PENDAHULUAN
3. DHCP
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis
arsitekturclient/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
satujaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat
IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka
semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis
dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh
DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
6. Point-to-Point Protocol
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi
paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Pengertian protokol sendiri dalam Kamus Komputer yang dikarang oleh Jack Febrian
adalah “Merupakan kumpulan dari aturan-aturan yang berhubungan dengan komunikasi data antara
alat-alat komunikasi supaya komunikasi data dapat dilakukan dengan benar.”
Sedangkan Internet protokol dapat dikatakan sebagai identitas dari pemakai internet,
sehingga antara satu alamat dengan alamat yang lain tidak boleh sama. Namun sesungguhnya
alamat IP tersebut bukan merujuk kepada komputer, karena yang menjadi identitas sebuah
komputer pada jaringan merupakan alamat yang dipasangkan pada sebuah Interface atau Ethernet
Card yang ada pada komputer. Sehingga ini menyebabkan jika terdapat 2 (dua) interfaces / ethernet
dalam satu komputer, maka diperlukan dua buah alamat yang berbeda untuk masing-masing Card.
Jika disimpulkan protocol TCP/IP adalah salah satu jeni protocol yang memungkinkan kumpulan
komputer untuk berkomunikasi dengan suatu standar yang telah ditentukan. Protokol TCP/IP ini
menjadi fleksibel dan dapat di implementasikan dengan mudah di berbagai platform komputer dan
interface jaringan, karena sebagian besar protokol ini tidak spesifik terhadap satu jenis komputer
dan interface jaringan. Sekumpulan protokol TPC/IP dimodelkan dalam empat Layer/Lapisan
TPC/IP. TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protol yang bertingkat. Keempat lapisan tersebut
adalah :
1. Network interface Layer, pada model OSI dapat merupakan gabungan dari layer-layer
Physical, dan Data Link . Lapisan ini bertanggung jawab mengirim dan menerima data
ke/dari media fisik. Media fisik dapat berupa kabel, serat optic, atau gelombang radio,
sehingga lapisan ini harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang
dimengerti computer, yang berasal dari komputer lain.
2. Internet Layer, pada mode OSI sama dengan Network Layer. Protokol pada lapisan ini
bertanggung jawab dalam proses pengiriman data ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer, protokol di lapisan ini bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi
antar dua komputer. Protokol tersebut adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan
UDP (User Datagram Protocol).
4. Application Layer, sama dengan model OSI, untuk session layer dan presentation layer
karena dirasa tidak diperlukan kembali / manfaatnya sedikit maka keduanya tidak dipakai
lagi. pada lapisan ini terletak semua aplikasi atau protocol-protokol tingkat tinggi yang
menggunakan protocol TCP/IP.
Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berbeda pada Lapisan yang
lain. Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di Layer atasnya, protokol tersebut akan
menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang
sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada Layer
dibawahnya. Hal sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang
berada di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, maka protokol akan melepas data tambahan
tersebut, untuk kemudian meneruskan data ke protokol lain yang berada pada Layer di atasnya.
Keunggulan TCP/IP :
Open Protokol Standard
Independent terhadap perangkat keras komputer, system operasi, dll. Ideal untuk
menyatukan mesin-mesin dengan perangkat keras dan lunak yang berbeda walaupun tidak
terhubung ke internet.
Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk
berbagai macam jaringan, misal Ethernet, ring, dial-up, line, x-25 dan lain-lain.
Cara Pengalamatan bersama
Memungkinkan device TCP/IP mengidentifikasi secara unik device yang lain di seluruh
jaringan walaupun ia merupakan jaringan global (dunia).Protokol level tinggi yang
distandarkan untuk konsistensi sehingga menyediakan servis user yang luas.
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-
masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini :
1. Physical Layer -Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila
satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit
juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang
berada di bawah lapisan fisik.
2. Data link Layer -Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data
dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan
memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame
(biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan
frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan
juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses
pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan
lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang
dimiliki penerima pada suatu saat tertentu.
3. Network Layer -Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari
sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu
banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga
merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti
protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang ber beda untuk saling
terinterkoneksi.
4. Transport Layer -Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer,
memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke
Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya
dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan
bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware
yang tidak dapat dihindari.
5. Session Layer -Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa,
seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa
untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang
pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin
kemesin lainnya.
7. Application Layer -Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual
jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling
bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis
untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Fungsi
Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang
lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang
berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang
berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas
appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan
berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
2. Novell Netware
Novell Netware adalah sebuah sistem operasi jaringan yang umum digunakan
dalam komputer IBM PC atau nkompatibelnya. Sistem operasi ini dikembangkan
oleh Novell, dan dibuat oleh Novell Inc. berbasis tumpukan protokol jaringan Xerox
XNS. Novell Netware dahulu digunakan sebagai LAN-based network operating
system. Banyak digunakan pada awal sampai pertengahan tahun 1990-an.
6. GNU/LINUX
GNU/LINUX adalah turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull
operating system,memiliki implementasi lengkap dari arsitektur TCP/IP. Beberapa
varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare, atau Solaris adalah
turunan dari Unix yang merupakan freeware dan powerfull operating system,
memiliki implementasi lengkap dari arsitektur TCP/IP.
7. UNIX
UNIX dapat menangani pemrosesan yang besar sekaligus menyediakan layanan
internet seperti web server, FTP server, terminal emulation (telnet), akses database,
dan Network File System (NFS) yang mengijinkan client dengan sistem operasi yang
berbeda untuk mengakses file yang di simpan di komputer yang menggunakan
sistem operasi UNIX.
BAB III
KESIMPULAN
Pada bagian ini akan dijelaskan efek dari implementasi jaringan komputer menggunakan IPv6 serta
aktifitas pemantauan jaringan komputer .
1. Penggunaan IPv6 sebagai pengganti IPv4 dapat mengatasi masalah keterbatasan alamat IP
didunia , dimana ruang yang dimiliki oleh IPv6 lebih besar sekitar empat kali lipat dari
alamat IPv4 yang digunakan samapi dengan sekarang.
2. Pemantauan jaringan komputer yang dilakukan dapat mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. Karena sebelum adanya kebocoran pada sistem jaringan administrator dapat
mengetahui jalor (port) yang terbuka namun seharusnya tertutup.
3. IPv6 menggunakan IPSec sebagai protokol keamanan. IPSec adalah sebuah protokol yang
digunakan untuk mengamankan transmisi datagram dalam sebuah internetwork berbasis
TCP/IP. Terdapat beberapa standar untuk melakukan enkripsi data dan juga integritas data
pada lapisan kedua dalam DARPA Reference Model (internetwork layer
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Baroto, Wisnu ; Memahami Dasar-Dasar Firewall Keluaran Next Generation ; Elex Media
Komputindo ; Jakarta 2003
Kadir, Abdul ; Triwahyuni, Terra ; Pengenalan Teknologi Informasi ; Penerbit Andi
Yogyakarta ; Yogyakarta 2003
Winarno Sugeng ; Jaringan Komputer dengan TCP/IP ; Penerbit Informatika ; Bandung 2006
http://belajaripv6.wordpress.com/
https://yulianizword.wordpress.com/2013/04/05/macam-macam-sistem-operasi/
https://idcloudhost.com/arsitektur-dan-protokol-jaringan-tcpip/
https://www.academia.edu/17887090/7_Layer_OSI
https://denihsupandijakstik.wordpress.com/2012/10/22/model-arsitektur-jaringan-osi-layer-dan-
tcpip-layer/
http://iqbalkurniaone.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-protocol-di-jaringan.html