OLEH :
AL MUMIN
E1D1 14 004
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2018
1
2ii
3iii
PERNYATAAN ASLI
Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan. Kecuali dalam kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.
Yang Menyatakan
AL MUMIN
4iv
KATA PENGANTAR
besarnya kepada Allah Subhanahu wata’ala atas segala karunia, rezeki dan kasih
sayang yang telah diberikannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
pada waktunya.
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
1. Kedua Orang Tua penulis, Bapak dan Ibunda tercinta Drs. H Landonas dan
2. Saudara kandung penulis, Suryawan Asfar, Sayahdin Alfat dan Ali Mulya
Rende, yang senantiasa memberikan doa, dukungan, baik moral, spiritual dan
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc, selaku
4. Bapak DR. Edward Ngii. ST.,MT., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Halu Oleo.
5. Bapak Luther Pagiling, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
5v
6. Ibu Wd Zulkaida, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro
7. Ibu Yuni Aryani Koedoes. ST.,MT, dan Bapak Tachrir. ST.,MT selaku
8. Seluruh dosen dan staf Teknik khusunya Teknik Elektro Fakultas Teknik
9. Keluarga penulis, yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo yang telah memberikan motivasi serta
11. Keluarga besar Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Elektro yang telah
memberikan sedikit pengetahuan dan pengalaman buat penulis baik dalam hal
12. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam dan Mahasiswa Pecinta Alam
kepercayaan untuk menjadi bagian dari keluarga besar serta wadah untuk
Vokasi angkatan 2014 yang sampai saat ini masih konsisten untuk menemani
6
vi
14. Kepada semua pihak yang tak sempat penulis sebutkan namanya yang telah
dan pembuatan skripsi ini. Oleh karena itu besar harapan penulis untuk menerima
saran dan kritik dari para pembaca. Dan semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo
Penulis,
AL MUMIN
E1D1 14 004
7vii
ABSTRAK
8
vii
ABSTRACT
viii9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
PERNYATAAN ASLI ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan.................................................................................................4
1.5 Manfaat...............................................................................................4
10ix
2.7 Perhitungan Energi Gelombang Laut Sistem OWC...........................17
DAFTAR PUSTAKA
11x
DAFTAR TABEL
xi
12
DAFTAR GAMBAR
xii
13
xii
BAB I
PENDAHULUAN
minyak bumi dalam pemenuhan konsumsi di dalam negeri masih tinggi yaitu
sebesar 96% (minyak bumi 48%, gas 18% dan batubara 30%) dari total konsumsi
tersebut diakibatkan oleh subsidi sehingga harga energi menjadi murah dan
menghadapi penurunan cadangan energi fosil yang terus terjadi dan belum dapat
energi yang tersedia juga membatasi akses masyarakat terhadap energi. Kondisi
ini menyebabkan indonesia rentan terhadap gangguan yang terjadi di pasar energi
global karena sebagian dari konsumsi tersebut, terutama produk minyak bumi,
indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan
negara indonesia. Akan tetapi, belum ada pemanfaatan potensi energi kelautan
1
14
gelombang laut dan samudra untuk menghasilkan listrik merupakan salah satu
Tenggara. Jenis pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini selain ramah
tetap menjadi daerah tujuan wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya.
memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi secara
masih terus dilakukan, pada saat ini ada beberapa alternatif teknologi yang dapat
dipilih. Salah satu alternatif teknologi itu adalah dengan menggunakan sistem
kolom air berisolasi atau bisa disebut Oscillating Water Column (OWC) [2].
laut yang landai dan memiliki ketinggian gelombang laut yang konstan yang
kontruksi yang luas. berdasarkan kriteria tersebut, teknologi sistem OWC dapat
Tenggara dikarenakan kondisi topografi dasar lautnya yang landai serta ketinggian
2
15
gelombang laut yang konstan yang biasanya dipengaruhi oleh kecepatan
angin. Diharapkan penelitian ini bukan hanya untuk diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menempuh gelar sarjana tetapi penelitian ini juga dapat dijadikan
perairan Siompu yang kenyataannya sampai saat ini belum mendapatkan energi
perencanaan yang matang untuk mewujudkannya karena ini dapat menjadi sumber
ramah lingkungan.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
Column (OWC).
naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah ruang konversi. Naik turunnya
air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara dilubang bagian atas pipa dan
16
3
pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem
1.4 Tujuan
mbaca dapat memahami desain serta analisis pembangkit listrik gelombang laut
1.5 Manfaat
4
17
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
merupakan tinjauan pustaka yang berisi teori dasar serta teori potensi
Buton Selatan.
merupakan hasil dan analisis yang berisi tentang hasil kerja dari studi
Bab V Penutup
5
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
empat katup yang dimensi luar sama dengan dimensi dalam. Sehingga, kecepatan
salah satunya bagian yang bergerak, tidak kontak langsung dengan air. Hal itu
dikarenakan sistem ini menggunakan air turbine yaitu turbin Wells. Turbin ini
meter, periode (T) 7 detik, panjang gelombang (lamda) 8 meter, dan efisiensi
system 20 persen. Maka daya yang dibangkitkan OWC sebesar 24,8256 kW.
mencapai 6 meter, sedangkan pontoon didesain agar sistem tetap mengapung dan
6
19
sistem akan mampu menahan hantaman ombak besar. Dan dengan tinggi titik
metasentris 6,614 m di atas COG. Maka sistem OWC bisa dikatakan stabil [5].
Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Oscillating Water Column (OWC)
kecepatan angin bulanan dalam arah u dan v dengan ketinggian 10 meter di atas
permukaan laut dari tahun 2006 s.d. 2014 yang diperoleh dari European Center for
Selain itu, diperlukan data massa jenis air laut untuk menghitung daya
listrik sistem OWC di perairan pesisir Kalimantan Barat. Nilai massa jenis air laut
didapatkan dari data Conductivity, Temperature and Depth (CTD) untuk Selat
Karimata pada bulan April 2014. Nilai massa jenis air laut cenderung konstan
untuk kedalaman kurang dari 100 meter dan untuk suatu perairan tertentu.
Sehingga data pada bulan April 2014 di Selat Karimata tersebut dapat digunakan
untuk massa jenis di perairan pesisir Kalimantan Barat. Perhitungan nilai massa
dihasilkan energi yang tertinggi adalah sebesar 16.478.982,17 Joule dan yang
terendah adalah sebesar 92,5897 Joule. Sedangkan untuk daya listrik yang mampu
20
7
dihasilkan dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan
tertinggi adalah sebesar 4.174.007,641 Watt dan yang terendah adalah sebesar
175,892 Watt.
Dengan melihat potensi ketinggian gelombang laut yang cukup besar dan
konstan serta besarnya energi dan daya listrik yang mampu dihasilkan, maka
Sistem pembangkit OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan yang
menggunakan kolom osilasi. Listrik dibangkitkan dari naik turunnya air akibat
gelombang dalam sebuah pipa silidris yang berlubang. Naik turunnya kolom air
ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara dilubang bagian atas pipa dan
menggerakan turbin.
Sistem pembangkit listrik ini terdiri dari chamber berisi udara yang
berfungsi untuk menggerakan turbin, kolom tempat air bergerak naik dan turun
melalui saluran yang berada di bawah ponton dan turbin yang terhubung dengan
generator. Gerakan air naik dan turun yang seiring dengan gelombang laut
21
8
Sumber: https://niken11.wordpress.com/2009/09/11/
(turbin, generator) diletakan diatas permukaan laut dan terisolasi dari air laut
dengan meletakannya didalam ruang khusus kedap air, sehingga bisa dipastikan
tidak bersentuhan dengan air laut. Dengan sistem yang dimilikinya, pembangkit
listrik ini bisa memanfaatkan efisiensi optimal dari energi gelombang dengan
Dalam menentukan lokasi PLTGL sistem OWC ini ada banyak hal yang
lokasi [2].
22
9
a. Tinggi gelombang laut
ini adalah gelombang yang selalu terbentuk sepanjang tahun dengan tinggi
minimal satu sampai dua meter. Gelombang yang sesuai dengan kriteria tinggi
Mulut konektor harus sesuai dengan arah datang gelombang, jika tidak
searah maka energi gelombang yang masuk akan berkurang sebab banyak yang
pada saat gelombang terpecah ada energi yang terbuang dimana masa air akan
kelautan atau barimetri disekitar lokasi. Apabila kondisi dasar lautan atau
atau penambalan.
terdapat komponen yang saling terintegrasi satu sama lainnya. Adapun komponen
23
10
a. Ruang Konversi
kinetik yang dihasilkan oleh gelombang laut yang kemudian dialirkan ke turbin,
Sumber: http://re.emsd.gov.hk/english/other/marine/marine_tech.html
b. Turbin
menjadi energi listrik. Didalam sistem kerja OWC ini menggunakan jenis turbin
angin yang mempunyai prinsip dasar kerja dari turbin udara yaitu mengubah
energi mekanis dari tekanan udara menjadi energi putar pada turbin, lalu putaran
menghasilkan listrik. Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah
Sistem ini terdiri dari sebuah ruangan yang dibangun di tepi pantai.
gelombang ke atas dan ke bawah. Kemudian udara akan melewati turbin udara.
24
11
Selanjutnya, ketika gelombang kembali ke laut, udara tadi akan beredar melalui
turbin pada arah sebaliknya, berikut gambar mesin penggerak ataupun turbin:
c. Generator
mekanis dari prime mover menjadi energi listrik. Generator yang umumnya
memiliki kumparan dari inti. Biasanya inti stator terbuat dari lembaran-lembaran
besi yang dilaminasi, kemudian diikat satu sama lain membentuk stator.
Rotor merupakan bagian dari generator yang bergerak atau berputar ada
dua jenis rotor pada generator yaitu, rotor dengan katub menonjol (salient pole)
biasa dipakai pada mesin-mesin dengan putaran rendah atau menegangah, rotor
dengan katub silinder biasa dipakai pada mesin dengan kecepatan tinggi. Untuk
putaran rendah biasanya rotor yang memiliki spesifikasi bulat ini diameternya
kecil dan panjang, kumparan rotor diatur sedemikian rupa sehingga terdapat fluks
25
12
maksimum pada suatu posisi tertentu. Rotor dengan bentuk ini biasanya lebih
seimbang dengan noise yang rendah. Pada rotor terdapat kumparan medan. Arus
searah untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui
cincin geser.
pemakaian tegangan generator yang relatif tinggi, maka diperlukan isolasi yang
tebal dan baik, hal ini menyebabkan ruangan untuk penghantar menjadi semakin
sempit dan harga generator akan menjadi lebih mahal. Sedangkan pada generator
jumlah lilitan gulungan stator, sehingga akan membatasi dalam perencanaan dan
rms konstan. Karena turbin berputar dengan kecepataan yang bervariasi maka
generator double fed wound rotor induction. Wound rotor diberi medan magnet
tegangan tetap yang konstan untuk berbagai macam variasi kecepataan turbin,
13
26
Sumber: http://www.tribunnews.com/tribunners/2011/04/04/
Energi laut merupakan alternatif energi terbaru dan termasuk sumber daya
non hayati yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan diindonesia. selain
menjadi sumber pangan, laut juga menggandung aneka sumber daya energi yang
empat kali kebutuhan listrik dunia, sehingga diberbagai Negara maju telah
menggembangkan yang sampai saat ini hasilnya berjalan dengan baik dalam skala
gelombang laut sudah mulai banyak dilakukan. Salah satu negara yang sudah
banyak meneliti hal ini adalah inggris. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada,
deretan gelombang yang terdapat disekitar pantai selandia baru dengan rata-rata 1
27
14
meter dan periode 9 detik mempunyai daya sebesar 4,3 kW per meter
gelombangnya dapat diteliti lebih jauh. Negara maju seperti Amerika Serikat,
Inggris, Jepang, Finlandia, dan Belanda, banyak menaruh perhatian pada energi
ini. Lokasi potensial untuk membangun sistem energi gelombang adalah di laut
kecepatan. Panjang dan cepat datangnya gelombang laut dipengaruhi oleh periode
a. Energi Gelombang
menggerakan turbin. Ombak naik ke dalam ruang generator, lalu air yang naik
menekan udara keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar
ketika air turun, udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar
turbin kembali.
Bentuk lain dari pemanfaatan energi laut yang dinamakan energi pasang
surut. Ketika pasang datang ke pantai, air pasang ditampung dalam reservoir.
28
15
Kemudian ketika air surut, air dibelakang reservoir dapat dialirkan seperti pada
PLTA biasa. Agar bekerja optimal, kita membutuhkan gelombang pasang yang
gelombang surut. Hanya ada beberapa tempat yang memiliki kriteria ini beberapa
listrik di Prancis sudh beroprasi dan mencukupi kebutuhan listrik untuk 240.000
rumah.
memanfaatkan perbedaan suhu di laut. Jika kita berenang dan menyelam di laut
kita akan merasakan bahwa semakin kita menyelam suhu laut akan semakin
rendah (dingin). Suhu yang lebih tinggi pada permukaan laut disebabkan sinar
matahari memanasi permukaan laut. Tetapi, di bawah permukaan laut, suhu sangat
dingin.
380 fahrenheit antara suhu permukaan dan suhu bawa laut untuk keperluan ini.
Cara ini dinamakan Ocean Thermal Energy Conversion atau OTEC. Cara ini telah
kecepatan. Panjang dan cepat datangnya gelombang laut dipengaruhi oleh periode
16
29
datangnya gelombang. Periode datangnya gelombang dapat dihitung dengan
Dimana:
pantai indonesia, maka dapat di hitung besar panjang dan kecepatan gelombang
berdasarkan persamaan yang disarankan oleh David Ross [8], sebagai berikut:
Dimana:
rumus [8]:
λ
v= ................................................................................................... (2.3)
T
Dimana:
dengan menghitung energi potensial saja karena dilihat dari prototipe yang ada,
30
17
pergerakan gelombang laut yang dihasilkan energi pada sistem ini merupakan
1
Ew= . w . ρ . g . a 2 λ ............................................................................. (2.4)
4
Dimana:
g = Gravitasi (m/s2)
Daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang laut daerah perairan
1
. w . ρ. g . a 2. λ
4 ....................................................................................
Pw=
T
.(2.5)
Dimana:
g = Gravitasi (m/s2)
31
T = Periode Gelombang (s)
lebar chamber pada sistem pembangkitan juga sangat berperan besar dalam
18
menentukan besar daya yang dapat dihasilkan.
32
BAB III
19
METODE PENELITIAN
Studi dalam tugas akhir ini dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2018.
dengan objek penelitian adalah potensi pembangkit listrik tenaga gelombang laut
Selatan.
Metode pengumpulan data ialah cara atau strategi yang ditempuh untuk
mengambil data dari variabel penelitian tersebut sementara untuk Data-data yang
33
a. Periode Gelombang
b. Panjang Gelombang
gelombang adalah jarak antara dua titik yang memiliki fase gelombang yang
c. Kecepatan Gelombang
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu detik. Cepat rambat
Melalui proses analisis dan kompilasi dari pengumpulan data sekunder dan
survei lapangan akan diperoleh informasi utuh dan terpadu tentang karakteristik
fisik daerah pengamatan serta interaksinya satu dengan yang lain. Sifat-sifat data
lapangan yang hanya mencatat waktu sesaat pengukuran akan dilengkapi dengan
34
3.5 Rekayasa Desain Fisik (Rancangan Penelitian)
antara variabel, pengumpulan data, dan analisis data, sehingga dengan desain yang
satu langkah yang penting ialah membuat desain penelitian. Desain penelitian
adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan
berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian
[9].
