1. Sebutkan dan jelaskan bahan2 tambahan yang ada di dalam semi padat
Jawab
Krim
Bahan tambahan penyusun krim menurut
( raymond C. , P. J. S. marian E. Q. Rowe, 2009)
antara lain adalah :
Zat berkhasiat
Fase minyak : cera, asam asetat, vaselin
Fase air
Contohnya : TEA, gliserin, tetraborat, KOH, NaoH.
Pengemulsi
Bahan pengemulsi disesuaikan dengan jenis krim yang akan dibuat.
Contohnya : Adeps lanae, Setaseum, Setil alkohol, Stearil alkohol,
Triethanolamin stearat, Polisorbat
Bahan tambahan sediaan semi padat krim menurut (Bessie et al., 2016)
3. Pelembab
Contohnya : propilenglikol
4. Antioksidan
Bahan - bahan tambahan dalam sediaan krim menurut (Dwi fasha muslimah, 2018)
Bahan bahan tambahan dalam sediaan krim menurut (Restika mora, 2014)
Zat pengawet untuk meningkatkan stabilitas sediaan
Pelembab
antioksidan
A. S. Siregar. (2021). Formulasi dan Evaluasi Pasta Gigi dengan Kandungan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.). Jurna Farmasi Indonesia , 19(2), 1–8.
Ardina Citra Astuti. (2015). Tekhnologi Sediaan Semi Solid Liquid. Jurnal Farmasi Universitas
Muhammadiyah Prof . DR HAMKA, 2, 1–9.
Arief, Moh. (1998). Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek. Universitas Gadjah Mada., 1(2), 17.
Astriani natalia. (2017). Sediaan semi solid pasta. Journal Farmasetika, 1(2).
Bessie, J., Lutsina, N. W., Giovani, K., Leki, B., Jurusan, ), Farmasi, S., Citra, S., Kupang, H. M., & Farmasi, D.
(2016). FORMULASI SEDIAAN SETENGAH PADAT SALEP DAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum Sanctum L.).
Dian ratna rianti. (2021a). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.
Dian ratna rianti. (2021b). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA 2021.
Dwi fasha muslimah, lailatul hada. (2018). Bahan Tambahan Sediaan semi solid.
Farmasi Saraswati Denpasar, A., & Kamboja no, J. (2015). EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN
KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA. In Jurnal Ilmiah Medicamento• (Vol. 1, Issue 1).
Gunawan, R. (2017). PERBEDAAN JENIS BASIS SALEP SERAP DAN HIDROKARBON TERHADAP SIFAT FISIK
SEDIAAN SALEP EKSTRAK JERUK PURUT.
Kasim, F., Sidqi Aliya, L., & Amelia Febriani, A. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN
SEMISOLID & LIQUID.
Purwanto, A., & Zamzani, I. (2020). FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DENGAN KOMBINASI METIL SELULOSA DAN CARBOPOL 940 SEBAGAI AGEN ANTIOKSIDAN
(FORMULATION OF ANTIOXIDANT GEL FROM GREEN TEA LEAVES (Camellia sinensis L.) USING
COMBINATION OF POLYMER METHYL CELLULOSA AND CARBOPOL 940 AS ) (Vol. 4, Issue 1).
Restika mora. (2014). Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semi Solid. Jurnal Farmasi Universitas
Sam Ratunlangi Manado, 1, 1–15.
Sari, E. S. , & W. F. (2022). Formulasi dan evaluasi krim antijerawat dengan kombinasi asam salisilat dan
asam glikolat. Urnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(1), 1–6.
Wahyu Priyo Legowo. (2016). MODUL PRAKTIKUM Teknologi Formulasi Sediaan Semisolid dan Likuid.
Wati Eliana Putri, M. A. A. (2022). Formulasi sediaan salep dan uji efektivitas salep dengan zat tambahan.
Scientific Journal of Pharmacy) Special Edition, 1, 17.
WULAN RUKMANA. (2017). FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SALEP ANTIFUNGI. ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR, 1, 1–11.
Yasir, Y., Ida, N., & Rusdi, M. (2017). FORMULASI DAN UJI KESTABILAN FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK BUAH
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.). In Jurnal FARBAL (Vol. 5, Issue 1).
Yogesthinaga Yohanes Wikan. (2016). Optimasi Gelling agent Carbopol dan Humektan Propilenglikol Dalam
Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Universitas
Sanata Dharma., 1–5.
Salep
Zat tambahan pada sediaan semi padat salep menurut (Ansel, 2005)pada umumnya
dapat dikelompokkan dalam
• Pengawet = mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang masa
simpan produk
• Pelembab = memberikan efek pelembapan dan menjaga kesehatan kulit.
• Antioksidan = melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal
bebas
• Pengompleks = untuk meningkatkan stabilitas atau efektivitasnya
• Peningkat penetrasi = kemampuan bahan aktif untuk menembus kulit dan
mencapai lapisan yang lebih dalam
Thickening agent = bertujuan untuk memberikan viskositas atau kekentalan pada produk
Levigating agent = membantu menghaluskan atau menggiling partikel yang kurang larut
menjadi bentuk serbuk yang lebih halus
Bahan tambahan dalam sediaan semi padat seperti salep dapat berupa basis
hidrokarbon seperti vaselin album, vaselin flavum, campuran vaselin dengan malam
putih, atau basis absorpsi (basis serap) Selain itu, bahan tambahan lainnya yang
digunakan dalam formulasi salep adalah asam stearat, adeps lanae, PEG,
trietanolamina, dan air. Bahan tambahan tersebut digunakan untuk memperbaiki sifat
fisik dan kimia sediaan, meningkatkan stabilitas, meningkatkan daya sebar, dan
meningkatkan efektivitas obat (WULAN RUKMANA, 2017)
Antioksidan: Melindungi bahan aktif dari oksidasi. Vitamin E atau ascorbic acid (vitamin
C) adalah contoh antioksidan.
Pelembab: Membantu menjaga kelembaban kulit. Minyak zaitun, shea butter, atau
petrolatum dapat digunakan sebagai pelembab.
Enhancer Penetrasi Kulit: Meningkatkan penetrasi bahan aktif melalui kulit. Oleat
isopropanol atau DMSO (dimetilsulfoksida) dapat digunakan.
Agen Levigasi: Membantu menghaluskan partikel dalam formulasi. Minyak nabati atau
mineral adalah contoh agen levigasi.
Pewarna dan Pewangi: Digunakan untuk memberikan warna atau aroma pada salep.
A. S. Siregar. (2021). Formulasi dan Evaluasi Pasta Gigi dengan Kandungan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.). Jurna Farmasi Indonesia , 19(2), 1–8.
Ardina Citra Astuti. (2015). Tekhnologi Sediaan Semi Solid Liquid. Jurnal Farmasi Universitas
Muhammadiyah Prof . DR HAMKA, 2, 1–9.
Arief, Moh. (1998). Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek. Universitas Gadjah Mada., 1(2), 17.
Astriani natalia. (2017). Sediaan semi solid pasta. Journal Farmasetika, 1(2).
Bessie, J., Lutsina, N. W., Giovani, K., Leki, B., Jurusan, ), Farmasi, S., Citra, S., Kupang, H. M., & Farmasi, D.
(2016). FORMULASI SEDIAAN SETENGAH PADAT SALEP DAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum Sanctum L.).
Dian ratna rianti. (2021a). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.
Dian ratna rianti. (2021b). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA 2021.
Dwi fasha muslimah, lailatul hada. (2018). Bahan Tambahan Sediaan semi solid.
Farmasi Saraswati Denpasar, A., & Kamboja no, J. (2015). EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN
KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA. In Jurnal Ilmiah Medicamento• (Vol. 1, Issue 1).
Gunawan, R. (2017). PERBEDAAN JENIS BASIS SALEP SERAP DAN HIDROKARBON TERHADAP SIFAT FISIK
SEDIAAN SALEP EKSTRAK JERUK PURUT.
Kasim, F., Sidqi Aliya, L., & Amelia Febriani, A. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN
SEMISOLID & LIQUID.
Purwanto, A., & Zamzani, I. (2020). FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DENGAN KOMBINASI METIL SELULOSA DAN CARBOPOL 940 SEBAGAI AGEN ANTIOKSIDAN
(FORMULATION OF ANTIOXIDANT GEL FROM GREEN TEA LEAVES (Camellia sinensis L.) USING
COMBINATION OF POLYMER METHYL CELLULOSA AND CARBOPOL 940 AS ) (Vol. 4, Issue 1).
Restika mora. (2014). Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semi Solid. Jurnal Farmasi Universitas
Sam Ratunlangi Manado, 1, 1–15.
Sari, E. S. , & W. F. (2022). Formulasi dan evaluasi krim antijerawat dengan kombinasi asam salisilat dan
asam glikolat. Urnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(1), 1–6.
Wahyu Priyo Legowo. (2016). MODUL PRAKTIKUM Teknologi Formulasi Sediaan Semisolid dan Likuid.
Wati Eliana Putri, M. A. A. (2022). Formulasi sediaan salep dan uji efektivitas salep dengan zat tambahan.
Scientific Journal of Pharmacy) Special Edition, 1, 17.
WULAN RUKMANA. (2017). FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SALEP ANTIFUNGI. ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR, 1, 1–11.
Yasir, Y., Ida, N., & Rusdi, M. (2017). FORMULASI DAN UJI KESTABILAN FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK BUAH
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.). In Jurnal FARBAL (Vol. 5, Issue 1).
Yogesthinaga Yohanes Wikan. (2016). Optimasi Gelling agent Carbopol dan Humektan Propilenglikol Dalam
Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Universitas
Sanata Dharma., 1–5.
Gel
Menurut (Yasir et al., 2017) bahan dan zat tambahan pada sediaan semi padat gel adalah
Bahan Pengental (Gelling Agent): Bahan ini bertanggung jawab untuk memberikan
kepadatan pada gel dan membuatnya semi-padat. Contoh bahan pengental
termasuk gelatin, karbomer, agar-agar, dan alginat.
Bahan Pewarna (Colorant): Digunakan untuk memberikan warna pada gel agar dapat
dikenali atau dibedakan dengan mudah. Pewarna yang umum digunakan termasuk
pewarna sintetis atau pewarna alami.
Bahan Pemberi Aroma (Flavoring Agent): Dalam beberapa kasus, gel dapat
mengandung bahan pemberi aroma untuk meningkatkan daya tariknya atau untuk
memberikan rasa pada produk tersebut.
Bahan Aktif (Active Ingredient): Ini adalah bahan utama yang memberikan efek
terapeutik atau efek yang diinginkan pada gel. Bahan aktif dapat bervariasi
tergantung pada tujuan penggunaan gel, misalnya, obat topikal seperti antiinflamasi
atau antibiotik.
Bahan Pendukung (Excipient): Bahan ini dapat mencakup pengisi atau bahan
pembawa lainnya yang membantu dalam pembuatan dan konsistensi gel.
Menurut (Lieberman, 1994)zat dan bahan tambahan pada sediaan semi padat gel
adalah:
Penambahan bahan higroskopis = Bertujuan untuk mencegah kehilangan air.
Contohnya : gliserol , propilenglikol, dan sorbitol dengan konsentrasi 10 – 20 %.
Chelating agent Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitif terhadap
logam berat = Contohnya : EDTA
Pengawet = Sebagai antimikroba dalam sediaan.Contohnya : nipagin dan nipasol
Dalam formulasi gel dibutuhkan bahan-bahan tambahan yang sesuai. Bahan yang
paling berpengaruh adalah gelling agent karena dapat mempengaruhi sifat fisis
gel yang dihasilkan. gelling agent carbopol dominan meningkatkan viskositas
sediaan gel karena carbopol dengan konsentrasi yang kecil dapat menghasilkan
gel dengan viskositas yang tinggi. Bahan tambahan lain yang digunakan adalah
humektan yang berfungsi untuk memperbaiki konsistensi juga sebagai kosolven
yang dapat meningkatkan kelarutan bahan obat. Propilenglikol merupakan salah
satu humektan yang sering digunakan karena sifatnya yang higroskopis, larut
dalam air dan mudah diaplikasikan dalam kulit yang terluka serta dapat
mendukung aktivitas antimikroba.
Menurut (Purwanto & Zamzani, 2020)bahan dan zat tambahan pada sediaan semi
padat yaitu:
Metil selulosa adalah bahan pengental yang sering digunakan dalam
pembuatan gel semi padat. Ini memberikan struktur dan kepadatan pada gel.
Carbopol adalah merek dagang untuk sejumlah polimer asam karboksilat
yang digunakan sebagai agen pengental dan pengemulsi. Carbopol sering
digunakan sebagai bahan pengental utama dalam pembuatan gel semi
padat.
A. S. Siregar. (2021). Formulasi dan Evaluasi Pasta Gigi dengan Kandungan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.). Jurna Farmasi Indonesia , 19(2), 1–8.
Ardina Citra Astuti. (2015). Tekhnologi Sediaan Semi Solid Liquid. Jurnal Farmasi Universitas
Muhammadiyah Prof . DR HAMKA, 2, 1–9.
