Anda di halaman 1dari 3

Konstruksi Menumpu, Tegak, dan Menggantung

1. Konstruksi Menumpu (Balok Sloof)

Konstruksi balok sloof merupakan konstruksi balok mendatar yang bertumpu di atas pasangan
fondasi staal sebagai pengikat bagian bawah seriap kolom. Sloof juga memiliki fungsi untuk
menyebar ratakan beban bangunan dan mengurangi resiko penurunan yang tidak seragam
akibat perbedaan daya dukung tanah yang menumpu fondasi.
Sloof struktur memiliki fungsi sebagai pengikat bagian bawah dari tiap kolom struktur. Sloof
praktis dibuat sebagai dudukan pasangan dinding yang belum terdapat sloof struktur. Sloof
praktis dapat dibuat dengan ukuran 12x20cm atau 15x20cm. Karena gaya yang bekerja pada
sloof struktur lebih besar, maka sloof struktur perlu dibuat lebih besar daripada sloof praktis
sesuai gaya yang bekerja padanya. Struktur daripada Sloof sendiri dapat dilihat pada gambar1.

Gambar 1. Sturktur Sloof


Sumber : https://2.bp.blogspot.com/-
GZ8D5FnypBo/V2QU75PCTwI/AAAAAAAAGD4/VYh801rkj8AwcbgzC6EEqtTeuddED0JjgCLcB/s400
/pembesian%2Bsloof.bmp
2. Konstruksi Tegak (Bekisting Konvensional)
Bekisting adalah konstruksi pendukung pada pekerjaan konstruksi beton. Bekisting biasanya
terbuat dari bahan kayu,allmunium dan sebagainya. Berdasarkan cara pengerjaannya bekisting
dapat berupa konvensional yang langsung dikerjakan dilapangan maupun dengan sistem
pabrikasi atau merupakan pengembangan dari sebuah sistem bekisting yang mudah dipasang,
kuat, awet dan mudah dibongkar. Adapun Struktur daripada bekisting dapat dilihat pada gambar
2.

Gambar 2. Struktur Bekisitng


Sumber : https://4.bp.blogspot.com/-
2XptfdqCMxk/XBmq_P53dEI/AAAAAAAACog/SBGj_0lezl4usB6tXx_iGmMh2Gemn00LwCLcBGAs/
s1600/Cetakan%2Bbekisting%2Bkolom%2B1.JPG
3. Konstruksi Menggantung (

Anda mungkin juga menyukai