Anda di halaman 1dari 7

Pemisahan Minyak Bumi

Pemisahan Minyak Bumi


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh
dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker
atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.

Gambar Skematik Alur Pengeboran Minyak Bumi

Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai
50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di
dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan
titik didih yang mirip.

Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang dihasilkan, yaitu:
refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen), light distillates (LPG,
gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy distillates (fuel oil), dan
residuum (lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori dari bahan bakar ini memiliki boiling
point pada kisaran temperatur yang berbeda-beda, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian
bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).

Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih
tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut
sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut
makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah,
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi.
Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang
pada suhu kamar berupa gas.

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai
berikut :

1. Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50°C

2. Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85°C

3. Kerosin (Minyak Tanah)


Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105°C

4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135°C

5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300°C

6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300°C

Minyak mentah diukur dalam barrel = 42 US Gallon = 159 liter. 42 galon (1 barrel) minyak
akan menghasilkan lebih dari 44 gallon produk minyak. Tambahan 2 gallon itu serupa dengan
popcorn (jagung letup) yang bertambah besar setelah mengembang.Komposisi hasil
pemisahan minyak bumi
Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi

Minyak mentah (Crude Oil) yang diperoleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatnnya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat
di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokomo, Cirebon), Sumatera (Aceh, Riau), Kalimantan
(Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua).
Pengolahan minyak bumi melalui 2 tahapan :
1. Pengolahan pertama
Pada tahapan pertama dilakukan destilasi bertingkat yaitu memisahkan fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan titik didihnya sebagaimana tercantum pada gambar berikut

Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah.
Sedangkan titik didihnya yang lebih rendah akan menguap dan naik kebagian atas melalui
sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelombung.
2. Pengolahan Kedua
Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses
sebagai berikut :
a. Perengkahan (cracking) yang meliputi perengkahan(pemecahan rantai), alkilasi
(pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan
struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer)
b. Ekstrasi yaitu proses pembersihan produk dengan menggunakan pelarut dengan tujuan
hasil yang lebih banyak dengan mutu yang lebih baik.
c. Kristalisasi yaitu proses pemisahan produk melalui perbedaan titik cair.
d. Pembersihan dari kontaminasi, yaitu membersihkan pengotor dengan cara menambahkan
soda kaustik (NaOH) tanah liat atau proses hidrogenasi.
Proses pemisahan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.

Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa
kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang
teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan
minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai huuuhidrokarbon. Pemanfaatan
hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki
kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya
akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis
atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi
yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan.

Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari
satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat,
padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya.
Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

Prinsip proses pemisahan

Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses
pemisahan, yaitu:

 Sedimentasi
 Flotasi
 Sentrifugasi
 Filtrasi

Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari


terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang
mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan kimiawi
masing-masing komponen. Berbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya suatu fase
baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
 Absorpsi
 Adsorpsi
 Kromatografi
 Kristalisasi
 Distilasi
 Evaporasi
 Elektroforesis
 Ekstraksi
o Leaching
o Ekstraksi cair-cair
o Ekstraksi padat-cair
 Pembekuan fraksional
 Presipitasi
 Rekristalisasi
 Stripping
 Sublimasi
 Hydrocyclones
FRAKSI MINYAK BUMI DAN TEHNIK PEMISAHAN

FRAKSI MINYAK BUMI DAN TEHNIK PEMISAHAN


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permuaan tanah. Minyak bumi di
peroleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah ( crude oil) berbentuk cairan kental
hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah ( crude oil) hasil pengeboran sebagian besar
tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh. Oleh karena itu pengolahan (
pemurnian=refiming) minyak bumi di lakukan melalui destilisi bertingkat, di mana minyak
mentah di pisahkan kedalam kelompok-kelompok ( fraksi ) dengan titik didih yang mirip.
Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 400 derajat celcius kemudian di
alirkan kedalam menara fraksionasi.
Adapun cara pemisahan / pengolahan minya bumi, melalui beberapa tahap:

