name]
SRI M.S
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Proses Penarikan Aspal
Minyak-minyak pelumas, gas-oil atau distilat menengah yang direduksi melalui proses ekstraksi
ataupun pengendapan pelarut dalam aspal dan material resin yang terdapat baik dalam larutan
maupun dalam bentuk koloid cendering dapat membentuk residu karbon dan kokas.
Pelarut yang dipakai untuk proses penarikan aspal dapat dibagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu :
1. Hidrokarbon-hidrokarbon yang mempunyai berat molekul rendah, terutama propan.
2. Senyawa-senyawa yang dapat dioksidasi seperti alcohol dan ester.
Macam-macam proses penarikan aspal dan lube treating dengan pelarut :
1. Ekstraksi furfural (pengolahan gas-oil dan lube-oil)
2. Propane Deasphalting
3. Propane Decarbonizing
4. Fraksionasi Propana
5. Ekstraksi HF
6. Ekstraksi SO2
1. Solvent dewaxing
2. Propane dewaxing
3. Liquid SO2 Benzene dewaxing
4. Separator-nobel dewaxing
5. Proses bari-sol
6. Urea dewaxing
7. Benzene acetone dewaxing
Proses ini sering keliru dengan proses benzol- aseton, yang menggunakan pelarut tunggal atau
campuran kecuali pelarut hidrokarbon yang mempunyai atom karbon kurang dari 5, yang paling
sering dipakai sekarang adalah pelarut MEK (metil etil keton) dan toluol. Senyawa-senyawa
keton yang lain juga dapat dipakai baik secara sendirian maupun bercampur dengan pealrut
aromatic. Contoh pelarut yang banyak digunakan adalah metal isobutyl keton dan metil butyl
normal keton. Komposisi campuran pelarut tergantung pada tipe unpan yang akan ditarik
lilinnya.
Teknologi proses dewaxing adalah proses dewaxing dengan menggunakan solvent dan proses
dengan chilling-pressing. Proses dewaxing menggunakan solvent banyak diaplikasikan pada
proses produksi lube base dengan cara melarutkan wax dari paraffin distillate pada temperature
yang ditentukan sehingga wax dapat dipisahkan dari minyak. Proses dewaxing dengan chilling-
pressing adalah tipe proses yang sederhana menggunakan proses pendinginan umpan dan proses
filtrasi bertekanan untuk memisahkan kristal paraffin. Pemisahan berbagai grade kristal paraffin
secara umum didasarkan pada perbedaan properties melting point dengan pengaturan temperatur
pendinginan proses dewaxing.
Pada pabrik lilin di PT. Pertamina (Persero) UP V Balikpapan, bahan baku Paraffinic Oil
Distillate (POD) dihasilkan dari Unit Distilasi Vacuum (HVU-III) dan berasal dari pengolahan
Minyak Mentah Parafinis, mode operasi secara batch pada setiap tahapan proses dan POD
diumpankan secara batch ke masing-masing Filter Press setelah mengalami proses pendinginan
pada unit chiller. Proses penyaringan (Filter Press) Dewaxing berlangsung secara bertingkat (3-
seri) pada kondisi operasi (temperature) yang berbeda untuk mendapatkan grade slack wax yang
berbeda.