Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Laatar Belakang

Isu kenaikan harga dan kelangkaan bahan bakar memaksa para ilmuwan
memikirkan cara pembuatan mesin yang hemat bahan bakar. Sistem engine yang
banyak digunakan sejumlah pabrik dalam menjalankan mesin sekarang ini dinilai
banyak pihak kurang efisien dan boros bahan bakar. Selain itu juga menyebabkan
polusi udara yang memicu pemanasan global (Sinar Harapan, 2001).

Dalam usaha meningkatkan konversi yang bisa didapat dari perubahan energi
panas menjadi kerja, mesin stirling memiliki potensi untuk mencapai efisiensi tertinggi
dari semua mesin kalor, secara teori sampai efisiensi maksimal mesin Carnot,
meskipun dalam prakteknya usaha ini masih dibatasi oleh berbagai sifat-sifat non-ideal
baik itu dari fluida kerjanya maupun bahan dari mesin itu sendiri, seperti gesekan,
konduktivitas termal dan titik lebur.

Mesin stirling dapat dioperasikan melalui berbagai sumber panas, seperti tenaga
matahari, kimia maupun nuklir. Dibandingkan dengan mesin pembakaran internal,
mesin Stirling memiliki potensi untuk lebih efisien, lebih tenang, dan lebih mudah
perawatannya.

Mengingat mesin stirling ini sangat berpotensi untuk dikembangkan maka penulis
merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh tentang apa itu mesin stirling dan bagaimana
prinsip kerjanya.

B. Rusmusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang
akan penulis kaji sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud mesin stirling?


2. Bagaimanakah sejarah perkembangan mesin stirling?
3. Bagaimanakah prinsip kerja mesin stirling?
4. Apa kelebihan mesin stirling?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa yang dimaksud mesin stirling


2. Mengetahui bagaimana sejarah perkembangan mesin stirling
3. Mengetahui bagaimana prinsip kerja mesin stirling
4. Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan mesin stirling

D. Manfaat

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi tentang apa itu mesin
stirling, bagaimana sejarahnya, prinsip kerjanya dan apa saja kelebiahan dan
kekurangannya. Sehinggga dapat dijadikan referensi untuk penulisan lebih lanjut.
BAB II

ISI

A. Mesin Stirling

Mesin Stirling adalah mesin pembakaran eksternal yang menggunakan udara atau
gas seperti helium, hydrogen, nitrogen, methanol dan sebagai fluida kerjanya. Mesin
Stirling didefinisikan sebagai mesin regenerasi udara panas siklus tertutup. Dalam
konteks ini, siklus tertutup berarti bahwa fluida kerjanya secara permanen terkurung di
dalam sistem, di mana mesin siklus terbuka seperti mesin pembakaran internal dan
beberapa mesin uap, menukarkan fluida kerjanya dengan lingkungan sekitar sebagai
bagiaan dari siklus kerja. Regenerasi berarti bahwa adanya penggunaan alat penukar
panas internal, yang dapat meningkatkan efisiensi mesin. Banyak sekali kemungkinan
dari penggunaan mesin stirling ini, dengan mayoritas masuk ke kategori mesin dengan
piston tolak balik. Mesin stirling secara tradisional diklasifikasikan ke dalam mesin
pembakaran eksternal, meskipun panas bisa didapatkan dari sumber selain pembakaran
seperti tenaga matahari maupun nuklir. Mesin stirling beroperasi melalui penggunaan
sumber panas eksternal dan heat sink eksternal, masing-masing dijaga agar memiliki
perbedaan temperatur yang cukup besar.