1. Pemisahan ( distlasi )
Distilasi merupakan cara pemisahan campuran komponen-komponen zat berdasarkan
perbedaan titik didih, proses ini dikerjakan dengan menggunakan kolam atau menara distilasi.
Minyak mentah dimasukan kedalam tangki, kemudian di panaskan kurang lebih 350 derajat
celcius – 370 derajat celcius, kemudian minyak yang me nguap bergerak ke atas melalui
pubble cups, sedangkan minyak cair turun ke bawah. Fraksi minyak mentah yang tidak
menguap menjadi residu. Residu dari hasil pemisahan minyak bumi diantaranya paraffin,
lilin, dan aspal. Residu-residu ini mempunyai rantai karbon berjumlah lebih besar dari 20.
Hasil-hasil dari pemisahan minyak mentah tersebut diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi,
diantaranya gas alam, petrol eter, ligroin, bensin, minyak tanah, solar, minyak pelumas, lilin,
dan aspal. Fraksi-fraksi yang dihasilkan pada berbagai temperature pemisahan, ada yang
berwujud gas, cair, dan padat.

2. Perengkahan ( cracking )
Fraksi minyak bumi yang paling banyak kegunaannya adalah bensin, karena itu fraksi-fraksi
minya bumi dengan jumlah atom C besar dipecahkan untuk membentuk bensin. Frkasi-fraksi
ini adalah minyak tanah dan solar. Metode pemecahan fraksi-fraksi minyak bumi di sebut
proses perengkahan ( cracking ). Pada proses ini berlangsung reaksi pyrolisis, istilah pyrolisis
ini berasal dari bahasa Yunani. Pyr yang artinya api, sedangkan lysis artinya perangkahan
atau pemecahan. Jadi pyrolisis adalah permecahan oleh panas. Pyrolisis alkana di kenal
dengan proses cracking. Dalam proses cracking termal alkana di lewatkan pada ruang yang
dipanaskan pada suhu tinggi, akan terjadi alkana rantai pendek, alkena, dan hidrogen. Proses
ini paling b anya mengha silkan etilena dan molekul-molekul yang lainnya. Prosescrackin g
uap sebagai modifikasi cracking termal dilakukan dengan mencampur hidrokarbo dengan uap
dan dipanaskan pada 700-900 derajat celcius kemudian cepat-cepat didinginkan. Proses ini
berfungsi menghasilkan pereaksi hidrokarbon yang meliputi etilena, propilerna, butadiene,
isopropena, dan siklopentadiena. Untu memproduksi bensin di gunakan proses cracking
katalitik. Pada proses ini fraksi minyak bumi dengan titik didih tinggi di campur kan dengan
silica alumina pada 450-550 derajat celcius dengan tekanan tinggi. Proses ini juga dapat
memperbaiki k ualitas bensin. Karena menghasilkan alkana dan alkena yang rantainaya
bercabang banyak sehingga merupakan bahan bakar yang mempunyai angaka oktan tinggi.

3. Refoming
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik ( rantai
karbon lurus ) menjadi bensin yang bermutu baik ( rantai karbon bercabang ). Karena kedua
jenis bensin in I memiliki molekul yang sama teapi bentuk struktur berbeda, maka proses ini
di sebut juga isomerisasi. Reforming di lakukan dengan menggunakan katalitas dan
pemanasan.

4.Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi besar, misalnya
penggabungan senyawa isobutene dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin kualitas
tinggi, yakni isooktana.

5. Proses Pembersihan ( Treating )


Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya.
Cara-cara proses treating adalah:
a). copper sweetening dam doctor, yakni proses menghilangkan pengotor yang dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap.
b). Acidtreatment, yakni proses menghilangkan lumpur dan memperbaiki warna.
c). Desulfurrizing ( desulfurisasi ), yakni proses menghilangkan unsur belerang.

Anda mungkin juga menyukai