Anda di halaman 1dari 10

KONFIGURASI ELEKTRON

Mata Kuliah : K I M I A

Dosen : Dr. Ir. Yohana S.K Dewi, MP

Di susun
O
L
E
H
.
.
.
.
.
.
.

Nama : Eser Romatua Gultom


Nim : C1101171022
Prodi : Manajemen Sumber Perairan

Universitas Tanjungpura Pontianak


Tahun Ajaran 2017 - 2018
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dan teknologi, membuat kita semakin mudah mengakses berbagai
informasi di internet. Seperti halnya pengetahuan sains, banyak teori-teori dari ilmuwan yang
bisa kita dapatkan dan pelajari, contohnya konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron
mempunyai aturan-aturan yang mengikat yang dikemukakan dari berbagai ahli. Pengetahuan
tentang konfigurasi elektron di setiap atom sangat berguna untuk memahami struktur tabel
periodik. Konsep konfigurasi elektron ini juga berguna untuk menjelaskan konsep ikatan
kimia, sifat laser, dan semikonduktor. Disisni kita akan mempelajari secara rinci apa itu
konfigurasi elektron, notasi, penyimpangan, dan lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyususn dapat merumuskan beberapa
hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertiaan dan sejarah konfigurasi elektron
2. Konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom dan Elektron Valensi
3. Notasi konfigurasi elektron
4. Peraturan untuk menentukan konfigurasi elektron
5. Hubungan konfigurasi elektron dengan sistem periodik unsur
6. Penyimpangan konfigurasi elektron
7. Aplikasi konfigurasi elektron
C. Tujuan
1. Untuk memperoleh gambaran tentang pandangan konsep kimia yang khususnya
menyangkut konfigurasi elektron
2. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kimia terutama yang
berkaitan dengan konfigurasi elektron
3. Agar mampu menjelaskan dan memahami tentang konfigurasi elektron
A. PENGERTIAN KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron adalah susunan atau distribusi elektron-elektron pada sebuah
atom atau molekul. Susunannya mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara lain prinsip
aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli. Menurut hukum mekanika kuantum, untuk sistem
yang hanya memiliki satu elektron, elektronnya dapat berpindah dari satu konfigurasi ke
konfigurasi lain dalam bentuk foton. Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah elektron pada
setiap sublevel. Sublevel pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Masing-
masing elektron dapat berpindah dengan sendirinya di dalam sebuah orbital.
Contoh Ne = 1s22s2 2p6.
B. SEJARAH KONFIGURASI ELEKTRON
Niels Bohr (1923) adalah orang pertama yang mengusulkan bahwa perioditas dalam
tabel periodik dapat dijabarkan dengan struktur elektron dalam atom. Usul tersebut didasari
oleh model atom Bohr miliknya dimana kulit elektron memiliki orbit dengan jarak tertentu
dari nukleus (inti atom). Konfigurasi awal Bohr terlihat aneh dalam ilmu kimia masa kini:
misalnya sulfur memiliki konfigurasi 2.4.4.6 sedangkan yang sekarang adalah
1s2 2s2 2p63s2 3p4 (2.8.6).

Beberapa tahun kemudian, E. C. Stoner bersama Sommerfield berhasil menjabarkan kulit


elektron dan secara tepat memprediksi struktur kulit sulfur adalah 2.8.6. Namun, tidak ada
sistem baik milik Bohr maupun Stoner dapat menjabarkan dengan benar perubahan spektrum
atom dalam zona magnetik (efek Zeeman).

Bohr sangat menyadari kekurangan prinsipnya tersebut. Ia menulis surat untuk temannya
Wolfgang Pauli untuk meminta bantuannya untuk menjaga teori kuantumnya (sistem yang
kini dikenal sebagai “teori kuantum lama”). Pauli menyadari bahwa efek Zeeman hanya
berlaku pada elektron terluar dari atom dan dapat mereproduksi struktur kulit Stoner.

