*Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru, 28293, Indonesia
Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
E-mail: noza.afrian@yahoo.com
ABSTRACT
Coal-fired power plant can be a source of air pollution if the combustion of coal
is not handled properly. The ash from the combustion of coal in a boiler to
produce fly ash and bottom ash. Based on this condition, required tools to reduce
or control the fly ash. The most effective tool to be used is the electrostatic
precipitator (ESP). This observation purposes to Analyze the performance of ESP
by the magnitude of the DC voltage used and able to improve the performance of
ESP based on the magnitude of the voltage used to changes in emissions. Based
on the observations made that the greater the emissions into the ESP, the greater
the voltage, which is the actual maximum voltage of 70 kV and a maximum
emission incoming (135 mg/Nm ), as well as the efficiency of ESP is
3
also
influence by the voltage generated, the greater the voltage generated then the
efficiency would be increase.
(9)
Gambar 2.2 Collecting plate
Gambar 2.1 Electrostatic
Precipitator
𝞰 = Efisiensi ESP
2.6 Efisiensi Pengumpulan
(3)
Partikel
Efisiensi pengumpulan partikel dari
sebuah ESP pertama dikembangkan
secara empiris oleh Elvald Anderson
ditahun 1919 dan dikembangkan secara
teoritis oleh W. deutsch di tahun 1922.
Gambar 2.5 Hopper Persamaan ini dikenal sebagai persamaan
Deutsch-Anderson. Adapun persamaan
2.4 Pengumpulan Partikel Deutsch-Anderson sebagai berikut:
Pengumpulan partikel pada ESP 𝑤𝐴
E
3.3 lokasi observasi melihat kondisi fisik transformator,
Observasi ini dilaksanakan di PT. hopper, ID fan, rapper, collecting plate.
RPE pada ESP Power Boiler 3.
3.5.2 Mengamati Nilai Tegangan
3.4 Data Dan Arus Aktual Pada ESP
Data yang diperlukan untuk Untuk mengamati nilai tegangan
observasi ini adalah sebagai berikut: dan arus aktual pada ESP dapat dilihat
1. Spesifikasi ESP pada system control unit pada ESP, yaitu
2. Jumlah emisi per setengah jam hasil PIACS-DC. PIACS DC (Precipitator
pembakaran didapur boiler Integrated Automatic Control System)
3. Tegangan dan arus settingan pada merupakan perangkat pengontrolan yang
ESP terintegrasi atau satu paket dengan
4. Tegangan dan arus aktual pada ESP electrostatic precipitator yang digunakan
5. Laju aliran gas untuk tegangan tinggi DC. Adapun salah
6. Ukuran partikel abu satu pengontrolnya adalah tegangan dan
arus.
Mulai
Pengumpulan Data :
- Spesifikasi ESP
- Jumlah Emisi per setengah jam hasil
pembakaran di dapur boiler
- Tegangan dan arus settingan pada
ESP
- Tegangan dan arus aktual pada ESP
- Laju aliran gas
- Ukuran partikel abu
4.1.2 Tegangan dan Arus Setting Dimana efisiensi tegangan aktual setiap
pada ESP field adalah:
Berdasarkan data yang didapat Eff = Vakt ua l
dari hasil survey yang dilakukan, besar
Vsettin x 100
tegangan dan arus setting pada ESP PB 3.
g
%
Tabel 4.3 Efisiensi Tegangan Pada
Tabel 4.1 Tegangan dan Arus Setting Saat Emisi Minimum dan Maksimum
pada ESP Efisiensi Tegangan (%)
ESP Field
Tegangan Emisi MIN Emisi Max
ESP Field (KV)1 Arus
71 (mA) 81
ESP 1
1 1102 59 1000 63
ESP
1 2 1103 58 1000 72
3 1101 29 1000 35
ESP 2
ESP 1 1102 57 1000 64
2 2 1103 57 1000 66
3 110 1000
4.1.4 Resistifitas Partikel E = 699 kV/m
Setelah mengetahui besar
tahanan partikel setiap field maka dapat Maka besar tegangan yang dibutuhkan
dilakukan perhitungan besar resistifitas untuk menimbulkan kuat medan listrik
partikel dengan menggunakan persamaan seperti diatas dapat dihitung dengan
(1). persamaan :
V=E.d