Kualitas penelitian dan ketepatan penelitian antara lain ditentukan oleh desian
penelitian yang dipakai. Oleh karena itu desain yang dipergunakan dalam
penelitian harus desain yang tepat. Suatu desain penelitian dapat dikatakan
berkualitas atau memiliki ketepatan jika memenuhi dua syarat (Machfoedz, 2007:
101-102). yaitu dapat dipakai untuk menguji hipotesis (khusus untuk penelitian
Secara garis besar ada dua macam tipe desain, yaitu: Desain Non-ekperimental
dan Desain Eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan kedua desain ini ialah
pada desain pertama tidak terjadi manipulasi variabel bebas sedang pada desain
35
Tujuan utama penggunaan desain yang pertama ialah bersifat eksplorasi dan
deskriptif sedang desain kedua bersifat eksplanatori (sebab akibat). Jika dilihat
dari sisi tingkat pemahaman permasalahan yang diteliti, maka desain non-
Kedua desain utama tersebut mempunyai sub-sub desain yang lebih khusus.
a. Desain Lapangan
bersumber pada energi kinetik dan energi potensial gelombang laut dan
36
3.6 Bagan Alir Penelitian
23
Tahapan-tahapan penelitian dapat digambarkan dalam diagram alir berikut:
Mulai
StudiStudi
Literatur
Literatur
Penelitian
Selesai
37
BAB IV
Agustus 2018, dengan lokasi yang berada diwilayah pesisir Siompu Kabupaten
Siompu Kabupaten Buton Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Data ini sangat
38
25
menentukan perkiraan awal besarnya daya yang dapat dibangkitkan oleh PLTGL
sistem
Oscillating Water Column (OWC). Data tinggi gelombang laut ini diperoleh dari
gelombang. Dari data tinggi gelombang laut, maka kita dapat mengetahui nilai
Dari data periode gelombang laut, maka kita dapat mengetahui nilai rata rata
39
Tabel 4.2. Sampel Hasil Perhitungan Panjang Gelombang Datang:
Tinggi Periode 26
Panjang
Gelombang(H)/ Gelombang Gelombang
Hari/Tanggal Waktu Lokasi Hmaks-Hmin (Meter) Datang(T)/ Datang(λ)/
T =3,55 √ H λ=5,12xT2 (Meter)
(Detik)
kita dapat mengetahui nilai rata rata dari kecepatan gelombang, berikut tabel data
hasil perhitungan:
Panjang Kecepatan
Periode Gelombang Gelombang Gelombang
Hari/Tanggal Waktu Lokasi Datang(T)/ Datang(λ)/ Datang(v)/
T =3,55 √ H (Detik) λ=5,12xT2 (Meter) λ
V = (m/s)
T
Jumat/24-08-2018 10:36 Desa Lontoi 2,43 30,23 12,44
11:24 Desa Lontoi 2,13 23,22 10,90
12:37 Desa Lontoi 2,27 26,38 11,62
01:23 Desa Lontoi 1,92 18,87 9,82
02:37 Desa Lontoi 1,50 11,52 7,68
Rata Rata 2,05 22,04 10,50
Sabtu/25-08-2018 11:30 Desa Lontoi 1,78 16,22 9,11
12:30 Desa Lontoi 1,82 16,95 9,31
01:30 Desa Lontoi 1,92 18,87 9,82
02:30 Desa Lontoi 1,67 14,27 8,55
03:30 Desa Lontoi 1,51 11,67 7,73
40
Rata Rata 1,74 15,60 8,91
dunia kerja atau dunia actual yang lain (Sumadi Suryabrata, 2000 : 35).
untuk situasi actual dalam dunia kerja, 2) menyediakan kerangka kerja yang
fleksibel dan adaptatif, dan 4) memiliki kekurangan dalam hal ketertiban ilmiha
tenaga gelombang laut yang ideal untuk digunakan dilokasi yang direncanakan
adalah desain energetech. energetech adalah salah satu desain PLTGL yang
ini biasanya ditempatkan pada kedalaman laut mulai dari perairan dangkal hingga
kedalaman 50 m (150 kaki). Desain energetech ini memiliki lebar chamber 2,5 m
laut menuju OWC. dimana nantinya pada OWC, terjadi proses pengkonversian
41
4.3.2. Desain Konversi Energi
A. Kolektor 28
dengan turbin angin. pada oriface terdapat gaya dan tekanan angin yang
digunakan untuk memutar turbin angin, Perlu diperhatikan bahwa selain tinggi
gelombang datang dan periodenya, lebar kolektor pada sistem pembangkitan juga
sangat berperan besar dalam menentukan besar daya yang dapat dihasilkan,
B. Turbin Angin
42
Turbin pada OWC berfungsi merubah tekanan udara yang dihasilkan oleh
kolektor menjadi energi gerak. prinsip kerja dari turbin angin adalah mengubah
energy
mekanis dari tekanan udara menjadi energi putar pada turbin, lalu putaran turbin
29
digunakan untuk memutar generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik..
