Anda di halaman 1dari 22

MENGIDENTIFIKASI SISTEM idling.

Sudut poros engkol yang terjadi pada


PENGAPIAN DAN KOMPONEN- saat ini disebut basic crankshaft angle yaitu
waktu pada tahap tertentu dimana pada silinder
KOMPONENNYA.
no 1 terjadi pengapian diakhir langkah
Motor bakar (Engine ) dapat hidup / bekerja komperessi. Saat pengapian pendahuluan distel
bila memenuhi tiga syarat berikut : dengan jalan merubah kedudukan distributor
1.Adanya bahan bakar. terhadap engine : untuk melakukan ini putarlah
2.Adanya proses komperessi. distributor hingga tanda yang terdapat pada puli
3.Adanya proses pembakaran /penyalaan poros engkol segaris dengan tanda yang
terdapat pada tutup timing (Engine timing
cover) dilihat dengan menggunakan timing
light. Untuk memperoleh uraian prosedur
penyetelan yang tepat lihat buku manual untuk
engine tersebut.

1.PEMBAKARAN SENDIRI :
Udara dikompressikan dengan tekanan tinggi
20 – 40 bar (2 – 4 Mpa),temperatur naik 700 –
900◦C .Bahan bakar disemprotkan kedalam
ruang bakar.Langsung terjadi pembakaran.

2.PEMBAKARAN DENGAN BUNGA


API LISTRIK.
Campuran udara dan bahan bakar Untuk memperoleh output engine yang
dikompressikan dengan tekanan rendah 8 – 13 semaksimal mungkin,maka tekanan
bar (0,8 – 1,3 Mpa),temperatur naik 400 – pembakaran maksimum harus tercapai pada
600◦C. Busi meloncatkan buga api, terjadilah sekitar 10 drajat setelah TMA akan tetapi
pembakaran. Pembakaran sendiri hanya terjadi karena diperlukan waktu untuk perambatan
pada motor diesel , sedangkan pada motor api,maka campuran udara-bahan bakar harus
bensin diperlukan pembakaran dengan bantuan sudah dibakar sebelum TMA.Saat pembakaran
bunga api listrik.Untuk ini diperlukan adanya ini disebut dengan saat pengapian (Ignition
sistem pengapian dan kapan terjadinya saat Timing). Diperlukan beberapa peralatan untuk
pengapian. merubah saat pengapian, sehingga saat
pengapian dapat disesuaikan dengan kecepatan
Saat pengapian adalah saat busi mengeluarkan dan beban engine . Untuk tujuan ini
bunga api untuk memulai pembakaran, diukur dipergunakan Vaccum advancer dan governor
dalam derajat poros engkol. Mulai dari saat advancer.
pengapian sampai proses pembakaran berakhir
dibutuhkan waktu tertentu ( +/- 2 milli detik )
Yang dimaksud dengan saat pengapian diatas
adalah saat pengapian selama mesin berputar

1
1. Saat pengapian
2. Mulai pembakaran bahan bakar SISTEM PENGAPIAN BATERAI
3. Tekanan maksimum pembakaran KONVENSIONAL
4. Akhir pembakaran
Pada sistem pengapian ini energi listrik
untuk menghasilkan percikan bunga api
SISTEM PENGAPIAN YANG didapat dari baterai.
DITERAPKAN PADA ENGINE
KENDARAAN ADA BEBARAPA
TIPE/JENIS ANTARA LAIN :

1.SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
A.Sistem pengapian magnet konvensional.
B.Sistem pengapian baterai konvensional.

2.SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK.


A.Sistem pengapian baterai elektronik semi
transistor.
B.Sistem pengapian baterai elektronik fully SISTEM PENGAPIAN BATERAI
transistor. ELEKTRONIK SEMI TRANSISTOR
C.Sistem pengapian baterai elektronik dengan
Sistem pengapian ini prinsipnya sama dengan
computer (ECU = Electronic Control Unit ) .
sistem pengapian baterai
konvensonal,disamping menggunakan
perangkat elektronik juga masih menggunakan
SISTEM PENGAPIAN MAGNET kontak pemutus sebagai pengirim sinyal ke
KONVENSIONAL perangkat elektronik.
Pada sistem pengapian ini energi listrik untuk
menghasilkan percikan bunga api didapat dari
magnet (generator)

2
membersihkan bagian bagian tegangan tinggi
dan mengganti busi. Sistem ini
selanjutnya berkembang menjadi sistem
pengapian elektonik dengan koil jamak,dengan
mentiadakan distributor.

