Anda di halaman 1dari 115

MORFISTUM

-Histologi-
Jaringan Tumbuhan

Fedora Wikayana Putri


Pendahuluan
(Histos = jaringan, logos = ilmu)
 Histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan

Berdasarkan macam – macam sel penyusun jaringan, terdapat 2


jenis jaringan, yaitu :

epidermis

Fungsi sama dan


Jaringan Sederhana
homogen

kolenkim

Fungsi sama, terdiri


dari macam-macam Jaringan vaskuler
Jaringan Kompleks
sel yg sifatnya (jaringan pengankut)
heterogen

2
Pendahuluan
Berdasarkan sifat dan antogeni jaringan, dikenal 2 jenis
jaringan, yaitu :
Jaringan Meristem
• Aktif membelah
• Dinding sel tipis dan elastis
• Inti besar terletak ditengah
• Sitoplasma penuh berisi bahan yg dibutuhkan untuk pembelahan
• Vakuola sedikit atau belum ada
• Jarang mempunyai ruang antar sel

Jaringan permanen
• Tidak membelah dengan dinding yg tebal
• Vakuola besar
• Inti kecil, Bentuk memanjang
• Sitoplasma sedikit, mengandung banyak rongga antar sel
3
I. Jaringan Meristem
I. Jaringan Meristem
Berdasarkan pembentukannya jaringan meristem dibagi
dalam 3 bagian:

jaringan yg telah ada


Promeristem
sejak embrio

terbentuk dari
promeristem,untuk
Jaringan Meristem Meristem primer
pembentukan bagian
tubuh tumbuhan

jaringan meristem
yang aktif lagi setelah
Meristem sekunder
pembentukan primer
selesai

5
I. Jaringan Meristem

Meristem Sekunder Meristem Primer


I. Jaringan Meristem
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibagi dalam 3
bagian:

Jaringan Meristem:

Meristem apikal
• Pada jaringan promeristem dan meristem primer, jaringan ini akan membentuk
organ baru berupa daun dan modifikasinya seperti bunga,buah dan biji.

Meristem axillaris/Intercallary
• Pada jaringan meristem primer yang membentuk kuncup baru berupa cabang,
ranting daun seta modifikasinya.

Meristem lateral
• Pada meristem sekunder yang jika telah membelah diri akan terbentuk xylem
dan floem sekunder serta korteks sekunder dan lapisan gabus yang dibentuk
oleh kambium dan phellogen
7
I. Jaringan Meristem
Meristem Apikal

Meristem Interklay

Meristem Lateral

8
Meristem Apikal
I. Jaringan Meristem

9
10
11
Meristem
Apikal

Meristem
Daun Muda Protoderm Procambium
Dasar

Daun Epidermis Cortex Folem

Kambium
Pithrays
Vaskular

Pith Xilem

Diagram yang menunjukan alur pembentukan jaringan


tumbuhan yang bermula dari
12
Meristem Apikal
II. Jaringan Permanen
II. Jaringan Permanen

Menurut fungsinya

Jaringan pelindung

Jaringan dasar

Jaringan penunjang

Jaringan pengangkut

Jaringan sekresi/kelenjar
14
A. Jaringan Pelindung

Berfungsi sebagai pelindung, terletak


paling luar dari tubuh tumbuhan
(epidermis)
(Daun) Epidermis (Daun ) Epidermis atas
bawah
Umumnya tersusun dari satu lapis sel

Dapat mengalami modifikasi membentuk


lapisan lilin, kutikula, rambut (trikoma),
stomata dan lain – lain.

Sel epidermis pada tumbuhan dikotil


dindingnya berlekuk, sedangkan pada
monokotil lurus. 15
A. Jaringan Pelindung
Mempunyai sifat seperti sel parenkim,
tidak mengandung klorofil, kecuali sel
penjaga (guard cell) dan stomata

Epidermis mencegah penguapan yang


berlebihan

Pada akar, epidermis tidak berkutikula


dan tidak berstomata, dinding tipis
untuk menyerap air

Sel epidermis dapat berdiferensiasi


menjadi trikoma, emergensia, stomata
16
17
Trikoma Plectranthus amboinicus
BACK

19
1. Stomata

Lubang Kecil pada


epidermis yg dibatasi oleh
sel khusus (guard cell). Sel
penutup dengan
lubangnya dinamakan
stomata

20
1. Stomata

Guard cell berbentuk


seperti ginjal mengandung
banyak klorofil.

21
1. Stomata

Stomata
1. Stomata

Bergerak ke arah
Menyamping
kanan dan kiri
Menurut arah
pergerakan
jaringan guard Bergerak ke arah
Atas dan bawah
cell terhadap atas dan bawah
permukaan
epidermis
Tepi guard cell seperti cerobong
tidak bergerak yang selalu
sama sekali, terbuka

24
to
1. Stomata
Anomocytic (Ranunculaceus)

Anisocytic (Cruciferous)

Diacytic (Caryophillaceus)

Stomata Menurut letak guard cell


Paracytic (Rubiaceus)

Actinocytic

Cyclocitic
25
Stomata menurut letak guard cell

Anomocytic(Ranunculaceus)
guard cell langsung dikelilingi
epidermis, tidak ada sel
tetangga (accecories cell)

26
Stomata menurut letak guard cell

Anisocytic (Cruciferous),
guard cell dikelilingi 3 – 4
sel tetangga, dimana sel
yang satu lebih kecil dari
sel lain.

27
Stomata menurut letak guard cell

Diacytic (Caryophillaceus),
guard cell dikelilingi 2 sel
tetangga, letaknya
memotong stomata.

28
Stomata menurut letak guard cell

Paracytic (Rubiaceus),
guard cell dikelilingi 2 sel
tetangga yang letaknya
sejajar dengan sumbu
memanjang.

29
Stomata menurut letak guard cell

Actinocytic, sel tetangga


teratur, stomata dengan
sel tetangga yang pipih
dan mengelilingi stomata
dalam susunan berbentuk
lingkaran

30
Stomata menurut letak guard cell

Cyclocitic, guard cell


dikelilingi sel tetangga
yang banyak dan tidak
beraturan. Sel tetangga
menyerupai epidermis

31
1. Stomata

Menurut letaknya
terhadap permukaan
epidermis

Cryptopore Phanerophore

rata dengan
tersembunyi
permukaan epidermis

32
2. Trichoma
Trichoma merupakan
tonjolan epidermis yang
berbentuk rambut berasal membantu
melindungi dari
dari modifikasi sel epidermis kerusakan dan
pengaruh
penguapan yang
berlebihan
Fungsi

menambah luas
permukaan
epidermis

Trichoma33 pada akar dinamakan trichoblast


2. Trichoma

Rambut penutup contoh begonia sp.

Tipe labiatae/lamiaceae

Rambut kelenjar

Tipe compositae

Bentuk - bentuk Trichoma


Rambut sisik (scale hair) Contoh, Durio zibethinus

Rambut sengat (stingging


contoh famili urticaceae
hair)

34 (trichoblast)
Rambut akar
Trikoma (Rambut)

A.Rambut sederhana dari daun cistus


B. Rambut berseri satu (uniseriat) pada daun saintpaulia)
C, D Rambut bercabang dari daun Gossypium (kapas)
E Rambut bintang dari daun Sida
F Rambut dendroid dari daun Lavandula
G Rambut nekasel dari daun kentang
H,I Sisik peltata dari daun Olea (zaitun)
J Rambut bersel dua dari batang pelargonium
K,M Gossypium,
(K) Rambut epidermis dari biji
(L) Pada stadium muda
(M) Pada stadium dewasa berdinding sekunder
N Vesikula air pada Mesembryanthemum
O-Q rambut dalam tiga stadium perkembangan dari Glycine (Kacang kedelai)
Palisade berisi lemak

Epidermis atas

Rambut kelenjar

Rambut
Rambut kelenjar kelenjar

Epidermis Bawah

Stomata

Sel rambut 2 - 6

Rambut penutup ujungnya tumpul

Rambut kelenjar

DIGITALIS FOLIUM (Daun Digitalis)


Cannabis sativa (Ganja)
3. Emergensia

tonjolan pada permukaan organ yang tidak hanya dibentuk oleh sel-sel
epitelium tetapi juga dibentuk oleh sel-sel sub epidermal

Papila
Emergensia Duri palsu
Duri
Duri sejati

40
Papila pada daun koka dan bunga mawar

41
Polen
(sernuk sari)
Rambut penutup
bengkok

Pasir oksalat

Fragmen
rambut

Papila
Pasir oksalat

Epidermis atas

Fragmen epidermis
Kelenjar minyak berpapila

Thymi herba (herba timi)


B. Jaringan Dasar (Parenkim)

Parenkim merupakan jaringan


terbesar yang terdapat pada
tumbuhan, baik pada akar, batang,
daun, buah, biji dan sebagainya, oleh
karena itu parenkim disebut juga
jaringan pengisi.

43
B. Jaringan Dasar (Parenkim)

Sifat Jaringan Parenkim


Dinding tipis, jaringannya hidup

Mempunyai rongga antar sel

Mempunyai banyak vakuola

Bentuk sel bervariasi

Sebagian besar berfungsi sebagai tempat cadangan makanan

Mengandung kloroplast =klorenkim


44
B. Jaringan Dasar (Parenkim)
Fotosintesa

Penyimpanan
Transport
cadangan
CO2
makanan
Fungsi
Jaringan
Parenkim

Pengangkut
Penyimpanan
bahan air
makanan
45
A. Parenkim bintang pada Juncus effusus
B. Aerenkim pada Rhizoma Acorus calamus (l=sel minyak,
i=ruang antar sel)

46
Jaringan parenkim :
a. Aerenkim dengan sel yang bercabang serta ruang antarsel pada daun Canna
b. Aerenkim tangkai daun Zantedeschia
c. Parenkim endosperm pada Secale
d. Parenkim endosperm pada Diospyros47
Aerenkim Acorus calamus

48
BACK

49
C. Jaringan Penunjang

kolenkim

disebut juga
menguatkan
jaringan berfungsi
Jaringan tanaman
mekanik menunjang
penunjang supaya dapat
(mechanical tanaman,
tegak
tissue),

sklerenkim

50
1. Kolenkim

Ciri-Ciri Sel Penyusunnya


•terdapat pada •bentuk bulat,
tumbuhan muda atau memanjang atau
organ tumbuhan yang silindris
sedang tumbuh dan •banyak mengandung
berkembang rongga antar sel
•terdapat pada •sel hidup kadang
tumbuhan yang mengandung kloroplast
batangnya tidak •dinding tebal, elastis dan
berkayu, contohnya tersusun dari selulosa
seledri dan pektin

51
BACK

52
BACK

53
BACK

Dinding sel kolenkim


A. Penampang melintang
B. Kolenkim dari batang Sambucus dengan penebalan terutama pada
dinding tangensial (Kolenkim papan)
C. Penampang memanjang kolenkim 54 pada Salvia
kolenkim sudut,
Collenchym angular mengalami penebalan
pada sudut – sudutnya

kolenkim papan,
penyisipan selulosa dan
Collenchym lamellar
pektin pada sisi
Kolenkim menurut tangensial
bentuk dan penyisipan
bahan selulosa dan
pektin pada dinding sel kolenkim lakuna,
Collenchym lakuna penyisipan selulosa dan
pektin hanya di dinding

