Anda di halaman 1dari 5

PROBLEM STATEMENT

A. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, sehingga

sangat berpengaruh langsung pada kehidupan manusia di semua sektor.

Sehingga kebutuhan tenaga listrik pertahunnya terus mangalami peningkatan

yang cukup cepat.

Peningkatan pelayanan dan perluasan energi listrik terlebih dalam

menujang perkenbangan industri dan daerah-daerah pusat beban, maka

jaringan tegangan menengah sangat diperlukan untuk mengirim daya ke

jaringan distribusi untuk mengalirkan ke pusat beban, hal ini dilakukan agar

tidak terjadi kerugian daya yang cukup besar.

Untuk manjamin kebutuhan energi listrik, maka dibangunlah suatu sistem

tenaga listrik yang terdiri dari beberapa komponen peralatan tenaga listrik

dengan tujuan untuk membangkitkan, penyaluran dan mendistribusikan sampai

pada konsumen. Tenaga listrik yang dikirim ke gardu hubung dengan tegangan

menengah selanjutnya di transformasikan oleh transformator dari tengangan

menengah ke tegangan distribusi untuk disalurkan ke pusat beban.

Dalam pengoperasian dan penyaluran tenaga listrik tidak mungkin dapat

dilaksanakan tanpa gangguan oleh karena itu perlu dipikirkan teknis

pelaksanaan agar supaya gangguan yang terjadi dapat ditekan semaksimal

mungkin agar dampak terhadap peralatan dan konsumen pada sistem itu sendiri

dapat diperkecil.

1
Gangguan yang terjadi pada tenaga listrik dapat disebabkan oleh beberapa

faktor yang salah satunya dikarenakan oleh alam, manusia atau karena kwalitas

dari pada material itu sendiri.

Penyaluran tenaga listri dari gardu Hubung ke gardu distribusi mempergunakan

saluran udara tegangan menengah ( SUTM ), atau saluran kabel tegangan

menengah ( SKTM ), dengan konspirasi Jaringan Radial, Spindle dan lain-lain.

Jaringan distribusi primer yang radial terdiri dari beberapa penyulang dan

tersambung bersama pada satu busbar 20 kV di gardu Hubung.

Jaringan distribusi yang mempergunakan SUTM sering mengalami gangguan

akibat sentuhan pohon atau karena binatang atau juga kurang baiknya

sambungan dari jaringan itu sendiri sehingga terjadi berupa gangguan tiga fasa,

dua fasa, dan satu fasa ketanah. Karena adanya kapasitansi antara konduktor

fasa dan tanah pada jaringan itu masing-masing sehingga arus kapasitas yang

tidak seimbang sewaktu terjadi gangguan satu fasa ketanah akan mengalir

kesumber melalui konduktor fasa yang terganggu tersebut ke titik gangguan

tetapi karena ada beberapa penyulang yang terhubung pada busbar yang sama

di gardu hubung yang menyebabkan ke tidak seimbang arus kapasitansi dari

penyulang yang lain juga akan kembali ke sumber melalui konduktor fasa pada

penyulang yang terganggu, jika hal ini berlansung cukup lama, maka arus

gangguan tersebut akan menjauhkan PMT yang ada pada penyulang yang

terganggu dengan relay gangguan tanah. Apabila arus kapasitansi yang

mengalir pada konduktor dari penyulang yang sehat lebih besar dari setelan

2
arus relay gangguan tanah, maka arus kapasitansi yang terjadi di penyulang

yang sehat ini dapat membuat relay gangguan tanah bekerja ( pick up ) yang

kemudian menjatuhkan PMT penyulang yang tidak terganggu.

Sebagaimana yang sering terjadi di gardu hubung di PLTD 1 dimana jika

terjadi gangguan Pada Penyulang 20 kv jurusan RSU atau di kantor DPR, maka

relay gangguan tanah yang terpasang pada penyulang 20 kv di Kantor RRI ikut

trip, hal ini tidak perlu terjadi.

Berdasarkan pembahasan diatas, maka PROBLEM STATEMENT untuk

tugas akhir ini kami beri judul : ANALISA GANGGUAN PADA

PENYULANG 20 KV KANTOR RRI DI GARDU HUBUNG PLTD1.

PT.PLN ( PERSERO ) RAYON NABIRE.

B. INDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH.

Dari hasil hasil peninjauan di lokasai, maka di peroleh data bahwa Gardu

Hubung PLTD1 ini sering terjadi pemadaman pada penyulang 20 kv yang

seharusnya tidak terganggu yang dapat menimbulkan kesalahan pada

konsumen terlebih kepada petugas pemeliharaan karena sangat menyulitkan

untuk dianalisa letak gangguan sehingga membutukan waktu yang cukup lama

untuk dapat menemukan lokasi gangguan.

Dari hasil uraian tersebut diatas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai

berikut :

3
1. Apakah PMT 20 kv penyulang kantor RRI dapat trip apabila gangguannya

terjadi pada penyulang lain ?

2. Bagaimana caranya untuk memperkecil gangguan yang terjadi pada

penyulang yang tidak terganggu ?

C. TUJUAN PENELITIAN.

Hal ini sangat di harapkan pada penyaluran tenaga listrik tidak lain

adalah untuk menjaga dan meningkatkan mutu keandalan tenaga listrik yang

di salurkan, untuk itu perlu meningkatkan pelayanan agar dapat menekan

frekuensi dan lamannya gangguan dapat ditekan sehingga dalam penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui penyebab jatuhnya PMT 20 kV penyulang yang sehat jika

terjadi gangguan tanah pada penyulang 20 kV yang lain.

2. Mencari jalan keluar agar simpatik trip pada penyulang lain dapat

diperkecil.

D. METODE PENELITIAN.

1. Populasi Dan Sampel.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah segala sifat, karateristik

dan faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan hubung singkat

ketanah.

Sebagai sampele dalam melakukan analisa dan evaluasi pada

penelitian ini adalah saluran udara tegangan menengah ( SUTM ) Yang ada

di Gardu Hubung PLTD 1.Nabire

2. Variabel-variabel yang di teliti adalah

4
a. Gangguan-gangguan yang terjadi disebabkan oleh simpatitik trip.

b. Data-data teknis yang berhubungan dengan saluran udara tegangan

menengah ( SUTM ) Pada Penyulang 20 kV di kantor RRI dan yang ada

di gardu hubung PLTD 1. Nabire

3. Hipotesis

a. Sistem pentanahan listrik yang terpasang pada sepanjang jaringan

SUTM 20 kV di kantor RRI belum mengikuti standard yang ada.

b. Perhitungan kordinasi relay yang terpasang.

c. Penyesuaian setting reley.

4. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dalam

penelitian ini mengunakan metode studi kasus.

5. Metode dan Teknik Pengumpulan Data.

Adapun dalam penelitian metode dan teknik pengumpulan data yaitu dengan

cara survei di lapangan dan perhitungan dan pengamatan di lapangan.

6. Waktu dan Tempat Penelitian.

Penelitian tugas akhir akan dilaksanakan dalam jangka waktu dua bulan

pada PT. PLN ( PERSERO ) Wilayah Papua Dan Papua Barat Area

Manakwari Rayon Nabire TRAGI Gardu Hubung PLTD1 Nabire.

Anda mungkin juga menyukai