Anda di halaman 1dari 14

LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN

SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

I. Tugas : PENGOLAHAN MINYAK BUMI


BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi . Penggunaan
minyak bumi sangat luas , terutama bahan bakar dan juga bahan baku di industri
petrokimia . Bagaimana sebenarnya proses pembentukan minyak dan gas alam
serta pengolahan sampai menjadi produk yang berguna ?
Oleh Karena itu , Penyusun memilih minyak dan gas bumi untuk dijadikan bahan
makalah ini. Di latarbelakangi dengan keinginan penyusun untuk lebih mendalami,
bukan saja hanya mengetahui. Karena di sekeliling kita telah banyak minyak bumi
akan tetapi kita tidak mengetahui sejarah dari minyak bumi itu sendiri.
Makalah ini berisikan hal-hal mengenai minyak bumi, dari mulai
pembentukannya., kegunaannya , perkembangannya dan lain lain.

I.2. Perumusan Masalah


Dalam penyusunannya, makalah ini dibatasi dengan pertanyaan :
1. Bagaimana minyak bumi terbentuk ?
2. Komponen apa saja yang terdapat pada minyak bumi ?
3. Dimana daerah penyulingan minyak bumi?
4. Apa saja kegunaan minyak bumi ?
5. Bagaimana pegolahan minyak bumi ?

I.3. Metode Penulisan


Metode penyusunan makalah ini dengan dilakukan pengumpulan-
pengumpulan data mengenai Minyak dan Gas Bumi dari beberapa Buku Referensi,
Internet, dan juga dari kunjungan ke kawasan Museum Minyak dan Gas bumi di
Taman Mini Indonesia Indah dimana disana kami mendapatkan banyak info
sekaligus foto foto miniature mengenai Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi.

I.4. Tujuan Penulisan


LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

Makalah ini disusun bertujuan:


1. Untuk mengetahui sejarah minyak bumi
2. Untuk mengetahui cara pembentukan minyak bumi
3. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat pada minyak bumi
4. Untuk mengetahui daerah-daerah penambangan minyak bumi
5. Untuk mengetahui betapa perkembangan peradaban manusia setelah
ditemukan minyak bumi
6. Untuk mengetahui kegunaan dari Minyak Bumi

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik (mikroorganisme)
yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Dimana dua ratus
juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad
renik berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian
membusuk sehingga jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian tertutup
oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari pergeseran
bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat pada
tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi.

Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka
minyak bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(anrenewable). Pada umumnya minyak bumi tampak hitam legam, pekat serta
kurang menarik seperti pada contoh ini. Minyak bumi baru dapat digunakan
sebagai bahan bakar minyak (BBM) maupun sebagai produk-produk lain setelah
melalui proses pengolahan. Pada umunya minyak bumi terperangkap dalam
bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya ke atas . Hal ini menjelaskan
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

mengapa minyak bumi juga di sebut Petroleum . (Petroleum berasal dari bahasa
Latin petrus artinya batu dan oleum artinya minyak).

II.2. Cara Ahli Menemukan Minyak Bumi

Awalnya, para ahli menggunakan petunjuk di permukaan bumi. Minyak


bumi biasanya di temukan di bawah permukaan yang berbentuk kubah.
Lokasi bias di darat yang dulunya lautan dan di Lepas Pantai.
Mereka kemudian melalukan survey seismic untuk menentukan struktur
batuan di bawah permukaan tersebut.
Selanjutnya , mereka melalukan pengeboran kecil untuk menentukan ada
tidaknya minyak. Jika ada, maka di lakukan beberapa pengeboran untuk
memperkirakan apakah jumlah minyak bumi tersebut bernilai ekonomis
untuk di ambil atau minyak bumi tersebut tidak bernilai ekonomis .
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas pantai
dapat di lakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Survei seismic
Para ahli membuat ledakan kesil dipermukaan. Ledakan akan
menimbulkan gelombang sentakan , yang akan di pantulkan kembali
oleh setiap lapisan bebatuan . Pantulan tersebut di tangkap oleh sensor
dan di analisis dengan bantuan di bawah permukaan tersebut.
2. Anjungan minyak lepas pantai untuk kegiatan eksplorasi minyak
Karena Migas tidak hanya terdapat di darat, tetapi juga di lautan
yang bila dibor dari darat tidak terjangkau, maka terpaksalah dibuat
anjungan minyak lepas pantai sebagai sarana pemboran dan produksi
walaupun dengan resiko biaya yang relatip mahal.
Menanamkan jalur pipa di dasar laut dan memompa minya (dan gas
alam) ke daratan. Cara ini di gunakan apabila jarak lading minyak ke
darat cukup dekat
Membuat anjungan di mana minyak bumi (dan gas alam)
selanjutnya di bawa oleh kapal tangker menuju daratan Didarat,
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

minyak bumi (dan gas alam) di bawa ke kilang minyak (refinery)


untuk di olah.

II.3. Pengolahan Minyak Bumi

Minyak bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang
telah di pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak
mentah dapat di bedakan menjadi :

Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan
belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen
utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan
senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah
untuk memisahkan komponen komponennya , yakni berdasarkan
perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat .
Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka
sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui
proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran
fraksi.

1. Distilasi Bertingkat
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak di pisahkan menjadi


komponen komponen murni, melainkan ke dalam fraksi fraksi, yakni
kelompokkelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu . Hal ini di
karenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer isomer
hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini
di jelaskan sebagai berikut :

Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan


tinggi sampai suhu -600C. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian
di alirkan ke bagian bawah menara distilasi.
Dalam Menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati
pelat pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang di lengkapi
dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin . Sebagian
uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi
membentuk zat cair . Zat cair yang di peroleh dalam suatu kisaran suhu
tertentu ini disebut fraksi.
Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan
terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-
senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara.

Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya di alirkan ke bagian kilang


minyak untuk proses konversi. Untuk setip barel minyak mentah, kilang minyak
dapat menghasilkan sekitar 57% bensin; 38% bahan baker diesel; bahan bakar jet;
kerosin dan minyak baker; 4% LPG; dan sisanya residu padat.

2. Proses Konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon , yang
bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas sesuai
permintaan pasar . Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah / dikonversi menjadi fraksi
rantai pendek . Demikian pula, sebagian besar fraksi rantai lurus harus di konversi
menjadi rantai bercabang / alisiklik / aromatic dibantingkan rantai lurus .
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :

Perekahan (cracking)
Perekahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contohnya , perekahan fraksi minyak ringan / beratmenjadi fraksi
gas, bensin, kerosin , dan minyak solar/diesel.
Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang / alisiklik / aromatic. Sebagai Contoh , komponen rantai lurus
(C3-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatic.
Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar.Contohnya penggabungan molekul propena dan butena menjadi
komponen fraksi bensin .
Coking
Coking adalah proses perekahan fraksi residu padat menjadi minyak baker
dan hidrokarbon intermediate (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan
kokas (coke). (Kokas di gunakan di industri aluminium sebagai electrode
untuk ekstraksi logam Al).

3. Pemisahan Pengotor Dalam Fraksi

Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain senyawa organic yang


mengandung S,N,O;air;logam;dan garam anorganik. Pengotor dapat di pisahkan
dengan cara melewatkan fraksi melalui :

Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak


jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.


Scrubber, yang berfugsi untuk memisahkan belerang / senyyawa belerang.

4. Pencampuran Fraksi

Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang di


inginkan . Sebagai contoh :

Fraksi bensin di campur dengan hidrokarbon rantai bercabang / alisiklik /


aromatic dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
Fraksi minyak pelumas di campur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif
untuk mendapatkan kualitas tertentu.
Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia.

Selanjutnya produk-produk ini siap di pasarkan ke berbagai tempat , seperti


pengisisan bahan baker dan industri petrokimia.

II.4. Kegunaan Minyak Bumi

Kegunaan fraksi fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat
fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.

a. Gas
Umumnya gas terdiri dari campuran metana, etana , propane atau
isobutana, campuran gas ini kemudian dicairkan pada tekanan tinggi dan
diperdagangkan dengan nama LPG (Liquipied Petroleum Gas ). Gas yang
terdapat dalam LPG umumnya campuran propane, butana, dan isobutana.
LPG biasanya dikemas dalam botol-botol baja yang beratnya 15 kg,dan
dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga.
b. Bensin
Bensin diperoleh sebagai hasil destilasi pada suhu 70-140. bensin banyak
digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor.
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

c. Nepta
Napta dikenal sebagai bensin berat, dan diperoleh sebagai hasil destilasi
yang mempunyai trayek titik didih antara 140-180.
Napta digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan senyawa-senyawa
kimia yang lain misalnya :etilena dan senyawa aromatik yang sering
digunakan untuk zat aditif pada bensin.
d. Kerosin
Kerosin mempunyai trayek didih antara 180-250. dalam kehiduan sehari-
hari, kerosin diperdagangkan dengan nama minyak tanah.
e. Minyak Diesel
Minyakm diesel mempunyai trayek titik didih 25-350C minyak diesel
dipergunakan sebagai bahan bakar pada motor-motor diesel.
f. Fraksi yang menghasilkan minyak pelumas
Paraffin cair dan padat, teristimewa terdapat di Sumatera dan Kalimantan,
paraffin dipergunakan sebagai bahan bakar.
g. Residu
Residu yaitu zat-zat yang masih tertinggal dalam ketel. Menghasilkan
petroleumasfalt yang dipakai pada konstruksi jalan.

II.5. Daerah-daerah Penambangan Minyak Bumi Di Indonesia

Indonesia sebagai anggota OPEC merupakan salah satu negara pengekspor


minyak bumi ke negara-negara lain. Lapangan-lapangan minyak yang sudah lama
di antaranya Biruen (aceh Utara) sampai Tanjung Pura (Sumut) dengan tambang-
tambangnya di pase, peurelak dan pangkalan susu. Di Riau mulai dari sungai
Rokan sungai Siak dengan pusatnya di Pekanbaru, Jambi (Sumsel). Dengan
pusat-pusatnya si Plaju dan sungai Gerong. Di Kalimantan terdapat di daerah
Balikpapan. Di Maluku terdapat di di pulau Seram, Irian Jaya di daerah Kepala
Burung, sedangkan di jawa terdapat di Kerawang Surabaya dengan daerah
penambangan di Cepu, Blora dan Wonokromo.

Lapangan-lapangan minyak baru dalam repelita satu adalah:


LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

a. Lapangan minyak bumi Sinta terletak di lepas pantai lampung selatan. Pada
tahun 1973 produksinya mencapai 13.684.228 barel.
b. Lapangan minyak bumi Arjuna, di lepas pantai utara pulau jawa, tahun
1973 produksinya mencapai 23.357.059 barel.
c. Lapangan minyak bumi Jatibarang. Tahun 1975 produksinya mencapai
7.285.265 barel.
d. Lapangan minyak bumi kasim 3 terletak di bagian barat semenanjung
kepala Burung. Pada tahun 1973 produksinya mencapai 3.425.062 barel.

Kilang minyak bumi di Indonesia ada 8 yaitu; Pangkalan Brandan. Dumai,


Sungai Pakuning, Palju, sungai gerong, Wonokromo, Cepu dan Balikpapan, ke
delapan kilang minyak tersebut, tahun 1975 menghasilkan 120.198.00 barel pabrik
pengilangan baru terdapat di Cilacap.

II.6. Industri Petrokimia

Industri Petrokimia adalah industri yang memproduksi bahan-bahan kimia


dengan cara derivatisasi bahan baku minyak bumi, gas alam, serta residu minyak
bumi secara komersial.

Beberapa industri lanjutan yang sangat erat hubungannya dengan Petrokimia:

1. Industri Plastic
2. Industri Serat Sintetis
3. Indsutri Bahan Pelumas
4. Industri Pertisida
5. Industri Pembuat Pelarut

Bahan dasar bagi industri Petrokimia:

a. Jenis paraffin dan olefin, seperti hidrokarbon dengan jumlah atom (1,2,3
dan 4) pembuatan asam asetat, karet dan fiber.
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

b. Jenis aromat (hidrokarbon aromatik) benzena, pembuatan plastik, penol dan


karet.

Beberapa contoh proses kimia yang diterapkan pada industri pertokimia:

1. Alkilasi, yaitu penambahan gugus alkil pada suatu bahan induk, misalnya
bahan dasar detergen.
2. Dealkilasi, penghilangan gugus alkil, misalnya pembuatan kapur barus
(naftalen) dari minyak bumi.
3. Dehidrasi, penghilangan gugus H2O, misalnya pembuatan eter dan alcohol.
4. Eterifikasi, pembuatan senyawa ester, misalnya pembuatan etil asetat, vinil
asetat.
5. Polimerisasi, pembentukan polier dari bahan yang lebih sederhana,
misalnya pembuatan plastik / karet sintetis.

II.7. Gas Alam

Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan
bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat
ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika
gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri
anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Komposisi Kimia
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana
(C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur
(belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika
terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber
energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon,
memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang
terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal
dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian
(diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara
berturut-turut).

BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Minyak bumi uang terbentuk berasal dari fosil yang mengalami


pengendapan Berjuta-juta tahun lalu. Kemudian dilakukan pengeboran dan
diproses/dengan proses destilsi hingga menghasilkan minyak bumi. Adapun mutu
bensin yang baik itu yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Pengusahaan dan pemanfaatan minyak serta sumber daya energi lainnya secara
tidak bertanggung jawab dan pembuangan limbah secara sembarangan, akan
mengakibatkan pencemaran yang merupakan awal malapetaka yang dasyat, berupa
musnahnya semua bentuk kehidupan dari permukaan bumi.
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

III.2. Saran

Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama dan termasuk
dalam sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka kita harus berhemat
dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan
bensin/bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan
alam sekitarnya.
LABORATORIUM PRAKTIKUM PENGOLAHAN
SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
GUNAWAN SIALLAGAN
(03021281419111)

Anda mungkin juga menyukai