Collenchym anular kolenkim cincin

55
Berbagai tipe kolenkim :
1. Kolenkim menyudut (melintang)
2. Kolenkim lamelar (papan)
3. Kolenkim anular (cincin)
4. Kolenkim lakunar
5. Kolenkim menyudut (membujur)

56
Fragmen endocarp (parquet)

Mesokarp

Parenkim bernoktah

Fragmen endosperm dengan


Roset kalsium oksalat

Kolenkim bersudut

Foeniculi fructus (adas)


57
2. Sklerenkim
Sklerenkim mempunyai dinding sel yang tebal terdiri dari lignin/zat kayu
sehingga tidak bersifat elastis (kaku)

Lumen kecil karena dinding tebal dan penyisipan terjadi di bagian dalam
sel sklerenkim membentuk sel batu (sklereid). Biasanya terdapat pada
tanaman yang sudah tua, baik pada corteks maupun pada jaringan
pembuluhnya.

Sklereid
Sklarenkim
menurut
bentuknya Serabut
sklerenkim (serat
sklerenkim)

58
a. Sklereid (Sel Batu)

Sklereid berbentuk isodiametris, berkelompok/tunggal, yang


mempunyai bentuk berbeda dengan sel sekelilingnya dari bentuk,
ukuran dan tebal dindingnya dinamakan idioblast

Sel batu merupakan sklerenkim bentuk bulat, dinding sangat keras,


lumen sangat kecil, pada dinding banyak mengandung saluran pit – pit
kanal, contohnya Cocos nucifera

Banyak dijumpai pada batang, yang biasanya tampak sebagai suatu


silinder dan terdapat pada bagian tepi/perifer
59
a. Sklereid (Sel Batu)

Pada daun bentuk sklereid bermacam – macam, ada yang berbentuk cabang, bintang/
tulang dan lain – lain.

Pada buah sklereid umumnya tersebar pada kulit buah, kadang – kadang juga pada
dinding buah, misalnya apel (sklereid bintang pada dinding buah)

Pada biji, sklereid terdapat pada kulit biji yaitu dengan terbentuknya dinding sekunder
yang mengalami penebalan ketika buah akan masak, misalnya sel sklereid terletak
dibawah sel –sel epidermis, misalnya pada tempurung kelapa dan biji kacang kedelai
(Glycine max)
60
yaitu sel batu yang
bentuknya hampir
Brakisklereid
isodiametrik, misalnya
floem kulit kayu pohon

berbentuk batang, misalnya


Makrosklereid
kulit biji leguminosae, kopi

Sklereid

berbentuk tulang dengan


Osteosklereid ujungnya yang membesar,
kadang sedikit bercabang

yang bercabang dan


berbentuk bintang, sering
Asterosklereid terdapat pada daun,
contohnya pada daun teh,
Camelia sinensis
61
IN

IN

BACK 62
Sklereid : BACK

A,B Sel batu dari daging buah Pyrus (pir)

C,D Sklereid dari korteks batang Hoya

E,F Sklereid dari endokarp buah Malus (apel)

G Sklereid berbentuk tiang dengan ujung yang bercabang

H,I Sklereid dari tangkai daun Camelia (teh)

J Astrosklereid dari korteks batang (Trochodendron

K Lapisan sklereid dari epidermis sisik pada Allium sativum

L,M Sklereid filiform (benang) dari mesofil daun Olea (Zaitun)

N-P Sklereid dari lapisan subepidermis kulit biji Phaseolus (Kacang)

Q,R Sklereid yang disebut makrosklereid dengan penebalan dinding dari


epidermis kulit biji phaseolus (kacang)
63
64
BACK

Sel batu kopi Sel batu teh


(Makrosklereid) (Astrosklereid)

65
66
Sel Batu dari Biji Kopi

67
Sel batu
Polen

Pasir oksalat

Sel sklereid

Epidermis atas

Kelenjar sekeresi

Pasir oksalat

Caryophylli flos (Cengkeh)

68
Emulsi
lemak

Sel batu dgn lumen


asterosklereid

Epidermis
bawah

Sklereid

Sel batu dengan


noktah yang besar
Sel batu
dengan
lumen
kecil

Anisi stellaty Fructus (adas bintang)


69
b. Serabut Sklerenkim

Serabut sklerenkim terdapat pada bermacam – macam bagian dari tumbuhan.

Pada tumbuhan monokotil, serabut sklerenkim terdapat dalam lapisan yang


mengelilingi ikatan pembuluhnya.

Pada tumbuhan dikotil serabut sklerenkim kadang – kadang menjadi bagian dari
ikatan pembuluh yang disebut serabut xylem/floem.

Karena sebagai penunjang sel, serabut sklerenkim lebih panjang dari sklereid
dan ujungnya lancip atau runcing, tetapi dindingnya tidak setebal sklereid

Memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai serat untuk tali, karung, pakaian dan
sebagainya.

70
Amilum

Noktah

Sel batu

Dinding sel mengalami penebalan

Serat sklerenkim

Sel parenkim dengan


hablur jarum dan sel
sekret

Cinnamomi cortex (Kulit kayu manis)


71
Amilum
Jaringan gabus

Kristal
oksalat

Sel parenkim
berwarna coklat,
berisi sel pasir

Serabut
Rongga sklerenkim
berongga Sel pasir

Chinae cortex (kulit kina)

72
D. Jaringan Pengangkutan

Jaringan pengangkut

Xylem Floem

merupakan jaringan
berguna untuk mengangkut
pengangkut dan kompleks
hasil fotosintesa sel – sel
tersusun dari bermacam –
parenkim dari daun ke bagian
macam sel yang mempunyai
73 lain tumbuhan.
fungsi dan bentuk tertentu.
1. Xylem

Serabut
Trachea/vesel
xylem

Parenkim
Tracheid
Sel – sel xylem
yang
menyusun
xylem

74
a. Tracheid

Sel – selnya berbentuk seperti pembuluh, bentuknya memanjang, ujungnya lancip


dan miring. Sel biasanya telah mati, dindingnya tebal, banyak nokatah (pit),
tersusun dari lignin. Pada Valerianae radix trakeida memiliki bentuk paling bagus.

Pada tumbuhan gymnospermae dan pteridophyta, sel tracheid merupakan bagian


terbesar penyusun kayu (dominan).

Pada angiospermae bagian kayunya sel – sel xylem sebagian besar terdiri dari
tracheid dan trachea (sudah seimbang)

Karena sel – sel tracheid biasanya telah berdinding tebal karena lignin, maka
berfungsi juga sebagai sel – sel penunjang.

75
76
Jenis sel pada xilem sekunder seperti ditunjukkan oleh unsur kayu Quercus yang
terlepas. Berbagai noktah tampak pada dinding sel

A-C Komponen pembuluh kayu yang lebar

D-F komponen pembuluh kayu yang sempit

G trakeid

H serat trakeid

I serat libriform

J Sel parenkim jari – jari empulur

K berkas parenkim xilem

77
BACK

Amilum

Parenkim
bersudut
Sel parenkim
memanjang
Hipodermis

Jaringan pembuluh

Tracheida Trakea

Valeriana Radix (Akar valerian)


78
a. Tracheid
Annular tracheid bentuk seperti cincin

Spiral tracheid bentuk spiral


Tracheid berdasarkan
bentuk dari penebalan
dinding sekunder
bentuk seperti
Scalari form
tanggga

Bordered pitted mempunyai bentuk


tracheid noktah

79
b. Trachea

Trakea tidak terdapat pada tumbuhan gymnospermae

Pada xylem, sel – sel trakea merupakan sekelompok sel yang bentuknya
memanjang, karena dinding melintangnya telah larut sehingga membentuk
pembuluh yang berguna untuk pengangkutan air dan garam mineral

Mula – mula sel hidup, tetapi setelah dinding mengalami penebalan dan
berubah menjadi bentuk pipa, maka sel – sel mati.

