Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR SOAL TUGAS TUTORIAL I

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini!


a. Jelaskan bagaimana agribisnis sebagai penggerak perekonomian Indonesia?
Kegiatan agribisnis atau agroindustri di Indonesia saat ini memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap perekonomian negara. Setidaknya sekitar 14,6% dari total
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dihasilkan dari sektor agribisnis on-farm
dan sekitar 20% lagi dihasilkan dari sektor industri pengolahan termasuk agroindustri
(BPS, 2004). Kinerja pertumbuhan perekonomian hingga akhir tahun 2004 yang lalu
mencapai 6% hingga 7% (dibandingkan dengan pertumbuhan perekonomian yang hanya
mencapai 4,4% pada akhir tahun 2003) (BPS, 2004). Di lain pihak, tingkat pertumbuhan
kredit perbankan nasional mampu mencapai 24,7% pada akhir September 2004 yang
lalu. Dilandasi oleh kondisi tersebut, kinerja sektor industri pengolahan diharapkan
mampu meningkatkan kinerjanya pula dalam memanfaatkan sumber daya lokal secara
lebih optimal (Edward, 2004). Indikator kinerja perekonomian yang membaik tidak
hanya ditampilkan melalui tingkat suku bunga perbankan yang stabil pada kisaran antara
11% hingga 12%, tetapi juga melalui pertumbuhan nilai total ekspor yang hingga akhir
bulan September 2004 (USD 50,7 miliar) yang lalu meningkat 10,77% dari nilai ekspor
pada akhir bulan September 2003 (USD 45,8 miliar). Kontribusi nilai ekspor terbesar
dihasilkan dari sektor non-migas, yaitu 77% dari total nilai ekspor (salah satunya
diakibatkan oleh peningkatan permintaan atas tekstil, kain dan furniture dari pasar di
Eropa), sedangkan sisanya berasal dari sektor minyak dan gas, yaitu 23% (CIC, 2004). Di
lain pihak, dalam beberapa tahun ke depan, integrasi perekonomian negara-negara di
Asia Tenggara dengan perekonomian global diperkirakan akan mendorong terjadinya
integrasi perekonomian regional di wilayah tersebut. World Bank (2004)
menginformasikan bahwa peningkatan ekspor dari negara-negara di Asia Tenggara
secara langsung maupun tidak langsung juga telah berakibat pada peningkatan impor
karena interaksi global telah mengakibatkan meningkatnya permintaan lokal terhadap
produk-produk impor. Ditinjau dari segi perdagangan global, nilai neraca ekspor impor
Indonesia masih positif (Rp28,4 miliar pada tahun 2003 yang lalu) (WTO, 2004). Akan
tetapi, pertumbuhan ekspornya masih lebih tinggi (7%/tahun) dibandingkan dengan
pertumbuhan impornya (4%/tahun), perubahan nilai ekspor Indonesia dinilai tidak
signifikan, jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, seperti Republik Rakyat
Cina (34%/tahun), Korea Selatan (19%/tahun), Thailand (17%/tahun), Singapura
(15%/tahun), Hong Kong (13%/tahun) dan Vietnam (22%/tahun)
b. Bagaimana peran agribisnis terhadap perekonomian Indonesia?
Peranan Agribisnis Dalam Perekonomian Nasional
-Sektor agribisnis merupakan penyumbang nilai tambah (Value Added) .terbesar dalam
perekonomian nasional. Tahun 1990, 45 persen dari total nilai tambah dihasilkan dari
sektor agribisnis sedangkan pada tahun 1995 mencapai 47 persen dari total nilai tambah
-Pada tahun 1990 dan tahun 1995 kontribusi sektor agribisnis dalam penyerapan tenaga
kerja adalah 74 persen dan meningkat menajdi 77 persen. Total ini berarti cara yang
paling tepat untuk meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha di Indonesia adalah
melalui pembangunan agribisnis
-Dalam ekspor nasional, sektor agribisnis juga rnerupakan penyurnbang terbesar.
Kontribusi agribisnis dalarn ekspor total Indonesia pada tahun 1990 sebesar 43 persen
sedangkan pada tahun 1995 rnencapai 49 persen.

