Anda di halaman 1dari 11

BAB V.

PROSES KRISTALISASI

KELOMPOK 8

Anton Algrinov
Denny Elisabeth Situmeang
Iqamatuddin Alhadid
Mario Nicolas
Ronna Puspita Sari
a. Pengertian umum

– Proses kristalisasi didalam pengolahan minyak bumi adalah proses untuk


memisahkan parafin wax dengan minyak dalam suatu campuran.
– Parafin wax adalah fraksi minyak bumi yang pada keadaan suhu dan tekanan
embien (lingkungan) / kamar berupa zat padat dan mempunyai trayek titik leleh
(melting range) dari + 110 – 145oF.
b. Proses wax plant

1. Dewaxing dan filtrasi


Proses Dewaxing adalah proses pengambilan wax dengan cara
pengkristalan dan penyaringan
2. Sweating
Proses sweating adalah proses pemisahan antara wax dan minyak dengan
cara pemanasan perlahan-lahan (pengringatan), agar kadar minyak dalam wax (oil
content) dapat diturunkan lebih rendah lagi.
3. Treating
Treating ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak yang masih
terkandung didalamnya agar mendapatkan wax yang bermutu lebih tinggi
dengan beberapa cara yaitu :
a. Mencampur dengan Asam Sulphate pekat sambil ditiupkan udara dan
dipanaskan.
b. Adsorbsi dengan clay (tanah liat), dimana clay dicampurkan dan
dipanaskan.
c. Atau dengan kombinasi.
4. Moulding
Moulding adalah proses pencetakan wax agar wax mudah untuk
dikemas dan transportasinya. Wax dari treating yang masih panas kemudian
dimasukkan kedalam pencetak (loyang) dengan ukuran tertentu, kemudian
wax didinginkan sehingga membeku. Setelah membeku wax tersebut
dikeluarkan dari pencetakan dan kemudian dikemas dan siap untuk
dipasarkan.
c. MEK DEWAXING

MEK Dewaxing adalah proses pengurangan semaksimal mungkin waxy


componen dari bentuk type parafinis dalam lube oil stock agar mendapatkan suatu
pour point serendah mungkin dengan cara pelarutan menggunakan pelarut (solvent).
1. Solvent.
Maksud dan tujuan dari solvent (pelarut) yang digunakan dalam proses MEK
Dewaxing antara lain :
a. Untuk memisahkan minyak dengan sempurna terhadap wax pada suhu wax itu.
b. Memberikan peningkatan effisiensi pada waktu filtrasi terutama kepada wax-wax
yang bercabang pendek dan rantai lurus.
a. Komposisi dari pada Solvent
Solvent yang digunakan campuran antara MEK dan Aromatic solvent.
Aromatic solvent : benzene, zylene, toulene. MEK berfungsi sebagai
pengendap wax dan Aromatic bertugas untuk meningkatkan melarutnya
minyak dalam solvent akan tetapi pemakaian maximum MEK didalam
solvent harus tertentu.
b. Pelarutan Solvent
Penggunaan solvent harus seminim mungkin disamping untuk
mengurangi biaya operasi juga untuk mengurangi beban chilling dan
recovery. Dengan menggunakan solvent yang tepat maka ukuran kristal
(bentuk kristal) akan baik dan ini menentukan effisiensi filtrasi.
c. Sistim Filtrasi
Mengingat bahwa proses dewaxing ini secara kontinyu maka sistim
filtrasinyapun harus dapat dilakukan secara kontinyu yaitu menggunakan
rotary drum filter apalagi sistim vakum.
d. Pelarutan dingin (pencucian dingin)
Untuk menjaga tetap stabilnya campuran dan menambahnya daya
larut minyak pada waktu filtrasi maka dilakukan pelarutan dingin atau
pencucian dingin dan keadaan ini makin lama makin dikurangi untuk
mencegah timbulnya buntuan pada filtrasi.
e. Pelarutan panas
Dengan pelarutan dingin yang terus menerus akan mengakibatkan
pengendapan wax lebih banyak dan lebih kompak dan ini tentu saja akan
mengakibatkan pengurangan-pengurangan kecepatan filtrasi oleh karena itu
perlu diadakan pencucian larutan panas yang ini bertujuan untuk
mempertinggi daya larut minyak sehingga mudah difiltrasi dan untuk
menghindari terjadi buntuan.
f. Proses Filtering (Filtrasi)
Untuk mengambil minyaknya atau waxnya maka perlu dikenakan
proses berikutnya adalah proses filtrasi. Proses filtrasi bila dikehendaki
secara kontinyu maka diperlukan proses : Rotary Drum Vacuum Filter.
g. Proses Recovery
Proses recovery ada 2 macam yaitu :
– Dewaxed Oil Recovery, yaitu cara mengambil minyak yang telah
dihilangkan waxnya.
Solvent yang telah melarutkan minyak sudah tidak aktif lagi untuk
memperoleh solvent yang aktif maka cairan filtrat yang terdiri dari solvent
dan minyak ini dapat dilakukan proses regenerasi atau yang disebut proses
dewaxed oil recovery. Boilling range untuk minyak dan solvent berbeda
besar sehingga mereka dapat dipisahkan dengan cara fisis yakni cara
distilasi.
– Wax Recovery
Seperti dengan dilakukan pencucian panas maka sebagian wax larut
pada solvent untuk memperoleh solvent ini perlu dilakukan wax recovery ini
dapat dilakukan secara pada tekanan rendah dan tekanan tinggi pula dengan
menaikkan temperatur. Dengan ini diharapkan kita memperoleh solvent
yang siap untuk proses pelarutan kembali.
h. Inert Gas
Inert gas merupakan gas yang tidak dapat dibakar seperti gas N2,
CO2 dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan wax yang
menempel pada lubang-lubang filtrasi sehingga wax mudah terlepas
disamping itu untuk melindungi proses dewaxing ini terdapat lingkungan
luarnya. Gas inert sebagai blanket (selimut) sehingga tak mudah terjadi
kebakaran. Gas inert dapat diperoleh dari hasil pembakaran gas-gas propan,
metan, etan.

Anda mungkin juga menyukai