MIKROBIOLOGI VIROLOGI

(KULTIVASI VIRUS)
Ana Indrayati
anaindrayati13@gmail.com
08156266891

Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi Surakarta
TUJUAN KULTIVASI VIRUS
• ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SPESIMEN
KLINIK
• PRODUKSI VAKSIN
• RISET: STRUKTUR VIRUS, SIKLUS
MULTIPLIKASI, GENETIK, EFEK VIRUS PADA
SEL INANG
METODE KULTIVASI VIRUS
• SISTEM BIOLOGI (in vivo)
• Inang asli
• Hewan transgenik
• Hewan percobaan

• KULTUR SEL (in vitro)

• TELUR BEREMBRIO
(in vovo: in vitro-in vivo)
 KULTIVASI VIRUS PADA INANG ASLI

Fruit distortion on eggplant

Peppers infected by Yellow mosaic symptoms fruit caused by Tomato bushy
mild mottle virus on lettuce caused by stunt virus
Lettuce mosaic virus.
Human virus:
• Herpesvirus (HSV)
• Human immunodeficiency
virus (HIV)
• Human T-lymphotropic virus
(HTLV)
• Measles virus (MV): campak
(MMR-> Morbili , Measles
Schmallenberg virus: domba dan
Chickens with Newcastle Rubela)
kambing, fetal malformation
Disease • Rotavirus A
KULTIVASI VIRUS PADA HEWAN
PERCOBAAN

PENGAMATAN
• Gejala penyakit
intraserebral intraperitoneal • Timbul lesi
• Dibunuh sehingga
jaringan yang
terinfeksi dipelajari

subkutan intranasal
INOKULASI VIRUS PADA HEWAN
TRANSGENIK

Mice Two of several mouse lines, TgPVR1 and TgPVR21, derived

in Dr A. Nomoto’s laboratory (6, 7), were evaluated in the
investigative stage of the study. TgPVR1 mice contained more
copies of the poliovirus receptor (PVR) and were more
sensitive to poliovirus, whereas TgPVR21 mice with a lower
PVR copy number were less sensitive

Bulletin of the World Health Organization 2003, 81 (4)

INOKULASI VIRUS PADA TELUR
BEREMBRIO
• 1931: Goodpasture dan Burnet
pertama kali menggunakan telur
ayam berembrio untuk kultivasi
virus.
• Inokulasi virus pada telur
berembrio dapat digunakan untuk:
• Identifikasi virus
• Menyimpan kultur stok virus
• Produksi vaksin
INOKULASI DAN DETEKSI
PERTUMBUHAN VIRUS
• EMBRIO AYAM, BEBEK, KALKUN->
New castle disease (ND)
• TELUR YANG DIGUNAKAN DAN
TEKNIK INOKULASI VIRUS HARUS
STERIL: BEBAS KONTAMINAN JAMUR
DAN BAKTERI

 DETEKSI
 Embrio mati
 Embrio tidak berkembang
 Discrete opaque spots
called pocks Morfologi pocks pada membran
korioalantois (inkubasi 72 jam)
BAGIAN-BAGIAN TELUR BEREMBRIO
 Cangkang telur : pelindung utama
telur, memiliki pori-pori untuk keluar-
masuknya udara.
 Membran cangkang: selaput tipis
pada cangkang telur.
 Rongga udara: sumber oksigen bagi
embrio.
 Keping germinal (embrio): calon
individu baru.
 Kuning telur (yolk): sumber makanan
bagi embrio.
 Putih telur (albumin): pelindung
embrio dari goncangan, cadangan
makanan dan air
 Membran dan cairan alantois: tempat
pembuangan
 Amnion: melindungi embrio dari
kerusakan fisik
RUTE INOKULASI
RUTE DAN UMUR EMBRIO TERGANTUNG DARI JENIS VIRUS YANG AKAN
DIINOKULASI
• Rous sarcoma virus: membran chorioallantoic dari embrio
berusia 9-11 hari dan akan dihasilkan pocks 5-10 hari setelah
infeksi
• Virus bronkitis: kuning telur dari embrio berusia 5-6 hari
KULTUR SEL

KULTUR SEL (CELL CULTURE) ATAU

CELL LINE: sel yang diambil dari
jaringan/organ (hewan, tanaman)
kemudian ditumbuhkan di
laboratorium pada kondisi
terkontrol-> lingkungan semirip
mungkin dengan asalnya
 BEBERAPA CONTOH KULTUR SEL

Sel vero berasal dari ginjal

monyet hijau Afrika
Susceptible Cell Lines
Herpes Simplex Vero Hep-2, human diploid (HEK and HEL),human amnion
VZV human diploid (HEL, HEK)
CMV human diploid fibroblasts
Adenovirus Hep2, HEK,
Poliovirus MK, BGM, LLC-MK2, human diploid, Vero, Hep-2,Rhadomyosarcoma
Coxsackie B MK, BGM, LLC-MK2, vero, hep-2
Echo MK, BGM, LLC-MK2, human diploid, Rd
Influenza A MK, LLC-MK2, MDCK
Influenza B MK, LLC-MK2, MDCK
Parainfluenza MK, LLC-MK2
Mumps MK, LLC-MK2, HEK, Vero
RSV Hep-2, Vero
Rhinovirus human diploid (HEK, HEL)
Measles MK, HEK
Rubella Vero, RK13

 HEK: Human Embryonic Kidney Jaringan hati pasien

 Midkine: (MK or MDK) atau neurite growth- pederita HCC (15 th)
promoting factor 2 (NEGF2)
TERIMA KASIH