Disusun Oleh :
Angel Maria Simatupang 2243080027
2023
Bangunan dan Fasilitas Industri Farmasi dan Obat Tradisional
1. Bangunan pada pabrik farmasi harus didesain dan dengan konstruksi khusus. Apakah
pertimbangan dari desain tersebut?
1. Kebersihan dan sanitasi: Pabrik farmasi harus dibangun dengan desain yang
memastikan kebersihan dan sanitasi yang tinggi. Ini melibatkan penggunaan
material yang mudah dibersihkan dan tahan terhadap korosi. Sistem ventilasi dan
perpipaan harus dirancang agar tidak menyebabkan kontaminasi silang atau
penyebaran partikel berbahaya.
2. Keamanan: Bangunan pabrik farmasi harus memiliki sistem keamanan yang ketat,
termasuk akses terbatas dan kontrol yang ketat terhadap siapa yang dapat masuk
ke dalam area produksi. Sistem pemantauan dan deteksi kebakaran harus dipasang
untuk memastikan keamanan personel serta meminimalkan risiko kerugian akibat
kebakaran.
3. Kontrol suhu dan kelembaban: Produk farmasi seringkali sensitif terhadap suhu
dan kelembaban. Maka, desain bangunan pabrik farmasi harus
mempertimbangkan pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat untuk
memastikan kualitas produk yang konsisten dan stabil.
4. Ruang bersih: Ruang produksi dalam pabrik farmasi harus didesain sebagai ruang
bersih dengan tingkat kebersihan dan partikel-kontrol yang tinggi. Hal ini
melibatkan penggunaan aliran udara yang sesuai, filter HEPA (High Efficiency
Particulate Air) untuk menghilangkan partikel kecil, dan pemisahan ruang yang
jelas antara area produksi dan area lainnya.
Semua pertimbangan ini penting untuk memberikan lingkungan produksi yang aman,
bersih, dan memenuhi standar kualitas yang tinggi dalam industri farmasi.
2. Dalam merancang tata letak ruangan dalam area produksi harus mengikuti tahapan
produksi dan kelas kebersihan. Apakah tujuan dilakukan hal tersebut?
Tata letak ruangan dalam area produksi yang mengikuti tahapan produksi dan kelas
kebersihan memiliki beberapa tujuan yang penting, antara lain:
2. Keamanan dan kualitas produk: Tata letak yang dikembangkan sesuai dengan
kelas kebersihan akan membantu meminimalkan risiko kontaminasi silang atau
pencemaran produk. Dengan memisahkan ruang produksi berdasarkan jenis
produk, kelas kebersihan, atau karakteristik tertentu, risiko kontaminasi dikurangi.
Hal ini sangat penting dalam industri farmasi, di mana kebersihan dan kualitas
produk sangat krusial.
3. Standar regulasi: Industri farmasi diatur oleh berbagai peraturan dan standar
regulasi yang ditetapkan oleh lembaga pengawas, seperti Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM). Menerapkan tata letak yang sesuai dengan tahapan
produksi dan kelas kebersihan adalah cara untuk memastikan kepatuhan terhadap
persyaratan GMP (Good Manufacturing Practices), yang merupakan standar
kualitas dan keamanan yang harus dipenuhi dalam produksi farmasi.
Dalam keseluruhan, merancang tata letak ruangan dalam area produksi yang
mengikuti tahapan produksi dan kelas kebersihan bertujuan untuk menciptakan
lingkungan produksi yang efisien, aman, sesuai dengan regulasi, dan mampu
memproduksi produk farmasi yang berkualitas tinggi.
3. Dalam pembuatan produk steril diperlukan area pengolahan dengan kelas kebersihan
yang aseptis. Kategori kelas berapakah yang menjadi latar belakang kelas kebersihan
aseptis?Bangunan pada pabrik farmasi harus didesain dan dengan konstruksi khusus.
Apakah pertimbangan dari desain tersebut?
Kelas kebersihan aseptis pada area pengolahan dalam pembuatan produk steril
biasanya mengacu pada kelas kebersihan GMP (Good Manufacturing Practices) yang
tinggi.
Konsep kelas kebersihan dalam industri farmasi didasarkan pada Garis Panduan
Praktek Manufaktur yang Baik (Good Manufacturing Practices, GMP) yang biasanya
disusun oleh badan pengawas seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kelas kebersihan ditentukan berdasarkan jumlah partikel udara yang terdeteksi dalam
suatu ruangan tertentu.
1. Kelas Kebersihan 100 (ISO 5): Ruangan dengan batasan seribu partikel setiap
kaki kubik udara (28.300 partikel/m³) atau kurang.
2. Kelas Kebersihan 1.000 (ISO 6): Ruangan dengan batasan sepuluh ribu partikel
setiap kaki kubik udara (283.000 partikel/m³) atau kurang.
3. Kelas Kebersihan 10.000 (ISO 7): Ruangan dengan batasan seratus ribu partikel
setiap kaki kubik udara (2.830.000 partikel/m³) atau kurang.
4. Kelas Kebersihan 100.000 (ISO 8): Ruangan dengan batasan satu juta partikel
setiap kaki kubik udara (28.300.000 partikel/m³) atau kurang.
Namun, perlu dicatat bahwa kelas kebersihan yang dibutuhkan dalam area pengolahan
produk steril dapat bervariasi tergantung pada jenis produk yang dihasilkan dan
persyaratan spesifik dari badan pengawas setempat.
Dalam hal desain bangunan pada pabrik farmasi, ada beberapa pertimbangan khusus
yang perlu dipertimbangkan:
2. Material Bangunan yang Sesuai: Material bangunan yang dipilih harus tahan
terhadap proses pembersihan dan sanitasi yang agresif. Bahan seperti stainless
steel atau bahan yang mudah dibersihkan dan tidak korosif sering digunakan
dalam area pengolahan produk steril.