Tabel 4.4 Besar Resistifitas Partikel Pada Diketahui:
E = 699 kV/m
Saat Emisi Minimum dan Maksimum
d = 0,15 m
maka:
Resistifitas Partikel (Ω.cm) V = 699 x 0,15
ESP Field = 105 KV
Emisi Min Emisi Max
4.1.6 Menghitung Kuat Medan
1 284 x 107 187 x 107 Listrik dan Kecepatan Migrasi
ESP Partikel Berdasarkan Kondisi
1 2 154 x 107 135 x 107 Aktual
3 106 x 107 118 x 107 Adapun besar kuat medan
listriknya, yaitu:
1 1369 x 107 1163 x 107 1. Besar kuat medan listrik pada saat
ESP emisi minimum :
𝑉 61 �𝑉
2 2 147 x 107 112 x 107 E= = = 407 kV/m
� 0,15 �
3 129 x 10 7
131 x 10 7
2. Besar kuat medan listrik pada saat
emisi maksimum :
4.1.5 Kecepatan Migrasi Partikel 𝑉 70 ���
E=� = 0,15 �= 467 kV/m
Berdasarkan Desain
ESP yang dirancang untuk Jadi, besar besar kuat medan listrik rata-
efisiensi 99,52%, maka kecepatan rata, yaitu:
407 kV + 467 kV
migrasi partikel nya dapat dihitung Erata−rata = = 437 kV/m
2
dengan menggunakan persamaan (3),
yaitu : sehingga, kecepatan migrasi partikel
Dik : A = 11785 aktual pada ESP dapat diketahui, yaitu:
2 ��0 𝑝����𝑐 ��𝑝
�2
Q = 176,6 ⁄𝑠 𝜔= 3𝜇
Maka : � 3
𝑄
=
𝜔 = − �� (1- 𝞰) 2 (8 , 85 × 10
−12
) (0 ,5 × 10
−6
)( 4 37 . 00 0)
𝐴176 , 6 ( 43 7. 0 00 )
= − 11785 �� (1- 0,9952) 3(1,8 × 10 )
−5
= 0,080 �⁄𝑠 = 0,031 �⁄𝑠
Jadi kecepatan migrasi partikel Dalam hal ini terjadi penurunan
berdasarkan desain adalah 0,080 kecepatan migrasi partikel, berdasarkan
�⁄ . inspeksi ESP yang dilakukan oleh PT.
�� RPE maintenance ditemukan kerusakan
Adapun untuk menghitung kuat medan pada collecting plate, berupa
listrik yang dibutuhkan partikel untuk pembengkokan dan korosi. Pada bagian
Abu (kg/s)
ESP Field Tertang Terlep
Masuk kap as
1 88.83 62.83 26
ESP
1 2 26 15.22 10.78
3 10.78 6.28 4.5 Gambar 4.1 Grafik Efisiensi ESP
1 88.83 25.76 63.07 Terhadap Tegangan
ESP
2 2 63.07 36.01 27.06
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat
3 27.06 15.36 11.7 dilihat bahwa besar tegangan efisiensi
aktual minimum sebesar 91 % dan
Berdasarkan tabel diatas didapat efisiensi efisiensi aktual maksimum sebesar 95%.
kedua ESP pad sebesar 91%. Sehingga, semakin besar tegangan maka
semakin tinggi efisiensi ESP. Namun
Tabel 4.6 Jumlah Abu Maksimum yang disini efisiensi aktual tidak sesuai dengan
Masuk
efisiensi desain, yang mana efisiensi
aktual maksimal hanya sebesar 95%,
Abu (kg/s) sedangkan efisiensi ESP desain sebesar
ESP Field Tertang Terle 99,52%.
Masuk kap pas
4.3 Hubungan Emisi
1 148.31 120.4 27.91 Tertangkap dan
ESP Terhadap Tegangan
1 2 27.91 17.63 10.28
Dilihat juga abu yang masuk,
3 10.28 7.38 2.9 tertangkap dan yang keluar terhadap
ESP 1 148.31 52.04 96.27 tegangan serta grafik emisi yang masuk,
2 emisi yang tertangkap dan emisi yang
2 96.27 61.7 34.57 keluar terhadap tegangan dibawah ini.
masuk ke dalam ESP masih dalam
keadaan standar. Namun, perusahaan
tetap menggunakan ESP karena
perusahaan ini berjalan dalam waktu
jangka panjang. Sehingga, diperkirakan
sewaktu-waktu emisi yang keluar bisa
melebihin batas ambang standar, serta
perusahaan berkomitmen untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup dari zat
pencemar.
Adapun batas persentase
tegangan dan emisi apabila terjadi
Gambar 4.2 Grafik Abu masuk, gangguan tanpa harus mematikan ESP.
tertangkap dan keluar Terhadap Hal ini dimaksudkan sebagai antisipasi
Tegangan mencegah emisi yang keluar melebihin
standar, serta dapat juga mengetahui
adanya kerusakkan yang fatal pada
komponen-komponen ESP, sehingga
ESP dapat di trip kan. Diasumsikan besar
toleransi antara tegangan dan emisi
sebesar ±10%. Maka dapat dilihat
grafiknya sebagai berikut.