Berdasarkan data irnpor total Indonesia, pangsa impor sektor agribisnis relatif kecil dan
cenderung rnenurun :
-Peranan pembangunan sektor agribisnis dalam pembangunan ekonomi daerah sangat
dominan, karena cara yang paling efektif dan efisien untuk rnembangun ekonorni daerah
adalah rnelalui pendayagunaan berbagai sumber daya ekonomi yang tersedia di setiap
daerah
-Pernbangunan agribisnis sangat besar peranannya dalarn rnenunJang terwujudnya
sistern ketahanan pangan yang kokoh. Dengan rnernbangun agribisnis yang berbasis
pada jeragarnan sumber daya hayati di setiap daerah, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pola kunsumsi dan keseimbangan gizi, yang mempertimbangkan
budaya dan kelembagaan lokal, secara keseluruhan akan terbangun ketahanan pangan
yang kokoh
-Pembangunan agribisnis potensial untuk mencegah dan memperbaiki kemerosotan
mutu lingkungan hidup melalui hal-hal berikut :
-mendorong kesempatan ekonomi yang luas di setiap daerah dan akan mendorong
penyebaran penduduk beserta aktivitasnya, sehingga konsentrasi penduduk pada suatu
ruang tertentu dapat dikurangi
-Mendayagunakan keragaman hayati sehingga dapat mempertahankan
keanekaragaman hayati Meningkatkan keragaman tumbuhan yang berperan sebagai
perkebunan karbon yang efektif mengurangi emisi gas karbon atmosfir Pembangunan
agribisnis akan menghasilkan produk-produk yang biodegradable yang dapat terurai
secara alamiah Dapat mengurangi tekanan sumber daya alam dan lingkungan hidup

c. Sebutkan jenis-jenis subsistem agribisnis pangan!


Erickson et.al. (2002) mengungkapkan bahwa agribisnis pangan memiliki beberapa
keunikan yang membedakannya dari sistem-sistem agribisnis lainnya. Setidaknya
terdapat delapan hal yang menjadi ciri utama keunikan agribisnis pangan, sebagai
berikut.
1. Pangan sebagai Produk Bahan pangan sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan
masyarakat karena fungsinya sebagai kebutuhan yang mendasar sehingga juga
berdampak terhadap perkembangan perekonomian negara. Dengan pentingnya fungsi
pangan tersebut, sistem pangan menjadi hal yang harus banyak diperhatikan sebagai
komponen kritis dalam stabilisasi ketahanan nasional (ketahanan pangan).
2. Kondisi Produksi Pangan secara Biologis Pangan dihasilkan dari tumbuhan dan hewan.
Keduanya merupakan makhluk hidup yang secara alamiah biologis dipengaruhi oleh
variasi perubahan cuaca dan hama penyakit yang sangat mempengaruhi tingkat
kemampuan produksinya.
3. Produksi Bersifat Musiman Kemampuan produksi pangan sangat dipengaruhi musim
sehingga untuk beberapa jenis bahan pangan, ketersediaannya tidak dapat ditemui
dalam jumlah yang besar dan merata sepanjang tahun.
4. Produksi Pangan Dipengaruhi oleh Ketidakpastian Kondisi Cuaca dan Iklim Agribisnis
pangan dipengaruhi oleh kondisi alam, terutama cuaca dan iklim. Musim kemarau,
banjir, serangan hama dan penyakit merupakan ancaman bagi agribisnis pangan
sehingga setiap pelaku yang terlibat di dalam agribisnis pangan harus memiliki
kepedulian terhadap pengaruh cuaca dan iklim tersebut terhadap produksi pangan.
5. Tipe Perusahaan Perusahaan-perusahaan yang terlibat di dalam agribisnis pangan
memiliki tipe dan skala usaha yang bervariasi. Hal tersebut membentuk lingkungan bisnis
tempat perusahaan-perusahaan agribisnis pangan beroperasi.

2. Jawablah pertanyaan berikut ini!


a. Jelaskan pengertian pasar!
Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual beli barang maupun jasa. Selain itu di
dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual dan pembeli
dapat bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang disepakati meliputi
barang, penjual, pembeli, dan harga barang. Selain itu, di pasar juga bisa melakukan
tawar menawar yang tujuannya agar harga dari barang yang diinginkan bisa sepakat baik
pihak penjual maupun pihak pembeli.
b. Perhatikan sistem agribisnis di wilayah sekitar Anda. Jelaksan kendala yang
dihadapi oleh pelaku agribisnis tersebut dalam memasuki pasar!
Kendala dan Hambatan Pengembangan Agroindustri Rachman dan Sumedi
(2002) mengemukakan beberapa permasalahan umum dalam pengembangan
agroindustri yaitu: (1) Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky
sehingga diperlukan teknologi pengemasan dan sarana transportasi yang mampu
mengatasi masalah tersebut; (2) Sebagian besar produk pertanian bersifat
musiman dan sangat dipengaruhi kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas produk
agroindustri sangat tidak terjamin; (3) Kualitas produk pertanian dan industri yang
dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam
persaingan pasar baik di dalam negeri maupun di pasar internasional; dan (4)
Sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi rendah. Sementara itu,
kendala-kendala pengembangan agroindustri menurut Deperindag (2000 dan
2005) adalah sebagai berikut: (1) Bahan baku yang berupa komoditi pertanian
belum dapat mencukupi kebutuhan industri pengolahan secara
berkesinambungan; (2) Kemampuan sumberdaya manusia (SDM) yang terbatas
dalam penguasaan manajemen dan teknologi menyebabkan rendahnya efisiensi
dan daya saing produk agroindustri; (3) Investasi di bidang agroindustri kurang
berkembang, antara lain karena masih adanya ketidakpastian iklim usaha dan
kebijakan yang konsisten, perolehan bahan baku, prasarana dan sarana, tenaga
kerja yang berkualitas, penyediaan dan jangka waktu pemanfaatan lahan usaha
yang sesuai dengan hak guna usaha (HGU) dan rencana umum tata ruang
(RUTR), serta sumber dana investasi dalam negeri terbatas; (4) Lembaga
keuangan masih menerapkan preferensi suku bunga yang sama antara sektor
pertanian, kehutanan, industri dan jasa sehingga kurang aktraktif bagi investor
untuk berusaha di bidang agroindustri; (5) Informasi peluang usaha dan
pemasaran belum memadai dengan keterpaduan jaringan bisnis yang baik; (6)
Masih adanya kesenjangan pengembangan wilayah; (7) Homogenitas kebijakan
pembangunan, baik regional maupun sektoral, tanpa memperhatikan keragaman
yang dimiliki oleh masingmasing wilayah; (8) Belum terciptanya sinergi
kebijakan yang mendukung iklim usaha; (9) Kurangnya sarana, prasarana dan
transportasi; (10) Kemitraan usaha dan keterkaitan produk antara hulu dan hilir
belum berjalan lancar; (11) Masih kurangnya penelitian dan pengembangan
teknologi proses utamanya di kalangan industri, lembaga-lembaga penelitian
maupun perguruan tinggi; dan (12) Ketergantungan pada lisensi produk dan
teknologi yang bersumber dari luar negeri.

c. Jelaskan bagaimana harga dapat terbentuk di pasar!


Harga pasar adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan
antara produsen atau penawaran dengan konsumen atau permintaan. Harga pasar
di sebut juga harga keseimbangan (ekuilibrium). Terdapat 3 cara yang bisa
dipergunakan untuk menunjukkan keadaan keseimbangan harga pasar, yakni
dengan contoh yang memakai angka, dengan menggunakan kurva permintaan dan
penawaran, menentukan secara matematik. Faktor yang paling penting dalam
pembentukan suatu harga adalah kekuatan permintaan dan penawaran.
Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar
bila jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Proses
terbentuknya harga pasar adalah sebagai berikut: Adanya proses tawar menawar
antara penjual dan pembeli pada suatu pasar. Harga pasar terjadi disebabkan oleh
adanya kesepakatan harga barang antara penjual dan pembeli dalam suatu waktu.
Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran suatu
barang adalah sama karena harga pasar disebut juga harga keseimbangan. Faktor
terpenting dalam pembentukan harga pasar adalah kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan dan penawaran dari suatu barang akan membentuk harga
pasar apabila berada dalam keseimbangan atau jika jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Kebijaksanaan harga maksimum
akan menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan. Hal inibisa menciptakan
pasar gelap, yaitu suatu kegiatan jual beli yang dilakukan tidak secara terbuka dan
bertentangan dengan kebijaksanaan harga maksimum yang dilaksanakan

3. Pak Darno membeli daging ayam yang akan digunakan untuk membuat bakso
sebanyak 50 kg dengan harga Rp 30.000,00/kg. Pak Darno bersedia untuk membeli
daging ayam dengan jumlah yang lebih banyak apabila harga daging ayam
mengalami penurunan. Hitunglah nilai elastisitas permintaan daging ayam tersebut?
Kemudian apakah harga tersebut elastis?
Harga (Rp/Kg) Kuantitas (Kg)
30.000 50
28.000 53
26.000 56
24.000 59
22.000 62
20.000 65
18.000 68
16.000 71
14.000 74
12.000 77

Anda mungkin juga menyukai