Arief, Moh. (1998). Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek. Universitas Gadjah Mada., 1(2), 17.
Astriani natalia. (2017). Sediaan semi solid pasta. Journal Farmasetika, 1(2).
Bessie, J., Lutsina, N. W., Giovani, K., Leki, B., Jurusan, ), Farmasi, S., Citra, S., Kupang, H. M., & Farmasi, D.
(2016). FORMULASI SEDIAAN SETENGAH PADAT SALEP DAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum Sanctum L.).
Dian ratna rianti. (2021a). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.
Dian ratna rianti. (2021b). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA 2021.
Dwi fasha muslimah, lailatul hada. (2018). Bahan Tambahan Sediaan semi solid.
Farmasi Saraswati Denpasar, A., & Kamboja no, J. (2015). EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN
KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA. In Jurnal Ilmiah Medicamento• (Vol. 1, Issue 1).
Gunawan, R. (2017). PERBEDAAN JENIS BASIS SALEP SERAP DAN HIDROKARBON TERHADAP SIFAT FISIK
SEDIAAN SALEP EKSTRAK JERUK PURUT.
Kasim, F., Sidqi Aliya, L., & Amelia Febriani, A. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN
SEMISOLID & LIQUID.
Purwanto, A., & Zamzani, I. (2020). FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DENGAN KOMBINASI METIL SELULOSA DAN CARBOPOL 940 SEBAGAI AGEN ANTIOKSIDAN
(FORMULATION OF ANTIOXIDANT GEL FROM GREEN TEA LEAVES (Camellia sinensis L.) USING
COMBINATION OF POLYMER METHYL CELLULOSA AND CARBOPOL 940 AS ) (Vol. 4, Issue 1).
Restika mora. (2014). Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semi Solid. Jurnal Farmasi Universitas
Sam Ratunlangi Manado, 1, 1–15.
Sari, E. S. , & W. F. (2022). Formulasi dan evaluasi krim antijerawat dengan kombinasi asam salisilat dan
asam glikolat. Urnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(1), 1–6.
Wahyu Priyo Legowo. (2016). MODUL PRAKTIKUM Teknologi Formulasi Sediaan Semisolid dan Likuid.
Wati Eliana Putri, M. A. A. (2022). Formulasi sediaan salep dan uji efektivitas salep dengan zat tambahan.
Scientific Journal of Pharmacy) Special Edition, 1, 17.
WULAN RUKMANA. (2017). FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SALEP ANTIFUNGI. ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR, 1, 1–11.
Yasir, Y., Ida, N., & Rusdi, M. (2017). FORMULASI DAN UJI KESTABILAN FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK BUAH
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.). In Jurnal FARBAL (Vol. 5, Issue 1).
Yogesthinaga Yohanes Wikan. (2016). Optimasi Gelling agent Carbopol dan Humektan Propilenglikol Dalam
Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Universitas
Sanata Dharma., 1–5.
Pasta
Menurut (Arief, 1998)bahan tambahan pada sediaan semi padat pasta yaitu
Antioksidan = Untuk mengatasi kemungkinan oksidasi
Contohnya : Butylated Hydroxyanisole (BHA), Butylated Hydroxytoluene (BHT), Propyl
gallate, dan Nordihydroguaiaretic acid (NCGA)
Emulsifier = Untuk memperoleh stabilitas yang lebih baik dan sifat iritan yang lebih rendah
Contohnya : Na lauril sulfat, TEA , kuartener, cetrimide, ester glikol, ester gliserol.
Pengawet = Efektif untuk menjaga sediaan dari kontaminan terutama mikroba yang dapat
membahayakan. Contohnya : metil paraben , propil paraben
Menurut (Astriani natalia, 2017)bahan tambahan pada sediaan semi padat adalah pasta yaitu:
Gliserol
Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba dan kelembapan.
Larut Air
Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut
dalam air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil, tersebar merata,dapat
mengikat pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapatmemberikan
kenyamanan pada pemakaian sediaan pasta
Menurut (Annisa Kartika Sari, 2023) bahan atau zat tambahan dalam sediaan semi padat pasta
yaitu
Emulsifier: Membentuk emulsi air-minyak atau minyak-air untuk bahan aktif yang
kurang larut dalam air atau minyak. Contohnya: Na lauril sulfat, setil alkohol, sorbitan
stearat.
Zat pewarna: Memberikan warna yang menarik. Contohnya: titanium dioksida, eosin,
indigo carmin.