B. Prinsip Kerja

Prinsip Kerja Mesin stirling adalah mesin kalor yang unik karena efisiensi
teoretisnya mendekati efisiensi teoretis maksimum, yang lebih dikenal dengan efisiensi
mesin carnot. Mesin stirling digerakkan ekspansi gas ketika dipanaskan dan diikuti
kompresi gas ketika didinginkan. Mesin itu berisi sejumlah gas yang dipindahkan antara
sisi dingin dan panas terus-menerus. Piston displacer memindahkan gas antara dua sisi
dan piston power mengubah volume internal karena ekspansi dan kontraksi gas. Piston
salingterhubung satu sama lain oleh hubungan mekanis yang menentukan bagaimana
mereka akan bergerak dalamhubungannya dengan satu sama lain. Piston yang berpindah
disebut sebagai regenerator yang dapat membangkitkan kembali udara. Jika piston
bergerak ke atas, regenerator dialirkan melalui udara hangat dan mengambil sebagian
energi dari udara dan menyimpannya. Jika piston bergerak ke bawah, dialirkan melalui
udara dingin dan mengeluarkan energi yang disimpan. Dengan regenerator, mesin stirling
mencapai efisiensi sangat baik.

Sebuah regenerator memungkinkan panas yang dihasilkan disimpan di dalam,


sebagian menggantikan energi panas karena sedikitnya alih panas yang dimungkinkan
melalui dinding heat-exchanger. Energi panas disimpan di dalam regenerator sementara
gas penggerak menyusup ke ruangan yang dingin, dan kemudian dilepaskan sewaktu
kembali ke ruangan ekspansi panas. Tenaga terjadi pada temperatur yang tinggi dan
konstan, sangat ideal untuk setiap mesin. Kompresi terjadi pada temperatur rendah, dan
hampir tidak ada energi panas yang hilang. Tenaga bersih yang dihasilkan adalah akibat
perbedaan antara pengembangan gas bertemperatur tinggi dan mengkompresi gas
bertemperatur rendah.

Prinsip kerja mesin stirling adalah memanfaatkan adanya perubahan tekanan dan
volume pada gas dalam system tertutup. Gas pada sisitem dikontakan pada reservoir
panas sehingga system menyerap panas. Panas yang dihasilkan disimpan di dalam sebuah
regenerator. Akibat adanya panas ini menyebabkan volume gas bertambah. Karena
system dalam keadaan tertutup maka tidak ada gas yang keluar sehingga pertambahan
volume gas karena pemanasan menimbulkan perubahan tekanan yang cukup besar.

Tekanan yang dihasilkan ini kemudian


digunakan untuk menggerakan piston. Sementara itu gas
penggerak menyusup ke ruangan yang dingin, dengan
melepas panas pada saat bersamaan. Karena
penurunan suhu ini volume gas berkurang dan sisitem
menerima kerja kompresi yang menyebabkan volume gas
kembali ke keadaan awal. Keadan tersebut terjadi
berulang secara periodik sehingga terjadi gerakan piston yang dapat dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik dengan menghubungkannya ke turbin.

C. Siklus Stirling
Siklus Stirling melibatkan serangkaian peristi!a yang mengubah tekanan gasdi dalam
mesin sehingga mesin dapat melakukan pekerjaan. Beberapa sifat gasyang sangat penting
untuk pengoperasian mesin Stirling

1) Memiliki jumlah gas yang tetap dalam $olume tetap diruang tersebut
danmeningkatkan temperatur gas itu sehingga tekanan akan meningkat.
2) Memiliki jumlah gas yang tetap dan mengkompres 'mengurangi $olumeruang
nya( sehingga suhu gas akan meningkatkan.

Siklus Stirling dirancng dengan baik sehingga gas yang bekerja


umumnyadikompresi dalam bagian yang lebih dingin dari mesin dan diperluas di bagian
panas yang dihasilkan dalam kon$ersi yang panas menjadi kerja. Sebuah penukar panas
internal regeneratif meningkatkan efisiensi termal mesin Stirling sederhanadibandingkan
dengan mesin udara panas.

Diagram p-v dan T-s siklus Stirlin

Siklus Stirling terdiri atas empat tahap termodinamika antara lain

1. Poin 1-2, Perluasan Isotermal.


Udara berekspansi secara isotermal, pada temperatur konstan T1 dari v1 ke
v2. Kalor yang diberikan sumber eksternal diserap selama proses. Kerja yang
dilakukan selama proses 1-2 :

v2 v2
W1 2   pdv  mRT ln
v1 v1

2. Poin 2-3, Isokhorik.


Udara lewat melalui regenerator dan didinginkan pada volume konstan ke
temperatur T3. Pada proses ini kalor dibuang ke generator.
Kerja yang dilakukan selama proses 2-3 :

3. Poin 3-4, Kompresi Isotermal.


Udara dikompresi secara isotermal di dalam tabung dari V3 ke V4. Lagi kalor
dibuang oleh udara. Kerja yang dilakukan selama

proses 3-4 :

4. Poin 4-1, Isokhorik.

Udara dipanaskan pada volume konstan ke temperatur T1 dengan melewatkan udara ke


regenerator dalam arah yang berlawanan dengan proses 2-3. Pada proses ini kalor diserap
oleh udara dari regenerator.

Kerja yang dilakukan selama proses 4-1 :


Sehingga kerja total system adalah :

D. Jenis - Jenis Mesin Striling

Mesin Stirling memiliki dua jenis yang dibedakan oleh cara mereka memindahkan
udara antara sisi panas dan dingin dari silinder:

1. Dua piston “alpha” desain jenis memiliki piston dalam silinder terpisah, dan gas
didorong antara ruang panas dan dingin.

2. Jenis mesin Stirling yang dikenal sebagai tipe “beta dan gamma”, menggunakan
displacer (pemindah panas) mekanis yang telah terisolasi untuk mendorong gas kerja
antara sisi panas dan dingin dari silinder. Displacer, cukup besar untuk mengisolasi
sisi panas dan dingin dari silinder untuk menggantikan sejumlah besar gas. Jenis Ini
harus memiliki jarak yang cukup antara displacer dan dinding silinder, untuk
memungkinkan gas mengalir di sekitar displacer dengan mudah.

1. Alpha Stirling
Mesin Stirling alfa berisi kekuatan dua piston dalam silinder yang terpisah, satu
berada didingin dan satunya berada dipanas. Silinder panas terletak di dalam suhu tinggi
penghantar panas (silinder yang dibakar) dan silinder dingin terletak di dalam displacer
suhu rendah. Jenis mesin ini memiliki rasio power-to-volume tinggi, namun memiliki
masalah teknis karena apabila suhu piston tinggi biasanya panas akan merambat ke pipa
pemisah silinder . Dalam prakteknya, piston ini biasanya membawa isolasi yang cukup
besar untuk bergerak jauh dari zona panas dengan mengorbankan beberapa ruang mati
tambahan.
Contoh Kerja Mesin Striling Alfa :

1. Sebagian besar gas berkerja dalam silinder panas, yang telah


dipanaskan melalui diding silinder panas dan mendorong piston
panas ke bagian bawah (menarik udara). Dengan menarik udara
dari bagian piston dingin. Pada titik 90 ° adalah titik balik
dimana piston panas akan menjadi sebuah siklus mesin striling.

2. Gas sekarang pada volume maksimal. Piston di dalam silinder


panas mulai bergerak, dan sebagian besar gas panas masuk ke
dalam silinder dingin, di mana mendingin dan terjadi penurunan
tekanan.

3. Hampir semua gas sekarang berada di silinder dingin dan


pendinginan berlanjut. Piston dingin, didukung oleh momentum
roda gila ( pasangan piston lain pada poros yang sama) kompresi
bagian gas yang tersisa.

4. Gas pada silinder dingin mencapai volume minimum, dan sekarang


akan masuk kedalam silinder panas di mana ia akan dipanaskan sekali
lagi, dan memberikan lagi kekuatan pada piston untuk mendorong
piston panas.

2. Beta Stirling
Mesin Stirling beta memiliki piston daya tunggal yang diatur dalam silinder yang
sama pada poros yang sama sebagai displacer piston. Silinder Piston displacer yang
cukup longgar hanya berfungsi untuk antar jemput gas panas dari silinder panas ke
silinder dingin. Ketika silinder dipanaskan gas mendorong dan memberikan piston
kekuatan. Ketika piston terdorong ke dingin (titik bawah) silinder mendapat momentum
dari mesin, dan ditingkatkan dengan roda gila. Tidak seperti jenis alfa, jenis beta tidak
akan menyebabkan isolator (pipa pemisah jika dalam bentuk alfa) menjadi panas.
1. Piston tenaga (abu-abu atas) telah mengkompresi gas, piston displacer
( abu-abu bawah) telah bergerak sehingga sebagian besar gas panas
masuk kedalam silinder panas.
2. Gas yang dipanaskan meningkatkan tekanan dan mendorong Piston
tenaga ke batas terjauh (titik bawah).

3. Piston displacer sekarang bergerak ke titik puncak, dan mengirim gas


panas ke silinder dingin.

4. Gas didinginkan dan sekarang dikompresi oleh pinton tenaga dengan momentum dari
roda gila. Langkah Ini membutuhkan energi yang lebih sedikit, karena tekanannya turun
ketika didinginkan.

3. Gamma Stirling

Mesin Stirling gamma hanyalah sebuah mesin Stirling beta, di


mana piston tenaga sudah terpasang di dalam silinder yang terpisah
samping silinder piston displacer, tapi masih terhubung ke roda gila sama.
Gas dalam dua silinder dapat mengalir bebas karena mereka berada dalam
satu tubuh. Konfigurasi ini menghasilkan rasio kompresi lebih rendah,
tetapi mekanis ini cukup sederhana dan sering digunakan didalam mesin
Stirling multi-silinder.

E. Kelebihan mesin Stirling adalah :


1. Frekuensinya stabil/ konstan
2. Mesin Stirling dapat bekerja pada sembarang sumber energi panas, termasuk bahan
kimia, sinar surya (solar), limbah pertanian (sekam, tempurung kelapa dsb), kayu
bakar, berbagai produk minyak bakar (biomassa, biofuel dsb),. panas bumi dan nuklir.
3. Kemungkinan implementasi mesin Stirling banyak sekali, namun sebagian besar
masuk pada kategori mesin piston resiprokal.
4. Perbedaan yang menyolok dengan mesin pembakaran internal adalah potensi untuk
menggunakan sumber panas terbarukan pada mesin Stirling lebih mudah, suara
mesin lebih lembut (tenang), tidak berisik / bising dan biaya perawatannya lebih
rendah.
5. Biaya kapital per unit daya ($/kW) dapat ditekan lebih rendah . Dibandingkan
dengan mesin pembakaran internal untuk daya yang sama , maka biaya investasi
mesin Stirling untuk saat ini umumya masih lebih besar dan lebih berat, namun
perawatannya jauh lebih mudah dan ekonomis. Sehingga secara menyeluruh biaya
energinya masih dapat bersaing ketat. Efisiensi panasnya juga berimbang (untuk
mesin-mesin yang kecil) berkisar antara 15% – 30%. Dengan basis biaya investasi
per unit daya di atas, untuk unit generator dengan kapasitas s/d 100 kW., mesin
Stirling masih kompetitif harganya.
DAFTAR
PUSTAKA203.190.241.95/showthread.php?t=21999&page=3greenpowerscience.com/bu
ildaroo.com/news/article/tessera-solar...e-suncatcher-
system/leonidas1558.wordpress.com/2008/11/28/mesin-
stirling/yefrichan.wordpress.com/2010/05/17/pemba...akan-mesin-
stirling/www.sandia.gov/news-center/news-releases...y-
batt/Stirling.htmlen.wikipedia.org/wiki/Stirling_Energy_Systemswww.kaskus.us/showthr
ead.php?t=4816145suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak...g-Pembangkit-Energi-
www.alternative-energy-guide.com/article...and_home_heating.htmwww.alternative-
energy-guide.com/article...ngine_your_power.htm

Anda mungkin juga menyukai