Anton Algrinov Denny Elisabeth Situmeang Iqamatuddin Alhadid Mario Nicolas Ronna Puspita Sari a. Pengertian umum
– Proses kristalisasi didalam pengolahan minyak bumi adalah proses untuk
memisahkan parafin wax dengan minyak dalam suatu campuran. – Parafin wax adalah fraksi minyak bumi yang pada keadaan suhu dan tekanan embien (lingkungan) / kamar berupa zat padat dan mempunyai trayek titik leleh (melting range) dari + 110 – 145oF. b. Proses wax plant
1. Dewaxing dan filtrasi
Proses Dewaxing adalah proses pengambilan wax dengan cara pengkristalan dan penyaringan 2. Sweating Proses sweating adalah proses pemisahan antara wax dan minyak dengan cara pemanasan perlahan-lahan (pengringatan), agar kadar minyak dalam wax (oil content) dapat diturunkan lebih rendah lagi. 3. Treating Treating ini dimaksudkan untuk memisahkan minyak yang masih terkandung didalamnya agar mendapatkan wax yang bermutu lebih tinggi dengan beberapa cara yaitu : a. Mencampur dengan Asam Sulphate pekat sambil ditiupkan udara dan dipanaskan. b. Adsorbsi dengan clay (tanah liat), dimana clay dicampurkan dan dipanaskan. c. Atau dengan kombinasi. 4. Moulding Moulding adalah proses pencetakan wax agar wax mudah untuk dikemas dan transportasinya. Wax dari treating yang masih panas kemudian dimasukkan kedalam pencetak (loyang) dengan ukuran tertentu, kemudian wax didinginkan sehingga membeku. Setelah membeku wax tersebut dikeluarkan dari pencetakan dan kemudian dikemas dan siap untuk dipasarkan. c. MEK DEWAXING
MEK Dewaxing adalah proses pengurangan semaksimal mungkin waxy
componen dari bentuk type parafinis dalam lube oil stock agar mendapatkan suatu pour point serendah mungkin dengan cara pelarutan menggunakan pelarut (solvent). 1. Solvent. Maksud dan tujuan dari solvent (pelarut) yang digunakan dalam proses MEK Dewaxing antara lain : a. Untuk memisahkan minyak dengan sempurna terhadap wax pada suhu wax itu. b. Memberikan peningkatan effisiensi pada waktu filtrasi terutama kepada wax-wax yang bercabang pendek dan rantai lurus. a. Komposisi dari pada Solvent Solvent yang digunakan campuran antara MEK dan Aromatic solvent. Aromatic solvent : benzene, zylene, toulene. MEK berfungsi sebagai pengendap wax dan Aromatic bertugas untuk meningkatkan melarutnya minyak dalam solvent akan tetapi pemakaian maximum MEK didalam solvent harus tertentu. b. Pelarutan Solvent Penggunaan solvent harus seminim mungkin disamping untuk mengurangi biaya operasi juga untuk mengurangi beban chilling dan recovery. Dengan menggunakan solvent yang tepat maka ukuran kristal (bentuk kristal) akan baik dan ini menentukan effisiensi filtrasi. c. Sistim Filtrasi Mengingat bahwa proses dewaxing ini secara kontinyu maka sistim filtrasinyapun harus dapat dilakukan secara kontinyu yaitu menggunakan rotary drum filter apalagi sistim vakum. d. Pelarutan dingin (pencucian dingin) Untuk menjaga tetap stabilnya campuran dan menambahnya daya larut minyak pada waktu filtrasi maka dilakukan pelarutan dingin atau pencucian dingin dan keadaan ini makin lama makin dikurangi untuk mencegah timbulnya buntuan pada filtrasi. e. Pelarutan panas Dengan pelarutan dingin yang terus menerus akan mengakibatkan pengendapan wax lebih banyak dan lebih kompak dan ini tentu saja akan mengakibatkan pengurangan-pengurangan kecepatan filtrasi oleh karena itu perlu diadakan pencucian larutan panas yang ini bertujuan untuk mempertinggi daya larut minyak sehingga mudah difiltrasi dan untuk menghindari terjadi buntuan. f. Proses Filtering (Filtrasi) Untuk mengambil minyaknya atau waxnya maka perlu dikenakan proses berikutnya adalah proses filtrasi. Proses filtrasi bila dikehendaki secara kontinyu maka diperlukan proses : Rotary Drum Vacuum Filter. g. Proses Recovery Proses recovery ada 2 macam yaitu : – Dewaxed Oil Recovery, yaitu cara mengambil minyak yang telah dihilangkan waxnya. Solvent yang telah melarutkan minyak sudah tidak aktif lagi untuk memperoleh solvent yang aktif maka cairan filtrat yang terdiri dari solvent dan minyak ini dapat dilakukan proses regenerasi atau yang disebut proses dewaxed oil recovery. Boilling range untuk minyak dan solvent berbeda besar sehingga mereka dapat dipisahkan dengan cara fisis yakni cara distilasi. – Wax Recovery Seperti dengan dilakukan pencucian panas maka sebagian wax larut pada solvent untuk memperoleh solvent ini perlu dilakukan wax recovery ini dapat dilakukan secara pada tekanan rendah dan tekanan tinggi pula dengan menaikkan temperatur. Dengan ini diharapkan kita memperoleh solvent yang siap untuk proses pelarutan kembali. h. Inert Gas Inert gas merupakan gas yang tidak dapat dibakar seperti gas N2, CO2 dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk menghilangkan wax yang menempel pada lubang-lubang filtrasi sehingga wax mudah terlepas disamping itu untuk melindungi proses dewaxing ini terdapat lingkungan luarnya. Gas inert sebagai blanket (selimut) sehingga tak mudah terjadi kebakaran. Gas inert dapat diperoleh dari hasil pembakaran gas-gas propan, metan, etan.