Persamaan Schrödinger yang dipublikasikan pada tahun 1926 memberikan tiga dari
empat bilangan kuantum sebagai kesimpulan langsung dari penyelesaiannya terhadap atom
hidrogen

C. KONFIGURASI ELEKTRON BERDASARKAN KULIT ATOM

Konfigurasi elektron di setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum 2n2, dimana n
adalah urutan kulit atom.
 Jika n = 1 maka 2n2 = 2 elektron
 Jika n = 2 maka 2n2 = 8 elektron
 Jika n = 3 maka 2n2 = 18 elektron
 Jika n = 4 maka 2n2 = 32 elektron
Setiap kulit memiliki lambang dimana K sama dengan kulit pertama dekat dengan inti
atom, L setelahnya, M setelah L, dan N setelah M. Banyaknya kulit yang terisi elektron
menunjukkan periode. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi
maksimum sesuai daya tampung kulitnya. Jika masih ada sisa elektron yang tidak bisa lagi
ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.

PENGISIAN KONFIGURASI ATOM PADA ATOM GOLONGAN UTAMA

Tabel diatas adalah pengisian konfigurasi elektron pada atom golongan utama.

D. ELEKTRON VALENSI
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan dalam reaksi
kimia adalah elktron terluar atau elektron valensi. Jumlah elktron valensi ditentukan
berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom
tersebut. Unsur yang memiliki jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia
yang sama pula.
E. Notasi Konfigurasi Elektron
Ahli fisika dan ahli kimia menggunakan notasi standar untuk mengetahui konfigurasi
elektron dari sebuah atom dan molekul. Untuk atom, notasinya terdiri dari urutan orbital atom
Contoh, hidrogen memiliki satu elektron dalam orbital s kulit pertama, jadi konfigurasinya
ditulis 1s1.
1. Penyingkatan Konfigurasi Elektron
Gas mulia (2 He, 10 Ne, 18 Ar, 36 Kr, 54 Xe, dan 86 Rn) bisa digunakan untuk
mewakili notasi tertentu. Contoh = 31Ga : [Ar] 4s2 3d10 4p1
2. Aturan Penuh Setengah Penuh
Sifat ini berhubungan erat dengan hibridisasi elektron. Aturan ini menyatakan bahwa
“suatu elektron mempunyai kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat
membentuk susunan elektron yang lebih stabil”. Untuk konfigurasi elektron yang berakhir
pada sub kulit d berlaku aturan penuh dan setengah penuh.
Contohnya adalah sebagai berikut:
24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
Dari contoh diatas terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron untuk
menjadi setengah penuh. Maka elektron dari 4s akan berpindah ke 3d.
F. KONFIGURASI ELEKTRON ION
Ion positif terbentuk dari atom netral dengan melepas elktron pada kulit terluarnya.
Penulisannya :
 Ion positip Lx+ yang artinya melepaskan elektron sebanyak x
 Ion negatip Ay- yang artinya menangkap elektron sebanyak y

Ion negatif terbentuk dari atom netral dengan menarik elektron untuk mengisi orbit dari
subkulit terluar yang belum penuh.
Contoh:

G. PERATURAN UNTUK MENENTUKAN KONFIGURASI ELEKTRON


1. Asas Aufbau
Elektron menempati orbital-orbital dimulai dari tingkat energi yang terendah.
Berikut adalah urutan orbital pada konfigurasi elektron:
1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, (8s, 5g, 6f, 7d, 8p, dan
9s)

Supaya lebih mudah diingat, berikut adalah ilustrasinya:

2. Larangan Pauli

Aturan ini di utarakan oleh Wolfgang Pauli pada 1926. Yang berisi “Tidak boleh
terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empata bilangan kuantum yang sama”.
Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantum n, ℓ, m, yang sama namun yang
membedakan hanya bilangan kuantum spin (s). Walaupun demikian, tiap orbital hanya berisi
2 elektron dengan spin (arah putar) yang berlawanan atau berbeda.