SISTEM PENGAPIAN BATERAI


ELEKTRONIK FULLY TRANSISTOR

Sistim pengapian ini bekerja tanpa


menggunakan sistim mekanis ,sebagai
pengganti kontak pemutus digunakan satu
Sistem pengapian baterai
rangkaian transistor (Igniter) konvensional
(KHUSUS YANG DIPERGUNAKAN PADA
KENDARAAN RINGAN /MOBIL)

SISTEM PENGAPIAN BATERAI


ELEKTRONIK DENGAN KOMPUTER HUBUNGAN KELISRIKAN KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
BATERAI KONVENSIONAL
Sistem pengapian ini bekerja secara otomatis
yang diatur oleh unit computer (ECU = 1.BATERAI .
Electronic Control Unit) bedasarkan sensor Baterai berfungsi menyediakan arus listrik
tegangan rendah (12 Volt ) untuk koil
yang bekerja untuk pengukuran engine
rpm,jumlah bahan bakar yang diisikan pada pengapian. Jadi baterai sebagai sumber
intake manifold,temperatur engine dst.Sistem tegangan
ini tidak memerlukan perawatan selain

3
banyak ( +/- 30.000 gulungan )

2.KUNCI KONTAK (IGNITION SWITCH).


Kunci kontak berfungsi menghubungkan dan
memutuskan rangkaian kelistrikan sistem
pengapian.

Proses perubahan (transformasi) tegang an


rendah 12 Volt menjadi tegangan ting gi
20.000 Volt. pada koil pengapian sama halnya
dengan transformator pada gardu listrik,yaitu
dengan perbandingan antara lilitan primer dan
3.IGNITION COIL (Koil Pengapian) skunder terhadap tegangan pada masing masing
jepitan (primer dan skunder).
Untuk mempertinggi tegangan listrik dari 12
Volt menjadi ( 20.000 – 30.000 Volt )
Agar dapat mempertinggi tegangan listrik,
pada ignition coil terdapat 2 kumparan

Kumparan Primer .
- Menciptakan medan magnet
- Penampang kawatnya besar
- Jumlah gulungan sedikit ( +/- 40 gulungan )

Kumparan Sekunder.
Pada koil pengapian tanpa resistor,karena
-Merubah induksi menjadi tegangan tinggi
waktu menutupnya kontak pemutus agak lama
- Penampang kawat kecil - Jumlah gulungan
pada kecepatan rendah ,aliran arus primer
mencukupi,sehingga diperoleh tegangan
skunder yang cukup tinggi. Akan tetapi pada
saat kecepatan mesin tinggi, saat menutupnya
kontak pemutus menjadi singkat dan aliran arus
primer kurang mencukupi,sehingga
mengakibatkan tegangan skunder menjadi
rendah.

4
Koil pengapian dengan resistor mempunyai
resistor yang dihubungkan seri terhadap
kumparan pri mer.Bila dibandingkan dengan
koil tanpa resistor koil ini mempunyai
kelebihan yaitu penurunan tegangan skunder
pada kecepatan tinggi dapat dikurangi.
Koil type ini ada dua type,yaitu : Type external
resistor dan type internal resistor.

Koil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan


primer besar, sehingga membutuhkan waktu
lama agar arus yang masuk ke gulungan primer
mencukupi untuk pembentukan medan magnet.
Koil yang dilengkapi dengan resistor, nilai
tahanan pada gulungan primer menjadi lebih
kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan
primer dapat segera mencukupi untuk
pembentukan medan magnet.

Koil type external resistor

Pada koil pengapian dengan resistor,banyaknya


gulungan pada kumparan dikurangi,yang berarti
me- ngurangi kecenderungan bertambahnya
hambatan arus oleh self induction.Oleh karena
itu kenaikan tegangan primer semakin cepat.
Dengan cara ini aliran arus primer mencukupi Koil type internal resistor
meskipun pada kecepatan tinggi dan penurunan
tegangan skunder dapat dicegah.

4.DISTRIBUTOR UNIT

Distributor berdasarkan fungsi kerja dari


komponen – komponennya terbagi atas
3bagian, yaitu : 1.Bagian pemutus arus primer.
2.Bagian distribusi arus listrik tegangan tinggi.
3.Bagian Advans mekanisme (advance
mechanisme

5
Sudut pengapian : Sudut putar cam
distributor saat platina mulai membuka ( B
)sampai mulai membuka kembali pada
tonjolan berikutnya ( C ).
BAGIAN PEMUTUS ARUS PRIMER.

A. Kontak Pemutus(Platina/Breaker poin)


Fungsi : Untuk memutuskan dan
menghubungkan arus yang mengalir ke
kumparan pimer, agar terjadi tegangan
induksi pada kumparan sekunder.

6
Sudut dwell : Adalah sudut yang di bentuk B.Kondensor/kapasitor
oleh cam distributor pada saat platina mulai Kondensor berfungsi untuk meredam percikan
menutup (A) sampai platina mulai membuka(B) bunga api pada saat kontak pemutus
membuka,hal ini di maksudkan mencegah
PENGARUH SUDUT DWELL terbakarnya kontak pemutus.
Sudut dwell besar
Celah platina kecil.
Arus yang mengalir ke primer koil terlalu lama
,kemagnetan jenuh
Platina panas

Sudut dwell kecil


Celah platina lebar
Arus yang mengalir ke primer koil terlalu KAPASITAS KONDENSOR
singkat Kapasitas dari kondensor dapatdi identifikasi
Kemagnetan tidak tercapai maksimum dengan warna kabelnya
Tegangan induksi kumparan sekunder kurang Hijau 0,18 Micro Farad
Hubungan celah kontak pemutus terhadap sudut Kuning 0,22 Micro Farad
dwell. Biru 0 ,25 Micro Farad
Celah kontak pemutus kecil  sudut dwell Putih 0,27 Micro Farad
besar.
Celah kontak pemutus besar  sudut dwell
kecil. BAGIAN DISTRIBUSI ARUS LISTRIK
TEGANGAN TINGGI
Sudut pengapian = 360◦/z, dimana Z adalah A.Tutup distributor
jumlah silinder. Tutup distributor berfungsi sebagai penyalur
Maka besar sudut dwell adalah 360◦/Z X 0,6. arus listrik tegangan tinggi dari koil pengapian
dengan toleransi ± 2◦ ke busi busi sesuai dengan urutan pengapian
Contoh: (firing order), dengan perantaraan kabel
Menghitung sudut dwell engine 4 si linder tegangan tinggi (High tension cord)
CDA = 360◦/4 X 0,6 = 54◦.
Toleransi ± 2◦ drajat.
Jadi CDA = 52◦ sampai 56◦.

7
pengapian(Ignition timing),sesuai dengan
perubahan putaran (rpm) engine.

Gambar dibawah ini menunjukan


sentrifugal/governoor advans saat sebelum dan
sedang bekerja.Dimana kedudukan breaker
plate bergeser beberapa drajat,sudut pergeseran
B.Rotor
ini disebut sudut pemajuan (Advance Angle).
Rotor berfungsi sebagai saklar putar yang
berfungsi untuk menyalurkan arus listrik
tegangan tinggi dari koil pengapian ke busi busi
sesuai dengan urutan pengapian

BAGIAN ADVANS MEKANIS. B.Vaccum advans .


Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat Vaccum advans berfungsi untuk memajukan
pengapian sesuai dengan kondisi engine. saat pengapian sesuai dengan pertambahan
beban yang dialami engine.Bekerjanya
A.Centrifugal Advans.
berdasarkan kevaccuman yang terjadi pada
Bagian ini berfungsi untuk memajukan saat
intake mani fold.

8
C. Octane selector.
Octane selector digunakan untuk merubah saat
pengapian berdasarkan bahan bakar yang
digunakan (bensin) pada engine kendaraan. Jika
angka octane bahan bakar yang digunakan lebih
tinggi maka kita perlu memutar octane selector
Cara kerja vacuum advancer :
kearah A (advans/maju). Bila angka octane
Pada saat beban rendah atau menengah,
bensin yang digunakan lebih rendah maka kita
kecepatan pembakaran rendah karena campuran
dapat memutar octane selector kearah R
udara dan bahan bakar kurus. Akibatnya
(Retard/mundur)
pembakaran campuran udara dan bahan bakar
menjadi lambat. Agar tekanan pembakaran
maksimum didapat pada 10o sesudah TMA
maka timing pengapian harus dimajukan

9
5.KABEL TEGANGAN TINGGI. membangkitkan bunga api adalah sebagai
Kabel tegangan tinggi atau biasa juga disebut berikut :
kabel busi berfungsi menghubungkan antara 1.Bentuk elektroda .
terminal tengah koil pengapian dengan tutup 2.Celah antara elektroda busi.
distributor,dan antara tutup distributor dengan 3.Tekanan komperessi.
busi-busi.Kabel busi yang digunakan ber 4.Suhu elektroda.
resistansi,hal ini dimaksudkan untuk mencegah
gangguan pada radio dan TV baik pada
kendaraan maupun dirumah.Besarnya nilai 1.Pengaruh bentuk elektroda busi terhadap
resistansi/hambatan pada kabel busi adalah 25 kemampuan pengapian..
K.Ohm permeter. Elektroda yang bulat akan mempersulit
discharge,sedangkan bentuk persegi dan
runcing akan mempermudah
discharge.Elektroda akan membulat,setelah
digunakan dalam waktu lama,maka
pembentukan bunga api akan menjadi sulit dan
menyebabkan terjadinya misfiring.Sebaliknya
elektroda yang tipis dan tajam akan
mempermudah pembentukan bunga api tetapi
umur penggunaannya menjadi pendek karena
6.BUSI (Spark Plug).
lebih cepat aus.
Busi/spark plug ber fungsi untuk menghasilkan
percikan bunga api listrik diruang bakar
(combutions camber) didalam silender engine.

2.Pengaruh celah busi terhadap kemampuan


pengapian.

Pengeluaran (discharge) akan menjadi sulit,


dan kebutuhan tegangan (voltage) bertambah
Tegangan tinggi yang dihasilkan pada
bila celah busi menjadi besar. Bila elektroda
kumparan skunder koil pengapian dikeluarkan
telah menjadi aus,berarti celahnya
(discharge) diantara elektroda tengah dan
bertambah,loncatan bunga api menjadi
elektroda massa busi . Kemampuan busi dalam
susah,dan menyebabkan terjadinya misfiring.
menghasilkan bunga api tergantung pada
beberapa faktor.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi dalam

10
4.Pengaruh suhu elektroda busi terhadap
kemampuan pengapian

Suhu elektroda biasanya akan naik bila


kecepatan engine bertambah.Tetapi tegangan
yang diperlukan untuk discharge menurun bila
suhu elektroda meningkat.Tegangan yang
dibutuhkan juga naik bila suhu campuran
udara-bahan bakar turun.

3.Pengaruh tekanan kompressi terhadap


kemampuan pengapian
Nilai panas Busi :
Bila tekanan kompressi meningkat,maka
discharge akan menjadi semakin sulit dan Suatu index ( harga ) yang menunjukkan
tegangan yang dibutuhkan semakin tinggi.Ini jumlah panas yang dapat Dipindahkan oleh busi
terjadi terutama pada saat beban berat dan Busi panas :
kendaraan berjalan lambat dengan kecepatan Busi yang relatif sulit untuk membuang panas
rendah dan throttle valve terbuka penuh . yang diterima Busi
dingin :
Busi yang dengan cepat sekali membuang
panas

11
A. Busi dengan Resistor

Loncatan bunga api listrik busi, Menghasilkan


electromagnetis. Dan dapat menyebabkan
gangguan pada peralatan electronic. Sehingga
peralatan electronic tersebut menjadi tidak
dapat berfungsi.
Busi jenis ini mempunyai tahanan dari ceramic
yang dapat mencegah terjadinya penyebab
gangguan.

B. Busi platinum

Busi jenis ini menggunakan platinum pada


elektrode tengah dan massa Menjadikan usia
pemakaian busi lebih lama & pengapiannya
TINGKAT PANAS. lebih baik

Pada busi terdapat kode huruf dan angka yang


menerangkan struktur busi,karekteristik dan
C. Busi Iridium
lain –lain.Kode-kode tersebut berbeda
tergantung pada pembuatnya,tetapi biasanya Busi jenis ini menggunakan Iridium pada
semakin besar nomornya semakin besar tingkat elektrode tengah dan Platinum electrode massa
panasnya sehingga busi makin Menjadikan usia pemakaian busi lebih lama &
dingin,sedangkan semakin kecil performancenya lebih baik
nomornya,semakin kecil tingkat panasnya maka
busi semakin panas.

KONDISISI BUSI

Kondisi Normal :

Isolator berwarna kuning atau coklat muda


Puncak isolator bersih, ( berwarna coklat muda
atau abu – abu )

12
Kondisi Terbakar :
Berkerak karbon :
Electrode terbakar. Pada permukaan kaki
isolator ada partikel – partikel kecil mengkilap Kaki isolator elektroda rumah busi berkerak
yang menempel Isolator jelaga
berwarna putih atau kuning Penyebab :
Penyebab :
Nilai oktan terlalu rendah
Campuran terlalu kaya ( karburator banjir )
Campuran terlalu kurus
Type busi terlalu dingin
Knocking
Saat pengapian terlalu awal
Type busi terlalu panas

PRINSIP KERJA SISTEM PENGAPIAN


BATERAI KONVENSIONAL

Berkerak karena oli :

Kaki isolator elektroda sangat kotor, warna


coklat oli mesin

Penyebab :
Ring piston aus
Bush penghantar katup / katup aus
Ada penghisapan oli melalui sistim ventilasi
Arus dari baterai mengalir melalui terminal (+),
karter ( blow by gass )
kumparan primer,terminal (– )dan kontak
pemutus,selanjutnya kemassa(earth).
Akibatnya,garis-garis gaya magnet akan
terbentuk disekeliling kumparan

13
Bila poros engkol (crank shaft) memutar kan
poros nok (cam shaft) sehingga distri butor
nok/cam membuka kontak pemutus, Bila kontak pemutus mulai tertutup
menyebabkan arus yang mengalir melalui kembali,maka arus mulai kembali mengalir
kumparan primer terputus secara tiba- pada kumparan primer,dan magnetic flux pada
tiba.Akibatnya garis-garis gaya magnet yang kumparan primer mulai bertambah.Karena
telah terbentuk pada kumparan primer mulai terjadi self induction pada kumparan primer,
berkurang.Karena self induction pada maka counter EMF akan mencegah
kumparan primer dan mutual induction pada penambahan aliran arus secara tiba-tiba dalam
kumparan skunder,maka EMF akan terbentuk kumparan primer. Sebagai akibatnya,arus tidak
pada tiap kumparan,mencegah pengurangan bertambah dan hanya mutual induction EMF
garis gaya magnet yang ada.Self-induction yang dapat diabaikan terjadi pada kumparan
EMF mencapai sekitar 500 Volt,sedangkan skunder.
mutual induction EMF mencapai sekitar 30
KV,dan mampu membentuk loncatan bunga api
pada busi.

Perubahan garis gaya magnet meningkat


apabila pemutusan arus semakin singkat,dan
mengakibatkan bangkitnya tegangan yang
sangat tinggi persatuan waktu.

KESIMPULAN.

1.Distributor unit berdasarkan fungsi kerja dari


komponen-komponennya terbagi atas 3 bagian
yaitu : Bagian pemutus arus primer, bagian
distribusi arus listrik tegangan tinggi dan
bagian mekanisme advans.
2.Sudut pengapian adalah sudut putar cam
distributor yang dimulai dari kontak pemutus
mulai membuka-menutup sampai dengan
membuka kembali.

14
3. Sudut dwell : Adalah sudut yang di bentuk menggunakan kontak pemutus.
oleh cam distributor pada saat platina mulai Keunggulan :
menutup sampai platina mulai membuka. 1.Arus primer lebih besar.
4.Governoor advanser berfungsi untuk 2.Daya pengapian lebih tinggi.
memajukan saat pengapian ketika engine 3.Kontak pemutus tidak aus lagi.
mengalami pertambahan kecepatan. 4.Arus pengendali kecil.
5.Vaccum advanser berfungsi untuk 5.Bila kontrol unit rusak mudah diganti ke
memajukan saat pengapian ketika engine konvensional.
mengalami pertambahan beban.
6.Faktor-faktor utama yang mempengaruhi Kelemahan :
dalam membangkitkan bunga api adalah : 1.Tumit ebonit masih bisa aus.
bentuk elektroda,celah antara elektroda 2.Masih diperlukan penyetelan saat
,tekanan komperessi dan suhu elektroda. pengapian,walaupun dalam priode yang lama.
3.Masih terjadi pentalan (prellung) pada kontak
SISTEM PENGAPIAN BATERAI pemutus yang mempengaruhi unit kontrol.
ELEKTRONIK
Kontak pemutus berfungsi memberi informasi
Sistim pengapian konvensional memiliki kepada unit pengontrol elektronik.Unit
kekurangan jika dibandingkan dengan sistem pengontrol elektronik inilah yang bertugas
pengapian elektronik ,yaitu: Berkurangnya memutus dan menghubungkan arus yang
tegangan tinggi pada ignition coil saat putaran mengalir pada kumparan primer koil pengapian
tinggi, Memerlukan perawatan
secara periodik , karena platina akan menjadi
habis terbakar oleh adanya loncatan
bunga api. Pada awalnya sistem
pengapian elektronik yang diterapkan pada
kendaraan adalah sistem pengapian elektronik
semi transistor, karena masih menggunakan
kontak pemutus/platina sebagai komponen
pengaktif rangkaian elektronik ,untuk
menghasilkan tegangan induksi pada gulungan
primer koil pengapian untuk ditransformasikan PRINSIP KERJA :
pada gulungan skunder. 1. Kontak pemutus menutup
Sejak pertengahan tahun delapan puluhan sudah Arus pengendali baterai – kunci kontak –
mulai diterapkan sistem pengapian elektronik tahanan balast 0,4  - T 15 KU – R1 –R2 –
dengan fully transistor. terminal 7 – kontak pemutus – masa .
Akibatnya : TR1’on’  arus pengendali
1.SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK mengalir (E.TR1– C TR1- R3 – masa )  TR2
SEMI TRANSISTOR ‘on’
Sistem pengapian ini biasanya digunakan
Arus primer Tr2 ‘on’ baterai – kunci kontak –
untuk memodifikasi sistem pengapian
R 0,4 – R 0,6 – T 15 koil – T1 – T 16 KU – C TR
konvensional .Dengan mengganti jenis/type
2 – T 31 KU masa  ada medan magnet
koil pengapian yang digunakan dan menambah
pada koil
perangkat elektronik sudah jadilah sistem
pengapian elektronik semi transistor dengan

15
Keunggulan :
1.Tidak ada keausan pada kontak pemutus.
2.Penyetelan saat pengapian hanya dilakukan
sekali saja.
3.Tidak ada gangguan karena prellung.
4.Mudah untuk diperiksa.
5.Bantalan poros distributor tidak mengalami
2. Kontak pemutus membuka. keausan.
Kontak membuka arus basis Tr1 terputus Kelemahan :
 Tr1 “OFF” TR 1 OFFarus kolektor Tr 1 Karena sinyal yang dikirim masih dalam bentuk
terputusarus basis Tr2 tidak ada Tr2 OFF arus bolak-balik.maka pada unit kontrol
(kejadian ini cepat) TR 2 OFF elektronik harus dilengkapi dengan pembentuk
hilangnya medan magnet yang cepat ini sinyal.Yang memberikan informasi pada saat
menimbulkan induksi daripada kumparan pengapian saja.
sekunder koil pengapian
Prinsip Kerja
Kunci kontak “ON”
Engine mati .
Baterai -- Kunci Kontak .. KU -- masa (KU siap
kerja) Baterai --
Kunci kontak ..Koil (T.15) --Koil (T1) -- KU --
masa (arus Primer mengalir)
KU (T.8H) -- pick up -- coil hall -- 31 d --masa
Engine hidup.
Pick-up membangkitkan sinyal yang terus
memberi informasi ke KU berdasarkan sinyal
tersebut KU memutus/menghubungkan arus
2.SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK primer yang melewati koil. Dengan demikian
FULLY TRANSISTOR. akan terjadi tegangan induksi pada koil yang
Sistem pengapian elektronik ini bekerja tanpa selanjutnya melewati busi sebagai loncatan
menggunakan sistem mekanis ,sebagai bunga api.
pengganti kontak pemutus digunakan rangkaian
transistor (Igniter)

16
comparator dengan 5V, maka tegangan sebesar
5V diaplikasikan ke computer dari terminal •
seperti tampak pada gambar dalam kondisi
tersebut jika disk berputar dan cahaya ke photo
diode diputus, maka tegangan yang dipakai ke
terminal • akan menjadi 0V. Melalui
pengulangan kerja ini, pulsa sinyal dari unit
assembly disalurkan ke computer.

a.kontak.
b.sensor rpm.
c.stecker diagnosa.
d.ke 16 starter.

Tipe Pembangkit Sinyal

1.Pembangkit sinyal Tipe Optical. Sinyal yang diperoleh dari 4 slit untuk
Komponen-komponennya terdiri dari crank mendeteksi sudut crank adalah sinyal standar
shaft angle sensor, first cylinder TDC sensor, untuk menghitung kecepatan engine. Dengan
disc yang berputar dengan distributor shaft, dan mendeteksi apakah piston pada masing-masing
rotor Di cylinder berada di titik atas langkah kompresi,
dalam unit assembly, terdapat dua set LED dan berdasarkan sinyal yang didapat dari slit untuk
photo diode yang gunanya untuk mendeteksi first cylinder TDC sensor, sinyal standar untuk
kedua jenis celah (slit), untuk membuat pulsa cylinder pertama dibedakan sehingga computer
sinyal dan mengirimkannya ke computer. dapat menentukan urutan penyaluran
Crank shaft angle sensor dan first cylinder TDC berdasarkan sinyal ini.
sensor terdiri dari disc dan unit assembly. Disc-
nya terbuat dari metal yang terdiri dari 4 slit
untuk melewatkan susunan cahaya di sekeliling
90° disc dan dipakai untuk crank shaft angle
sensor, dan di dalam 4 slit ini terdapat satu slit
yang digunakan untuk first cylinder TDC
sensor.

Prinsip Kerja.
Diantara LED dan photo diode, begitu disc
berputar cahaya dari LED di kirim ke photo
2.Pembangkit Sinyal Tipe Induksi.
diode melalui slits pada disc atau yang diputus.
Pada saat tersebut, jika photo diode menerima Tipe ini komponennya terdiri dari ton wheel
cahaya, kemudian arus mengalir dengan arah dan permanent magnet. Ton wheel terpasang
terbalik dan arus ini terdeteksi oleh input ke pada sensor TDC cylinder pertama dan crank

17
shift angle sensor dipasang di bagian belakang mengkonversi pulsa analog ke gelombang
crank shaft pulley atau samping fly wheel. digital menggunakan analog-digital converter
maka komputer dapat mendeteksi sudut crank.
Unit Hall sensor adalah sejenis semiconductor
yang terdiri dari germanium film (Ge),
potassium (K) dan arsenic (As).

Prinsip Kerja.

Kecepatan putaran engine dan TDC cylinder


pertama dideteksi berdasarkan dari putaran
crank shaft. Melalui sinyal yang diterima , Prinsip Kerja.
computer membedakan sinyal dasar dari Hall device dipasang diantara dua kutub
cylinder pertama dan menentukan injeksi bahan magnet permanen dan arus (Iv) disuplai, maka
bakar. Dikarenakan struktur cylinder pertama elektron yang ada di dalam Hall device dibias
dan crank shift angle sensor adalah seperti coil dengan arah tegak lurus dengan arah arus dan
yang dilititkan sekelilingnya dengan magnet garis magnet. Hasilnya adalah, untuk
permanen, maka ketika ton wheel berputar, memotong permukaan A1, elektronnya sangat
pulsa sinyal diinduksikan sesuai dengan banyak dan untuk memotong permukaan A2,
banyaknya celah udara. Begitu sinyal ini masuk elektronnya sedikit. Karena itulah terjadi
ke computer, maka TDC pada cylinder pertama perbedaan tegangan antara A1 dan A2 dan
dan kecepatan engine nya dapat terdeteksi. menghasilkan tegangan (UH). Ketika arus (Iv)
tetap konstan, maka tegangan (UH) berbanding
sama dengan densitas garis-garis magnet. Pada
saat tegangan output-nya sangat kecil, maka
perlu dibesarkan oleh OP AMP, seperti tampak
pada gambar 4-15, agar bisa dipakai sebagai
sinyal.

3.Pembangkit Sinyal Tipe Gerbang Hall


(Efek Hall).

Komponennya terdiri dari Hall sensor.


