Oleh Kelompok 6P :
Gian Habli Maulana NIM. 161424011
Gregorius Yudistira A. P. NIM. 161424012
10.00
8.00
6.00
ERROR
4.00
2.00
0.00
20 30 40 50 60 70 80 90 100
-2.00
-4.00
NILAI STANDAR
KURVA KALIBRASI
(PENGUKURAN NAIK)
110.00
100.00
90.00
INSTRUMEN YANG DIUJI
80.00
70.00 y = 1.2363x - 8.4512
60.00 R = 0.9958
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
20 30 40 50 60 70 80 90 100
NILAI STANDAR
KURVA KALIBRASI
(PENGUKURAN TURUN)
100
90
80
INSTRUMEN YANG DIUJI
70
60 y = 0.8432x + 4.3926
R = 0.999
50
40
30
20
10
0
20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 110.00
NILAI STANDAR
3.1.Akurasi
Variabel Terukur
Nilai Uji 30 50 70 90
Persentasi Span
Persentasi Pembacaan
3.2.Presisi
3.3.Histeresis
3.4.Ketidakpastian B
Pada praktiknya ketidakpastian Tipe-B dilakukan bila pengukuran naik dan turun
dilakukan tiga kali. Dalam Tabel-1 error negatif maksimum adalah -6.86 yang terjadi dalam
Run-1 pada nilai 30 saat pengukuran naik. Error positif maksimum adalah 12.13 yang terjadi
dalam Run-2 pada nilai 90. Sehingga akurasi pengukuran adalah -6.86 hingga 12.13. Atau
ketidakpastian pengukuran adalah 12.13 (diambil penyimpangan terbesar).
3.5.Ketidakpastian A
()2 350.24
Ketidakpastian = = = 8.37
2 72
IV. PEMBAHASAN
4.1. GIAN HABLI MAULANA (161424011)
Kalibrasi flow meter bertujuan untuk mengetahui nilai ketelitian (presisi), ketepatan
(akurasi), nilai hysteresis dan nilai ketidakpastian dari instrument flow meter. Kalibrasi
adalah suatu proses mencocokan atau membandingkan antara sistem pengukuran terhadap
suatu standar.
Dalam praktikum ini terdapat dua jenis pengukuran yaitu pengukuran naik dan
pengukuran turun. Pengukuran naik adalah pengukuran yang dilakukan pada laju aliran pada
instrument ukur mengalami penaikan (30-90 L/jam). Sedangkan pengukuran turun adalah
pengukuran yang dilakukan pada saat laju aliran pada instrument ukur mengalami penurunan
(90-30 L/jam). Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali agar didapat nilai akurasi, presisi
dan hysteresis dari alat tersebut.
Pengukuran dilakukan dengan membaca nilai laju aliran pada rotameter. Pembacaan
dilakukan setiap kenaikan atau penurunan 20 L/jam pada instrument ukur. Setelah dilakukan
pengukuran selama tiga kali. Diperoleh volume air yang keluar dari alat 200 ml dan waktu
yang dibutuhkan untuk emcapai volume air keluaran tersebut. Data yang diperoleh
dipresentasikan dalam bentuk grafik antara error terhadap nilai ukur dan grafik nilai standar
terhadap nilai ukur. Berdasarkan pengolahan data di dapatkan data sebagai berikut.
12.13 variabel terukur
20.22% span
Akurasi
13.48% skala maksimum
15.03% pembacaan
Presisi 0.06409
Histeresis 0.12
Ketidakpastian Tipe A 8.37
Ketidakpastian Tipe B 12.13
Persamaan Linear Naik Y =1.2363x-8.4512
R = 0.9958
Persamaan Linear Turun Y= 0.8432x + 4.3926
R = 0.999
Rendahnya nilai presisi dan tingginya nilai akurasi dapat diterjemahkan bahwa alat
ukur ini dalam kondisi yang kurang baik. Kondisi alatyang kurang baik terlihat dari
tumbuhnya jamur pada rotameter sehingga alat penunjuk nilainya selalu tidak stabil.
4.2. GREGORIUS YUDISTIRA A. P. (161424012)
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh data sebagai berikut.
12.13 variabel terukur
20.22% span
Akurasi
13.48% skala maksimum
15.03% pembacaan
Presisi 0.06409
Histeresis 0.12
Ketidakpastian Tipe A 8.37
Ketidakpastian Tipe B 12.13
Persamaan Linear Naik Y =1.2363x-8.4512
R = 0.9958
Persamaan Linear Turun Y= 0.8432x + 4.3926
R = 0.999