelum di scale up. Apoteker diminta asing, sediaan disaring dengan kertas saring
untuk membuat SOP pembuatan tetes mata menggunakan metode aseptis. Oleh karena
polimiksin. Agar memastikan bahwa itu, pada pembuatannya ada penambahan
produksi yang dihasilkan steril, dilakukan volum
proses sterilisasi. Tetes mata polimiksin sebesar 80% untuk mengganti kehilangan
sterilisasinya bagaimana? volume saat proses penyaringan
A. Panas basah Sediaan tetes mata harus steril maka harus
B. Panas kering dilakukan sterilisasi baik pada bahan
C. Gas etilen oksida penyusun maupun sediaan jadi. Untuk
D. Radiasi sediaan tetes mata polimiksin sulfat dimana
E. Penyaringan bahan aktifnya tidak tahan terhadap panas
maka digunakan sterilisasi dengan cara
peyaringan bakteri di LAF dengan teknik
aseptis sehingga tidak perlu
dilakukan sterilisasi untuk masing-masing
bahan penyusun

19 Suatu industry farmasi yang Jawban A


memproduksi injeksi kering ceftriakson Sterilisasi panas basah (autoklaf)
akan mensterilkan sediaan tersebut
dengan metode sterilisasi yang akan Memaparkan uap jenuh pada suhu, waktu,
mendenaturasi protein. Metode yang dan tekanan tertentu dengan pelepasan
dimaksud adalah ? energi laten uap untuk membunuh
a. Sterilisasi panas basah organisme secara irreversibel melalui proses
b. Sterilisasi panas kering denaturasi atau koagulasi protein sel.
c. Sterilisasi dengan radiasi Siklus sterilisasi uap meliputi pemanasan
d. Sterilisasi dengan penyaringan (conditioning) -pemaparan uap (exposure) –
e. Sterilisasi dengan bahan kimia pembuangan (exhausting)- pengeringan
. (drying). Sterilisasi uap menggunakan
autoklaf pada suhu 121°C selama 15
menit

FARMAKOKINETIK
20 Wanita 27 tahun menderita kandisiasis (Kunci Jawaban : D)
vulvovaginal. Ia lalu diberi flukonazol 100 Dosis flukonazol 100 mg
mg oral. Diketahui bahwa Cssd adalah 20 Cssd 20 mikrogram/ml
mikrogram/ml. Berapa volume distribusi Vd=?
(dalam L)? Vd = 100.000 mikrogram/ 20 mikogram/ml
 A. 0,5  Vd= 5000 ml = 5 L
 B. 1 
 C. 2 
 D. 5 
 E. 10 

21 Menghitung dosis muatan IV untuk pasien Jawaban D


dengan Vd 40 L, Cpss 20 mg/L dan DL = Css x Vd
kosentrasi eliminasi 5 DL = 20mg/L x 40L = 800 mg
a. 200
b. 400
c. 600
d. 800
e. 1000

22 Suatu Apoteker di Rumah Sakit telah (Kunci Jawaban : B)


selesai mempersiapkan sediaan iv Aminophyllin = 20ml
admixture yang terdiri dari 20 mL D5% = 500ml
Aminophyllin 10 mg/mL dalam larutan Total larutan 520ml x 20 tetes=10.400 tetes
infus D5% 500 mL. sediaan obat ini akan Habis dalam 11 jam= 660 menit
diberikan selama 11 jam untuk seorang Kecepatan infus = 10.400/660 = 15,7575
pasien asma (laki-laki usia 28 tahun) yang dibulatkan 16 tetes/ menit
sedang di rawat. Diketahui faktor tetes
infus adalah 20 tetes/menit. Berapakah
kecepatan infus yang tepat untuk
disampaikan kepada perawat yang
menangani pasien?
  A. 15 tetes/menit
  B. 16 tetes/menit
  C. 17 tetes/menit
  D. 18 tetes/menit
  E. 20 tetes/menit

23 Seorang laki-laki usia 36 tahun datang (Kunci Jawaban : D)


dengan membawa resep dari dokter THT M1xv1=m2xv2
yaitu Hidrogen peroksida 5% sebanyak 30 5%x 30ml = x x 30%
ml. Persediaan di apotek adalah hidrogen X= 150/30 = 5ml
peroksida dengan konsentrasi 30%. Berapa
ml dari persediaan yang dibutuhkan untuk
membuat resep tsb:
  A. 0,5
  B. 1
  C. 3
  D. 5
  E. 10

EVALUASI SEDIAAN
24 Apoteker QC suatu pabrik farmasi akan Jawban C
melakukan evaluasi keseragaman sediaan Pengujian yang dilakukan adalah uji
pada tablet CTM untuk melihat distribusi keseragaman kandungan (A). Dikarenakan
zat aktifnya sesuai dengan FI edisi IV. sediaan yang dikembangkan memiliki bobot
Evaluasi apakah yang dilakukan untuk zat aktif per tabletnya sebesar 0,5 mg (bobot
tablet CTM tersebut? zat aktif tidak lebih dari 50 mg ataupun lebih
a. Keseragaman bobot dari 50% bobot tablet, sehingga
b. Keragaman bobot keseragaman sediaaannya tidak dapat
c. Keseragaman kandungan dievaluasi dengan metode keragaman bobot)
d. Keseragaman ukuran (FI IV, lampiran 911 halaman 999).
e. Keseragaman sediaan

25 R&D suatu industri faramasi akan Jawaban A


mengembangkan sediaan baru asetosal 80
mg/tablet. namun asetosal memiliki stabilitas Waktu paruh asetosal= (0,5 x 80mg) :0,01=
rendah terhadap kelembapan serta mudah mg/bulan = 4000 bulan
terhidrolisis pada kinetika orde nol. kecepatan
degradasi tablet asetosal sebesar 0.01
mg/bulan. berapakah waktu paruh sediaan
tersebut?
a. 4000
b. 2000
c. 1000
d. 800
e. 400

Anda mungkin juga menyukai