Proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng meliputi proses pengolahan tandan buah segar menjadi crude palm oil (CPO), kemudian CPO diolah melalui tahap pemurnian (refinery) dan pemisahan (fraksinasi). Proses pengolahan minyak kelapa sawit: 1. Pemanenan 2. Sterilisasi 3. Stripping/threshing/pemipilan/perontokan 4. Digesti 5. Ekstraksi minyak kelapa sawit 6. Penjernihan (clarifier) 7. Pemurnian: degumming (penghilangan gum), bleaching (pemucatan), deodorisasi (penghilangan bau) 8. Pemisahan/fraksinasi
3. Proses pengolahan minyak goreng di PT Salim Ivomas Pratama, Surabaya
a. Pemurnian/Refinery Merupakan proses lanjutan dari pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Ha ini bertujuan untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak, warna yang tidak diinginkan, serta mengurangi free fatty acid (FFA). Bahan yang digunakan biasanya phosphoric acid (H3PO4) dan BE (Bleaching Earth).
Tahapan:
Degumming --> Bleaching --> Deodorisasi
Proses pemisahan gum (Degumming)
Merupakan proses pemisahan getah atau lender lender yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air resin dan mineral lainnya dalam minyak, menggunakan phosphoric acid (H3PO4). Minyak hasil degumming disebut DPO (Degumming Palm Oil). Pemucatan (Bleaching) Merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan zat warna dalam miyak, yaitu dengan penambahan absorben berupa BE (Bleaching Earth). Fungsi BE adalah untuk mengikat warnadadn kotoran yang terikut dalam minyak. Minyak yang dihasilkan disebut DBPO (Degummed Bleached Palm Oil). Deodorisasi (Deodorizing) Proses penghilangn rasa dan bau yang tidak enak dalam minyak. Proses ini berprinsip pada penyulingan minyak dengan menggunakan uap panas dalam tekanan atmosfer atau dalam keadaan vakum. Minyak yang dihasilkan disebut RBDPO (Refined Bleaching Deodorized Palm Oil). b. Pemisahan/Fraksinasi Proses ini bertujuan untuk memisahkan fraksi olein (fraksi cair) dan stearin (fraksi padat) pada RBDPO. Dua proses yang penting pada fraksinasi, yaitu: Kristalisasi, untuk membentuk fraksi padat dan cair Filtrasi, untuk memisahkan kedua fraksi (cair dan padat) menggunakanfilter press (pemberian tekanan dengan bantuan udara) Proses raksinasi dapat dilakukan dengan 3 cara: Fraksinasi kering: minyak sawit didinginkan perlahan dan disaring untuk memisahkan fraksi fraksinya Fraksinasi basah: Kristal pada fraksi stearin dibasahi dengan menggunakan surfaktan atau larutan deterjen Fraksinasi dengan pelarut: minyak sawit diencerkan dengan menggunakan pelarut seperti heksana, aseton, isopropanol, atau n-nitropropan Proses fraksinasi kering lebih disukai karena lebih ramah lingkungan.