MK. PERENCANAAN
INSTALASI LISTRIK
PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO
Skor Nilai:
JUDUL
NIM : 5193331003
FAKULTAS TEKNIK
Desember 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas CBR pendidikan
kewarganegaraan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tela berkontribusi sehingga CBR ini
telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan tugas ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susuanan kalimat maupun tata bahsanya. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran
dari pembaca agar dapat memperbaiki tugas ini.
Akhir kata penulis berharap semoga CBR tentang Teknik Instalasi Listrik Komersil
ini dapat memberikan sedikit ilmu terhadap pembahca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................
B.Tujuan CBR.......................................................................................................
C.Manfaat CBR.....................................................................................................
D.Identitas buku....................................................................................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
A.Kesimpulan .......................................................................................................
B.Rekomendasi ...................................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT
a. Untuk menambah wawasan tentang Teknik Instalasi Listrik Komersil
b. Mengetahui materi tentang Teknik Instalasi Listrik Komersil untuk perguruan
tinggi.
D. IDENTITAS BUKU
a. Jawatan Listrik
Jalannya peraturan ini begitu meluas dan pada terjadinya disebabkan oleh : Keperluan
untuk melengkapi N 1005 dan memberi keterangan berhubung dengan pertumbuhan
(perkembangan) teknik Suatu keharusan untuk memberi peraturan khusus, yang sangat
diperlakukan oleh perusahaan listrik itu sendiri,seperti besar maksimum dari instalasi yang
boleh di hubungkan dalam satu fasa. Besar maksimum Dari instalasi yang boleh dihubungkan
pada jala-jala tagangan rendah kota.
Symbol (tanda tanda) untuk listrik arus kuat maupun arus lemah.
Tanda – tanda umum
Macam-macam arus
Untuk menyatakan kedua macam aliran listrik ini dapat dimyatakam dengan mudah memakai
tanda-tanda seperti dibawah ini :
Tanda untuk arus searah
Ukuran gambar menentukan ukuran lambang yang digunakan, tetapi supaya hasilnya rapi
maka perbandingan antara ukuran lambang haru seragam. Jumlah lambang dibatasi sedapat
mungkin hanya yang perlu digambar saja dan sesederhana mungkin. Apabila ada alat yang
lambangnya belum dilakukan, maka dipilih suatu lambang dan artinya dijelaskan dalam
gambar. Lambang yang penting dapat digambar lebih tebal atau lebih besar sehingga lebih
menonjol.
sedangkan saluran yang lain dihubungkan pada kawat-nol atau pada system-sistem
tidak dengan nol pada kutub atau fasa fasa yang lain.
Biasanya kita menjaga, supaya kerugian tegangan banyaknya tidak boleh lebih dari 11 2 ⁄ a
2% daripada tegangan tegangan jala jala. Lihat untuk ini juga peraturan peraturan setempat.
Golongan golongan ini adalah campuran golongan golongan titik lampu dan golongan
golongan kontak. Cara ini umumnya adalah cara yang paling murah dan selain dari itu
mempunyai keuntungan, bahwa kotak kotak kontak itu dapat dihubungkan bersamaan suatu
alat pemakai yang lebih besar,eperti dapur dapur pemanas berpancar kecil.
Saluran utama dalam instalasi rumah tangga terdiri dari 2 kawat dari 21 2 ⁄ mm2.
Kawat kawat pengghubung dan kawat kawat tukaran Warna kawat kawat.
b. Nilai Pasanga
Biasanya dari instalasi-instalasi listrik dengan nilai pasang lebih besar dari 1 KW.
Instalasi penerangan 1 fasa dengan nilai pasang sampai 1 KW (kilo watt0 pada jarring jarring
penghantar empat arus putar dipasang pada salah satu fasa dan penghantar nol dari jarring-
jaring pembagi, terkecuali jika diistimewakan dan diberi warna (tanda) merah.
c. Bagan Hubungan
Selanjutnya pada gambar itu harus tertera bagan hubungan selengkapnya dari instalasi itu
seluruhnya, terhitung dari pengukur listrik sampai dengan almari bagi terakhir dan
penghubung penghubung dalam almari-almari bagi ini.
BAB VI: PENGUKUR KILOWATTJAM
Pengukur watt atau Kwatt, yang pada umumnya disebut : watt-meter/Kwatt meter
disusun sedemikian rupa,sehingga kumparan teganga tadi dapat berputar dengan bebasnya,
dengan jalan demikian tenaga listrik dapat diukur,baik dalam satuan WH ( watt-jam) ataupun
dalam KWH (kilowatt-jam).
Sebagai titik awal kita ambil bulusan cabang-kabel, seperti halnya lemari pasang-
rumah (peti sekerig) dan pengukur – KWH yang mana dipasang oleh perusahaan listrik.
Papan papan pembagi yang terbuat dari pualam,sekarang hamper lenyap didesak oleh
almari instalasi yang terbuat dari bahan isolasi, dimana alat tersebut dipasang oleh juru
instalasi (instalatateur)
Penghubug antara KWH meter dan almari sinstalasi itu harus sependek mungkin pun
pula harus dipasang oleh juru instalasi. Sedangkan yang memasang antara peti sekering,
bulusan cabang kabel (moof) dan KWH-meter dikerjakan oleh perusahaan listrik (PLN).
Maka untuk ikhtisar pasangan rumah dicantumkan pula jalannya arus dari KWH-
meter, serta gambar bagan yang biasa untuk pemasangan instalan rumah.
Pembagian :
PEMBAHASAN
a. KELEBIHAN BUKU
a. Buku ini memberikan contoh-contoh gambar dari setiap sub-sub bab nya. Jadi kita
dapat mengetahui cara-cara dan bentuk dari alat itu.
b. Buku ini memberikan pengetahuan tentang pekerjaan yang sering dihadapi dalam
teknik listrik.
c. Buku ini juga memberikan pengetahuan tentang keselamatan dan keamanan dalam
bekerja serta alat-alat yang digunakan dan jenis kabel daalm instalasi.
b. KELEMAHAN BUKU
a. Kata-kata dari buku ini sulit tidak mudah dipahami oleh pembaca apalagi untuk
pembaca yang baru di dunia kelistrikan.
b. Tidak memberikan pengertian dari setiap sub-sub bab nya.
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dengan melakukan perbandingan antara kedua buku, penulis pun mengetahui buku yang
tepat untuk di pelajari agar pembaca dengan mudah memahami apa yang di baca. Sebenarnya
kedua buku memiliki keunggulan masing – masing namun tak terlepas dari kekurangan juga
sehingga kedua buku melengkapi satu sama lain. Dengan demikian buku yang lebih baik
untuk dipelajari secara khusus jika ingin membahas Teknik instalasi listrik.
b. Saran
Setelah membaca dan membandingkan kedua buku, saya berpendapat bahwa buku kedua
lebih bagus dan lengkap pada setiap materinya dan saya menyarankan untuk menjadikan
buku ini sebagai pedoman dalam mempelajari mengenai teknik instalasi listrik yang dengan
sedikit memperbaiki kekurangan pada buku .Dan buku pertama dapat melengkapi isi sesuat
materi dengan penjelasan yang lengkap sehingga penbaca merasa puas dan memahami isi
buku .
DAFTAR PUSTAKA
E.Suryatmo. 2004. Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Jakarta : PT. Rineka Cipta