Anda di halaman 1dari 4

Kegagalan Sistem Transfer Abu ESP yang terjadi di PLTU

PANGKALAN SUSU OMU


Reksha
Teknik Elektro, Universitas Pembangunan Panca Budi
Muhrexa@gmail.com

ABSTRACT
Susunan jurnal ini mengangkat beberapa kasus alarm yang terjadi pada sistem transfer abu esp pltu
pangkalan susu omu, dengan menggunakan metode pengamatan/analisa, pengumpulan data, konservasi
lapangan, praktek, pemeliharaan dan pengoperasian sehingga didapatkan hasil analisa dan jabaran dari
masalah yang timbul kemudian kita simpulkan untuk mempermudah kerja pengoperasian dan pemeliharaan.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Elektrostatic Precipitator (ESP) adalah teknologi yang sangat penting untuk proses
penyaringan abu atau penangkapan abu dari sisa pembakaran batu bara dari dalam boiler,
dengan cara : abu yang melewati esp dibuat agar bermuatan negative melalui discharge
electrode, sedangkan collecting electrode bermuatan positif maka terjadinya gaya tarik,
sehingga abu dari boiler akan tertarik ke collecting electrode kemudian akan dilepaskan ke
hopper esp untuk proses pembuangan abu kering sampai ke flyashsilo system.
Abu ini sendiri termasuk limbah lingkungan. Apabila electrostatic ini mengalami
kerusakan atau terkendala masalah yang akan membuat esp tidak beroperasi maka akan
berdampak pada pencemaran lingkungan berupa gas buang dari cerobong yang kurang baik
bagi lingkungan.
Maka sebelum ini terjadi, disini kami mencoba mempelajari, mencatat serta
mendokumentasikan beberapa kasus alarm yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem
transfer abu esp di PLTU Pangkalan Susu OMU, sehingga dapat meminimalisir terjadinya
gangguan yang lebih berat lagi serta untuk mempermudah perbaikan pada saat terjadi adanya
gangguan yang serupa.

Gambar 1. Cara kerja ESP

TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka yang digunakan adalah teori – teori yang
menjadi landasan dalam penelitian, selain itu kajian pustaka juga melalui jurnal – jurnal
penelitian nasional dan internasional.
PLTU Pangkalan Susu OMU (2021) Elektrostatic Precipitator (ESP) adalah
teknologi yang sangat penting untuk proses penyaringan abu atau penangkapan abu dari sisa
pembakaran batu bara dari dalam boiler, dengan cara : abu yang melewati esp dibuat agar
bermuatan negative melalui discharge electrode, sedangkan collecting electrode bermuatan
positif maka terjadinya gaya tarik, sehingga abu dari boiler akan tertarik ke collecting
electrode kemudian akan dilepaskan ke hopper esp untuk proses pembuangan abu kering
sampai ke flyashsilo system.
Apotik Katodik (2021) Transformer rectifier adalah alat yang berfungsi untuk
mengubah gelombang listrik AC dari Transformator atau dari sumber listrik lain menjadi
gelombang listrik DC.

1
Noza Afrian, dkk Universitas Riau (2015) Discharge electrode (DE) adalah
tegangan DC tinggi yang berperan menciptakan korona listrik. DE berfungsi untuk mengisi
abu sehingga abu menjadi bermuatan negatif. DE dipasang pada tiap tengah-tengah CE
dengan jarak 152-203 mm tergantung jarak antar CE yang digunakan. Untuk mencegah
short circuit, pemasangan DE harus dipasang juga insulasi yang memisahkan DE dengan
casing dan CE yang bermuatan netral.
Noza Afrian, dkk Universitas Riau (2015) Collecting electrode (CE) merupakan
tempat yang digunakan sebagai media pengumpul abu atau debu yang telah bermuatan
negatif yang akan jatuh ke bak penampung atau hopper.

METODE PENELITIAN

Adapun metode yang kita gunakan untuk penlitian :


1. Analisa adalah suatu cara untuk mencari pemecahan masalah dalam subjek karangan
dengan sejelas jelasnya agar lebih mudah dipahami.
2. Pengumpulan data adalah data-data dalam subjek yang akan di analisa dikumpulkan
selengkap mungkin sebagai referensi.
3. Praktek adalah melakukan secara nyata dilapangan berdasarkan teori.
4. Konservasi lapangan adalah peninjauan langsung kelapangan untuk mengetahui yang
terjadi di lapangan secara akurat.
5. Kesimpulan adalah pendapat terakhir yang mengandung informasi berdasarkan
uraian sebelumnya. Ikhtisar dapat berupa fakta, pendapat atau alasan terhadap sebuah
objek.
6. Saran adalah usulan atau masukan guna sebagai referensi.
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
Hasil Penelitian
Beberapa alarm yang kita angkat sebagai contoh pembahasan jurnal ini, kasus ini pernah
terjadi di PLTU Pangkalan Susu OMU.
Ada beberapa alarm yang kita bahas seperti :
1. Alarm blinking pada tampilan dcs menandakan bahwasanya ada gangguan gagal operasi
open/close pada dome valve, valve pneumatic inlet atau valve outlet transfer, yang artinya
tidak merespon atau tidak ada feedback, Seperti yang sering kita temukan biasanya
diakibatkan karena :
a. Pressure feedback kurang yang di akibatkan dari insert seal yang bocor ataupun
compressor abnormal
b. Pressure switch rusak
c. Switch valve/travelling rusak
d. Solenoid rusak
e. Coil solenoid rusak
Seperti contoh gambar tampilan dcs dibawah :

