Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI PENGUKURAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018

MODUL : KALIBRASI SUHU DAN ELEMEN PENGENDALIAN SUHU

DOSEN PEMBIMBING : Ir. HERIYANTO, MT

Tanggal Praktikum : 6 November 2017


Tanggal Penyerahan Laporan : 13 November 2017

Oleh :

M. Aghits Septian Alfarizi NIM 161424015


Naurah Trixie Satrya NIM 161424017

Kelompok : 8 (Delapan) P
Kelas : 2 - TKPB

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
I. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melakukan identifikasi unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses;
2. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses;
3. Melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya.

II. DATA PERCOBAAN

DATA INSTRUMEN/ALAT REVISI KE: TANGGAL

NAMA INSTRUMEN
SENSOR SUHU

Mengukur / menerima impuls variable proses (suhu) dari sistem yang diukur
FUNGSI berdasarkan hambatan yang ditimbulkan pada batang sensor.
JENIS PT-100
SENSOR BESARAN YANG DIUKUR TEMPERATUR
RENTANG PENGUKURAN -50 hingga 400 0C
JENIS ELEKTRONIK
TRANSMITTER
SINYAL KELUARAN 4-20 mA

SKETSA INSTRUMEN

DATA INSTRUMEN/ALAT REVISI KE: TANGGAL


NAMA INSTRUMEN
Elettronica Veneta
Mod. MPB/EV

FUNGSI Menerima sinyal pengukuran dan memberikan sinnyal kendali.


JENIS ELEKTRONIK
BESARAN YANG MASUK ELEKTRONIK
PENGENDALI 4-20 mA
BESARAN YANG KELUAR ELEKTRONIK
4-20 mA

SKETSA INSTRUMEN

DATA INSTRUMEN/ALAT REVISI KE: TANGGAL

NAMA INSTRUMEN
2 Electro Peneumatic Conventer

FUNGSI Mengubah informasi dalam besaran listrik menjadi mekanik


JENIS IP
BESARAN YANG MASUK ELEKTRONIK-
KONVERTER 4-20 mA
BESARAN YANG KELUAR PNEUMATIK

SKETSA INSTRUMEN

DATA INSTRUMEN/ALAT REVISI KE: TANGGAL

NAMA INSTRUMEN
Pneumatic Control Valve of AISI
316

Menerima sinyal kendali dan memberikan aksi pengendalian melalui manipulated


FUNGSI variable (variabel pengendali).
FINAL CONTROL AKSI FC (Fail Close)
ELEMENT BESARAN YANG MASUK ELEKTRONIK
4-20 mA
BESARAN YANG KELUAR PNEUMATIK
0,2-1 Bar
Kapastitas Valve (Cv) 0,13 atau 0,25

SKETSA INSTRUMEN

III. HASIL PERCOBAAN


IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan konfigurasi pengendalian


suhu. Tujuan dari praktikum ini adalah melakukan identifikasi unit-unit/elemen-elemen
pengendalian proses, menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen
pengendalian proses, melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal
pengendalian proses dan media transmisinya.

Alat yang diidentifikasi dari praktikum ini adalah MPC (Multi Process Controller).
Dalam pengendalian suhu, variable yang dimanipulasi adalah laju alir pendingin agar nilai
suhu air keluaran sebagai variable proses yang berasal dari water batch sebagai unit proses
dapat sesuai dengan set point yang diinginkan. Prinsip kerja dari konfigurasi pengendalian
suhu adalah pengendalian otomatik, dimana suhu air yang keluar dari water batch
dikendalikan dengan mengatur laju alir air pendingin yang masuk. Pada pengendalian
otomatik, yang menjalankan mekanisme pengendalian diperankan oleh instrumen berupa
unit pengukuran suhu (berisi sensor dan transmitter suhu), pengendali suhu (temperature
controller) dan katup kendali (control valve). Ketiga komponen ini bersama dengan sistem
proses (penukar panas) membentuk lingkar pengendalian umpan balik (feedback control
loop) atau sistem lingkar tertutup (closedloop system). Proses kerja dari pengendalian suhu
ini diawali dengan mengatur set point yang diinginkan.
Jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi tegangan
dan arus listrik. Resistance Temperature Detector (RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan
listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah
presisi dengan tingkat konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Elemen
yang umum digunakan pada tahanan resistansi adalah kawat nikel, tembaga, dan platina
murni yang dipasang dalam sebuah tabung guna untuk memproteksi terhadap kerusakan
mekanis. Platina adalah bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu,
kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
Hasil dari pengukuran akan dikirimkan unit pengukur yaitu transmitter. Dari
transmitter sinyal ini diteruskan ke Temperatur controller (TRC) sebagai unit kendali yang
akan membandingkan suhu air keluaran (variable proses) dan suhu yang diinginkan (set
point). Setelah itu dilakukan sinyal dikirimkan dari Temperatur controller ke control valve (
unit kendali akhir) untuk melakukan tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah
dari unit kendali dengan cara memperbesar atau meperkecil bukaan valve. Valve yang
digunakan dalam alat ini adalah pneumatic valve.
Dalam pengendalian level, yang termasuk unit proses yaitu sebuah tangki, variabel
proses pada unit ini adalah tekanan hidrostatik yang disebabkan oleh tinggi cairan yang ada
didalam tangki. Unit pengukuran yaitu sensor dan transmitter yang mengubah sinyal
pneumatik menjadi sinyal listrik yang kemudian hasil pengukurannya akan dikirimkan ke unit
kendali yaitu LICA dan LIA. Unit kendali ini akan membandingkan hasil pengukuran dari
variabel proses dengan setpoint yang telah ditetapkan, unit kendali ini akan mengambil
keputusan dan memberi perintah kepada unit kendali akhir melalui transduser yang akan
mengubah sinyal listrik dari unit kendali menjadi sinyal pneumatik yang akan diterima oleh
unit kendali akhir. Unit kendali akhir berupa control valve yang melakukan tindakan akhir
(buka/tutup valve) sesuai dengan perintah yang diberikan oleh unit kendali, jika level cairan
kurang dari nilai yang diinginkan maka valve akan terbuka, begitupun sebaliknya.
Pada pengendalian level yang berada di laboratorium, unit pengendali dalam
pengendalian level adalah CRL (Controller Regulation Level). Dalam CRL sinyal pengukuran
level (PV) dibandingkan dengan set point kemudian di evaluasi apakah sesuai atau tidak
sesuai dengan set point. Hasil evaluasi tersebut berupa sinyal kendali dan dikirimkan kepada
unit pengendali akhir. Sinyal kendali tersebut di ubah dari besaran arus menjadi besaran
tekanan oleh I/P transduser karena unit pengendali akhir hanya bisa menerima informasi
dalam bentuk besaran mekanik. Unit pengendali pada pengendalian level adalah control
valve. Control valve menerima sinyal kendali kemudian mengoreksi dengan melakukan
tindakan akhir sesuai keputusan dan perintah dari unit kendali. Control valve digerakkan
oleh udara bertekanan yang pada alat pengendalian level ini terdapat pada I/P transduser.
Aksi pengendali pada pengendalian level adalah direct acting, yaitu bila nilai laju alir air
(MV) dipercepat/diperbesar maka nilai ketinggian/level (PV) akan bertambah pula. Apabila
aksi pengendali direct acting berarti aksi plant atau control valve adalah reverse acting
karena aksi pengendali selalu kebalikan dengan aksi plant. Artinya reverse acting yaitu bila
level (PV) naik terlalu tinggi/melebihi set point maka control valve akan menutup begitu
sebaliknya bila level (PV) terlalu rendah/kurang dari set point maka control valve akan
membuka.

V. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai