Anda di halaman 1dari 8

I.

Revolusi Industri
Dimulai sejak abad 18 ,perubahan besar telah terjadi dalam pola hidup masyarakat
Eropa ,yaitu dimulainya penggantian tenaga manusia dan hewan dengan penggunaan tenaga
mesin sebagai alat produksi di pabrik pabrik.Hal ini disebut dengan Revolusi Industri .
Peristiwa ini mengubah sistem ekonomi yang tadinya berbasis agraris menjadi sistem
ekonomi industri yang menggunakan mesin sebagai pendukung proses produksinya.Banyak
sekali dampak positif yang di dapat dari adanya revolusi industri ini , misalnya kegiatan
kewiraswastaan dan manufaktur menjadi mulai berkembang , berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi ,serta yang lainnya,juga pastinya kota kota dengan industri besar
akan bertumbuh dengan cepat.
Tetapi pada faktanya revolusi industri ini pada akhirnya juga menyebabkan dampak
samping yang buruk terhadap lingkungan , seperti munculnya pencemaran air , pencemaran
suara, pencemaran tanah, serta pencemaran udara . Pencemaran air timbul karena sungai yang
melewati perkotaan sudah menjadi tempat untuk hasil limbah manusia , baik yang domestik
maupun industri sehingga air pun menjadi kotor karena polutan polutan dari limbah
tersebut.Hal ini bisa menyebabkan kematian organisme seperti ikan dan tanaman air yang
hidup di perairan tersebut dan juga akan menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia.
Pencemaran suara terjadi karena suara suara yang dihasilkan oleh tenaga mesin yang
digunakan oleh pabrik pabrik industri dalam proses produksinya dan juga suara suara dari
kendaraan bermotor yang ada ,dampak dari adanya polusi suara ini bisa menyebabkan stress,
gangguan kejiwaan dan uang lainnya.Selanjutnya kita ak menemukan pencemaran tanah,hal
ini disebabkan oleh karena adanya limbah manusia baik domestik maupun industri yang
dibuang dengan cara dibiarkan menumpuk di tanah,tentu saja dengan banyaknya bahn kimia
yang beracun dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia dan juga dapat
menurunkan kualitas tanah itu sendiri .
Selanjutnya yang utama adalah polusi udara ,revolusi industri ini pada dasarnya
seperti penjelasan diatas adalah mengenai kemajuan teknologi yaitu pengkonversian tenaga
manusia atau hewan untuk menjalankan industri menjadi tenaga mesin yang menggunakan
bahan bakar untuk mengoperasikannya dan juga dengan adanya asap dari pembakaran bahan
bakar alat alat transportasi , polusi udara ini dapat membuat kualitas udara memburuk ,
timbul berbagai penyakit dan akhirnya dapat menyebabkan pemanasan global . Pada makalah
ini akan dibahas lebih lanjut mengenai limbah industri berupa asap yang biasanya dihasilkan
oleh pabrik - pabrik dan solusi nya yaitu alat cottrel yang pada penggunaannya menggunakan
prinsip koloid yaitu elektroferesis.

II. Limbah Asap Pabrik

Setiap dari kita pastinya tidak menginginkan menghirup asap ,baik itu dari asap
rokok maupun karena hasil polusi udara . Saat ini asap banyak juga dihasilkan oleh hasil
industri pabrik pabrik .Asap pabrik merupakan gas buangan dari proses produksi di dalam
pabrik.Banyak zat zat yang terkandung didalam asap buangan tersebut tergantung jenis bahan
yang diolah dalam pabrik tersebut.Tetapi pada asap pabrik kebanyakan banyak mengandung
NO2 ( nitrogen dioksida ) dan NO ( nitrogen oksida ) , juga ada debu dan senyawa
pencemar lainnya . Apabila air hujan yang turun ke bumi bercampur dengan zat seperti NO2
dan NO dari asap pabrik tersebut maka akan terjadi hujan asam yang sering kita dengar
itu.Hujan asam ini sangat berbahaya , karena hujan asam ini akan membuat perkaratan
dengan sangat cepat pada logam yang terkena dengannya , lalu kemudian hujan ini dapat
mencemari air sehingga tidak bisa diminum , dan bahkan menyebabkan kematian pada
tumbuhan dan hewan yang terkena hujan asam ini. Secara global dan dalam jangka panjang,
limbah asap ini akan menimbulkan efek rumah kaca. Di mana gas-gas buangan yang
mengandung senyawa senyawa seperti NOx ,SOx,CO2 ,CH4 ,serta yang lainnya tersebut
akan naik ke atmosfer membentuk suatu awan transparan yang sifatnya seperti kaca, yaitu
dapatditembus oleh cahaya matahari tetapi menyerap sinar panas. Panas yang diterima
oleh bumi sebagian diserap dan sebagian kembali ke angkasa. Tapi dengan adanya
awantransparan, panas akan terperangkap oleh awan transparan tersebut. Sehingga suhu
di bumi meningkat.
Dampak yang timbul dari efek rumah kaca ini tentunya kembali kepada
manusia.Munculnya berbagai macam penyakit akan menjadi konsekuensi yang akan
dihadapioleh manusia. Tidak hanya itu, beberapa makhluk hidup yang tidak bisa
beradaptasiakan punah. Seiring dengan semakin parahnya efek rumah kaca, suhu akan
meningkatdan mencairkan es di kutub. Akibatnya permukaan air laut naik dan negara-
negarakepulauan akan hilang. Begitu besar dampak efek rumah kaca, baik di
bidangkesehatan, ekologi, sosial, dan lain-lain (Farma, 2011) .
Pada dasarnya pengendalian pencemaran udarabisa kita dilakukan dengan dua metode ,pertama adalah
pengendalian pada sumber pencemar dan yang kedua adalah pengenceran limbah gas. Pengendalian pada
sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut dapat mengurangi
keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuang ke lingkungan. Pada sebuah
pabrik kimia,pengendalian pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu
danpenanggulangan emisi senyawa pencemar. Pengendap Elektrostatik /alat Cottrel adalah salah satu aplikasi
untuk penanggulangan emisi debu dan senyawa pencemar tersebut .

III. Pengendap Elektrostatik ( ESPs) / Alat Cottrel

Tampak dari gambar


,asap yang keluar dari
cerobong asap menjadi
lebih bersih

Pengendap elektrostatrik (ESPs) atau dikenal juga dengan alat Cottrel,alat filter
statis-listrik ini akan mengambil jelaga dan abu dari udara kotor yang mengalir sepanjang
pipa pembuangan . Alat ini menggunakan prinsip elektroforesis . Elektroforesis dapat digunakan untuk
mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan
negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.
hal ini akan sangat mengurangi polusi dan membantu memperbaiki lingkungan kita ,
meskipun sebenarnya hal ini tidak dapat menyelesaikan seluruh permasalaahan yang
disebabkan oleh asap hitam pabrik yang pada dasarnya juga mengandung gas gas beracun
berbahaya , tetapi setidaknya alat ini sudah sangat membantu untuk mengurangi kadar karbon
dan partikel debu di udara .

Beberapa dari kita pasti pernah menggosok balon berulang kali pada sweater atau
rambut pada penggaris sampai mereka menempel seperti magnet hanya dengan kekuatan
listrik statis. Ketika menggosok balon, elektron akan melepaskan diri dari molekul karet dan
akan berkumpul di sweater , lalu selanjutnya balon akan kehilangan elektron dan menjadi
bermuatan positif sedangkan sweater akan mendapatkan elektron dari balon dan menjadi
bermuatan negatif. Karena adanya gaya tarik menarik ini , selanjutnya balon akan menempel
dengan sweater tersebut.

Apakah hal seperti balon dan sweater tersebut akan berlaku untuk asap ? Banyak dari
kita melihat asap itu adalah gas tetapi yang sebenarnya asap itu adalah aerosol. Kebanyakan
aerosol seperti pengharum udara atau parfum yang kita pakai terbuat dari cairan yang
tersebar melalui gas, tetapi asap sedikit berbeda dari kebanyakan ,dia padat dan tersebar
dalam gas. Asap itu sendiri terdiri dari partikel mikroskopis kecil dari jelaga (karbon yang
tidak terbakar ) yang tersebar melalui udara yang panas. Bayangkan jika kita bisa
"menggosok" semua partikel kecil asap saat mereka memasuki bagian bawah cerobong asap
untuk memberikan muatan listrik kecil seperti halnya balon dan sweater tadi dan kita
membungkus nya misalnya dengan menggunakan sweater mengelilingi bagian dalam
cerobong asap di bagian atasnya . Secara teori, partikel asap yang bermuatan listrik akan
melekat pada sweater, lalu akan menghilangkan kotoran dari asap dan pada akhirnya yang
tersisa tinggal udara bersih yang panas.

IV . Cara Kerja Alat Cottrel / ESPs


1. Alat Cottrel bekerja dengan cara memaksa gas buang yang kotor (flue gas) melewati
medan listrik berupa dua elektroda (terminal listrik), elektroda pertama adalah
discharge elektrode dan yang kedua adalah Collector plate (piringan pengumpul )
yang memiliki bentuk kawat logam, bar, atau piring di dalam pipa atau cerobong asap.
Elektroda pertama diberikan tegangan negatif yang sangat tinggi. Lalu gas buang
akan bergerak melewatinya. Partikel debu yang terdapat dalam gas buang (flue
gas )tersebut akan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan
negatif (-).
2. Lebih tinggi dari pipa,ada elektroda kedua (collector plate ) yang terdiri dari pelat
logam yang diberikan tegangan positif yang tinggi. Lalu partikel debu yang
bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector
plate), debu yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara periodik
dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Lalu akan jatuh ke bak
penampungan.
V . Fungsi alat Cottrell atau ESPs

1. Mencegah polusi udara oleh gas buangan industri yang beracun


2. Memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam) contoh : Timah (Sn)
dan Timbal (Pb)

VI . Jenis Jenis Alat Cottrel atau ESPs

Meskipun berbeda beda,berbagai jenis alat pengendap asap ini pada dasarnya
memiliki prinsip kerja yang sama ,yaitu dengan cara partikel kotoran mendapatkan muatan
listrik dari satu kawat atau piring sebelum tertarik pada kawat kedua atau piring dengan
muatan listrik yang berlawanan untuk pengumpulan dan pembuangan.Meskipin begitu alat
pengendap asap ini dirancang dengan begitu banyak variasi mengikuti ukuran dan jumlah
partikel kotoran yang berbeda beda yang juga terbuat dari bahan kimia berbeda beda
tergantung industrinya .Batubara yang menjadi bahan bakar mesinnya dibakar dengan cara
bervariasi secara substansial dalam komposisi kimia industri mencoba meminimalkan
pencemaran sulfur dioksida( SO2) yang menyebabkan hujan asam dengan membakar
batubara rendah sulfur yang biasanya menghasilkan lebih banyak abu.

Karena batubara itu memiliki kalori energi yang rendah ,maka dari itu perlu dibakar
lebih banyak untuk membuat jumlah energi yang sama, yang berarti akan lebih banyak abu
lagi. Batubara rendah sulfur menghasilkan berbagai jenis abu yang memiliki tahanan listrik
yang lebih tinggi. Hal ini membuat peralatan ESP kurang efektif sehingga, untuk mencapai
tingkat pengurangan polusi yang diinginkan ,maka ukuran peralatan hatus di tingkatkan.
Efektivitas ESP juga dipengaruhi oleh suhu dan kadar air dari gas buang (batubara rendah
sulfur (low sulfur coal )terbakar pada temperatur yang rendah dan lebih banyak mengandung
uap air ). Seperti yang di bilang sebelumnya ESP tidak 100 persen efektif dalam memerangi
polusi .Di beberapa negara , hukum tentang polusi lebih ketat dibanding Indonesia , sehingga
mereka membuat alat cottrel /ESPs yang lebih besar dari biasanya untuk memastikan asap
yang diendapkan oleh alat cottrel tersebut menghasilkan gas yang lebih bersih lagi .

Banyak sekali hal yang mempengaruhi desain alat Cottrel , seperti jika kita ingin
mengendapkan debu dan kotoran dalam jumlah yang banyak maka kita bukan hanya harus
fokus terhadap bagaimana cara mengatasi polusi udara tetapi juga harus memikirkan
keberlanjutan serta faktor faktor lainnya misalnya jika asap yang ingin kita endapkan tersebut
mengandung lebih dari satu jenis polutan ,akan diperlukan lebih banyak tahap lagi ,sehingga
kita perlu merancang beberapa cara otomatis untuk mengatasi hal ini sehingga menjadi
efektif dalammenghilangkan polusi udara semaksimal mungkin.

VII . Penemu Alat Cottrel / ESPs

Frederick Gardner Cottrell adalah ilmuan Amerika Serikat, penemu pengendap


elektrostatik, pendidik, doktor, dermawan, pengacara, instruktur, direktur. Ia lahir di
Oakland, California,pada tanggal 10 Januari 1877 dan meninggal di Berkeley pada tanggal 16
November 1948 pada umur 21 tahun.Ia kuliah di Universitas California dan Berlin dan
mendapat gelar doktor dari Universitas Leipzig. Ia mulai membuat pengendap elektrostatik
atau nama lainnya Alat Cottrel pada tahun 1906 pada umur 29 tahun. Precipitator itu selesai
pada tahun 1910.Menurut the Archives of the Research Corporation for Science
Advancement, ide dasar dari pengendap elektrostatis ini di patenkan pada 1907 , Cottrel
mendeskripsikan bagaimana elektroda bertegangan tinggi dapat memebersihakan segala jenis
kotoran dan debu dari pabrik pabrik industri.
Frederick Gardner Cottrell

Sumber : www.rescorp.org

Precipitator berskala besar pertama adalah peralatan penghilang debu yang dibangun
oleh Western Precipitation untuk perusahaan semen Riveride pada tahun 1911.Selanjutnya
Frederick Gardner Cottrel bekerja sama dengan dibangun oleh Barat hujan untuk Cement
Company Riverside pada tahun 1911. Cottrell kemudian bekerja dengan Dr Oliver Lodge dan
Jerman Dr Erwin Moeller untuk mengembangkan serta memasarkan teknologi alat
pengendap elektrostatik ini di seluruh dunia.
Penjelasan gambar : Merupakan design asli dari Alat Cottrel / Alat Pengendap Elektrostatik
yang dibuat oleh Frederick Gardner Cottrel pada 1907. Pertama ,asap kotor akan
memasuki scrubber melalui pipa kuning di bagian bawah. Mengalir melewati lingkrang
kawat (biru gelap) yang diberikan tegangan tinggi ,pada tegangan tinggi oleh transformator
dan beralih ke bagian di atas (biru muda). Dalam desain ini, scrubber bertindak sebagai
elektroda kedua. Sebagian besar jelaga/ partikel akan diendapkan pada filamen asbes di
bagian bawah kandang (hijau) dan jatuh ke bawah, di mana dapat dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai