NPM : 21801051163
KELAS : Pelabuhan (Kamis 12.30)
Soal :
Jawab:
1. A)
Data topografi berguna untuk mengetahui situasi dan ketinggian tanah
untuk keperluan dermaga
Data bathymetri digunakan untuk mengetahui variasi kedalaman dan
rintangan alur pelayaran di sekitar dermaga. Data ini dapat diperoleh dari
pengamatan langsung di lapangan.
Data-data hidrografi dan oceanografi tentu saja menjadi bagian penting.
Data hidrografi dan oceanografi meliputi data pasang surut, data
gelombang, data arus, dan data angin. Data ini dapat diperoleh dari instansi
pemerintahan seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
atau badan pencatatan angin yang biasanya terletak sekitar bandar udara
daerah tertentu.
Data angin diperlukan untuk merencanakan mulut alur pelayaran, atau tata
letak pemecah gelombang. Tujuannya agar kolam pelabuhan dapat
terhindar dari sedimentasi.
Data gelombang diperlukan untuk mengetahui tinggi gelombang dan titik
pecahnya gelombang untuk perencanaan pemecah gelombang.
B)
Dalam perencanaan pelabuhan Melibatkan keahlian di bidang ekonomi
transportasi, ekspedisi, maritim, keselamatan dan logistik. Selain itu juga
pengetahuan tentang gelombang dan arus, sedimen transport dan morfologi pantai,
pengerukan dan reklamasi, desain pemecah gelombang dan dermaga.
Pembangunan pelabuhan tergantung pada pengembangan transportasi laut, baik
dari segi volume per komoditas maupun dalam kaitannya dengan jenis dan ukuran
kapal. Untuk perencana pelabuhan adalah wajib untuk memahami perkembangan
ini. Bagian berikut menyajikan data dan beberapa kecendrungan pada desain kapal
dan penanganan kargo sejauh relevan untuk perencanaan pelabuhan. Oleh karena
itu perencanaan pelabuhan adalah kerja sama tim. Kebanyakan perencana
pelabuhan adalah sarjana teknik sipil ada juga yang lainnya dengan pelatihan
teknik hidrolik dan pengalaman. Kualitas pertama diperlukan untuk mengarahkan
pekerjaan yang dilakukan oleh para ahli dan mengintegrasikan hasilnya ke dalam
desain lay-out pelabuhan. Proses integrasi itu sendiri adalah bagian dari kreatifitas
pekerjaan bagaimana cara yang tepat untuk mengatur mereka yang terlibat secara
fisik dalam hal menentukan dimensi alur masuk pelabuhan (approach channel) dan
kolam pelabuhan (turning basins), dermaga dan terminal, koridor untuk koneksi
pedalaman (hinterland) dan sebaginya. Tujuan akhir dari hasil disain dan struktur
bangunan yang tepat adalah bagaimana membuat areal pelabuhan laut berfungsi
optimal, aman bagi kapal dan konstruksi bangunan kuat terhadap kondisi perairan
yang dinamis. Selain itu, aman pula terhadap gangguan fenomena gelombang,
sedimentasi (pendangkalan) dan sirkulasi arus yang terbentuk dari struktur
pelabuhan. Struktur bangungan yang kuat memiliki arti bahwa kerusakan akibat dari
dinamika perairan meliputi gelombang, arus, suhu dan lalu lintas laut dapat ditekan
sedemikian rupa sehingga struktur bangunannya dapat bertahan lama.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah: Biaya, konstruksi,
material yang tersedia dan yang bisa digunakan di daerah proyek, pilihan
Owner, kedalaman air, kondisi tanah dasar. fungsi pelabuhan, peralatan yang
tersedia untuk pembangunan. Dalam kondisi tertentu salah satu faktor
mungkin lebih berpengaruh dibandingkan yang lainnya. Konstruksi,
Parameter perancangan meliputi: konstruksi, aspek biaya, perbaikan,
upgrade dan pemeliharaan. Kunci perancangan pemecah gelombang
meliputi:
• Layout pelabuhan
• Waktu pelaksanaan
Kondisi tanah dasar, Elemen lain yang juga tak kalah pentingnya adalah
karakteristik dari dasar laut yang akan menerima reaksi fi nal dari kekuatan
gelombang yang membetur konstruksi dan memecah energi gelombang.
Karakteristik tanah dasar juga merupakan salah satu faktor yang menentukan
dalam pemilihan tipe pemecah gelombang. Tanah dasar (Pondasi bangunan)
harus mempunyai daya dukung yang cukup agar stabilitas bangunan dapat
terjamin.
3. A)
Faktor yang mempengaruhi :
Instalasi yang diinginkan apakah permanen atau hanya sementara
Beban muatan yang harus dipikul dermaga, baik beban merata maupun beban
terpusat (Crane, forklift dan lain-lain)
Kondisi tanahnya, terutama jika dipertimbangkan adanya pengerukan
B)
𝑤𝑟𝐻3
W =𝐾𝐷 (𝑆𝑟 − 1)3 𝑐𝑜𝑡𝑔 ( 𝜃 )
Dimana:
W = berat armor (ton)
KD = Koefisien stabilitas armor yang kita gunakan (jenis Tetrapod dan kubus
beton)
ργ
𝑆𝑟 =
ρair laut
CONTOH :
𝜌𝛾 = 2,3 ton/m3
Cot θ =2
𝑆𝑟 =
= 2,24
ργ
ρair laut
H = 2,42 m
KD =7
𝜌 𝛾𝐻3
𝑤 =
𝐾𝐷 (𝑆𝛾 − 1)3𝐶𝑜𝑡𝜃
2,3 𝑥 2,423
w =
7(2,42 − 1)31,5
= 1,6 ton
Jadi berat minimum yang diperlukan untuk armor layer adalah 1,6 ton