MATA KULIAH:
EKONOMI TEKNIK
OLEH:
1. Sebuah usaha pengalengan ikan memiliki biaya awal untuk pembelian mesin sebesar Rp
125.000.000,00. Usaha tersebut diperkirakan dapat beroperasi selama 15 tahun dengan nilai
akhir sebesar Rp 15.000.000,00. Pajak dan asuransi yang harus dibayarkan setiap tahunnya
sebesar Rp 3.000.000,00. Biaya yang diperlukan untuk memproduksi 1 kaleng ikan adalah
Bahan baku Rp 15.000,00, tenaga kerja Rp 2.300,00, dan biaya bahan bakar dan
pemeliharaan mesin sebesar Rp 700,00. Harga jual 1 kaleng ikan adalah Rp 22.000,00. Jika
diketahui besarnya bunga modal adalah 12%, maka tentukanlah:
a. Berapa jumlah kaleng ikan yang diproduksi per tahun agar tercapai titik impas?
b. Jika bahan baku turun menjadi Rp 13.900,00/kaleng, maka berapa kaleng ikan yang
diproduksi per tahun agar tercapai titik impas?
c. Jika pajak dan asuransi naik menjadi Rp 5.700.000,00 per tahun, maka berapa kaleng
ikan yang diproduksi per tahun agar tercapai titik impas?
d. Jika harga jualnya diturunkan menjadi Rp 20.500/kaleng, maka berapa kaleng ikan
yang diproduksi per tahun agar tercapai titik impas?
e. Apa kesimpulan yang didapatkan dari kasus di atas?
2. Perusahaan produksi sari buah memproduksi dua jenis produk sari buah (Produk A dan
produk B). Beberapa kondisi hasil observasi sebagai berikut:
Untuk memproduksi sari buah A diperlukan 3 menit mesin I, 2 menit mesin II, 5 menit
proses sterilisasi dan 3 menit proses pengemasan. Sedangkan untuk sari buah B
membutuhkan proses di mesin I selama 6 menit, mesin II selama 4 menit, 2 menit proses
sterilisasi dan 3 menit proses pengemasan.
Masing-masing mesin dalam sehari hanya dapat diopersikan selama 200 menit untuk
mesin I, 70 menit untuk mesin II, 90 menit untuk mesin sterilisasi, dan 90 menit untuk
proses pengemasan. Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 750 per botol sari buah A
dan Rp 970 per botol sari buah B.
Tentukanlah jumlah produksi yang optimal dan jumlah laba maksimum yang dapat
diperoleh dengan metode grafik! (gambarkan grafiknya)
JAWAB
= 4.787 Kaleng
b. Jika Bahan baku turun Rp 13.500,00 / kaleng
Maka,
BTT = Bahan Baku + Tenaga Kerja + Bahan bakar & Pemeliharaan mesin
= Rp 13.500,00 + Rp 2.300,00 + Rp 700,00
= Rp 16.500,00
𝐵𝑇
T = 𝑃−𝐵𝑇𝑇
𝑅𝑝 19.148.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= (𝑅𝑝 22.000,00−𝑅𝑝 16.500,00)
= 3.481 Kaleng
= 5.462 Kaleng
= 7.659 Kaleng
e. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan harga jual diturunkan setiap tahun
dapat memproduksi 7.659 Kaleng/tahun. Jika BTT turun maka dapat menurunkan
produksi kaleng ikan dan jika BT naik maka dapat meningkatkan jumlah produksi
Kaleng Ikan per tahun.
2. Misal, Sari buah A = x
Sari buah B = y
Persamaan Tujuan
Z = Rp (750x + 970y)
Data lama proses pada setiap mesin
Sari Buah A 3 2 5 3
Sari Buah B 6 4 2 3
200 70 90 90
Persamaan Kendala
Mesin 1 : 3x + 6y ≤ 200
Mesin 2 : 2x + 4y ≤ 70
Sterilisasi : 5x + 2y ≤ 90
Pengemasan : 3x + 3y ≤ 90
Membuat grafik dengan mencari titik potong garis persamaan sumbu x dan y
Mesin 1 : 3x + 6y ≤ 200
200
x =0 →y= = 33,3 (0 , 33,3)
6
200
y =0 →x= = 66,6 (66,6 , 0)
3
Mesin 2 : 2x + 4y ≤ 70
70
x =0 →y= = 17,5 (0 , 17,5)
4
70
y =0 →x= = 35 (35 , 0)
2
Sterilisasi : 5x + 2y ≤ 90
90
x =0 →y= = 45 (0 , 45)
2
90
y =0 →x= = 18 (18 , 0)
5
Pengemasan : 3x + 3y ≤ 90
90
x =0 →y= = 30 (0 , 30)
3
90
y =0 →x= = 30 (30 , 0)
3
Grafik
50
40
D (0 , 17,5) Linear (Mesin 1)
Linear (Sterilisasi)
20
Linear (Pengemasan)
10
B (18 , 0)
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
A (0 , 0)
-10