Anda di halaman 1dari 21

PENYARIAN

MINYAK ATSIRI

Oleh:
apt. Kamallita Wahyu S, S.Farm
SMK ABDI NEGARA TUBAN
Pengolahan Minyak Atsiri
Pengolahan minyak atsiri meliputi 3 tahapan utama,
yaitu :
Pengolahan simplisia
awal

Proses penarikan
minyak atsiri

Pemurnian minyak
atsiri
Pengolahan simplisia awal

 Pengecilan ukuran simplisia dengan cara pemotongan atau


penggilingan halus untuk mempermudah cairan penetrasi (air) atau uap
kedalam sel simplisia yang mengandung minyak atsiri

 Pada simplisia tertentu, seperti minyak nila, terlebih dahulu dilakukan


fermentasi untuk memecahkan sel-sel yang mengandung minyak atsiri
Proses penarikan minyak atsiri
Secara umum, minyak atsiri dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut :
 Penyulingan
 Ekstraksi dengan pelarut lemak padat dingin (enflurasi)
 Penyaringan dengan lemak panas (maserasi)
 Pemerasan
 Penyarian dengan karbondioksida
Pemurnian minyak atsiri
Tujuan pemurnian : untuk memisahkan minyak atsiri yang
masih bercampur dengan komponen minyak lain yang berasal
dari tanaman atau hasil penguraian komponen tanaman selama
proses penyulingan
Pemurnian minyak atsiri dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain :
a. Penyulingan kembali
b. Penyulingan bertingkat
c. Penurunan suhu
d. Penghabluran bertingkat
e. Melalui reaksi kimia
Melalui
penyulingan

Ekstraksi
Penyarian dengan pelarut
dengan mudah
karbondioksid menguap
a (Solvent
Extraction)

Penarikan
Minyak
Atsiri

Penyarian
Pemerasan dengan lemak
padat

Penyarian
dengan lemak
panas
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Penyulingan
 Penyulingan minyak atsiri skala kecil laboratorium menggunakan labu
dari kaca tahan panas
 Pada skala industri menggunakan ketel yang terbuat dari stainless steel

 Pada skala industri kecil menggunakan ketel dari plat besi (untuk
menekan biaya) tetapi berakibat pada penurunan kualitas minyak atsiri
sehingga menjadi berwarna kuning kecoklatan
Faktor yang dapat mempengaruhi
penyulingan minyak atsiri
1. Besarnya tekanan uap yang digunakan
2. Bobot molekul masing-masing komponen dalam minyak
atsiri
3. Kecepatan pengeluaran minyak atsiri dari simplisia
Kelemahan Pemisahan Minyak Atsiri
dengan Cara Penyulingan
a. Tidak dapat diaplikasikan untuk minyak atsiri yang mudah
terurai oleh pengaruh panas dan air, misalnya minyak atsiri
yang mengandung ester
b. Tidak dapat diaplikasikan untuk minyak atsiri yang larut
dalam air
c. Komponen minyak atsiri dengan suhu didih tinggi tidak ikut
tersuling sehingga dapat mempengaruhi kualitas bau minyak
atsiri
d. Kemungkinan dapat mengubah bau minyak atsiri dari
bau alamiahnya
dengan Air (water
destillation)

dengan Uap dan Air


Penyulingan ada 3 cara
(water and steam
destillation)

dengan Uap (steam


destillation)
1. Penyulingan dengan air
 Proses dengan air hampir sama dengan perebusan
 Proses : simplisia yang akan diolah berkontak langsung dengan air
mendidih, uap air dialirkan melalui pendingin, kemudian sulingan
(destilat) berupa minyak yang belum murni ditampung.
 Penyulingan dengan air ini sesuai untuk simplisia kering yang tidak
rusak oleh pemanasan
 Perbandingan berat air dan simplisia umumnya adalah 3:1
 Keuntungan penyulingan dengan air adalah metode yang dilakukan
sangat sederhana, alat yang digunakan sederhana dan mudah
diperoleh, menghasilkan minyak yang berkualitas baik selama suhu
diperhatikan
2. Penyulingan dengan uap dan air

 Disebut juga dengan sistem kukus aatau sistem uap tidak langsung
 Alat yang digunakan menyerupai kukusan nasi (dandang nasi).
Didalam ketel suling terdapat penyekat berlubang dari lempeng
stainless steel yang berfungsi untuk memisahkan air dengan bahan
bakunya
Proses Penyulingan dengan Uap dan Air

Simplisia diletakkan dibagian


atas lempeng penyekat. Simplisia
memasukkan air ke bagian dasar sebaiknya jangan terlalu padat ketel ditutup rapat dan
ketel sampai terisi 1/3 bagian. karena akan mempersulit dipanaskan
jalannya uap air untuk
menembus simplisia.

Selanjutnya, uap air dan minyak Pada saat air mendidih, uap air
Minyak atsiri yang ada didalam
atsiri akan mengembun dan akanmelewatai lubang2 pada
simplisia akan terbawa uap
ditampung didalam tangki lempeng penyekat dan celah2
panas mnuju ke pipa kondensor
pemisah simplisia
3. Penyulingan dengan Uap

• Penyulingan dengan uap sebaiknya dimulai dengan tekanan uap


yang rendah, setelah itu berangsur-angsur tekanan diboiler
ditingkatkan sampai suhu uap mencapai 150°C dan tekanan
mencapai 5 bar.
• Hal yang perlu diperhatikan untuk metode ini adalah tekanan pada
boiler harus selalu dikontrol. Suhu diketel penyulingan diatur sekitar
110°C-120°C, sedangkan tekanan pada ketel suling disesuaikan
dengan ketebalan ketelnya.
• Kapasitas bahan dalam ketel suling tidak lebih dari 75% dengan
kondisi yang tidak terlalu padat atau terlalu longgar
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Ekstraksi dengan Pelarut Mudah
Menguap (Solvent Extraction)
• Simplisia diekstraksi dengan pelarut yang sesuai (contoh heksana,
benzena, toluen, kloroform, petroleum eter dan etil asetat) dalam
suatu ekstraktor

Setelah proses maserasi, pelarut


Massa ini diekstraksi dengan
yang sudah jenuh dengan minyak Produk yang dihasilkan berupa
ulang dengan etanol kemudian
atsiri dimasukkan kedalam massa setengah padat, seperti
didinginkan hingga diperoleh dua
reaktor pemekat, kemudian malam
fraksi
pelarut dienapkan

Larutan minyak atsiri dalam


alkohol yang disuling pada suhu Yaitu fraksi pelarut ditambah
dan tekanan rendah akan malam dan minyak atsiri dalam
menghasilkan minyak atsiri alkohol
murni
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Penyarian dengan Lemak Padat
(Enflurasi)
• Enflurasi merupakan cara terbaik untuk menarik minyak atsiri
yang terdapat dalam bunga. Hal ini disebabkan enflurasi
berlangsung dalam suasana dingin sehingga kandungan
minyak atsirinya tidak mudah menguap selain itu randemen
yang dihasilkan juga lebih tinggi
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Penyarian dengan Lemak Panas
(maserasi )
• Proses penyarian minyak atsiri dengan maserasi membutuhkan
waktu yang singkat dibandingkan enflurasi
• Cara ini tidak dapat digunakan untuk minyak atsiri yang tidak tahan
panas
• Lemak dipanaskan pada suhu 50-80°C, kemudian bunga segar
dimaserasi dengan lemak panas selama 1-1,5 jam
• Kelemahan menggunakan metode ini :
1. sering mengandung lemak yang berasal dari adsorban sehinga
dapat mengubah bentuk bau asli minyak atsiri
2. Minyak atsiri yang dihasilkan lebih mudah berbau tengik akibat
kandungan lemak adsorben dalam minyak atsiri
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Pemerasan
• Metode pemerasan minyak atsiri dilakukan untuk bahan
berupa buah dan kulit buah dari tanaman keluarga citrus
karena minyak atsirinya akan rusak apabila mengalami
penyulingan. Akibat tekanan pada pemerasan, sel yang
mengandung minyak atsiri akan pecah dan minyak atsiri akan
dikeluarkan dan mengalir kepermukaan
Penarikan Minyak Atsiri
Melalui Penyarian dengan Karbondioksida

• Prinsipnya adalah kelarutan minyak atsiri dalam karbondioksida


harus baik.
• Keuntungan menggunakan metode ini :
1. Minyak atsiri yang dihasilkan bebas dari residu pelarut toksik
2. Proses berlangsung pada suhu rendah
3. Tidak mudah terbakar
4. Hemat energi karena gas karbondioksida

Anda mungkin juga menyukai