Pada angiospermae, trakea merupakan jaringan utama penyusun bagaian


kayunya seperti tracheid. Trakea juga berfungsi sebagai jaringan penunjang.

80
3. Trachea

Annular trachea (cincin/lingkaran)

Spiral trachea (spiral)

Trachea berdasarkan bentuk dari


Scalari form trachea (tangga)
penebalan dinding sekunder

Reticulate trachea (jala)

Bordered pitted trachea (noktah)


81
Jenis penebalan dinding sekunder pada unsur trakeal
A. Penebalan cincin
B. Penebalan spiral
C. Penebalan spiral yang rapat
D. Penebalan skalariform
E. Penebalan jala

82
c&d Serabut Xylem & Parenkim Xylem

Serabut xylem berbentuk serabut sklerenkim, terdapat pada kayunya


tumbuhan dikotil, berfungsi untuk memperkuat jaringan pembuluh
(serabut sklerenkim yang terdapat pada xylem)

Parenkim xylem merupakan bagian parenkim yang terdapat pada


jaringan pembuluh, tersusun dari sel – sel hidup dan berdinding tipis
berfungsi membantu pengangkutan air dan untuk tempat cadangan
makanan
84
2. Floem

Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesa


sel – sel parenkim dari daun ke bagian lain tanaman.

Companion cell
Serabut floem
(sel penyerta)

Pembuluh tapis
(Sieve tissue)/ Parenkim
Sel tapis (Sieve floem
cell) Sel-sel
penyusun
Floem
85
86
Jenis sel pada floem sekunder dikotil BACK

A-E sayatan memanjang

A,J serat

B Komponen pembuluh tapis

F papan tapis

C,G sel parenkim floem

D,H sel parenkim floem mengandung kristal

E,I Sklereid

K,L,M sel jari – jari empulur floem dalam penampang melintang

N sel tapis

87
a. Pembuluh tapis (Sieve tissue/Sieve cell)

Pembuluh tapis merupakan sel floem yang bentuknya seperti


pembuluh memanjang, dinding melintangantar sel telah
melarut, kadang – kadang menjadi bagian yang berlubang –
lubang seperti tapis, dinamakan sel tapis (seperti saringan)

Sel tapis biasanya terdapat pada pteridophyta dan


gymnospermae

88
b. Companion cell

Companion cell merupakan sel yang


bentuknya memanjang, berdinding tipis,
terdapat pada angiospermae, terbentuk dari
sel induk yang sama dengan buluh tapisnya

89
BACK

90
c&d. Serabut Floem & Parenkim Floem

Serabut floem merupakan sel yang bentuknya


memanjang seperti serabut dan bersifat seperti sel
sklerenkim, berfungsi sebagai jaringa mekanik,
jarang dijumpai pada pertumbuhan primer

Parenkim floem merupakan sel – sel floem yang


bersifat parenkim, tidak dijumpai pada ikatan
pembuluh pada tumbuhan monocotyl, selnya
hidup dan berbentuk silindrik
91
3. Ikatan Pembuluh

Pada jaringan pengangkut dikotil, umumnya dijumpai pula


sel – sel meristematik (terus membelah) yang terletak
diantara masing – masingikatan pembuluh/ diantara xylem
dan floem dalam ikatan pembuluh

Sel – sel ini membelah diri ke arah luar membentuk floem,


ke arah dalam membentuk xylem. Jaringan ini disebut
kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder.
Biasanya tersusun dari beberapa lapisan meristematik yang
tipis, bentuknya persegi panjang

92
3. Ikatan Pembuluh

 Sel – sel yang membentuk jaringan pengangkut


berkelompok dalam suatu kumpulan yang dinamakan
ikatan pembuluh (vasculair bundle), biasanya merupakan
jaringan kompleks yang terdiri dari bermacam – macam sel
xylem, floem dan kambium

Ikatan
pembuluh

Ikatan Ikatan Ikatan


Ikatan
pembuluh pembuluh pembuluh
pembuluh radial
kolateral bikolateral kosentris
BA
CK
3. Ikatan Pembuluh

 Berdasarkan letaknya,
kambium dibagi menjadi
Kambium intervasculair
dua macam, yaitu :
Kambium vasculair
1. Kambium fasciculair, yang
Xylem
terletak antara xylem dan
Floem
floem
Pembagian kambium berdasarkan letaknya
2. Kambium interfasciculair,
terletak antara dua ikatan
pembuluh
94 94
1. Ikatan pembuluh kolateral

 Paling umum terdapat pada tumbuhan


yaitu pada batang, cabang dan daun.
 Pada tipe ini, xylem dan floem berada
dalam satu jari – jari , xylem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luar. Tipe
ini dibagi 2, yaitu

 - Kolateral terbuka, antara xylem dan


floem terdapat kambium
 - Kolateral tertutup, antara xylem dan
floem tidak terdapat kambium
95
2. Ikatan pembuluh bikolateral
Pembuluh xylem diapit oleh 2
pembuluh floem, terdapat pada Floem
famili cucurbitaceae, contoh pada Xylem
Cucurbita pepo dan Sechium edale
Ikatan pembuluh konsentris
(Concentris vasculair bundle) a
Ikatan pembuluh berupa
lingkaran, terdiri dari dua macam,
yaitu : Xylem
 a. Konsentris amfikribal (paku – Floem
pakuan)
 b. Konsentris amfivasal (tanung
– suji)
b
96
4. Ikatan pembuluh radial
 Ikatan pembuluh yang terdapat pada akar
 Terdapat pada akar tumbuhan monokotil (polyarh),
lebih dari 5 kumpulan berkas pembuluh (xylem
bundles)
 Pada tumbuhan dikotil: 2 – 6 (diarch sampai
tetraarch), tidak dalam bentuk jari – jari empulur

97
Ikatan pembuluh radial

98
Ikatan pembuluh radial pada akar monokotil
99
E. Jaringan Laticifer

 Umumnya tersusun dari kelompok sel – sel yang


menghasilkan sesuatu sebagai akibat proses metabolisme
protoplasma sel.

 Yang dihasilkan oleh protoplasma itu dapat berupa getah,


lateks, minyak, madu, dan lain – lain.

 Jika yang dihasilkan protoplasma sel tidak disimpan


dalam sel kemudian dikeluarkan dalam suatu saluran,
maka hasil tersebut dinamakan ekskresi
100
BACK

Perkembangan kelenjar minyak epidermal pada embrio Eucalyptus

101
 Ekskresi ini kemungkinan dihasilkan juga oleh
kelompok sel, yang juga menghasilkan zat tertentu,
misalnya madu/nektar, maka jaringan yang
menghasilkan ekskresi tersebut sering disebut
kelenjar (kelenjar madu).

 Jika yang dihasilkan protoplasma sel tidak


dikeluarkan, tetapi disimpan dalam selnya sendiri
dan kemungkinan dipakai oleh sel itu sendiri
dinamakan sekresi. Sel – sel yang menghasilkan
bahan tersebut, misalnya getah/lateks, dinamakan
jaringan sekresi.

 Jaringan sekresi dan ekskresi sering juga disebut


jaringan laticifer
102
 Ada dua macam jaringan laticifer, yaitu :

1. Saluran laticifer

 Saluran laticifer tersusun dari sekelompok sel


berderet yang dinding melintangnya telah
melarut, membentuk suatu saluran yang
mengandung getah/lateks, dinamakan saluran
laticifer beruas/ articulate latex duct

103
2. Saluran lateks tidak beruas (Non articulate latex
duct) = sel lateks

 Sel lateks seperti ini banyak dijumpai pada jaringan


primer atau sekunder, dimana jaringan ini
membentuk suatu sistem penyaluran lateks di dalam
protoplasmanya, mengandung banyak hasil
metabolisme dalam bentuk cairan atau padat dari
bahan – bahan seperti lendir, getah, minyak atsiri,
alkaloid dan lain – lain.

104
 Sel lateks merupakan sel individual yang terbentuk
dari sel lateks yang tumbuh memanjang dan
bercabang – cabang mengikuti pertumbuhan
tanaman, sehingga bentuknya merupakan suatu
saluran tanpa dinding pemisah. Sel – sel lateks ini
tidak berhubungan, oleh karena itu disebut sel lateks
yang tidak beruas.

105
Laticifer tak beruas
Laticifer beruas

106
Sel laticifer terdapat pada:

 Saluran laticifer → Hevea brazilia sinensis, Ipomoea acuminata,


apocynaceae

 Sel lateks → euphorbiaceae (Ficus elastica, Euphorbia tirucalli), moraceae,


asllepiadaceae, compositae, tataveraceae, musaceae.

Perbedaan saluran laticifer dan sel lateks yaitu :


Saluran laticifer Sel lateks
Terbentuk dari beberapa sel Sel initial (sel yang panjang)
Dinding melintang sel melarut Sel coenocyt asli
Bersifat anastomosasi Saling menumpuk (tidak beranastomosasi),
susunan seperti jala

107
Jaringan kelenjar dan ruang antar sel

 Pada saat sel masih muda, hampir tidak terdapat ruang - ruang antar sel, tetapi
ketika tumbuh, dinding selnya akan menjauh.

 Pada titik tertentu membuat rongga – rongga kecil atau ruang – ruang kosong.
Ini yang disebut ruang – ruang antar sel yang dapat terisi oleh air dan udara.

108
Rongga – rongga schizogenous :

 Dari kata schigin = tosplit, merupakan rongga – rongga yang lebih besar,
terkadang terbentuk karena memisahnya atau menjauhnya dinding sel dan
memisahnya massa sel satu dengan yang lainnya membentuk rongga
schizogenous.

 Rongga ini berguna untuk supaya gas dan cairan dapat saling berhubungan
dari satu bagian tanaman dengan bagian lainnya. Umumnya jaringan –
jaringan resin pada tanaman adalah rongga schizogenous.

109
Rongga lysigenous

 Selama pertambahan massa sel, terkadang dindingnya rusak dan melarut


membentuk ronga yang tidak beraturan, disebut rongga lysigenous.

 Rongga ini digunakan untuk menyimpan air, gas, minyak atsiri dan
sebagainya, dan berfungsi sebagai kelenjar.

 Contoh : kulit jeruk nipis, flavedo = kulit luar mengandung minyak atsiri,
albedo = kulit bagian dalam (bunga karang) mengandung hesperidin

110
 Jaringan kelenjar terbentuk dari sel – sel khusus yang di dalamnya
mengandung hasil sekresi maupun ekskresi dari selnya. Dapat berasal dari
satu sel kelenjar yang sederhana atau suatu kelompok sel kelenjar.

 Di dalam jaringannya dapat merupakan rongga untuk penyimpanan hasil


sekresi atau ekskresi ataupun tidak.

111
Serat pembuluh
Butir pati

Sel parenkim

Serat
sklerenkim

Sekret coklat

Sel parenkim
Gumpalan
Sekresi coklat Sel sekresi

Galanga Rhizoma (Lengkuas, laos)

112
amilum

rambut

trakea

Jaringan
Gabus
poligonal

Sel parenkim
kelenjarsekret

Curcuma Rhizoma (temulawak)


113
Sel kelenjar

Rambut penutup

Epidermis atas

Sel kelenjar

Stomata tipe diasitik

Epideemis bawah

ORTHOSIPHONIS FOLIUM Daun Kumis Kucing)

114
115

Anda mungkin juga menyukai