bahwa efisiensi cukup besar dan telah banyak diaplikasikan untuk keperluan
pembangkit listrik skala kecil, jenis turbin ini dapat menhasilkan menghasilkan
setidaknya sedikit listrik di kecepatan angin rendah serta dapat menerima ataupun
43
menghasilkan angin dari segala arah, Untuk menghitung daya pada turbin
pembangkit membutuhkan nilai gaya dan tekanan angin pada oriface pada
C. Generator
medan eksitasi dihasilkan oleh magnet permanen bukan kumparan sehingga fluks
turbin uap, turbin gas, mesin reciprocating, turbin air dan turbin angin menjadi
tenaga listrik untuk grid bahkan sebagai generator pada mobil listrik. Berikut
44
Dalam generator magnet permanen, medan magnet rotor dihasilkan oleh
magnet permanen sehingga tidak memerlukan arus eksitasi DC. Magnet Permanen
yang besar
dan mahal yang membatasi peringkat ekonomi mesin sehingga kepadatan fluks
31
magnet permanen kinerja tinggi terbatas. Kepadatan fluks tersebut juga
mengakibatkan fluks sulit diatur sehingga tegangan dan arus keluaran generator
Potensi energi gelombang laut dengan lebar gelombang atau lebar chamber
2,5 meter (berdasarkan desain yang telah ada), ρ air laut 1030 Kg/m3, dan
gravitasi bumi 9,81 m/s2, persamaan untuk menghitung energi gelombang laut
yang dihasilkan cukup dengan menghitung energi potensial saja. Dari beberapa
nilai ketentuan, maka kita dapat mengetahui rata rata potensi energy gelombang
45
01:30 Desa Lontoi 5720,423
02:30 Desa Lontoi 4326,083
03:30 Desa Lontoi 3538,543
Rata Rata 4728,3884
Dari data potensi energy gelombang laut, maka kita dapat mengetahui nilai
rata rata dari hasil perhitungan, berikut tabel data hasil perhitungan:
Potensi Energi
Gelombang Daya(Pw)/
Hari/Tanggal Waktu Lokasi Laut(Ew)/ 1
. w . ρ. g . a2 . λ
1 4
EW = . w . ρ . g . a . λ ( J )Pw=
2
4 T
(w)
46
BAB V
PENUTUP 3333
5.1 Kesimpulan
menggunakan jenis turbin Axial Fan Direct, serta generator jenis PMG 3
phase dengan kecepatan putaran 950 rpm dengan kapasitas energy 5000
watt.
2. Dari hasil perhitungan dapat diketahui rata rata daya yang dapat
5.2 Saran
1. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari penilaian sempurna
maka olehnya penulis berharap kritik dan saran yang sifatnya membangun.
47
penelitian ini dapat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan bagi
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
34
[1] Dewan Energi Nasional. 2014.”Outlook Energi Indonesia”. Jakarta.
[2] Siti Rahma Utami, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
[3] Lelly Erlita Safitri, Muh. Ishak Jumarang, Apriansyah, “Studi Potensi Energi
[4] Mohammad Rizki, “Desain Dan Perhitungan Energi Pasang Surut Air Laut”
[5] Fathan Nur Aziz. 2017. “Desain Oscillating Water Column System Untuk
Mada.
[6] I Wayan Arta Wijaya. 2010. “Pembangkit Listrik Energi Gelombang Laut
48
[7] Inur Romadlon. 2016. “Pemanfaatan Potensi Energi Baru dan Terbarukan
[8] Faulincia, “Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Dengan
Jakarta; 2015.
pengantar.html.
49
LAMPIRAN
50
51
52
53
54