Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

EKONOMI PANGAN
(PANG 4224.01)

NAMA : NURANI RAHMANI HAKIM


NIM 045396815

UNIVERSITAS
TERBUKA UPBJJ-
UT JAKARTA 2022
LEMBAR SOAL TUGAS TUTORIAL I

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini!


a. Jelaskan bagaimana agribisnis sebagai penggerak perekonomian Indonesia?
b. Bagaimana peran agribisnis terhadap perekonomian Indonesia?
c. Sebutkan jenis-jenis subsistem agribisnis pangan!
2. Jawablah pertanyaan berikut ini!
a. Jelaskan pengertian pasar!
b. Perhatikan sistem agribisnis di wilayah sekitar Anda. Jelaksan kendala yang
dihadapi oleh pelaku agribisnis tersebut dalam memasuki pasar!
c. Jelaskan bagaimana harga dapat terbentuk di pasar!
3. Pak Darno membeli daging ayam yang akan digunakan untuk membuat bakso
sebanyak 50 kg dengan harga Rp 30.000,00/kg. Pak Darno bersedia untuk membeli
daging ayam dengan jumlah yang lebih banyak apabila harga daging ayam
mengalami penurunan. Hitunglah nilai elastisitas permintaan daging ayam tersebut?
Kemudian apakah harga tersebut elastis?
Harga (Rp/Kg) Kuantitas (Kg)
30.000 50
28.000 53
26.000 56
24.000 59
22.000 62
20.000 65
18.000 68
16.000 71
14.000 74
12.000 77
1. a. Jelaskan bagaimana agribisnis sebagai penggerak perekonomian
Indonesia?

