0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
63 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut berisi 3 tugas tutorial biokimia pangan dengan skor maksimal masing-masing 30, 35, dan 35. Tugas pertama membahas proses pembentukan makromolekul dengan subunit asam amino melalui reaksi kondensasi. Tugas kedua membahas perbedaan struktur sekunder protein α-helix dan β-sheet. Tugas ketiga menjelaskan mengapa enzim disebut biokatalisator dan cara penamaan enzim beserta contohnya.
Dokumen tersebut berisi 3 tugas tutorial biokimia pangan dengan skor maksimal masing-masing 30, 35, dan 35. Tugas pertama membahas proses pembentukan makromolekul dengan subunit asam amino melalui reaksi kondensasi. Tugas kedua membahas perbedaan struktur sekunder protein α-helix dan β-sheet. Tugas ketiga menjelaskan mengapa enzim disebut biokatalisator dan cara penamaan enzim beserta contohnya.
Dokumen tersebut berisi 3 tugas tutorial biokimia pangan dengan skor maksimal masing-masing 30, 35, dan 35. Tugas pertama membahas proses pembentukan makromolekul dengan subunit asam amino melalui reaksi kondensasi. Tugas kedua membahas perbedaan struktur sekunder protein α-helix dan β-sheet. Tugas ketiga menjelaskan mengapa enzim disebut biokatalisator dan cara penamaan enzim beserta contohnya.
makromolekul sebutkan 10 a. Subunit penyusunnya 10 Asam amino 10 b. Gugus fungsional yang terlibat Hidroksil Karboksil Amino c. Jenis reaksinya Reaksi kondensasi karena melepaskan air (Gugus COOH melepaskan OH- sedangkan gugus NH2 melepaskan H+ ) 2 Dalam tingkatan struktur protein, struktur sekunder dapat 35 berbentuk α helix (10) ataupun β sheet (10). Jelaskan perbedaan mendasar keduanya (15)? Dalam tingkatan struktur protein, struktur sekunder dapat berbentuk α-helix dan βsheet. perbedaan keduanya adalah : a. α-helix Struktur ini berbentuk spiral, hal ini dikarenakan adanya keterikatan interaksi antar asam amino di semua rantai utamanya. Setiap 10 putaran helix mengandung 36 asam amino dan ikatan hidrogen yang terbentuk antara gugus C = O residu ke n dengan gugus N-H residu ke n+4. Hal ini dapat terjadi karena difasilitasi oleh adanya keteraturan sudut putar 𝜙 (phi) dan 𝜓 (psi). b. β-sheet Pada struktur ini berbentuk lembaran-lembaran/sheet yang merupakan gabungan dari dua atau lebih segmen rantai polipeptida yang berdampingan satu sama lain melalui ikatan hidrogen antara gugus C = O dan N = H. Pada struktur ini ikatan yang terjadi antara segmen polipeptida yang berbeda. Inilah yang menjadi pembeda antara ikatan hidrogen yang membentuk helix dan ikatan hidrogen yang membentuk sheet. Jarak axial antara residu 3,5 Angstroms lebih mengembang dibandingkan helix. Pada struktur ini ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus. Strand pada struktur ini relatif lebih zig-zag dibanding helix dengan sudut 𝜙 = - 140 dan 𝜓 = 130. Kemudian strand inilah bergabung satu sama lain membentuk sheet melalui ikatanhidrogen.
Sumber : BMP PANG4222/Biokimia Pangan/hal.
2.20-2.23
3 Mengapa enzim (10) disebut sebagai biokatalisator(10)? 35
Jelaskan 2 cara pemberian nama enzim beserta contohnya (15) Enzim disebut juga dengan biokatalisator karena memiliki kemampuan untuk mengkatalis reaksi pada biokimia sehingga mampu mempercepat reaksi biologis tanpa perlu bereaksi, selain itu enzim juga memiliki kemampuan untuk menciptakan jalur reaksi baru yang baru yang memiliki energi aktivasi lebih rendah. Enzim juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan laju reaksi tanpa merubah posisi kesetimbangan. Dalam mengkatalisis reaksi, enzim memiliki prinsip dasar yaitu terbentuknya keadaan transisi yang merupakan kompleks antara enzim dengan substrat (kompleks ES). Selanjutnya kompleks inilah yang kemudian akan dipecah menjadi enzim dan produk (E+P).
Total 100 TUGAS TUTORIAL 1 BIOKIMIA PANGAN (PANG 4222)