Anda di halaman 1dari 26

PENGILANGAN MINYAK NABATI

TAHAP PEMURNIAN

OLEH KEMOMPOK 2
KELOMPOK~2

1 ABDULLAH AGUNG HAYYUKA

2 DESKA

3 EMMILIA DANISA PRATIWI

4 RAHMAT KURNIAWAN NST

5 SULTHON SIREGAR

6 MUHAMMAD KHAIRIL AMRI


Before Discussion
3 points described by steps

Mechanical Expression

03
merupakan suatu cara ekstraksi minyak at
au lemak,terutama untuk bahan bahan ya
ng berkadar minyak tinggi(30-70%)

Rendering

02
cara ekstraksi minyak atau lemak dari bah
an yang diduga mengandung minyak atau
lemak dengan kadar air yang tinggi.

Solvent Extraction

01
Adalah proses ekstraksi dengan melarutka
n minyak dalam pelarut minyak dan lema
k.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


MINYAK DARI BERBAGAI HASIL OLAHA
N
Product Features
6 points, icons and descriptions

FLAVOR & ZAT WARNA DEGUMMING

WINTERISASI NETRALISASI
PEMURNIA
N

DEODORASI BLEACHING

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


FAT INSOLUBLE KOLOID SUSPENTION OIL FAT SOLUBLE COMPOUND

Kotoran yang tidak larut dala Kotoran yang berbentuk suspe Kotoran yang terlarut dalam m
m minyak nsi koloid dalam minyak inyak

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


JENIS PENGOTOR PADA MINYAK :

FAT INSOLUBLE
Kotoran yang terdiri dari biji atau partikel jaringan, lendir dan getah, serat-serat yang berasal dari kulit, abu
atau mineral yang terdiri dari Fe, Cu, Mg,dan Ca, serta air dalam jumlah kecil. Kotoran ini dapat dipisahkan d
engan beberapa cara mekanis, yaitu dengan pengendapan, penyaringan dan sentrifugasi.

KOLOID SUSPENTION OIL


Kotoran ini terdiri dari fosfolipid, karbohidrat, senyawa yang mengandung nitrogen, dan senyawa komplek
s lainnya. Kotoran ini dapat dihilangkan dengan uap panas, elektrolisa disusul dengan perlakuan mekanik seper
ti pengendapan, sentrifugasi, atau penyaringan dengan menggunakan adsorben.

FAT SOLUBLE COMPOUND


Kotoran yang termasuk dalam golongan ini terdiri dari asam lemak bebas, sterol, hidrokarbon : mono dan d
igliserida yang dihasilkan dari hidrolisa trigliserida, zat warna yang terdiri dari karotenoid, klorofil. Zat warna
lainnya yang dihasilkan dari proses oksidasi dan dekomposisi minyak yang terdiri dari keton, aldehid, resin ser
ta zat lainnya.
7
DE~GUMMING Degumming merupakan proses pemisahan gum yang tid
ak diinginkan yang dapat mengurangi stabilitas produk has
il pengolahan minyak nabati. Tujuan dari proses degummin
g adalah untuk memisahkan pengotor yang terkandung dal
am minyak kasar meliputi getah atau lendir yang terdiri da
ri fosfatida, protein, residu karbon, karbohidrat dan air den
gan cara pengendapan, penyaringan atau sentrifugasi sehi
ngga dapat meningkatkan kualitas minyak dan memperpanj
ang umur simpan minyak nabati.

8
Tipe-Tipe Degumming

Dry Degumming Acid Degumming EDTA-Degumming

Water Degumming Enzymatic Degumming Membran Degumming

9
1. Dry Degumming
Proses dry degumming melibatkan pembuangan gum mel
alui proses presipitasi dalam kondisi asam. Proses ini meng
gunakan minyak rendah phospatida dan cocok untuk persi
apan minyak untuk physical refining.
2. Water Degumming
Water degumming adalah proses dari pembuangan gum m
elalui proses presipitasi menggunakan hidrasi air murni cru
de oil melalui pemisahan sentrifus. Metoda ini digunakan u
ntuk mengesktrak gum untuk produk lecithin, minyak ked
elai dan crude oil yang mengandung phospor dengan kons
entrasi 200 ppm.
3. Acid
De~gumming
Merupakan proses Degumming paling banyak digunakan dewasa ini. Dalam proses ini gum dipresipit
asi dengan proses beberapa kondisi asam dan dihilangkan dengan pemisahan dengan metoda sentrifus. P
ada metoda ini gum bisa dihidrasi pada suhu tinggi dari 40C. Pengaruh yang ditimbulkan oleh asam ters
ebut adalah menggumpalkan dan mengendapkan zat-zat seperti protein, fosfatida, gum dan resin yang ter
dapat dalam minyak mentah.

12
4. Enzimatic Degumming
Enzymatic degumming adalah degumming khusus yang diperti
nggi dengan menggunakan beberapa enzim makanan. Tipe minya
k yang digunakan pada proses ini adalah minyak kacang kedelai d
an minyak lobak.

5.EDTA-Degumming
EDTA degumming proses kimia-fisika degumming. Proses ini m
elibatkan pemisahan sempurna phospatida dengan bahan pengk
elat yaitu ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA).
6. Membran
de~gumming
Pemisahan dengan membran merupakan pemisahan ukuran eklusi d
an tekanan. Proses ini membagi komponen-komponen yang berbeda me
nurut berat molekulnya atau ukuran partikel serta bergantung pada inter
aksi dengan permukaan membran dengan campuran komponen minya
k.

14
1

DEGUMMING PROCES
S
Flowsheet Proses Degumming
NETRALISASI Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahka
n asam lemak bebas (ALB) dari minyak atau lemak,
dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan
basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sab
un (soap stock) dengan tujuan memurnikan minyak.
Pemisahan asam lemak bebas juga dapat dilakukan
dengan cara penyulingan yang dikenal dengan istila
h de-asidifikasi. Tujuan proses netralisasi adalah unt
uk menghilangkan asam lemak bebas (FFA) yang d
apat menyebabkan bau tengik.

17
JENIS~JENIS PROSES NETRALISASI :
5 keywords and a text field

is
m

aO

at

ia d

lin
(N

on

tuk

on in

n yu
da

rb

Am Am
en

ga n
a Ka

3)
So

Pe
ll a

iB
O

l
)

an o
um
H

2C
tik

a
e

an
as

ar
c
us

ri

lis

Et
(N

C
at
Ka

ra
N

et
N
JENIS~JENIS PROSES NETRALISASI :

The Power of PowerPoint | thepopp.com 18


1. Netralisasi Kaustik Soda (NaOH)

Netralisasi dengan kaustik soda banyak dilakukan dalam skala industry,


karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara netralisasi
lainnya. Selain itu penggunaan kaustik soda, membantu dalam mengurangi
zat warna dan kotoran yang berupa getah dan lender dalam minyak, Sabun
yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti
fosfatidan dan protein, dengan cara mementuk emulsi. Sabun atau emulsi
yang terbentuk dapat dipisahkan dari minyak dengan cara sentrifusi.
NETRALISASI
KAUSTIK SOD
A?
Netralisasi menggunakan kaustik soda akan
menyabunkan sejumlah kecil trigliserida. Mol
ekul mono dan digliserida lebih mudah berea
ksi dengan persenywaan alkali. Reaksi penya
bunan mono dan digliserida dalam minyak ter
jadi sebagai berikut:

20
1. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Keuntungan menggunakan persenyawaan karbonat adalah karena


trigliserida tidak ikut tersabunkan, sehingga nilai refining factor dapat
diperkecil. Suatu kelemahan dari pemakaian senyawa ini adalah karena
sabun yang terbentuk sukar dipisahkan. Hal ini disebabkan karena gas
CO2 yang dibebaskan dari karbonat akan menimbulkan busa dalam
minyak.

Netralisasi menggunakan natrium karbonat biasanya disusul dengan


pencucian menggunakan kaustik soda encer, sehingga memperbaiki
mutu, terutama warna minyak. Hal ini akan mengurangi jumlah
absorben yang dibutuhkan pada proses pencucian.
NETRALISASI
Natrium Karbon
at (Na2CO3)?

22
3. Netralisasi Minyak dalam Bentuk miscella

Cara netralisasi ini digunakan pada minyak yang diekstrak dengan


menggunakan pelarut menguap (solvent extraction). Hasil ekstraksi
merupakan campuran antara pelarut dan minyak disebut miscella.

Asam lemak bebas dalam miscella dapat dinetralkan dengan


menggunakan kaustik soda atau natrium karbonat. Penambahan bahan
kimia tersebut ke dalam miscella yang mengalir dalam ketel ekstraksi,
dilakukan pada suhu yang sesuai dengan titik didih pelarut. Sabun yang
terbenuk dapat dipisahkan dengan cara menambahkan garam,
sedangkan minyak netral dapat dipisahkan dari pelarut dengan cara
penguapan.
4. Netralisasi dengan Etanol Amin dan Amonia

Etanol amin dan ammonia dapat digunakan untuk netralisasi


asam lemak bebas. Pada proses ini asam lemak bebas dapat
dinetralkan tanpa menyabunkan trigliserida, sedangkan
ammonia yang digunakan dapat diperoleh kembali dari soap
stock dengan cara penyulingan dalam ruang vakum.
5.(de~acidification) denga
n Cara Penyulingan ?

Proses pemisahan asam dengan cara penyulingan


adalah proses penguapan asam lemak bebas, langsun
g dari minyak tanpa mereaksikannya dengan larutan
biasa, sehingga asam lemak yang terpisah tetap utuh.
Minyak kasar yang akan disuling terlebih dahulu dip
anaskan dalam alat penukar kalor (heat exchanger). S
elanjutnya minyak tersebut dialirkan secara kontinu k
e dalam alat penyuling, dengan letak horizontal

25
Thank You for W
atching!
UNIVERSITAS RIAU

facebook.com twitter.com

mail@mail.com +628 2385 9849 10

By : KeLomPok 2 26

Anda mungkin juga menyukai