Sektor agribisnis memiliki peran strategis dalam pembangunan


perekonomian nasional. Hal ini digambarkan melalui kontribusi yang nyata
dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi,
penyerapan,tenaga kerja, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara.
Berbagai peran
tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional,
diantaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,
mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinanadan
menyediakan lapangan kerja.
pembangunan ekonomi biasanya didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita
penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan
system kelembangaan.
Agribisnis menurut adalah suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau
keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang
ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Dalam sistem agribisnis,
keterkaitan antara subsistem dapat berjalan apabila
terdapat hubungan yang saling menguntungkan secara proporsional dan saling
mendukung antar pelaku dalam sistem komoditas bersangkutan. Keterkaitan
yang saling menguntungkan secara proporsional tersebut merupakan fondasi
yang kuat untuk menjamin pemenuhan hak-hak dan kebutuhan para pelaku
dalam system agribisnis. Bagi Indonesia, agribisnis berkembang dan
berprospek cerah karena kondisi daerah yang menguntungkan, antara lain: (a)
Lokasinya di garis khatulistiwa yang menyebabkan adanya sinar matahari yang
cukup bagi perkembangan sektor
petanian. Suhu tidak terlalu panas dan karena agroklimat yang relatif baik,
maka kondisi lahan juga relatif subur; (b) Lokasi Indonesia berada diluar zone
angin taifun seperti yang banyak menimpa Filipina, Taiwan dan Jepang; (c)
Keadaan sarana dan prasarana seperti daerah aliran sungai, tersedianya
bendungan irigasi, jalan di pedesaan yang relatif baik, mendukung
berkembangnya agribisnis; dan (d) Adanya kemauan politik pemerintah yang
masih menempatkan sektor pertanian menjadi sektor yang mendapatkan
prioritas (Soekartawi, 2003:4). Salah satu strategi pembangunan wilayah yang
potensial mengintegrasikan antarsektor dan antarwilayah adalah
pengembangan agribisnis. Pendekatan agribisnis merupakan paradigma baru
pembangunan ekonomi (wilayah, nasional)
yang berbasis pertanian. Suatu sistem agribisnis dibagi menjadi empat
subsistem,yaitu: (1) subsistem agribisnis hulu, (2) subsistem agribisnis
usahatani, (3) subsistem agribisnis hilir, dan (4) subsistem jasa layanan
pendukung agribisnis.
Dengan pengertian agribisnis tersebut maka paradigma baru pembangunan
ekonomi yang berbasis pertanian adalah membangun keempat subsistem
agribisnis tersebut secara simultan dan terintegrasi vertikal mulai dari hulu
hingga ke hilir.
Untuk mewujudkan pembangunan wilayah dengan pendekatan agribisnis yang
berpotensi meningkatkan pendapatan sekaligus menghilangkan kesenjangan
ekonomi, perlu dukungan keinginan politik dari pemerintah dan masyarakat
luas, baik melalui sosialisasi strategi pembangunan wilayah melalui
pengembangan agribisnis.
b. Bagaimana peran agribisnis terhadap perekonomian Indonesia?
Peran agribisnis terhadap perekonomian Indonesia dapat diukur dengan
berbagai indicator yang terdiri dari :
• Kontribusi dalam pembentukan GDP
Sebagai penyumbang nilai tambah terbesar dalam perekonomian
nasional, dimana 45% nilai tambah perekonomian tercipta karena
agribisnis.
• Kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja
Penyerapan tenaga kerja sector agribisnis mengalami peningkatan dari
74% menjadi 77%.
• Kontribusi dalam perdagangan internasional
Pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, peningkatan kesempatan kerja dan berusaha, serta devisa
negara dicapai melalui pembangunan agribisnis.
• Kontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah
Melalui percepatan modernisasi agribisnis disetiap daerah akan
langsung memodernisasi perekonomian daerah dan memecahkan
sebagian besar persoalan ekonomi daerah.
• Kontribusi dalam ketahanan pangan nasional
Pembangunan agribisnis akan menunjang system ketahanan pangan
yang kokoh melalui penganekaragaman sumberdaya hayati di setiap
daerah.
• Kontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup
Pengembangan agribisnis menghasilkan nilai tambah yang dapat
mengurangi tekanan sumberdaya dan lingkungan hidup.
c. Sebutkan jenis-jenis subsistem agribisnis pangan!
Setiap subsistem di dalam sistem agribisnis memiliki keterkaitan ke belakang
dan ke depan sehingga agribisnis akan dapat dijalankan dengan baik apabila
mekanisme hubungan antar setiap subsistem agribisnis bekerja dengan baik
pula. Secara garis besar Gumbira-Sa'id (2000) mengungkapkan bahwa
subsistem yang tersusun didalam agribisnis terdiri dari empat subsistem ;
• subsistem pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana produksi
• subsistem produksi primer atau usaha tani (on-farm)
• subsistem pengolahan atau agroindustri
• subsistem pemasaran.
Hubungan yang terjadi di antara masing-masing subsistem, misalnya dapat
ditunjukkan melalui keterkaitan antara subsistem produksi primer dengan
subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi.
Kegiatan budidaya di lini on-farm dapat berjalan dengan baik, salah satunya
jika ditunjang dengan pengadaan dan penyaluran sarana produksi yang
memadai. Selanjutnya, proses budidaya atau produksi primer sangat berperan
penting dalam menghasilkan komoditas-komoditas dengan spesifikasi yang
sesuai dengan permintaan subsistem pengolahan, baik dari segi standar mutu,
kuantitas, maupun kontinuitas pasokan bahan baku produksi. Meskipun
produk yang dihasilkan oleh subsistem pengolahan memiliki kualitas yang
prima, tetapi mekanisme sistem agribisnis tidak akan berjalan sempurna
apabila dalam penyampaian produk tersebut ke tangan konsumen tidak
ditunjang dengan proses pemasaran, transportasi maupun pola distribusi yang
sesuai. Keterkaitan antara subsistem-subsistem agribisnis dipengaruhi oleh
faktor-faktor yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu faktor-faktor
internal dan eksternal. Faktor-faktor internal dalam sistem agribisnis biasanya
merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas perusahaan
agribisnis atau agroindustri, terdiri dari aktivitas pengadaan input (benih,
pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian, permodalan dan kredit, irigasi);
proses pengolahan (peningkatan nilai tambah), baik yang terjadi di lini on-
farm (sumber daya lahan, sumber daya manusia, teknologi dan manajemen)
maupun off-farm (pengolahan hasil pertanian, kemitraan dan penyimpanan);
proses pemasaran (harga dan mutu produk); serta distribusi. Selain itu,
faktor-faktor penelitian dan pengembangan, administrasi dan personalia serta
keuangan juga termasuk ke dalam faktor-faktor internal sistem agribisnis. Di
lain pihak, yang merupakan faktor-faktor eksternal agribisnis adalah faktor
karakteristik bahan baku, pemasok bahan baku, tenaga kerja, dana investasi,
preferensi konsumen atau pasar, kondisi ekonomi-politik-sosial-budaya,

2. Jawablah pertanyaan berikut ini!

a. Jelaskan pengertian pasar!

Pengertian pasar dapat dititik beratkan dalam arti ekonomi yaitu untuk
transaksi jual dan beli. Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian yang terjadi
di pasar didasarkan dengan adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu
untuk pembeli maupun penjual. Pasar menurut kajian ilmu ekonomi adalah
suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya
dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang
diperdagangkan.

b. Perhatikan sistem agribisnis di wilayah sekitar Anda. Jelaksan kendala yang


dihadapi oleh pelaku agribisnis tersebut dalam memasuki pasar!

Di Provinsi Lampung, secara umum terdapat dua jenis nenas, yaitu nenas
asam dan nenas manis. Meskipun sudah terdapat industri pengolahan
nenas (PT Great Giant Pine Appel Coys), namun industri pengolahan
nenas belum memanfaatkan nenas manis sebagai bahan baku industri,
hanya menggunakan bahan baku nenas asam. Di wilayah ini, potensi
pengembangan budidaya nenas masih cukup luas. Dalam pengembangan
agroindustry nenas ke depan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani
nenas, sebaiknya melibatkan koperasi atau kelompok tani sebagai mata
rantai tataniaga nenas dari petani ke industry pengolahan.

Kendala-kendala yang dihadapi pada industry pengolahan buah-buahan


secara umum adalah:

• Ketidakpastian kontinuitas pasokan bahan baku dan konsistensi


mutu, ukuran serta tingkat kematangan buah
• Belum ada budidaya
• Perkebunan buah skala komersial yang dapat memasok kebutuhan
industri pengolahan terutama pengalengan buah
• Rendahnya minat
• Investasi di bidang budidaya dan industri pengalengan buah
• Ketatnya persyaratan yang diberlakukan negara pengimpor terutama
negara maju
• Banyak buah dalam kaleng ex impor yang masuk pasar dalam
negeri dengan harga relatif murah dan mutu bagus.

c. Jelaskan bagaimana harga dapat terbentuk di pasar!

Harga pasar adalah harga kesepakatan antara pembeli dan penjual yang
terbentuk dari hasil tawar menawar. Adanya permintaan dan penawaran
mendorong pembeli dan penjual melakukan proses tawar menawar untuk
mendapatkan harga pasar.

Terjadi permintaan dari konsumen terhadap suatu produk di pasar -> terjadi
penawaran produk oleh produsen -> kemudian terbentuklah harga pasar
sebagai titik temu antara penawaran dengan permintaan

3. Diketahui : Q2 = 77 kg
Q1 = 50 kg
P2 (Harga Ketika belum mengalami penurunan) = Rp 30.000
P1 (Harga Ketika turun) = Rp 12.000
Ditanya : Ed?
Jawaba :

Ed = △Q/△P x P/Q

Ed = (77-50) / (Rp 30.000 – Rp 12.000) x Rp 30.000/50

Ed= 27/18.000 x 30.000/50

Ed = 0,9

Jadi nilai elastisitas permintaan (Ed) yang didapat adalah sebesar 0,9 .Permintaan
dinyatakan tidak elastis karena perubahan permintaan produk atau jasa tidak banyak
dipengaruhi oleh perubahan harga dari produk atau jasa yang berkaitan dan jika nilai
elastisitas permintaan terhadap harganya berkisar antara 0 hingga 1. Hasil ini dapat
dinyatakan bahwa nilai permintaan ini tidak elastis atau inelastis karena berada
diantara 0-1.

Sumber :
- http://scholar.unand.ac.id/48416/2/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
- http://rikkyfaperta.staff.unja.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/peranan-
dan-kedudukan-agribisnis-dalam-perekonomian-nasional.pdf
- https://media.neliti.com/media/publications/62474-ID-peranan-peluang-
dan-kendala-pengembangan.pdf
- BMP PANG4224 Ekonomi Pangan

Anda mungkin juga menyukai