Variasi tegangan yang terjadi dari efek Hall
sensor dimasukkan ke computer. Dengan

18
3.SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK cylinder pertama berada di posisi atas, loncatan
TANPA DISTRIBUTOR bunga api busi pertama keluar, sementara
(DENGAN KOIL JAMAK) keempat busi membuat kesalahan pelepasan
(discharging) karena ke empat cylinder berada
Untuk semua jenis pengapian yang tegangan dalam langkah buang.
tinggi nya diinduksikan dengan menggunakan Pada tipe individual masing-masing cylinder
satu ignition coil dan disuplai ke busi melalui satu ignition coil dan satu spark plug tersendiri,
rotor yang dipasang pada distributor shaft dan sehingga bisa langsung membuat pengapian
kabel busi. Dikarenakan tegangan tingginya sendiri.
didistribusikan secara mekanis, maka
kemungkinan terjadinya penurunan tegangan
atau kebocoran arus bisa terjadi.
Pada saat tegangan mengalir melalui celah
udara (0.3~0.4 mm) diantara rotor pada
distributor dan segment dari cap, energinya
akan hilang atau menimbulkan noise dari
gelombang electromagnetic.
Metode pengapian untuk mengatasi gejalan ini
adalah DLI (Distributor Less Ignition =
Pengapian Tanpa Distributor).

Berdasarkan metode kontrol listriknya DLI


terdiri dari 2 tipe , yaitu :
- Tipe ignition coil distribution.
- Tipe diode distribution.
Tipe ignition coil distrbution terdiri 2 tipe lagi,
yaitu :
- Tipe synchronous spark.
- Tipe individual spark.
POWER TRANSISTOR

DLI terdiri dari power transistor yang


dijalankan oleh sinyal dari ECU untuk
mengontrol waktu pengapian dan ignition coil
dan menginduksi tegangan tinggi berdasarkan
kerja pemutusan (intermitting) pada power
transistor. Tegangan tinggi yang diinduksikan
dari ignition coil dikirim ke spark plug melalui
masing-masing kabel spark plug untuk
membuat loncatan bunga api sehingga
Pada tipe synchronous distribusi tegangan campuran bahan bakar dan udara yang
tingginya satu coil pengapian untuk dua bertekanan akan terbakar di dalam ruang bakar.
cylinder. Karena itulah pada saat cylinder ke Ignition coil dipasang pada cylinder head
satu dan ke empat diberi pengapian dalam setelah dua macam mold digabungkan ke dalam
waktu yang bersamaan, maka pada saat

19
satu coil. Ignition coil ini mempunyai terminal diluar disc. Pada saat sinyal dikirim ke ECU,
yang terpisah untuk mensuplai tegangan tinggi computer akan menghitung kecepatan putaran
dari satu ignition coil ke dua cylinders. Arus engine, sinyal banyaknya udara yang
pertama dari ignition coil dikontrol oleh power disemptorkan per langkah dan waktu
transistor. Power transistor ini melakukan pengapian untuk memutus arus pertama
fungsi pemutusan (intermittence) dari sinyal ignition coil ke power transistor. TDC sensor
computer signal. dipakai untuk mendeteksi titik atas langkah
kompresi pada cylinder pertama dan ke empat
menggunakan dua slit yang dipasang dibagian
dalam disc dan mengirim data ini ke ECU.
Berdasar sinyal tersebut, sinyal injeksi bahan
bakar dan status cylinder komputer menentukan
pengapiannya..

Adapun karakteristik DLI adalah sebagai


berikut.
Distributor tidak membuat kebocoran arus.
Tidaka ada energi tegangan tinggi yang hilang
antara rotor dan distributor cap. Tutup
distributor tidak menimbulkan ganguan
terhadap gelombang radio. Tidak ada
batasan sudut pengambilan pengapian.
Meskipun output tegangan tingginya berkurang,
energi yang dikeluarkan tidak berkurang.
Ketahanannya cukup baik.
Karena tidak ada interupsi gelombang
electromagnetic, maka tidak berpengaruh
terhadap peralatan elektronika lainnya.

CRANK SHAFT ANGLE SENSOR (CAS).


Untuk mengatur waktu pengapian pada sistem
CAS dipasang di bodi sensor dengan TDC
DLI, computer menerima sinyal dari bermacam
sensor dan digerakkan oleh camshaft. Bodi
sensor mengenai kondisi kondisi kemudian
sensor terdiri dari satu unit assembly dan disc.
membandingkanya dan dengan dengan data
Cara kerja sensor ini adalah sebagai berikut.
acuan yang ada pada komputer untuk membuat
CAS digunakan untuk mendeteksi sudut
waktu pengapian yang pas. Setelah itu,
perpindahan crank dari masing-masing cylinder
mengirim hasilnya ke kedua power transistor.
menggunakan susunan 4 slit yang dipasang
Melalui pengaturan switching pada power

