b. Gurdon Craig (1872), putra Ellen Terry mempelopori penyutradaraan sehingga namanya
sangat terkenal. Sampai kini, nam Craig dipuja sebagai sutradara genius. Dia dinyatakan
sebagai sutradara yang memaksakan gagasannya kepada aktor/aktris. Melalui dirinya
diperkenalkan seniman teater baru yang disebut sutradara.
Merencanakan Produksi
Sutradara haruslah mampu menangkap pesan dan tema naskah tersebut, nada dan
suasana drama secara menyeluruh juga harus dipahami. Untuk menjadi seorang sutradara,
seorang harus mempersiapkan diri melalui latihan yang cukup serius, memahami akting dan
memahami cara melatih akting dan memahami seluk beluk perwatakan sebagai dimensi
dalam diri seorang peran.
Untuk memimpin pementasan drama besar, sebaiknya seorang calon sutradara mulai
dengan berlatih memimpin drama yang sederhana, dengan latar belakang waktu masa kini
yang tidak membutuhkan berbagai persiapan rumit. Mempersiapkan calon aktor secara
seksama dapat dilakukan sebelum casting ditentukan, sutradara harus mempertimbangkan
secara masak dan dewasa, dari berbagai segi tentang penunjukkan aktor atau aktris. Di
samping menyesuaikan dengan karakternya, baik secara psikologis, sosiologis maupun
fisiologis, maka faktor kecerdasan, kemudian latihan dan faktor kepribadian calon pemimpin
harus mendapat perhatian.
Untuk suatu naskah tertentu, sutradara dengan kondisi pemain yang dipilih, dapat
memperkirakan beberapa kali latihan yang dibutuhkan. Dengan demikian,dapat dibuat timeschedule yang terperinci. Jika waktu pementasan sudah ditentukan, maka time-schedule ini
dapat lebih bersifat pasti.
3.3.2
Pemilihan Peran
Pemilihan aktor-aktris biasanya disebut casting, yaitu sebagai berikut:
1.
Casting by Ability: pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau
mendekati peran yang dibawakan. Kecerdasan seseorang memegang peranan penting dalam
membawakan peran yang sulit dan dialognya panjang. Tokoh utama suatu lakon di samping
persyaratan fisik dan psikologi juga dituntut memiliki kecerdasan yang cukup tinggi,
sehingga daya hafal dan daya tanggap yang cukup cepat.
2.
Casting to Type: pemilihan pemeran berdasarkan atas kecocokan fisik sipemaian. Tokoh tua
dibawkan oleh orang tua, tokoh pedagang dibawakan oleh orang yang berjiwa dagang, dan
sebagainya.
3.
Anty type Casting: pemilihan pemeran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang
dibawakan. Sering pula disebut educational casting karena bermaksud mendidik seseiorang
memerankan watak dan tokoh yang berlawanan dengan wataknya sendiri dan ciri fisiknya
sendiri.
4.
5.
maupun sosiologis. Watak pelaku harus dirumuskan secara jelas. Sebab hanya dengan begitu,
dapat dipilih pemeran lakon dengan lebih cepat. Dalam pementasan, aktor-aktris harus berAkting.
3.3.3
Memimpin Latihan
Periode latihan dapat dibagi menjadi empat periode besar, yaitu:
1.
2.
3.
4.
1.
Mengumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus dilakukan oleh sang peran dalam drama
itu.
2.
3.
Mencari dalam naskah, pada bagian mana sifat-sifat pemeran itu harus ditonjolkan.
4.
Mencari dalam naskah, ucapan-ucapan yang hanya memiliki makna tersirat untuk diberi
tekanan lebih jelas, hingga maknanya lebih tersembul keluar.
5.
Menciptakan gerakan-gerakan air muka, sikap, dan langkah yang dapat mengekspresikan
watak tersebut di atas.
6.
Menciptakan timing atau aturan ketepatan waktu yang sempurna, agar gerakan-gerakan dan
air muka sesuai dengan ucapan yang dinyatakan.
7.
8.
Merancang garis permainan yang sedemikian rupa, sehingga gambaran tiap perincian watakwatak itu, diasjikan dalam tangga menuju puncak, dan tindakan yang terkuat dihubungkan
dengan watak yang terkuat pula.
9.
10. Menetapkan bussiness dan blocking yang sudah ditetapkan bagi sang peran dan diusahakan
dihapaagar menjadi kebiasaan oleh sang peran.
11. Menghayati dan menghidupkan peran dengan imajnasi dengan jalan pemusatan perhatian
pada pikiran dan perasaan peran yang dibawakan.
Berdasarkan cara memengaruhi jiwa pemain, ada dua tipe sutradara yakni sebagai berikut.
Berdasarkan cara melatih pemain, ada tiga tipe sutradara yakni sebagai berikut.
a. Sutradara Interpretator, tipe sutradara ini hanya berpegang pada interpretasinya terhadap
naskah secara kaku.
b. Sutradara Kreator, tipe sutradara ini lebih kreatif menciptakan variasi baru dalam setiap
pengolahan aktor yang dilakukan.
c. Gabungan dari Interpretator dan Kreator. Tipe sutradara ketiga ini dianggap lebih baik
daripada dua tipe sebelumnya karena mampu menggabungkan teknik melatih aktor secara
taktis dan penuh pengembangan.
3)
a. Sutradara Diktator (Gordon Craig), tipe sutradara ini terkesan kaku dan memaksakan semua
langkah aktor sesuai ketentuan dari sutradara bersangkutan.
b. Sutradara Demokratis (Laissez Faire), tipe sutradara ini lebih memberikan kebebasan kepada
para pemainnya untuk menciptakan permainan dan peranan sutradara sebagai supervisor yang
membiarkan pemain melakukan proses kreatif.
Aktor dan aktris merupakan pelaksana pementasan yang membawakan ide cerita langsung di
hadapan publik. Untuk menjadi aktor yang baik dan memiliki kemampuan mumpuni
diperlukan proses latihan yang cukup panjang. Keterbukaan jiwa untuk menerima peran yang
baru merupakan syarat yang dapat mempermudah seseorang berperan dengan baik. Metode
akting yang sesuai dengan masa kini adalah metode yang mementingkan latihan sukma atau
latihan psikologis. Pemilihan pemeran yang tetap, tentu akan lebih membantu keberhasilan
sebuah pementasan teater.