7 september 1944
Perdana menteri Kuniaki Koiso telah mengumumkan sikap resmi pemerintah Jepang : bahwa daerah
Hindia Timur (Indonesia) akan diperkenankan merdeka.
1 Maret 1945
Panglima tentara jeapang dijawa Letjen Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya sebuah badan
atau lembaga untuk mempersiapkan kemerdekaan yang disebut Dokuritsu Junbi Coosakai atau BPUPKI
(Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
29 April 1945
Disahkannya Lembaga BPUPKI dengan ketua Radjiman Wedyodiningrat dan bertepatan dengan hari
ulang tahun kaisar Hirohito.
6 Agustus 1945
7 Agustus 1945
BPUPKI diganti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Tugasnya adalah
mempersiapka kemerdekaan Indonesia.
9 Agustus 1945
Soekarto, Muh Hatta selaku pimpinan PPKI serta Radjiman Wedyodiningrat selaku mantan ketua BPUPKI
terbang ke Dalat Vietnam (Markas besar angkatan bersenjata jepang di Asia Tenggara) atas permintaan
marsekal Terauchi
10 Agustus 1945
Sutan sjahrir mendengar dari siaran radio british broadcasting corporation (BBC) tentang kemungknan
Jepang akan meyerah kepada sekutu dan menyebarkan berita ini ke kalangan aktivis pergerakan
golongan muda dan golongan tua
12 Agustus 1945
Soekarno, Muh Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat kembali dari Dalat, Vietnam dan mengabarkan
bahwa Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang akan dilakukan pada
tanggal 24 agustus 1945
14 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada sekutu, Sutan sjahrir, Wikana, Darwis dan Chaerul Saleh telah menerima kabar
menyerahnya jepang. Sebelumnya mereka juga telah menerima kabar tentang rencana sidang PPKI dan
mereka menanggapinya denan perasaan kecewa
15 Agustus 1945
Perjanjian penyerahan diri Jepang kepada sekutu ditandatanganinya secara resmi di atas kapal USS
Missouri
Soekarno dan Hatta mengumumkan dan mengundang pertemuan PPKI pada 16 agustus, namun hal ini
dikritik oleh golongan muda. Golongan mudapun mengadakan rapat yang merencanakan akan
memboikot sidang PPKI dan mendesak soekarno dan Hatta untuk bermusyawarah dengan pemuda
16 Agustus 1945
Terjadinya penculikkan dimana Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok oleh golongan muda dan
mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dan pada
malam harinya Soekarno dan Hatta bergegas ke Rumah Laksamana Maeda Tadashi untuk rapat
mempersiapkan teks proklamasi. Setelah selesai teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik
17 Agustus 1945
Soekarno dan Muh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di kediaman Soekarno yaitu di
jalan pegangsaan timur no.56 Jakarta