20
transistors, arus pertama yang mengalir ke (-) diaplikasikan ke spark plug pada langkah
kedua ignition coils diputus. Tegangan tinggi kompresi. Karena itulah,dibandingkan dengan
yang diinduksikan ke second coil dari arus yang sistem konvensional yang menggunakan satu
diputus disalurkan ke dengan urutan pengapian spark plug, tegangan yang dikeluarkan pada
1(4) - 3(2) - 4(1) - 2(3) untuk membakar tegangan tinggi ganda ini sema dengan sistem
campuran bahan bakar udara di dalam cylinder konvensional
(nomor dalam tanda kurang adalah cylinder Computer menentukan cylinder mana yang
yang diberi pengapian secara serentak). akan dibakar berdasarkan sinyal TDC (cylinder
No.1 dan No.4), menghitung waktu pengapian
berdasarkan sinyal CAS dan mengirimkan
sinyal arus pertama yang diputus pada ignition
coil ke power transistor. Ketika high signal
(Logic 1) dari sensor crank shift angle dan
sensor TDC di-input ke computer, computer
akan memutuskan cylinder pertama berada
pada posisi langkah kompresi, memutus arus ke
power transistor, kemudian tegangan tinggi
akan dikirim ke cylinder pertama dan ke empat.
Ketika sinyal tinggi pada CAS dan sinyal
Prinsip kerja . rendah (logic 0) pada sensor TDC di-input,
komputer akan memutuskan bahwa cylinder
Jikapower transistor dalam ke adaan ON, arus
ketiga berada di langkah kompresi (pada saat
mengalir ke first coil, dan pada saat power
tersebut, cylinder ke dua berada di langkah
transistor dalam keadaan OFF, tegangan tinggi
buang) dan memutuskan arus pada power
(+) dan (-) diinduksikan ke second coil. Pada
transistor, kemudian tegangan tinggi dikirim ke
saat tersebut tegangan tinggi yang diinduksikan
cylinder ketika dan kedua. Jadi begitu computer
dikirim ke cylinder pertama dan keempat
memilih power transistors alternatif lain
melalui dua terminal, tegangan tinggi negatif (-)
berdasarkan sensor CAS dan TDC, computer
diinduksikan ke cylinder pertama sedangkan
dapat memutus arus listrik untuk menyalurkan
tegangan tinggi positif (+) diinduksikan ke
pengapian
cylinder ke empat. Ketika cylinder pertama
berada di posisi langkah kompresi, cylinder ke Pangaturan waktu pengapian
empat berada di posisi langkah buang, dan Komputer mengukur frekwensi T sinyal CAS
sebaliknya apabila cylinder ke empat berada di dan menghitung waktu (t) untuk satu putaran
posisi langkah kompresi, maka cylinder crank shaft. 180Tt= Pada
pertama akan berada di langkah buang. saat frekwensi sinyal T dari CAS diperoleh,
waktu pengapian T1 dihitung berdasarkan
Karena itulah, pengapian satu cylinder diantara
sinyal 75° sebelum titik atas dan sinyal
dua cylinder dibuat pada langkah kompresi.
pemutus dari arus pertema dikirim ke power
Ketika kepadatan udaranya sangat tinggi di
transistor.
langkah kompresi, tegangan yang diperlukan
untuk mesin juga harus tinggi. Ketika arus T1 = t x (75 - θ)
dikeluarkan dengan hampir tampa beban di
langkah buang, hampir semua tegangan (+) dan Dimana, θ: sudut pengapian dihitung oleh
computer

21
tekanannya rendah, waktu pengapainnya harus
lebih maju untuk meningkatkan performa
kendaraan di area daratan yang tinggi.

b. Sudut pemajuan pengapian pada saat


mesin di-crangking

Ketika mesin di-cranking mengikituti


singkronisasi dengan sinyal CAS, maka waktu
pengapiannya adalah 5° sebelum titik atas.

Pengaturan terhadap waktu pengapian yang


diatur

Pada saat tersebut, dikarenakan terminal untuk


mengontrol crank shift angle sensor, waktu
pengapian yang disingkronkan ke sinyal crank
shift angle sensor adalah 5° sebelum TDC. Jika
diperlukan kontrol waktu pengapian, lepas
fixing nut yang terdapat ada crank shift angle
Sudut pengapian sensor dan control dengan cara memutar ke
arah kiri atau kanan agar sinyal CAS diatur
Computer menyimpan standar sudut pengapian sesuai dengan standar waktu pengapiannya
yang dioptimalkan berdasarkan jumlah udara
per satu siklus cylinder dan kecepatan mesin.
Melalui input signal dari beberapa sensor,
standar sudut pengapian ini dipakai. Ketika
mesin di-start, waktu pengapiannya diatur oleh
data yang disimpan di dalam komputer.

a. Sudut pengapian pada kondisi normal

􀂃 Standar sudut pengapian : Standar pemetaan


nilai sudut pengapiannya ditentukan
berdasarkan jumlah udara masuk per satu siklus
cylinder dan kecepatan mesin. Disini, pemetaan
nilainya disimpan pada ROM (Read Only
Memory) di dalam komputer.

􀂃 Kompensasi temperatur mesin : Berdasarkan


sinyal water sensor, pada saat temperatur air
dalam keadaan dingin, waktu pengapiannya
harus lebih maju untuk meningkatkan performa
kendaraan.

􀂃 Kompensasi tekanan atmosfer : berdasarkan


sinyal atmospheric pressure sensor, pada saat

22

Anda mungkin juga menyukai