Anda di halaman 1dari 8

Sistem, Lingkungan dan

Usaha Luar
Kelompok 5
1. Rizaldi Cjoir Pratama Kacaribu (Ketua)
2. Difa Harnilsa
3. MHD. Handoko R.KA
4. Rafika Ayu Dhita
5. Sartika
6. Yulia Indrayanti

Tahun Pembelajaran 2015/2016


 SISTEM DAN LINGKUNGAN

Sistem adalah benda atau sekumpulan apa saja


yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat
perhatian. Sedangkan lingkungan adalah benda-benda
yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem bersama
dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau
universal. Biasanya sistem dan lingkungan dipisahkan
dengan “penyekat/pembatas/pemisah”. Batas adalah perantara dari sistem dan lingkungan.

Contohnya adalah Misalnya kita hendak menyelidiki air yang berada di dalam termos.
Air yang ada di dalam termos merupakan sistem, sedangkan udara dan benda-benda lainnya
yang berada diluar termos merupakan lingkungan. Dinding termos, baik dinding kaca pada
bagian dalam termos maupun dinding plastik pada bagian luar termos berfungsi sebagai
penyekat alias pemisah. Termos air merupakan salah satu ilustrasi mengenai sistem dan
lingkungan.

Adapun antara Sistem dan Lingkungan terdapat batas ataupun dinding yang
memisahkan antara keduanya, yaitu:

Dinding Adiabatik adalah Dinding yang mengakibatkan kedua zat mencapai suhu
yang sama dalam waktu yang lama (lambat).
Dinding Diatermik adalah Dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai
suhu yang sama dalam waktu singkat

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:

A. Sistem terbuka
Terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan
benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas
memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam
sistem terbuka, energi dan masa dapat keluar sistem atau
masuk kedalam sistem melewati batas sistem. Sebagian
besar mesin-mesin konversi energi adalah sistem terbuka.
Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran
bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui
knalpot. Turbin gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain merupakan sistem termodinamika
terbuka, karena secara simultan ada energi dan masa keluar-masuk sistem tersebut.

Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas sistem yang
bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah
sehingga disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah

1. Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
2. Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.

B. Sistem Tertutup

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak


terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah
contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi
tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.

Pada Sistem tertutup terjadi pertukaran energi (panas dan


kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan.
Dalam sistem tertutup masa dari sistem yang dianalisis tetap dan
tidak ada masa keluar dari sistem atau masuk kedalam sistem,
tetapi volumenya bisa berubah. Yang dapat keluar masuk sistem
tertutup adalah energi dalam bentuk panas atau kerja.

Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak
dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun
usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun
massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung, namun volume dapat saja berubah
disebabkan adanya lapis batas yang dapat bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian
dari lapis batas sistem tersebut. Sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa
kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut control mass.
Contoh sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana masa udara
didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah, dan energi panas masuk kedalam masa udara
didalam balon. Selain itu Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja.

C. Sistem Terisolasi

Sistem yang mengakibatkan tidak terjadi pertukaran


panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem
terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
Sistem yang tidak mengakibatkan terjadinya pertukaran panas,
zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang
disimpan dalam termos. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak
dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada
terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.
Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi
hukum I termodinamika dengan sistem terisolasi. Dimana tabung
bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara
di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada
termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem
menuju lingkungan maupun sebaliknya.2. Mesin kendaraan
bermotor Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi
termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan
sistem, kemudian campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder, dan gas buang
keluar sistem melalui knalpot.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property (koordinat


sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m),
viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan
dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.

Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-
masing jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda
nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem
mempunyai nilai koordinat yang tetap. Apabila koordinatnya berubah, maka keadaan sistem
tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami
perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).

 USAHA LUAR

Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan)
terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar
akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume
awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan
perubahan volumenya.

Sistem gas melakukan usaha luar apabila volume


sistem bertambah. Dengan bertambahnya volume
ini, sistem melakukan usaha untuk melawan
tekanan udara di luar sistem. Perhatikan Gambar
9.8!

Gambar disamping memperlihatkan sebuah


tabung yang ditutup dengan piston dan dapat
bergerak bebas tanpa gesekan dan berisi gas ideal. Tekanan gas sama dengan tekanan udara
luar. Sistem gas mula-mula berada dalam kondisi P1 , V1 , dan T1 berada dalam ruang yang
salah satu sisinya dibatasi piston. Pada kasus ini dinding berupa dinding diatermal.
Apabila gas dalam tabung dipanaskan pada tekanan tetap, maka gas tersebut akan memuai

dan mendorong pisron dengan gaya F sehingga piston bergeser sejauh ∆𝑠 dan terjadi
perubahan volume sistem menjadi V2 dimana V2 > V1. Dengan demikian usaha W dapat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

𝑾 = 𝑭 × ∆𝒔 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝑭 = 𝒑 𝑨 𝑾 = 𝒑 𝑨 ∆𝒔

 W = Usaha mekanik (J)


 P = tekanan gas (Pa) 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝑨 ∆𝒔 = ∆𝑽 𝑾 = 𝒑 ∆𝑽
 𝞓s =pergeseran piston (m)
 𝞓V= perubahan volum (m3)

Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas berbanding luru dengan tekana (p) dan perubahan
volum 𝞓V gas tersebut.
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap
perubahan volume yang ditulis sebagai :

𝑉
𝑊 = ∫𝑉 2 𝑝 𝑑𝑉 Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan
1

tekanan dan volume gas dinyatakan dalam


bentuk grafik p – V, usaha yang dilakukan
gas merupakan luas daerah di bawah
grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi
integral yang ekuivalen dengan luas
daerah di bawah grafik.

Gas dikatakan melakukan usaha


apabila volume gas bertambah besar (atau
mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya,
gas dikatakan menerima usaha (atau
usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha
gas bernilai negatif.

Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut.

a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas (sistem)
tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya bertambah.
Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga
negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem
berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem ini bernilai negatif.

Usaha yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan


melalui metode grafik. Pada Gambar 3a dapat dilihat
bahwa proses bergerak ke arah kanan (gas memuai). Hal
ini berarti V2 > V1 atau ΔV > 0 sehingga W bernilai positif
(gas melakukan usaha terhadap lingkungan). W sama
dengan luas daerah di bawah kurva yang diarsir (luas
daerah di bawah kurva p –V dengan batas volume awal
dan volume akhir)
Selanjutnya perhatikan Gambar 3b. Jika proses
Gambar 3. (a) Grafik P–V suatu gas
bergerak ke arah kiri (gas memampat), V2 < V1 atau ΔV < 0
yang mengalami pemuaian
sehingga W bernilai negatif (lingkungan melakukan usaha
(melakukan ekspansi) (b) Grafik P–
terhadap gas). W = – luas daerah di bawah kurva p–V yang V suatu gas yang mengalami

diarsir. pemampatan (diberi kompresi)

Cobalah Anda tinjau kembali Persamaan (1–1). Dari persamaan tersebut dan
grafik hubungan tekanan (p) terhadap (V) pada Gambar 3, Anda dapat menyimpulkan
bahwa suatu sistem dikatakan melakukan usaha (W berharga positif) atau sistem diberi
usaha (W berharga negatif), jika pada sistem tersebut terjadi perubahan volume ( ΔV).

 Contoh Soal
1. Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap
sehingga memuai, seperti terlihat pada
gambar.
Tentukanlah usaha yang dilakukan gas. (1
atm = 105 N/m2)

Diketahui: p = 2 atm, V1 = 0,3 L, dan V2 = 0,5 L.

1 liter = 1 dm3 = 10–3 m3

Jb: W = p ( ΔV) = p (V2 – V1)

W = 2 × 105 N/m2 (0,5 L – 0,2 L) × 10–3 m3

W = 60 Joule.

2. Sejumlah gas ideal dipanaskan pada tekanan konstann2 × 105 𝑁/𝑚3


sehingga volumnya berubah dari 20 liter menjadi 30 liter. Hitunglah usaha luar
yang dilakukan gas selama pemuaian !

Dik: 𝑝 = 2 × 105 𝑁/𝑚2


𝑉1 = 20 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ∶ 1000 𝑚3 = 2 × 10−2 𝑚3
𝑉2 = 30 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ∶ 1000 𝑚3 = 20 × 10−2 𝑚3
Dit : W....?
Jb : 𝑊 = 𝑝 ∆𝑉
= 2 × 105 (2 × 10−2 − 3 × 10−2 )
= 2 × 105 (10−2 )
= 2 × 103 J

3. Suatu gas dimampatkan sehingga volumnya berkurang dari 5.0 L menjadi 3.5 L
pada tekanan gas konstan 1.0 × 105 Pa. Hitunglah usaha luar yang dilakukan
pada gas tersebut!

Dik : 𝑝 = 1.0 × 105 𝑃𝑎


𝑉1 = 5.0 𝐿
𝑉2 = 3.5 𝐿
Dit : W...?
Jb: 𝑊 = 𝑝 ∆𝑉
= 𝑝 (𝑉1 − 𝑉2 )
= 1.0 × 105 (3.5 − 5.0)
= 1.0 × 105 (−1.5 L)
= 1.0 × 105 (−1.5 × 10−3 m3 ) = −150 J

Anda mungkin juga menyukai