Zat perasa: Menutupi rasa pahit atau tidak enak dari bahan aktif. Contohnya: minyak
peppermint, minyak lavender, minyak kayu putih.
Agen pelekat: Meningkatkan daya lekat pasta pada kulit atau tempat pemakaian.
Contohnya: cellulose derivatives, carbopol.
Menurut (Sari, 2022)Beberapa bahan atau zat tambahan yang umumnya digunakan dalam sediaan
semi padat pasta meliputi :
Minyak atau Lilin: Dapat digunakan sebagai agen pelembut dan agen
pengental pada pasta.
Penguat Rasa dan Aroma: Untuk meningkatkan rasa dan aroma produk.
Bahan Aktif: Jika pasta digunakan untuk tujuan perawatan kulit atau
pengobatan, bahan aktif seperti vitamin, ekstrak tanaman, atau zat lain yang
memberikan manfaat khusus dapat ditambahkan.
Menurut
(A. S. Siregar, 2021) Pasta gigi merupakan salah satu sediaan yang banyak digunakan untuk menjag
Daftar Pustaka bahan tambahan pasta
A. S. Siregar. (2021). Formulasi dan Evaluasi Pasta Gigi dengan Kandungan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.). Jurna Farmasi Indonesia , 19(2), 1–8.
Ardina Citra Astuti. (2015). Tekhnologi Sediaan Semi Solid Liquid. Jurnal Farmasi Universitas
Muhammadiyah Prof . DR HAMKA, 2, 1–9.
Arief, Moh. (1998). Ilmu Meracik Obat Teori Dan Praktek. Universitas Gadjah Mada., 1(2), 17.
Astriani natalia. (2017). Sediaan semi solid pasta. Journal Farmasetika, 1(2).
Bessie, J., Lutsina, N. W., Giovani, K., Leki, B., Jurusan, ), Farmasi, S., Citra, S., Kupang, H. M., & Farmasi, D.
(2016). FORMULASI SEDIAAN SETENGAH PADAT SALEP DAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum Sanctum L.).
Dian ratna rianti. (2021a). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA.
Dian ratna rianti. (2021b). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA 2021.
Dwi fasha muslimah, lailatul hada. (2018). Bahan Tambahan Sediaan semi solid.
Farmasi Saraswati Denpasar, A., & Kamboja no, J. (2015). EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN
KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA. In Jurnal Ilmiah Medicamento• (Vol. 1, Issue 1).
Gunawan, R. (2017). PERBEDAAN JENIS BASIS SALEP SERAP DAN HIDROKARBON TERHADAP SIFAT FISIK
SEDIAAN SALEP EKSTRAK JERUK PURUT.
Kasim, F., Sidqi Aliya, L., & Amelia Febriani, A. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN
SEMISOLID & LIQUID.
Purwanto, A., & Zamzani, I. (2020). FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)
DENGAN KOMBINASI METIL SELULOSA DAN CARBOPOL 940 SEBAGAI AGEN ANTIOKSIDAN
(FORMULATION OF ANTIOXIDANT GEL FROM GREEN TEA LEAVES (Camellia sinensis L.) USING
COMBINATION OF POLYMER METHYL CELLULOSA AND CARBOPOL 940 AS ) (Vol. 4, Issue 1).
Restika mora. (2014). Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semi Solid. Jurnal Farmasi Universitas
Sam Ratunlangi Manado, 1, 1–15.
Sari, E. S. , & W. F. (2022). Formulasi dan evaluasi krim antijerawat dengan kombinasi asam salisilat dan
asam glikolat. Urnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 18(1), 1–6.
Wahyu Priyo Legowo. (2016). MODUL PRAKTIKUM Teknologi Formulasi Sediaan Semisolid dan Likuid.
Wati Eliana Putri, M. A. A. (2022). Formulasi sediaan salep dan uji efektivitas salep dengan zat tambahan.
Scientific Journal of Pharmacy) Special Edition, 1, 17.
WULAN RUKMANA. (2017). FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK SEDIAAN SALEP ANTIFUNGI. ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR, 1, 1–11.
Yasir, Y., Ida, N., & Rusdi, M. (2017). FORMULASI DAN UJI KESTABILAN FISIK SEDIAAN GEL EKSTRAK BUAH
MENGKUDU (Morinda citrifolia L.). In Jurnal FARBAL (Vol. 5, Issue 1).
Yogesthinaga Yohanes Wikan. (2016). Optimasi Gelling agent Carbopol dan Humektan Propilenglikol Dalam
Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Universitas
Sanata Dharma., 1–5.
Suspensi
Pengemulsi (Emulsifier): Jika suspensi mengandung fase minyak dan fase air,
pengemulsi diperlukan untuk memastikan stabilitas dispersi antara
keduanya.
Bahan Pemberi Rasa dan Aroma: Jika diperlukan, bahan ini dapat
ditambahkan untuk meningkatkan citarasa atau aroma suspensi.
Bahan Pelarut (Solubilizing Agent): Digunakan jika ada zat aktif yang tidak
larut dalam fase suspensi, membantu dalam dispersi zat tersebut.
Menurut (Kasim et al., 2020) sediaan semi padat suspensi . Zat tambahan Pemilihan zat tambahan
tergantung dari karakter zat aktif dan karakter sediaan yang akan dibuat. Macam-macam zat
tambahan yang biasa dipakai yaitu :
a. Zat pewarna Untuk menutupi penampilan yang tidak menarik serta meningkatkan penerimaan
pasien. Yang harus diperhatikan dalam pemilihan zat warna yaitu : kelarutan, stabilitas,
ketercampuran, konsentrasi zat warna dalam campuran, sesuai dengan rasa sediaan, pH sediaann.
b. Zat pengawet
Zat pengawet yang digunakan yang tidak toksik, tidak bau, stabil dan dapat bercampur dengan
komponen lain didalam formula, potensi antibakterinys luas. Contohnya adalah larutan untuk oral
yaitu : asam benzoate, asam sorbet, dan lain-lain, sedangkan untuk pemakainan topical yaitu nipagin,
nipasol, dll.
d. Zat pendapar Dapar digunakan pada zat yang range pH nya kecil. Pemilihan dapar yang sesuai
tergantung dari PH dan kapasitas dapar yang diinginkan, contohnya buffer laktat, fospat, karbonat,
sitrat, boraks, dll.
e. Anticaplocking Yaitu untuk mencegah kristalisasi gula pada tutup botol. Contohnya adalah sorbitol,
gliserol, propilen glikol, dll.
f. Pengaroma Dalam pemilihannya didasarkan pada untuk siapa konsumenya serta rasa dari zat aktif
yang dikandungnya. Contohnya rasa buah-buahan untuk zat aktif yang berasa asam, vanilla, rasa
jeruk, dll.
Menurut (Wahyu Priyo Legowo, 2016)bahan tambahan sediaan semi padat suspensi yaitu
Bahan pensuspensi
Contoh untukgolongan polisakarida yaitu seperti gom akasia, tragakan, alginat starc
carbomer,carboxypolymethylene, colloidal silicon dioxide.
Bahan pembasah (wetting agent) / humektan, fungsinya adalah untukmenurunkan tegangan
permukaan bahan dengan air (sudut kontak) dan. meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut.
Misalnya gliserin.propilenglikol, polietilenglikol, dan lain-lain. Pemanis,
fungsinya untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Misalnya sorbitol dan sukrosa. Pewarna dan
pewangi, dimana zat tambahan ini harus serasi. Misalnya vanili, buah-buahan berry, citrus, walnut,
dan lain-lain.Pengawet. sangat dianjurkan jika didalam sediaan tersebut mengandung bahan alam,
atau bila mengandung larutan gula encer(karena merupakan tempat tumbuh mikroba). Selain itu,
pengawetasam benzoat, chlorbutanol, dan senyawa ammonium diperlukan juga bila sediaan
dipergunakan untuk pemakaian berulang.
Pengawet yang sering digunakan adalah metil atau propil paraben Antioksidan, jarang digunakan
pada sediaan suspensi kecuali untuk zat aktif yang mudah terurai karena teroksidasi.misalnya
hidrokuinon,asam galat, kasein, sisteina hidroklorida, dan juga timol.
Dian ratna rianti. (2021). LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI AKADEMI FARMASI INDONESIA
YOGYAKARTA 2021.
Farmasi Saraswati Denpasar, A., & Kamboja no, J. (2015). EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN
KOMBINASI SUSPENDING AGENT PGA. In Jurnal Ilmiah Medicamento• (Vol. 1, Issue 1).
Kasim, F., Sidqi Aliya, L., & Amelia Febriani, A. (2020). PENUNTUN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN
SEMISOLID & LIQUID.
Wahyu Priyo Legowo. (2016). MODUL PRAKTIKUM Teknologi Formulasi Sediaan Semisolid dan Likuid.