Anda di halaman 1dari 4

APRESIASI DRAMA DAN TEATER

“PENYUTRADARAAN”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1B

BRENDA NAMBING TIRSYA N. LABEDU


DELVI OKTAVERINA TRI ADITIYANI DEWI
FEYZI N. PAPUTUNGAN MEISITA M. MANDOLANG
GAVRILA J. N LALA SIFRA ARING
MIRACLE LANGI
PENYUTRADARAAN
 Pengertian Penyutradaraan
Pengertian penyutradaraan yaitu hal yang berhubungan dengan proses yang dilakukan
dari awal hingga tampilnya sebuah pementasan diatas panggung. Sutradara juga adalah orang
yang membawa sebuah naskah drama ke atas panggung dengan menafsirkan naskah tersebut
dan memvisualisasikan ke dalam seni garap teater secara utuh. Seorang sutradara merupakan
sosok yang sangat penting dalam sebuah proses penggarapan drama. Seorang sutradara
adalah seorang seniman atau pekerja seni yang bertugas untuk mengkoordinasi suatu proses
penggarapan dari naskah lakon yang dipilihnya. Sutradara juga bertanggung jawab penuh atas
sebuah pertunjukan dari awal proses hingga naskah tersebut ditampilkan di atas panggung.
Seorang sutradara adalah seorang yang memimpin sebuah pemen tasan. Berarti dia seorang
pemimpin. Seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan. Ia harus membuat analisis naskah,
menyusun konsep, kemudian memberikan pengarahan.
Menurut Hasanudin W.S berpendapat bahwa "Sutradara adalah seseorang yang
mengkoordinir dan mengarahkan segala unsur pementasan drama (pemain dan property),
memberikan penafsiran pokok atas naskah, dan hal-hal lainnya, dengan kecakapannya
sehingga mencapai suatu pementasan seni pertunjukan drama" (Hasanudin W.S. 2009: 198).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyutradaraan adalah proses, cara,
perbuatan menyutradarai. Hal ini tentu saja berkaitan dengan seni peran. Orang yang
menyutradarai suatu seni peran adalah orang yang sudah cukup berpengalaman dibidangnya.
Sebuah penyutradaraan dilakukan oleh orang yang disebut sebagai sutradara.

 Fungsi dan Peran Penyutradaraan


Memutuskan tiap penafsiran atas lakon, Memilih pemain, Bekerja dengan penulis
naskah, designer dan para teknisi / tukang dalam merancang produksi, Melatih pemain
Mengkoordinasi semua elemen kedalam pentas pertunjukan yang tuntas, Sutradara bisa
mengubah intonasi / tekanan dalam sebuah lakon agar bisa memberikan tafsiran baru pada
satu tokoh. Misalnya, aspek komedi pada Skylock dalam lakon “Saudagar Venesia”
ditekankan pada zaman Shakespeare, tetapi kini bisa ditekankan pada kualitas simpatetiknya.
Sutradara berfungsi sebagai seorang organisator. Tugas-tugas sutradara sebagai organisator
adalah memimpin, mengatur dan bekerjasama dengan seluruh pelaku dan pendukung
pertunjukkan. Sutradara juga berfungsi sebagai konseptor. Adapun tugas-tugasnya selaku
konseptor yaitu menafsirkan naskah dan mewujudkan gagasan hasil penasirannya tersebut
kedalam sebuah pertunjukan teater. Sutradara juga harus menjadi motor. Maksudnya disini
berkaitan dengan tugas sutradara sebagai penggerak, pemberi dorongan agar pementasan
dapat dilakukan dan berjalan dengan baik.
 Peran
Memahami dan menafsirkan naskah Panjang dan pendeknya waktu bagi sutradara
untuk mempelajari dan menganalisis sebuah naskah sangat bervariasi. Banyak pendidikan
teater setiap musim libur memilih daftar lakon untuk tahun akademi berikutnya. Dalam hal
ini, sutradara mungkin punya waktu beberapa bulan untuk persiapan. Di pihak lain, banyak
organisasi memilih lakon sekali dalam suatu waktu. Dan dalam teater professional sutradara
mungkin dipilih pada momen terakhir. Dalam hal ini sutradara hanya punya waktu sedikit
untuk melakukan studi naskah. Meskipun waktunya pendek, sutradara harus berupaya
semaksimal mungkin untuk akrab dengan lakonnya jika ia ingin memilih dan melatih para
pemain secara cerdas, dan jika sutradara ingin memandu designer dan teknisi dalam dalam
penafsiran mereka atas lakon, Sutradara bisa mengubah intonasi / tekanan dalam sebuah
lakon agar bisa memberikan tafsiran baru pada satu tokoh. Misalnya, aspek komedi pada
Skylock dalam lakon “Saudagar Venesia” ditekankan pada zaman Shakespeare, tetapi kini
bisa ditekankan pada kualitas simpatetiknya. Koordinator Sutradara berperan sebagai
koordinator. Tugas-tugas sutradara sebagai koordinator adalah menentukan pemain, penata
pentas, staff pendukung serta jadwal latihan dan pementasan. Sutradara juga berperan sebagai
seorang guru. Dalam kaitannya dengan fungsi guru, tugas sutradara adalah mengajar,
membimbing dan melatih para pelaku pementasan agar dapat mementaskan drama sesuai
dengan konsep yang terlah dibuat

 Berikut ini merupakan tugas-tugas sutradara dalam teater yang harus dilakukan mulai
dari tahap awal sampai tahap akhir:

 Menyeleksi naskah
Sebelum menentukan naskah mana yang akan digunakan dalam sebuah pementasan,
sutradara harus menyeleksi terlebih dahulu beberapa naskah yang menjadi acuan.
 Memilih naskah
Setelah menyeleksi naskah-naskah yang sesuai, maka sutradara harus memilih salah
satu naskah yang akan digunakan sebagai acuan dalam pementasan teater.
 Mempelajari naskah
Setelah memilih naskah drama yang tepat, sutradara harus mempelajari naskah yang
telah dipilih. Mulai dari membaca dan memahaminya.
 Menafsirkan naskah
tugas seorang sutradara yaitu menafsirkan naskah tersebut kedalam bentuk seni
pementasan dalam bentuk adegan dan scene.
 Menentukan nada dasar
pemberian ciri kejiwaan dalam perwujudannya. Misalkan dalam adegan sedih, maka
pemeran harus menangis dan suara bernada pelan.
 Memilih dan menentukan pemeran
menentukan pemeran yang sesuai kedalam seni pentas. Dalam memilih pemeran,
biasanya dilakukan sebuah casting.
 Menyusun penempatan panggung
Disini berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah pemain.
Misalnya ketika terjadi perpindahan pemain atau juga perpindahan perlengkapan
panggung.
 Menguatkan atau melunakkan scene
Penguatan dan pelunakan scene tersbut dapat dilakukan misalnya dengan dukungan
efek cahaya dan musik.
 Menciptakan aspek-aspek laku
Sutradara membantu para pemain peran agar dapat menciptakan laku simbolik, atau
akting yang kreatif dalam memerankan tokoh. Laku ini adalah kondisi batin seorang
pemeran yang disampaikan kepada penonton.
 Menjalin kerjasama dengan penata artistik
Sutradara harus menjalin kerja sama dengan penata artistic agar dapat menciptakan
tata pentas yang sesuai dan sejalan dengan konsep yang dibuat sutradara.
 Menjalin kerjasama dengan stage manager
Stage manager mencakup pemimpin pementasan, koordinator pementasan, penata
artistic, juga pemeran dalam pertunjukan.
 Menyatukan semua elemen dalam pentas pertunjukan
 Menetapkan jadwal latihan pementasan
meliputi pembacaan naskah, akting, serta blocking
 Melatih pemain dalam dramatisasi dan jiwa pemain saat pentas
Melatih pemain dengan dialog dan intonasi yang sesuai dalam karakter ekspresi dan
emosi yang diperankan.
Sutradara harus berupaya membayangkan setting panggung dalam hubungan mood dan
atmosfirnya, penyusunannya bagi kelancaran aliran “eksyen” dan sebagai lingkungan yang
sesuai bagi karakter dan peristiwanya. Sutradara harus dalam posisi bisa bicara cerdas dan
persuasive pada designer dan teknisi tentang hal ini semua dan factor-faktor lainnya yang
termasuk dalam desain.

Anda mungkin juga menyukai