Gambar 2. Contoh Alarm Kegagalan Open/Close


pada Dome Valve

2. Alarm Cycle fault pada tampilan dcs yang di akibatkan karena terlalu lama untuk
pembacaan pressure turun, Seperti temuan biasanya di akibatkan karena :
a. Blocking pada pipa transfer abu
b. Terdapatnya material asing yang menyumbat pada pipa transfer

2
c. Pressure transmitter yang rusak
Seperti contoh gambar tampilan dcs dibawah:

Gambar 3. Contoh Alarm Kegagalan Transfer Abu


yang dikarenakan Over Time
Pada permit plc bahwasanya dalam waktu yang telah di tentukan 15 menit apabila pressure
tidak mau turun sampai 0.010 MPa, maka akan terjadi alarm cycle fault yang artinya
kegagalan pada sistem transfer abu esp.

Diskusi
Tabel 1. Data Gangguan Sistem Transfer abu ESP

Data tersebut di ambil pada tahun 2021 yang artinya seringnya terjadi masalah pada
sistem transfer abu, maka dengan ini kami mencoba mendokumentasikan semua yang timbul
untuk mempermudah treacing masalah, troubleshooting, serta penanganan sementara untuk
mengurangi dampak yang lebih besar serta mengamankan peralatan tersebut.
Adapun gangguan 1 field tidak bisa transfer secara auto apabila salah satu dome
valve alarm fault, menunjukan bahwa dome valve tidak standby, maka bisa di operasikan
secara manual pada dcs, guna untuk mengurangi penumpukan abu pada hopper esp.
Dan apabila terjadi blocking pada area transfer abu bisa dicoba dengan purging
terlebih dahulu pada line pipa transfer abu tersebut dengan menggunakan tekanan dari udara
compressor secara bertahap.
Yang harus diperhatikan terlebih dahulu yaitu :
1. Menutup semua dome valve yang ada pada field yang indikasi blocking tersebut .
2. Pastikan membuka valve inlet ashsilo
3. Kemudian buka valve inlet transfer abu
4. Apabila pressure masih tertahan maka tunggu sebentar
5. Jika pressure masih belum turun bisa komunikasi pada bidang terkait

KESIMPULAN
Diketahui dari analisa data pada pembahasan tersebut bahwasanya di dapat kesimpulan
sebagi berikut :
• Kegagalan transfer abu pada sistem transfer abu esp di dapat beberapa alarm yang timbul
seperti : Alarm fault / blinking pada dcs (dome valve, valve inlet, valve outlet), cycle fault,
pembacaan pressure yang abnormal
• Alarm-alarm di atas akan berakibat tidak bisanya operasi auto pada field esp
• Dampak yang terjadi apabila terlalu lama sistem transfer abu tidak diperbaiki :
1. Penumpukan abu akan terus bertambah pada hopper esp apabila terlalu lama.
2. Apabila abu mendekati level high pada hopper esp berpotensi mengakibatkan
short pada discharge electrode yang akan berdampak pada performa transformer
rectifier esp dan bahkan bisa membuat transformer harus di stop.
3. Apabila terjadi terus menerus short pada transformer rectifier esp akan berakibat
penangkapan abu menjadi berkurang.
4. Dan apabila penangkapan abu tidak maksimal maka akan berdampak pada
limbah lingkungan.

REFERENSI
Saddon Taha Ahmad, (2018). The Optimum Operation Conditions for Electrostatic

3
Precipitator (ESP) in Particulate Emitter Industries. International Conference on Pure and
Applied Science.
https://www.researchgate.net/figure/The-efficiency-of-the-electrostatic-
precipitator-in- particulate-as-a-function-of-the_fig7_326872166
Rizky Harisandi. ( 2020 ). Calibrasion engineer Pengenalan Alat Ukur Tekanan & Kalibrasi
https://calmetind.blogspot.com/2020/04/pengenalan-alat-ukur-tekanan-
kalibrasi.html
Pltu Pangkalan Susu omu ( 2021 ) Electrostatic Precipitator system
PLTU Pangkalan susu OMU Unit 1 dan 2
Apotik Katodik, (2021). Prinsip kerja transformer rectifier electrostatic presicipitator (ESP) .
http://apotikkatodik.com/impressed-current/prinsip-kerja-transformer-rectifier/

Anda mungkin juga menyukai