Contoh :
Orbital , 1s2 akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu :
Elektron Pertama → n=1, ℓ =0, m=0, s= +½
Elektron Kedua → n=1, ℓ=0, m=0, s= -½

(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron mempunyai n, ℓ dan m yang sama
tetapi mempunyai spin yang berbeda)

3. Kaidah Hund

Proses pengisian elektron ke dalam orbital pertama kali akan mengisi semua orbital
dengan tingkat energi yang sama terlebih dahulu sebelum memasangkan dengan elektron lain
di orbital yang setengah penuh. Jadi tidak boleh mengisi langsung dua elektron pada satu
orbital yang sama.
Contoh:
Konfigurasi elektron pada unsur Nitrogen (N=7) adalah 1s2 2s2 2p3 maka pengisian elektron
pada orbitalnya yang tepat adalah

H. HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK


UNSUR

Konfigurasi elektron dengan sistem periodek unsur selalu berkesinambungan satu


sama lainnya. Dari konfigurasi elektron suatu aton dapat diperkirakan letak unsur dalam tabel
periodiknya. Konfigurasi sesungguhnya harus ditentukan dengan percobaan.

HUBUNGAN KONFIGURASI ELEKTRON DENGAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Percobaan bisa dilakukan dengan penentuan elektron valensi yang menunjukkan


periode unsur dalam tabel periodik. Penentuan golongan bisa dilihat dari elktron terakhir
yang mengisi subkulit. Contohnya elektron yang mengisi subkulit s pada sp terletak pada gol
IA atau IIA, elektron yang mengisi subkulit p pada sp terletak pada gol IIIA sampai dengan
VIIIA, jika elektron terakhir mengisi sub kulit d pada s terletak pada gol B.

I. Penyimpangan Konfigurasi Elektron


Berdasarkan eksperimen, terdapat penyimpangan konfigurasi elektron dalam
pengisian elektron. Penyimpangan pengisian elektron ditemui pada elektron yang terdapat
pada orbital subkulit d dan f.
1. Penyimpangan Konfigurasi Elektron pada Orbital d

Penyimpangan pada orbital subkulit d dikarenakan orbital yang setengah penuh (d5) atau
penuh (d10) bersifat lebih stabil dibandingkan dengan orbital yang hampir setengah penuh
(d4) atau hampir penuh (d8 atau d9). Dengan demikian, jika elektron terluar berakhir pada
d4, d8, atau d9, maka satu atau semua elektron pada orbital s pindah ke orbital d. Dibawah ini
adalah beberapa contoh penyimpangan orbital d.

2. Penyimpangan Konfigurasi Elektron pada Orbital f

Pada orbital f, sebagaimana dengan penyimpangan konfigurasi dalam orbital d, maka


konfigurasi elektron yang berakhir pada orbital f juga mengalami penyimpangan.
Penyimpangan disebabkan oleh tingkat energi orbital saling berdekatan dan hampir sama.
Penyimpangan ini berupa berpindahnya satu atau dua elektron dari orbital f ke orbital d.
Dibawah ini adalah beberapa contoh penyimpangan orbital f.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi
mengenai Kimia Unsur Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam
tabel periodik dan terokimia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rangkuman Konfigurasi Elektron Paling Lengkap


(https://bisakimia.com/2017/08/30/rangkuman-konfigurasi-elektron-paling-lengkap/)
2. Konfigurasi Elektron dan Cara Menuliskannya
(http://rumushitung.com/2014/10/09/konfigurasi-elektron-dan-cara-menuliskannya/)
3. Konfigurasi Elektron, aturan yang harus dipenuhi (http://www.smansax1-
edu.com/2014/08/konfigurasi-elektron-aturan-yang-harus.html)
4. Konfigurasi Elektron dan Elektron Valensi
(http://www.softilmu.com/2015/11/Pengertian-Sejarah-Hukum-Hund-Asas-Aufbau-
Penulisan-Konfigurasi-Elektron-dan-Elektron-Valensi-Adalah.html)
5. Konfigurasi Elektron (Artikel Lengkap)
(https://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/05/konfigurasi-elektron-artikel-
lengkap.html)
6. Purba, Michael. 2006. Kimia 1A untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai