Anda di halaman 1dari 6

Termodinamika: Pengertian,Hukum dan

Jenis Sistem Termodinamika


Home / Termodinamika: Pengertian,Hukum dan Jenis Sistem Termodinamika
Diperbaharui: 20 May, 2015

Termodinamika: Pengertian,Hukum dan Jenis Sistem Termodinamika – Selamat datang


di blog budisma.net, yang selalu mencoba membagikan informasi pengetahuan umum secara
ringkas dan jelas. kali ini kita akan membahas tentang pengertian termodinamika, hukum-
hukum termodinamika, serta jenis-jenis sistem termodinamika. Untuk itu, mari kita mulai
membahas apa pengertian dari termodinamika?.

Pengertian Termodinamika
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses perpindahan
energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor diartikan sebagai
perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha merupakan
perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu.
Proses perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum 1
Termodinamika yang merupakan persyaratan hukum kekekalan energi, dan Hukum 2
Termodinamika yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.

Dalam pembahasan kita kali ini, kita akan mengacu pada sistem tertentu, yaitu Sistem
Terbuka dan Sitem Tertutup. Sistem terbuka adalah sistem dimana antara sistem dan
lingkungan memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi. Apabila hanya terjadi
pertukaran energi tanpa pertukaran materi, sistem disebut Sistem tertutup. Adapun sistem
terisolasi adalah jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi dan energi.
 Usaha Sistem pada Lingkungan, yaitu Usaha yang dilakukan sistem pada
lingkungannya merupakan ukuran energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan.
 Usaha pada Beberapa Proses Termodinamika, yaitu dalam termidinamika terdapat
berbagai proses perubahan keadaan sistem, yaitu proses isotermal, isobarik, isokhorik,
dan adiabatik.

Hukum-hukum Termodinamika
Dalam termodinamika juga terdapat empat hukum dasar yang menjadi panduan dalam
keseluruhan kajiannya. Hukum-hukum termodinamika tersebut antara lain:

 Hukum 0 Termodinamika: Jika dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem
ketiga, maka ketiga sistem saling setimbang satu dengan lainnya.
 Hukum I Termodinamika: Berbicara tentang prinsip kekekalan energi yang berbunyi
“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi energi dapat
diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lainnya”.
 Hukum II Termodinamika: Energi kalor tidak dapat seluruhnya diubah menjadi energi
mekanik atau usaha, tetapi sebagian akan terbuang.
 Hukum III Termodinamika: Suatu saat sistem akan berada pada suhu nol absolut,
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.

Sistem Termodinamika
Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah benda atau
sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian. Sedangkan
lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem bersama
dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal. Batas adalah perantara dari
sistem dan lingkungan. Contohnya adalah pada saat mengamati sebuah bejana yang berisi
gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut sedangkan
lingkungannya adalah bejana itu sendiri.

Jenis-jenis sistem
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi dan
materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara sistem dan lingkungannya, yaitu :

1) Sistem terbuka

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan
adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan
motor bakar. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana
campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar
sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas sistem yang
bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah
sehingga disebut juga dengan control volume.
Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem adalah

 Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.

2) Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang
tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam
bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas sistem tersebut. Dalam
sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses berlangsung, namun
volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat bergerak (moving
boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup
adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi
volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon.

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, apabila panas diberikan kepada sistem
(Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem.
Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena
sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu
konstan) maka sistem ini disebut control mass.

Suatu sistem dapat mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:

 Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.


 Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding
diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang mengakibatkan kedua zat mencapai suhu
yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak
memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik
adalah dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang
singkat (cepat).

3) Sistem terisolasi

Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan
lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang terisolasi.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena
pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan
gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi
yang keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property (koordinat sistem/variabel
keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas,
konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari
koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.
Suatu sistem dapat berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, apabila masing-masing
jenis koordinat sistem tersebut dapat diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda
nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem
mempunyai nilai koordinat yang tetap. Apabila koordinatnya berubah, maka keadaan sistem
tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang tidak mengalami
perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).

Usaha Luar (W) dan Energi Dalam (U)

A. Usaha Luar (W)

Sistem gas melakukan usaha luar apabila volume sistem bertambah. Dengan bertambahnya volume
ini, sistem melakukan usaha untuk melawan tekanan udara di luar sistem. Perhatikan Gambar 9.8!
Sistem gas mulamula berada dalam kondisi P1 , V1 , dan T1 berada dalam ruang yang salah satu
sisinya dibatasi torak. Pada kasus ini dinding berupa dinding diatermal. Ketika sistem menyerap kalor
secara isobarik, maka akan terjadi perubahan volume sistem menjadi V2 dimana V2 > V1 . Usaha luar
yang dilakukan oleh sistem gas dapat dijabarkan sebagai berikut.
W=F·s
Karena F = p A,
maka: W = (PA)s
= (PA) × (h2 – h1 )
= P (A h2 – A h1 ) = P (V2 – V1 )
W=P×ΔV
Keterangan:
W : usaha luar
P : tekanan sistem
Δ V : perubahan volume

Contoh Soal dan Pembahasan :


B. Energi Dalam (U) Gas Monoatomik

Coba Anda ingat lagi pada pembahasan sebelumnya tentang teori kinetik gas. Berapa energi kinetik
total yang dimiliki oleh sistem yang terdiri atas N buah partikel gas?

Besarnya energi total ini disebut sebagai “energi dalam” sistem, yaitu U = N · Ek .

Karena N×Ek = 3/2 PV, maka U = 3/2 PV dan dengan melihat lagi persamaan gas ideal pV = nRT, maka
akan diperoleh persamaan sebagai berikut.

U = 3/2 nRT

Berdasarkan persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem gas akan mengalami
perubahan energi dalamnya jika mengalami perubahan suhu.

Contoh Soal dan Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai